LAPORAN PRAKTIKUM I
BOTANI TUMBUHAN TINGGI
(ABKC 2305)
DIVISIO PINOPHYTA
DOSEN PENGASUH:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si
ASISTEN DOSEN:
Hery Fajeriadi
Ella Zuliana Safitri
Disusun Oleh:
Utari
A1C213062
Kelompok: IV A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
SEPTEMBER
2014
PRAKTIKUM I
Topik : Divisio Pinophyta
Tujuan : Mengetahui ciri-ciri marfologi
dan aspek botani beberapa tumbuhan
yang termasuk dalam
kelompok Divisio Pinophyta
Hari
/ tanggal : Senin/ 15 September 2014
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP Unlam Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A. Alat-Alat :
1.
Alat tulis
2.
Baki
3.
Pisau silet/cutter
B. Bahan-Bahan :
1.
Pakis haji (Cycas rumphii miq.)
2.
Pinus (Pinus merkusii Jungh & De Vr.)
3.
Melinjo (Gnetom gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Buku
wajib untuk determinasi setiap specimen.:
1.
Van steenis, C.G.G.J. 1975/1991.Flora. PT. Pradya Paramita; Jakarta.
2.
Gembong, T.2000. Morfologi Tumbuhan. UGM; Yogyakarta.
3.
Dasuki, Undang, A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar
Universitas Bidang Ilmu Hayati, ITB.
II. CARA KERJA
1.
Mengamati dan mencatat
sifat-sifat atau karakteristik serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi :
Ø Perawakan tumbuhan (habitus) : pohon, perdu, semak, atau terna.
Ø Perioditasnya : annual, bienial, pirenial.
Ø Susunan akar : tunggang, serabut.
Ø Sifat-sifat batang ; cara percabangan (monopodial, simpodial,
dikotom), arah tumbuh (tegak, berbaring, merayap, memanjat, membelit, dan
sebagainya), bentuk batang (bulat, pipih, bersegi dan sebagainya), permukaan
batang serta alat-alat lain seperti duri, bulu rambut, kelenjar-kelenjar,
bergetah atau tidak dan sebagainya.
Ø Sifat-sifat daun; tunggal atau majemuk (menjari, menyirip, dan
campuran), tata letak daun (berseling, tersebar, berkarang), bagian-bagian daun
(daun lengkap atau tidak), bangun/bentuk daun, ukuran (panjang, lebar), pangkal
daun, tepi daun, ujung daun, urat daun, adanya rambut-rambut pada permukaan
atas dan bawah daun, tekstur daun dan warna daun.
Ø Sifat-sifat bunga; bunga tunggal atau majemuk (berbatas, tidak
berbatas), bagian-bagian bunga, bunga lengkap atau tidak, daun pelindung,
daun-daun pembalut, kelopak tambahan.
Ø Sifat-sifat buah; sejati atau semu.
Ø Sifat-sifat lain; kuncup, alat-alat pembelit, alat-alat pemanjat,
duri, dan sebagainya.
2.
Menggambar hasil pengamatan
yang meliputi: Tumbuhan lengkap, batang/ranting, daun, bunga dan buah serta
biji bila ada.
3.
Melakukan pendeterminasian
terhadap setiap tumbuhan yang di amati dengan menggunakan buku Flora.
III.
TEORI DASAR
Sifat
utama dari divisi pinophyta adalah bijinya yang “telanjang” yang kurang lebih
terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada
tangkai di antara daun-daun, sebagai bandingan, biji-biji dari magnoliophyta
(angiospermae) tumbuhan di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur
bunga yang lain. Serbuk sari dari pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka
dan tabung sari tumbuh dari tiap serbuk sari menembus jaringan ovul, serbuk
sari dari magnoliophyta tidak langsung bersentuhan dengan ovul tapi hinggap
pada bagian putik (stigma) dari putik dimana ia berkecambah. Tabung sari tumbuh
menembus jaringan-jaringan lain sebelum ahirnya memasuki jaringan ovul.
Beberapa hal lain yang membedakan
Pinophyta dari Magnoliophyta adalah:
1.
Tidak adanya pembuahan ganda
seperti halnya pada Magnoliophyta.
2.
Tidak adanya pembuluh trakea
pada xylem, kecuali pada anak divisi gnetophytina.
3.
Tidak adanya sel pengantar pada
xilem.
4.
Adanya gametofit betina yang terdiri dari banyak sel
atau badan nucleus.
5.
Adanya arkegonium pada
gametofit betina ( kecuali pada Gnetum
dan Welwitschia)
6.
Sebagian besar berupa tumbuhan
berkayu
Divisio Pinophyta terdiri atas tiga
sub divisio, yaitu :
1.
Sub divisio Cycadophytina
Sub divisio
Cycadophytina biasanya merupakan tumbuhan yang menyerupai palm atau tumbuhan
paku, daun umumnya majemuk, kayu lunak, strobilus janta kalau ada sederhana,
ovul dengan satu integument. Terdiri dari tiga classis yaitu classis
Lyginopteridopsida, Bennettitopsida, dan Cycadopsida.
2.
Sub divisio Pinophyta
Tumbuhan
dengan daun tunggal, kayu tidak mempunyai trakea, relatif padat, mikrostrobili
tunggal, da ovul dengan satu integument. Terdiri dari tiga classis yaitu
classis Ginkgoopsida, Cordaitopsida, dan Coniferopsida.
3.
Sub divisio Gnetophytina
Tumbuhan
gimnosperma yang problematik dengan morfologi yang menarik. Strobilus jantan
maupun strobilus betina majemuk. Embrio dengan dua kotiledon. Terdiri dari tiga
ordo yaitu ordo Ephedrales, Welwitchiales, dan Gnetales.
IV. HASIL PENGAMATAN
A. Tabel Ciri-Ciri Tumbuhan
No
|
Ciri-ciri
|
Nama tumbuhan yang diamati
|
||
Pakis haji
|
Pinus
|
Melinjo
|
||
1
|
Habitus
|
Pohon
|
Pohon
|
Pohon
|
2
|
Periodisitas
|
Pirenial
|
Pirenial
|
Pirenial
|
3
|
Sifat akar
|
Serabut
|
Tunggang
|
Tunggang
|
4
|
Sifat-sifat batang
:
|
|||
Percabangan
|
Monopodial
|
Monopodial
|
Simpodial
|
|
Arah tumbuh batang
|
Tegak
|
Tegak
|
Tegak
|
|
Bentuk batang
|
Bulat
|
Bulat
|
Bulat
|
|
Permukaan batang
|
Bersisik
|
Memperlihatkan
lepasnya kerak (berkerak)
|
Kasar
|
|
Alat
lain-lain
|
Pada
tangkai batang mempunyai duri kecil
|
-
|
Stipula
|
|
5
|
Sifat-sifat daun
|
Majemuk menyirip
gasal
|
Tunggal
|
Tunggal
|
Tata letak daun
|
Roset
batang
|
Tersebar
|
Berhadapan
|
|
Bagian daun
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Bentuk daun
|
Bangun
lanset
|
Bangun
jarum
|
Memanjang
|
|
Pangkal daun
|
Runcing
|
Tumpul
|
Runcing
|
|
Ujung daun
|
Runcing
|
Runcing
|
Meruncing
|
|
Tepi daun
|
Rata
|
Rata
|
Rata
|
|
Urat daun
|
Sejajar
|
Menyirip
|
Menyirip
|
|
Tekstur daun
|
Perkamen
|
Perkamen
|
Kasap
|
|
Warna daun
|
Hijau
|
Hijau
|
Hijau
|
|
6
|
Sifat-sifat bunga
|
Semu
|
Tunggal
|
Majemuk
|
Bagian bunga
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
Tidak lengkap
|
|
Alat tambahan
|
-
|
-
|
-
|
|
7
|
Sifat buah
|
Sejati
|
Semu
|
Semu
|
8
|
Sifat lain
|
-
|
-
|
-
|
B. Gambar
Pengamatan
1)
Pakis haji (Cycas
rumphii Miq.)
a.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1. Batang
2. Daun
3. Akar
|
b.
Menurut literatur
2
|
Keterangan :
1. Batang
2. Daun
3. Akar
|
3
|
1
|
Anonim. A. 2014
a.
Strobilus jantan
1.
Berdasarkan gambar
Keterangan :
1.
Strobilus jantan
2.
Tangkai strobilus
3.
Daun
|
2. Menurut literatur
Keterangan :
1.
Strobilus jantan
2.
Tangkai strobilus
3.
Daun
|
1
|
3
|
2
|
Anonim B. 2014
b.
Strobilus betina
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Strobilus betina
2.
Badan buah
3.
Bakal biji
|
2.
Keterangan :
1.
Strobilus betina
2.
Badan buah
3.
Bakal biji
|
1
|
3
|
2
|
Anonim C. 2014
c.
Daun
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Ujung daun
2.
Tepi daun
3.
Tangkai daun
4.
Pangkal daun
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Ujung daun
2.
Tepi daun
3.
Tangkai daun
4.
Pangkal daun
|
2
|
1
|
4
|
3
|
Anonim D. 2014
d.
Batang
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Batang
2.
Bekas duri
3.
sisik
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Batang
2.
Bekas duri
3.
sisik
|
3
|
1
|
2
|
Anonim E. 2014
e.
Akar
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Ujung akar
2.
Rambut akar
3.
Pangkal akar
4.
Cabang akar
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Ujung akar
2.
Rambut akar
3.
Pangkal akar
4.
Cabang akar
|
3
|
4
|
2
|
1
|
Anonim F. 20134
2)
Pinus (Pinus merkusii
Jungh & De Vr.)
a.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Daun
2.
Tangkai daun
3.
Batang
4.
Akar
|
b.
Keterangan :
1.
Daun
2.
Tangkai daun
3.
Batang
4.
Akar
|
2
|
3
|
4
|
1
|
Anonim G. 2014
a.
Strobilus jantan
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Tangkai
3. Daun
4. Sisik
1.
2.
Tangkai strobilus
3.
Daun
4.
Sisik
5.
Strobilus jantan
6.
Tangkai strobilus
7.
Daun
8.
Sisik
9.
Strobilus jantan
10.
Tangkai strobilus
11.
Daun
12.
Sisik
13.
Strobilus jantan
|
2.
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Tangkai
3. Daun
4. Sisik
14.
15.
Tangkai strobilus
16.
Daun
17.
Sisik
18.
Strobilus jantan
19.
Tangkai strobilus
20.
Daun
21.
Sisik
22.
Strobilus jantan
23.
Tangkai strobilus
24.
Daun
25.
Sisik
26.
Strobilus jantan
|
2
|
1
|
4
|
33
|
Anonim H. 2014
b.
Stobilus betina
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Sisik
2.
Tangkai
strobilus
3.
Sayap
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Sisik
2.
Tangkai
strobilus
3.
Sayap
|
3
|
2
|
1\
|
Anonim I. 2014
c.
Daun
1.
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Ibu tangkai daun
4. Pangkal daun
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Ibu tangkai daun
4. Pangkal daun
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Anonim J. 2014
d.
Batang
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Alur
2.
Kulit batang
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Alur
2. Kulit batang
3. Kerak yang terlepas
|
1
|
2
|
3
|
Anonim K. 2014
e.
Akar
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1. Cabang akar
2. Ujung akar
3. Rambut akar
4. pangkal akar
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1. Cabang akar
2. Ujung akar
3. Rambut akar
4. pangkal akar
|
4
|
1
|
2
|
3
|
Anonim L. 2014
3)
Melinjo (Gnetom gnemon L.
Var. Domesticum Mgf.)
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Daun
2.
Batang
3.
Akar
|
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Daun
2.
Batang
3.
Akar
|
1
|
3
|
2
|
Anonim M. 2014
a.
Strobilus jantan dan betina
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Strobilus jantan
2.
Strobilus betina
3.
Tangkai
strobilus
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Strobilus jantan
2.
Strobilus betina
3.
Tangkai
strobilus
|
2
|
3
|
1
|
Anonim N. 2014
b.
Daun
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Tangkai daun
4. Ibu tangkai daun
5. Tulang daun
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1. Ujung daun
2. Tepi daun
3. Tangkai daun
4. Ibu tangkai daun
5. Tulang daun
|
2
|
3
|
4
|
1
|
5
|
Anonim O. 2014
c.
Batang
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Permukaan
batang
|
2.
3.
4.
5.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Batang
2.
Cabang
3.
Permukaan
batang
|
1
|
2
|
3
|
Anonim P. 2014
d.
Akar
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
Ujung akar
2.
Pangkal akar
3.
Cabang akar
|
2.
Menurut literatur
Keterangan :
1.
Ujung akar
2.
Pangkal akar
3.
Cabang akar
|
1
|
2
|
3
|
Anonim Q. 2014
e.
Biji
1.
Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.
eksoderm
2.
mesoderm
3.
endoderm
2.
Menurut literatur
1
|
Keterangan :
1.
eksoderm
2.
mesoderm
3.
endoderm
|
Keterangan :
1.
2
|
2.
mesoderm
3.
3
|
Anonim R. 2014
C) Kunci Determinasi
A. Pakis haji (Cycas rumpii miq)
1b. Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik.
Tumbuh-tumbuhan berbunga................................................2
2b. Tidak ada alat
pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros
daun atau tangkai daun)............................3
3b. Daun tidak berbentuk
jarum atau tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas...............................................................................................................4
4b. Tumbuh-tumbuhan
tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan atau bunga berlainan dengan yang
diterangkan di atas....................................................6
6b. Dengan daun yang
jelas.................................................................................7
7a. Tumbuh-tumbuhan
semacam palem, kerapkali batangnya tidak bercabang dan mempunyai bekas daun
yang berupa lingkaran; kadang-kadang tidak berbatang. Daun besar, menyirip atau
berbentuk kipas.................................8
8a. Bunga telanjang,
terkumpul menjadi kerucut bunga jantan atau betina pada ujung. Karangan bunga,
juga di waktu mudanya, tidak pernah diselubungi oleh seludang bunga. Tumbuh-tumbuhan
yang menghasilkan gom.
..............................................14. Cycadaceae
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7a – 8a
B. Pinus (Pinus merkusii)
1b. Tumbuh-tumbuhan
dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik.
Tumbuh-tumbuhan berbunga...............................................2
2b. Tidak ada alat
pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang,
poros daun atau tangkai daun)............................3
3a. Daun berbangun jarum
dan terdapat dalam berkas terdiri dari 2 – 3 helai, pangkal tiap berkas daun
diliputi oleh beberapa sisik tipis bangun
Buluh........................................................................................13. Pinaceae
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3a
C. Melinjo (Gnetom gnemon)
1b Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati,
sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik. Tumbuh-tumbuhan
berbunga……………………............... 2
2b Tidak ada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat
juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun)
………………... 3
3b Daun tidak berbentuk jarum atau tidak terdapat
dalam berkas tersebut di atas ……………………………………………………………………….. .......4
4b Tumbuh-tumbuhan tidak
menyerupai bangsa rumput. Daun dan atau bunga berlainan dengan yang diterangkan
di atas………………………………... 6
6b Dengan daun yang
jelas………………………………………………….. 7
7b Bukan tumbuh-tumbuhan
bangsa palem atau yang menyerupainya.…….. 9
9b Tumbuh-tumbuhan tidak
memanjat dan tidak membelit………………... 10
10b Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi
roset
11b Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat
dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke
samping dan serong ke atas………………………………………………………………………. 11
12b Tidak semua daun duduk dalam karangan atau
tidak ada daun sama sekali…………………………………………………………………….. 13
13b Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain………………………………………
14
14b Semua daun duduk berhadapan………………………………………… 16
16a Daun tunggal, berlekuk atau tidak. Tetapi
tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip
rangkap…………………………………... 239
239b Tumbuh-tumbuhan tanpa
getah……………………………………....... 243
243b Tidak hidup dari tumbuh-tumbuhan
lain………………………………. 244
244b Susunan tulang daun tidak demikian, seluruhnya
atau sebagian besar tulang daun tersusun menyirip, menjari atau
sejajar………………………...... 248
248b Daun bertulang menyirip atau menjari, susunan
urat daun seperti jala... 249
249a Daun jika di patahkan memperlihatkan serabut
halus yang menonjol, bunga sangat kecil tanpa perhiasan bunga, dalam lingkaran
pada karangan bunga yang berbentuk bulir hijau…………………………………. 15. Gnetaceae
Determinasinya
adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a –
239b – 243b – 244b – 248b – 249a.
V. ANALISIS DATA
1. Pakis haji (Cycas rumphii miq.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Class : Cycadinae
Ordo : Cycadales
Familia : Cycadaceae
Genus :
Cycas
Spesies : Cycas rumphii Miq.
Sumber : (Dasuki, 1994)
Pakis haji merupakan salah satu
tumbuhan berbiji terbuka (Pinophyta)
bakal bijinya terletak pada bakal buah yang tidak tertutup atau tidak terdapat
daging buah. Tumbuhan pakis haji ini serupa dengan palm pendek, pohonnya tidak
bercabang. Batang dengan pangkal tangkai daun yang tetap tinggal. Tangkai daun
berduri tempel tajam, anak daun sangat banyak, atau berbentuk sabit dengan
bagian bawahnya gundul. Daun pakis haji majemuk menyirip dan tersusun rapat
pada ujung batang. Sporofil tersusun dalam strobilus jantan dan betina.
Kerucut jantan
terdiri banyak kantong butir sari, bertangkai pendek, mempunyai warna kuning
cerah yang makin ke atas makin menyempit kuat, benang sari tersusun dalam
spiral, berbentuk baji, berakhir pada ujung yang membengkok, panjangnya 3-12
mm, yang teratas steril. Kerucut betina terdiri dari banyak daun buah
panjangnya 20-40 cm, bergerigi, berakhir dengan ujung panjang, tepi rata dan
lancip. Biji tanaman pakis haji berbentuk bulat memanjang, panjang 4-6 cm,
coklat orange. Jika bijinya dipotong melintang atau membujur akan terlihat
lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Bunganya
ada dua yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan menghasilkan serbuk
sari sedangkan bunga betina menghasilkan buah yang berupa satuan daun yang agak
pipih, pada tepi buah terdapat lekukan-lekukan yang berisi bakal biji. Sporofil
pada pakis haji tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus betina
besar, berbentuk sisik dengan dua bakal biji. Strobilus jantan lebih besar
lagi, banyak terdapat mikrosporangium. Daun tersusun atas rozet batang dan
menyirip. Habitatnya menyerupai palm, berkayu, tidak bercabang, dengan korteks
yang tebal. Sebagian akarnya berupa akar bunga karang, dimana di dalamnya
terdapat anabaena yang dapat mengikat N di udara. Bakal biji muda muncul sebagai sebuah benjolan
jaringan merestim dan tertanam dalam integumen tunggal setelah dewasa.
Integumen berada di sekitar nuselus yang pada bagian ujungnya tersisa lubang
kecil (mikrofil). Mikrofil adalah
tempat menerima serbuk sari, penyerbukan yang dibantu oleh angin.
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada pakis haji memiliki ciri-ciri tumbuhannya
berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal, memiliki akar serabut. Pada
sifat-sifat batangnya pohon pakis haji memiliki ciri-ciri percabangan yang
monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan
permukaan batangnya bersisik. Sifat daun termasuk daun
majemuk, tata letak daun pada pakis haji roset batang, bagian
daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan ini termasuk bangun lanset dengan pangkal daun
runcing dan ujung daun juga runcing, sedangkan tepi daunnya rata dengan urat
daun yang sejajar, tekstur daun pakis haji
seperti perkamen dengan warna daun yang hijau.
Strobilus selalu terminal tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada
tangkainya. Pakis haji memiliki sifat buah sejati, bentuk biji pada tumbuhan
ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3.
Determinasinya
adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7a – 8a
Daerah
penyebaran yaitu di daerah tropis dan subtropics terutama di Meksiko, Amerika
Selatan, Australia dan Afrika Selatan. Empulur banyak mengandung amilum; kulit
batang, kayu, biji muda, getah untuk obat.
2. Pinus (Pinus merkusii Jungh & De Vr.)
Klasifikasi ilmiah
Kingdom : Pinophyta
Classis : Coriperopsida
Ordo : Coniperales
Familia : Pinaceae
Genus : Pinus
Spesies : Pinus
merkusii
Sumber : (Dasuki, 1994)
Pinus merkusii merupakan tumbuhan dengan
habitus pohon, periodisitasnya pirenial, sifat akar tunggang, sifat-sifat
batang pada tumbuhan ini dengan percabangan monopodial dengan arah tumbuhnya
tegak ke atas, bentuk batangnya bulat dan jika di raba di permukaan batang
terasa kasar dan berkerak, sifat daunnya tunggal, tata letak daunnya
tersebar, bagian daun tidak lengkap dengan bentuk daun
seperti jarum, pangkal daun rata dan ujung daun runcing, tepi daun rata dan
warna daun hijau. Bagian bunga pinus tidak lengkap.
Ciri-ciri familia Pinaceae : pohon
berkayu, strobilus bentuk conus, daun bentuk jarum & berkelompok atau
serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas, tiap
sisik dengan dua (2) biji bersayap, strobilus jantan dan betina dalam satu
pohon; strobilus jantan lebih kecil daripada strobilus betina (berkayu),
terletak aksilaris, penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin,
serbuk sari dengan dua gelembung udara, kotyledon banyak.
Daerah
penyebaran Pinus merkusii banyak
tersebar luas terutama di daerah temperate belahan bumi utara. Pinus merkusii
ini asli Sumatra utara, resin menghasilkan terpentin dan koloponium
(gondorukem), kayu bahan industri kertas; sering dipakai untuk reboisasi.
Determinasinya
adalah : 1b – 2b – 3a
3. Melinjo (Gnetom gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Klasifikasi
:
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Class : Gnetinae
Ordo : Gnetales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Spesies : Gnetum
gnemon L. Var Domesticum Mgf.
Sumber : (Dasuki, 1994)
Tinggi pohon dapat mencapai 5-22 m.
Memiliki daun tunggal, berhadapan atau bersilangan, bentuknya ovatus, eliptikus
sampai oblongus dengan urat daun jala dan menyirip.
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan pada melinjo memiliki ciri-ciri tumbuhannya
berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal, memiliki akar tunggang. Pada
sifat-sifat batangnya pohon melinjo memiliki ciri-ciri percabangan yang
monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan
permukaan batangnya kasar, dan
mempunyai alat tambahan berupa stipula. Sifat daun adalah tunggal, tata letak daun pada melinjo adalah berhadapan
, bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan
ini adalah memanjang (oval), dengan pangkal daun runcing dan ujung daun meruncing, sedangkan
tepi daunnya rata dengan urat daun yang menyirip, tekstur daun pakis haji
seperti kasap
dengan warna daun yang hijau. Melinjo memiliki sifat buah sejati, bentuk biji
pada tumbuhan ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3.
Determinasinya
adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a –
239b – 243b – 244b – 248b – 249a
Pada
tumbuhan melinjo ini memiliki banyak manfaat seperti daun yang muda dan bijinya
dapat dijadikan sebagai sayuran, biji juga dapat dibuat emping, kulitnya dibuat
benang jala dan bahan kertas. Sedangkan pada daun melinjo dapat dijadikan obat
seperti obat xeroftalris, busung lapar dan anemia.
Kelas-kelas
yang terdapat pada pinophita memiliki kekhasan tersendiri dan menjadi faktor
pembeda antar masing-masing kelas. Kelas Cycadopsida memiliki daun majemuk yang
memanjang dengan distribusi seks dioecious. Sedangkan Kelas Gnetopsida memiliki
daun tunggal yang pertulangan daunnya menyirip dan distribusi seksnya dioecious. Pada kelas Coniferopsida, daunnya
majemuk dengan bentuk jarum dan distribusi seksnya monoceous.
Persamaan
dan perbedaan antara pakis haji, pinus dan melinjo adalah hibitusnya yaitu
berupa pohon, perioditasnya yaitu piranial, akar pakis haji dan pinus memiliki
akar yang serabut sedangkan pada melinjo memiliki akar yang tunggang,
percabangannya sama yaitu monopodial, arah tumbuhnya sama yaitu tegak lurus,
bentuk badannya juga sama yaitu bulat, sifat-sifat daunnya pakis haji adalah
majemuk sedangkan pinus dan melinjo adalah tunggal, dan lain-lain.
VI. KESIMPULAN
1.
Pinophyta adalah tumbuhan biji
terbuka, memiliki akar, batang, dan daun yang sejati, serta memiliki strobilus
sebagai alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji terbuka disebut juga tumbuhan
biji telanjang karena bakal bijinya tidak dibungkus daun buah atau bakal buah.
2.
Pakis haji pakis haji memiliki
ciri-ciri tumbuhannya berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal,
memiliki akar serabut. Pada sifat-sifat batangnya pohon pakis haji memiliki
ciri-ciri percabangan yang monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas,
bentuk batang bulat dan permukaan batangnya bersisik. Sifat daun termasuk daun majemuk, tata letak
daun pada pakis haji roset batang, bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan ini termasuk
bangun lanset
dengan pangkal daun runcing dan ujung daun juga runcing, sedangkan tepi daunnya
rata dengan urat daun yang sejajar, tekstur daun pakis haji
seperti perkamen dengan warna daun yang hijau.
Strobilus selalu terminal tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada
tangkainya. Pakis haji memiliki sifat buah sejati, bentuk biji pada tumbuhan
ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3. Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b –
7a – 8a.
3. Pinus merkusii merupakan tumbuhan dengan habitus pohon,
periodisitasnya pirenial, sifat akar tunggang, sifat-sifat batang pada tumbuhan
ini dengan percabangan monopodial dengan arah tumbuhnya tegak ke atas, bentuk
batangnya bulat dan jika di raba di permukaan batang terasa kasar dan berkerak, sifat daunnya tunggal,
tata letak daunnya tersebar, bagian daun tidak lengkap dengan bentuk daun seperti jarum,
pangkal daun rata dan ujung daun runcing, tepi daun rata dan warna daun hijau.
Bagian bunga pinus tidak lengkap. Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3a.
4.
Melinjo memiliki ciri-ciri tumbuhannya berhabitus pohon, dengan
periodisitasnya pirenal, memiliki akar tunggang. Pada sifat-sifat batangnya
pohon melinjo memiliki ciri-ciri percabangan yang monopodial dengan arah tumbuh
batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan permukaan batangnya kasar, dan mempunyai alat tambahan berupa stipula.
Sifat daun adalah tunggal, tata letak daun pada melinjo
adalah berhadapan , bagian daunnya tidak lengkap, bentuk
daun tumbuhan ini adalah memanjang
(oval), dengan pangkal daun runcing dan ujung daun
meruncing, sedangkan tepi daunnya rata dengan urat daun yang menyirip, tekstur
daun pakis haji seperti kasap dengan warna daun yang hijau. Melinjo memiliki sifat buah sejati,
bentuk biji pada tumbuhan ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3. Determinasinya
adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a –
239b – 243b – 244b – 248b – 249a.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim A. 2014:
http://www.google.co.id/imgres?q=cycas+rumphii&hl=id&biw=1304& bih=707&tbmdi akses tanggal 18 September 2014.
Anonim B. 2014:
http://tropicalplant.airnifty.com/photos/uncategorized/cycas_
rumphii07s.jpg di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim C. 2014:
Anonim D. 2014:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiC2-bQUluPahLQdGFsXbnScnQDDEY8p8NH50ypOpaSQKR_pT7X5HGPQPasiQGgver-uN6Wo4nW12Tvy0fLUrYQeqbUk1wthDRqolXyC87MnoAruzW4ICQ-3TJ9awrYuAAYgeuL4_7kfcP0/s1600/Daun+pakis.jpg di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim E. 2014:
Anonim F. 2014:
http://nazarudinlatif.blogspot.com/2012/06/morfologi-tumbuhan-pakis-haji-cycas.html
di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim g. 2013. http://www.seedbiology.de/images/pinussylvestris1.jpg di akses tanggal 19 September 2014.
Anonim H. 2014.:
http://img.search.com/thumb/f/f3/Pinus_nigra_cone.jpg/180px-Pinus_nigra_cone.jpg
di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim I. 2014:
Anonim J. 20134:
Anonim K. 2014.:
Anonim L. 2014:
Anonim M. 2014:
http://www.increasemyvocabulary.com/definition/of/gnetum-gnemon di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim N. 2014:
http://upload_wikimedia_org-wikipedia_commons-6-64-Melinjo_jpg_files/Image_Melinjo.htm
di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim O. 2014:
http://www.botanik.uni-karlsruhe.de/garten/fotos-knoch/Gnetum%20gnemon1.jpg
di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim P. 2014:
http://1.bp.blogspot.com/-c-xWOop8zOc/TivtsecCpUI/AAAAAAAAACs/KtRqCTiT7iA/s1600/grosir%2Bemping..jpg di akses tanggal 18 September 2014.
Anonim Q.2014:
https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS-nm-Cq43BLBB1h2AQ8EwgeF7lu8o-CqC1ut0AGevNSh0j42K_ diakses tanggal 18 September 2014.
Anonim
.2014:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTofTHRo9bvKZyR5nhzBvsEqH43b9_2Nxv_ULCRQeOxUcdlxH7NnCNuOnmOBKJUglSP9AWP_uiRQKqz62hRXwXim5zsgtb2BUldbtxvtsaAVu-8eUM3qEb8Ke0M4hGN0Ij7APtOfiXcHki/s320/linjo8.jpg diakses tanggal 18
September 2014.
Dasuki, Undang, C.G.G.J. 1994. Sistematik tumbuhan Tinggi. Pusat
Antar
Universitas Bidang Hayati ITB: Bandung
D.G. G. J, Van Steenis, 1975/1991, Flora. PT Pradaya
Paramita: Jakarta.
Amintarti Sri. 2013. Penuntun
Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.
Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi
Tumbuhan. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar