Senin, 08 Juni 2015








LAPORAN PRAKTIKUM I
BOTANI TUMBUHAN TINGGI
(ABKC 2305)

DIVISIO PINOPHYTA

DOSEN PENGASUH:
Dra. Hj. Sri Amintarti, M.Si

ASISTEN DOSEN:
Hery Fajeriadi
Ella Zuliana Safitri

Disusun Oleh:
Utari
A1C213062
Kelompok: IV A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
SEPTEMBER
2014
PRAKTIKUM I

Topik                : Divisio Pinophyta
Tujuan               : Mengetahui ciri-ciri marfologi dan aspek botani beberapa  tumbuhan   
                            yang termasuk dalam kelompok Divisio Pinophyta
Hari / tanggal    : Senin/ 15 September 2014
Tempat              : Laboratorium Biologi FKIP Unlam Banjarmasin

I.             ALAT DAN BAHAN
A.    Alat-Alat :
1.   Alat tulis
2.   Baki
3.   Pisau silet/cutter
B.     Bahan-Bahan :
1.   Pakis haji (Cycas rumphii miq.)
2.   Pinus (Pinus merkusii Jungh & De Vr.)
3.   Melinjo (Gnetom gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Buku wajib untuk determinasi setiap specimen.:
1.      Van steenis, C.G.G.J. 1975/1991.Flora. PT. Pradya Paramita; Jakarta.
2.      Gembong, T.2000. Morfologi Tumbuhan. UGM; Yogyakarta.
3.      Dasuki, Undang, A. 1994. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu Hayati, ITB.

II.                CARA KERJA

1.      Mengamati dan mencatat sifat-sifat atau karakteristik serta ciri-ciri dari specimen yang meliputi :
Ø  Perawakan tumbuhan (habitus) : pohon, perdu, semak, atau terna.
Ø  Perioditasnya : annual, bienial, pirenial.
Ø  Susunan akar : tunggang, serabut.
Ø  Sifat-sifat batang ; cara percabangan (monopodial, simpodial, dikotom), arah tumbuh (tegak, berbaring, merayap, memanjat, membelit, dan sebagainya), bentuk batang (bulat, pipih, bersegi dan sebagainya), permukaan batang serta alat-alat lain seperti duri, bulu rambut, kelenjar-kelenjar, bergetah atau tidak dan sebagainya.
Ø  Sifat-sifat daun; tunggal atau majemuk (menjari, menyirip, dan campuran), tata letak daun (berseling, tersebar, berkarang), bagian-bagian daun (daun lengkap atau tidak), bangun/bentuk daun, ukuran (panjang, lebar), pangkal daun, tepi daun, ujung daun, urat daun, adanya rambut-rambut pada permukaan atas dan bawah daun, tekstur daun dan warna daun.
Ø  Sifat-sifat bunga; bunga tunggal atau majemuk (berbatas, tidak berbatas), bagian-bagian bunga, bunga lengkap atau tidak, daun pelindung, daun-daun pembalut, kelopak tambahan.
Ø  Sifat-sifat buah; sejati atau semu.
Ø  Sifat-sifat lain; kuncup, alat-alat pembelit, alat-alat pemanjat, duri, dan sebagainya.
2.      Menggambar hasil pengamatan yang meliputi: Tumbuhan lengkap, batang/ranting, daun, bunga dan buah serta biji bila ada.
3.      Melakukan pendeterminasian terhadap setiap tumbuhan yang di amati dengan menggunakan buku Flora.
III.             TEORI DASAR
            Sifat utama dari divisi pinophyta adalah bijinya yang “telanjang” yang kurang lebih terdedah ke udara pada permukaan dari sisik runjung (strobilus) atau pada tangkai di antara daun-daun, sebagai bandingan, biji-biji dari magnoliophyta (angiospermae) tumbuhan di dalam jaringan bakal buah (ovarium) atau struktur bunga yang lain. Serbuk sari dari pinophyta berkecambah pada ovul yang terbuka dan tabung sari tumbuh dari tiap serbuk sari menembus jaringan ovul, serbuk sari dari magnoliophyta tidak langsung bersentuhan dengan ovul tapi hinggap pada bagian putik (stigma) dari putik dimana ia berkecambah. Tabung sari tumbuh menembus jaringan-jaringan lain sebelum ahirnya memasuki jaringan ovul.
Beberapa hal lain yang membedakan Pinophyta dari Magnoliophyta adalah:
1.   Tidak adanya pembuahan ganda seperti halnya pada Magnoliophyta.
2.   Tidak adanya pembuluh trakea pada xylem, kecuali pada anak divisi gnetophytina.
3.   Tidak adanya sel pengantar pada xilem.
4.   Adanya  gametofit betina yang terdiri dari banyak sel atau badan nucleus.
5.   Adanya arkegonium pada gametofit betina ( kecuali pada Gnetum  dan Welwitschia)
6.   Sebagian besar berupa tumbuhan berkayu
Divisio Pinophyta terdiri atas tiga sub divisio, yaitu :
1.   Sub divisio Cycadophytina
Sub divisio Cycadophytina biasanya merupakan tumbuhan yang menyerupai palm atau tumbuhan paku, daun umumnya majemuk, kayu lunak, strobilus janta kalau ada sederhana, ovul dengan satu integument. Terdiri dari tiga classis yaitu classis Lyginopteridopsida, Bennettitopsida, dan Cycadopsida.
2.   Sub divisio Pinophyta
Tumbuhan dengan daun tunggal, kayu tidak mempunyai trakea, relatif padat, mikrostrobili tunggal, da ovul dengan satu integument. Terdiri dari tiga classis yaitu classis Ginkgoopsida, Cordaitopsida, dan Coniferopsida.
3.   Sub divisio Gnetophytina
Tumbuhan gimnosperma yang problematik dengan morfologi yang menarik. Strobilus jantan maupun strobilus betina majemuk. Embrio dengan dua kotiledon. Terdiri dari tiga ordo yaitu ordo Ephedrales, Welwitchiales, dan Gnetales.






 







IV.                   HASIL PENGAMATAN

A.    Tabel Ciri-Ciri Tumbuhan

No
Ciri-ciri
Nama tumbuhan yang diamati
Pakis haji
Pinus
Melinjo
1
Habitus
Pohon
Pohon
Pohon
2
Periodisitas
Pirenial
Pirenial
Pirenial
3
Sifat akar
Serabut
Tunggang
Tunggang
4
Sifat-sifat batang :



Percabangan
Monopodial
Monopodial
Simpodial
Arah tumbuh batang
Tegak
Tegak
Tegak
Bentuk batang
Bulat
Bulat
Bulat
Permukaan batang
Bersisik
Memperlihatkan lepasnya kerak (berkerak)
Kasar

Alat lain-lain
Pada tangkai batang mempunyai duri kecil
-
Stipula
5
Sifat-sifat daun
Majemuk menyirip gasal
Tunggal
Tunggal
Tata letak daun
Roset batang
Tersebar
Berhadapan
Bagian daun
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Bentuk daun
Bangun lanset
Bangun jarum
Memanjang
Pangkal daun
Runcing
Tumpul
Runcing
Ujung daun
Runcing
Runcing
Meruncing
Tepi daun
Rata
Rata
Rata
Urat daun
Sejajar
Menyirip
Menyirip
Tekstur daun
Perkamen
Perkamen
Kasap
Warna daun
Hijau
Hijau
Hijau
6
Sifat-sifat bunga
Semu
Tunggal
Majemuk
Bagian bunga
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Tidak lengkap
Alat tambahan
-
-
-
7
Sifat buah
Sejati
Semu
Semu
8
Sifat lain
-
-
-









B.     Gambar Pengamatan
1)      Pakis haji (Cycas rumphii Miq.)
a.       Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Akar

 
















b.      Menurut literatur
2




Keterangan :
1.      Batang
2.      Daun
3.      Akar

                                                                                            


3
1
 









                  Anonim. A. 2014


a.       Strobilus jantan
1.      Berdasarkan gambar
                                 
Keterangan :
1.      Strobilus jantan
2.      Tangkai strobilus
3.      Daun


 






2.       Menurut literatur
Keterangan :
1.      Strobilus jantan
2.      Tangkai strobilus
3.      Daun



1
3
2
 







Anonim B. 2014
b.      Strobilus betina
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Strobilus betina
2.      Badan buah
3.      Bakal biji

 









2.     
 Menurut literatur
Keterangan :
1.      Strobilus betina
2.      Badan buah
3.      Bakal biji

1
3
2
 







     Anonim C. 2014
c.       Daun
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Ujung daun
2.      Tepi daun
3.      Tangkai daun
4.      Pangkal daun

 








2.       Menurut literatur
Keterangan :
1.      Ujung daun
2.      Tepi daun
3.      Tangkai daun
4.      Pangkal daun

2
1
4
3
 







            Anonim D. 2014

d.      Batang
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Batang
2.      Bekas duri
3.      sisik

 








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Bekas duri
3.      sisik

3
1
2
 







        Anonim E. 2014
e.       Akar
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Ujung akar
2.      Rambut akar
3.      Pangkal akar
4.      Cabang akar
 








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Ujung akar
2.      Rambut akar
3.      Pangkal akar
4.      Cabang akar
3
4
2
1
 







   Anonim F. 20134

2)      Pinus (Pinus merkusii Jungh & De Vr.)
a.       Berdasarkan hasil pengamatan

 
                                
Keterangan :
1.      Daun
2.      Tangkai daun
3.      Batang
4.      Akar

 





                                   









b.     
Menurut literatur

Keterangan :
1.      Daun
2.      Tangkai daun
3.      Batang
4.      Akar

2
3
4
1
 








                                     Anonim G. 2014
a.       Strobilus jantan
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Tangkai
3. Daun
4. Sisik
1.       
2.      Tangkai strobilus
3.      Daun
4.      Sisik
5.      Strobilus jantan

6.      Tangkai strobilus
7.      Daun
8.      Sisik
9.      Strobilus jantan

10.  Tangkai strobilus
11.  Daun
12.  Sisik
13.  Strobilus jantan

 








2.     
 Menurut literatur
Keterangan :
1. Strobilus jantan
2. Tangkai
3. Daun
4. Sisik
14.   
15.  Tangkai strobilus
16.  Daun
17.  Sisik
18.  Strobilus jantan

19.  Tangkai strobilus
20.  Daun
21.  Sisik
22.  Strobilus jantan

23.  Tangkai strobilus
24.  Daun
25.  Sisik
26.  Strobilus jantan

2
1
4
33
 







                                      Anonim H. 2014
b.      Stobilus betina
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Sisik
2.      Tangkai strobilus
3.      Sayap

 







2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Sisik
2.      Tangkai strobilus
3.      Sayap

3
2
1\
 







            Anonim I. 2014
c.       Daun
1.     
Keterangan :
1.      Ujung daun
2.      Tepi daun
3.      Ibu tangkai daun
4.      Pangkal daun

Berdasarkan hasil pengamatan








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Ujung daun
2.      Tepi daun
3.      Ibu tangkai daun
4.      Pangkal daun

4
3
2
1
 







          Anonim J. 2014
d.      Batang
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Alur
2.      Kulit batang

 








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Alur
2.      Kulit batang
3.      Kerak yang terlepas

1
2
3
 







            Anonim K. 2014

e.       Akar
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Ujung akar
3.      Rambut akar
4.      pangkal akar

 







2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Cabang akar
2.      Ujung akar
3.      Rambut akar
4.      pangkal akar

4
1
2
3
 







      Anonim L. 2014
3)      Melinjo (Gnetom gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Berdasarkan hasil pengamatan

Keterangan :
1.      Daun
2.      Batang
3.      Akar

 








                                    Menurut literatur
 
Keterangan :
1.      Daun
2.      Batang
3.      Akar

                                                                    
1
3
2
 







                   Anonim M. 2014
a.       Strobilus jantan dan betina
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Strobilus jantan
2.      Strobilus betina
3.      Tangkai strobilus
 








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Strobilus jantan
2.      Strobilus betina
3.      Tangkai strobilus
2
3
1
 







                Anonim N. 2014
b.      Daun
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Ujung daun
2.      Tepi daun
3.      Tangkai daun
4.      Ibu tangkai daun
5.      Tulang daun

 








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Ujung daun
2.      Tepi daun
3.      Tangkai daun
4.      Ibu tangkai daun
5.      Tulang daun

2
3
4
1
5
 







            Anonim O. 2014
c.       Batang
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Batang
2.      Cabang
3.      Permukaan batang

 


2.       
3.       
4.       

5.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Batang
2.      Cabang
3.      Permukaan batang

1
2
3
 







                                         Anonim P. 2014
d.      Akar
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan :
1.      Ujung akar
2.      Pangkal akar
3.      Cabang akar

 








2.      Menurut literatur
Keterangan :
1.      Ujung akar
2.      Pangkal akar
3.      Cabang akar

1
2
3
 








              Anonim Q. 2014

e.       Biji
1.      Berdasarkan hasil pengamatan
                                                                
Keterangan :
1.      eksoderm
2.      mesoderm
3.      endoderm
                                                                             


2.      Menurut literatur
 
1
Keterangan :
1.      eksoderm
2.      mesoderm
3.      endoderm

  
Keterangan :
1.     
2
eksoderm
2.      mesoderm
3.     
3
endoderm


               Anonim R. 2014                    
C)    Kunci Determinasi
A.    Pakis haji (Cycas rumpii miq)
1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga................................................2
2b. Tidak ada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun)............................3
3b. Daun tidak berbentuk jarum atau tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas...............................................................................................................4
4b. Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan atau bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas....................................................6
6b. Dengan daun yang jelas.................................................................................7
7a. Tumbuh-tumbuhan semacam palem, kerapkali batangnya tidak bercabang dan mempunyai bekas daun yang berupa lingkaran; kadang-kadang tidak berbatang. Daun besar, menyirip atau berbentuk kipas.................................8
8a. Bunga telanjang, terkumpul menjadi kerucut bunga jantan atau betina pada ujung. Karangan bunga, juga di waktu mudanya, tidak pernah diselubungi oleh seludang bunga. Tumbuh-tumbuhan yang menghasilkan gom. ..............................................14. Cycadaceae
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7a – 8a
B.     Pinus (Pinus merkusii)
1b. Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga...............................................2
2b. Tidak ada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun)............................3
3a. Daun berbangun jarum dan terdapat dalam berkas terdiri dari 2 – 3 helai, pangkal tiap berkas daun diliputi oleh beberapa sisik tipis bangun
Buluh........................................................................................13. Pinaceae
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3a
C.    Melinjo  (Gnetom gnemon)
1b  Tumbuh-tumbuhan dengan bunga sejati, sedikit-dikitnya dengan benang sari dan atau putik. Tumbuh-tumbuhan berbunga……………………............... 2
2b  Tidak ada alat pembelit. Tumbuh-tumbuhan dapat juga memanjat atau membelit (dengan batang, poros daun atau tangkai daun) ………………... 3
3b  Daun tidak berbentuk jarum atau tidak terdapat dalam berkas tersebut di atas ……………………………………………………………………….. .......4
4b  Tumbuh-tumbuhan tidak menyerupai bangsa rumput. Daun dan atau bunga berlainan dengan yang diterangkan di atas………………………………... 6
6b  Dengan daun yang jelas………………………………………………….. 7
7b  Bukan tumbuh-tumbuhan bangsa palem atau yang menyerupainya.…….. 9
9b  Tumbuh-tumbuhan tidak memanjat dan tidak membelit………………... 10
10b  Daun tidak tersusun demikian rapat menjadi roset
11b  Tidak demikian. Ibu tulang daun dapat dibedakan jelas dari jaring urat daun dan dari anak cabang tulang daun yang ke samping dan serong ke atas………………………………………………………………………. 11
12b  Tidak semua daun duduk dalam karangan atau tidak ada daun sama sekali…………………………………………………………………….. 13
13b  Tumbuh-tumbuhan berbentuk lain……………………………………… 14
14b  Semua daun duduk berhadapan………………………………………… 16
16a  Daun tunggal, berlekuk atau tidak. Tetapi tidak berbagi menyirip rangkap sampai bercangap menyirip rangkap…………………………………... 239
239b Tumbuh-tumbuhan tanpa getah……………………………………....... 243
243b Tidak hidup dari tumbuh-tumbuhan lain………………………………. 244
244b Susunan tulang daun tidak demikian, seluruhnya atau sebagian besar tulang daun tersusun menyirip, menjari atau sejajar………………………...... 248
248b Daun bertulang menyirip atau menjari, susunan urat daun seperti jala... 249
249a Daun jika di patahkan memperlihatkan serabut halus yang menonjol, bunga sangat kecil tanpa perhiasan bunga, dalam lingkaran pada karangan bunga yang berbentuk bulir hijau…………………………………. 15. Gnetaceae
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a – 239b – 243b – 244b – 248b – 249a.





V.          ANALISIS DATA

1.      Pakis haji (Cycas rumphii miq.)
Klasifikasi :
Kingdom      : Plantae
Divisio          : Pinophyta
Class             : Cycadinae
Ordo             : Cycadales
Familia         : Cycadaceae
Genus           : Cycas

Spesies         : Cycas rumphii Miq.

Sumber         : (Dasuki, 1994)

Pakis haji merupakan salah satu tumbuhan berbiji terbuka (Pinophyta) bakal bijinya terletak pada bakal buah yang tidak tertutup atau tidak terdapat daging buah. Tumbuhan pakis haji ini serupa dengan palm pendek, pohonnya tidak bercabang. Batang dengan pangkal tangkai daun yang tetap tinggal. Tangkai daun berduri tempel tajam, anak daun sangat banyak, atau berbentuk sabit dengan bagian bawahnya gundul. Daun pakis haji majemuk menyirip dan tersusun rapat pada ujung batang. Sporofil tersusun dalam strobilus jantan dan betina.
Kerucut jantan terdiri banyak kantong butir sari, bertangkai pendek, mempunyai warna kuning cerah yang makin ke atas makin menyempit kuat, benang sari tersusun dalam spiral, berbentuk baji, berakhir pada ujung yang membengkok, panjangnya 3-12 mm, yang teratas steril. Kerucut betina terdiri dari banyak daun buah panjangnya 20-40 cm, bergerigi, berakhir dengan ujung panjang, tepi rata dan lancip. Biji tanaman pakis haji berbentuk bulat memanjang, panjang 4-6 cm, coklat orange. Jika bijinya dipotong melintang atau membujur akan terlihat lapisan ektoderm, mesoderm dan endoderm.
Bunganya ada dua yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan menghasilkan serbuk sari sedangkan bunga betina menghasilkan buah yang berupa satuan daun yang agak pipih, pada tepi buah terdapat lekukan-lekukan yang berisi bakal biji. Sporofil pada pakis haji tersusun dalam strobilus yang berumah dua. Strobilus betina besar, berbentuk sisik dengan dua bakal biji. Strobilus jantan lebih besar lagi, banyak terdapat mikrosporangium. Daun tersusun atas rozet batang dan menyirip. Habitatnya menyerupai palm, berkayu, tidak bercabang, dengan korteks yang tebal. Sebagian akarnya berupa akar bunga karang, dimana di dalamnya terdapat anabaena yang dapat mengikat N di udara. Bakal biji muda muncul sebagai sebuah benjolan jaringan merestim dan tertanam dalam integumen tunggal setelah dewasa. Integumen berada di sekitar nuselus yang pada bagian ujungnya tersisa lubang kecil (mikrofil). Mikrofil adalah tempat menerima serbuk sari, penyerbukan yang dibantu oleh angin.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada pakis haji memiliki ciri-ciri tumbuhannya berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal, memiliki akar serabut. Pada sifat-sifat batangnya pohon pakis haji memiliki ciri-ciri percabangan yang monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan permukaan batangnya bersisik. Sifat daun termasuk daun majemuk, tata letak daun pada pakis haji roset batang, bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan ini termasuk bangun lanset dengan pangkal daun runcing dan ujung daun juga runcing, sedangkan tepi daunnya rata dengan urat daun yang sejajar, tekstur daun pakis haji seperti perkamen dengan warna daun yang hijau. Strobilus selalu terminal tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada tangkainya. Pakis haji memiliki sifat buah sejati, bentuk biji pada tumbuhan ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3.
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7a – 8a
Daerah penyebaran yaitu di daerah tropis dan subtropics terutama di Meksiko, Amerika Selatan, Australia dan Afrika Selatan. Empulur banyak mengandung amilum; kulit batang, kayu, biji muda, getah untuk obat.

2.      Pinus (Pinus merkusii Jungh & De Vr.)
Klasifikasi ilmiah 
Kingdom   : Pinophyta
Classis       : Coriperopsida
Ordo          : Coniperales
Familia      : Pinaceae
Genus        : Pinus
Spesies      : Pinus merkusii
Sumber      : (Dasuki, 1994)
Pinus merkusii  merupakan tumbuhan dengan habitus pohon, periodisitasnya pirenial, sifat akar tunggang, sifat-sifat batang pada tumbuhan ini dengan percabangan monopodial dengan arah tumbuhnya tegak ke atas, bentuk batangnya bulat dan jika di raba di permukaan batang terasa kasar dan berkerak, sifat daunnya tunggal, tata letak daunnya tersebar, bagian daun tidak lengkap dengan bentuk daun seperti jarum, pangkal daun rata dan ujung daun runcing, tepi daun rata dan warna daun hijau. Bagian bunga pinus tidak lengkap.
Ciri-ciri familia Pinaceae : pohon berkayu, strobilus bentuk conus, daun bentuk jarum & berkelompok atau serupa sisik; daun dan sisik tersusun spiral; sisik dan braktea lepas, tiap sisik dengan dua (2) biji bersayap, strobilus jantan dan betina dalam satu pohon; strobilus jantan lebih kecil daripada strobilus betina (berkayu), terletak aksilaris, penyerbukan & penyebaran biji dengan bantuan angin, serbuk sari dengan dua gelembung udara, kotyledon banyak.
Daerah penyebaran Pinus merkusii banyak tersebar luas terutama di daerah temperate belahan bumi utara. Pinus merkusii ini asli Sumatra utara, resin menghasilkan terpentin dan koloponium (gondorukem), kayu bahan industri kertas; sering dipakai untuk reboisasi.
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3a

3.      Melinjo (Gnetom gnemon L. Var. Domesticum Mgf.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Pinophyta
Class          : Gnetinae
Ordo          : Gnetales
Familia      : Gnetaceae
Genus        : Gnetum
Spesies      : Gnetum gnemon L. Var Domesticum Mgf.
Sumber      : (Dasuki, 1994)
Tinggi pohon dapat mencapai 5-22 m. Memiliki daun tunggal, berhadapan atau bersilangan, bentuknya ovatus, eliptikus sampai oblongus dengan urat daun jala dan menyirip.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada melinjo memiliki ciri-ciri tumbuhannya berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal, memiliki akar tunggang. Pada sifat-sifat batangnya pohon melinjo memiliki ciri-ciri percabangan yang monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan permukaan batangnya kasar, dan mempunyai alat tambahan berupa stipula. Sifat daun adalah tunggal, tata letak daun pada melinjo adalah  berhadapan , bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan ini adalah memanjang (oval), dengan pangkal daun runcing dan ujung daun meruncing, sedangkan tepi daunnya rata dengan urat daun yang menyirip, tekstur daun pakis haji seperti kasap dengan warna daun yang hijau. Melinjo memiliki sifat buah sejati, bentuk biji pada tumbuhan ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3.
Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a – 239b – 243b – 244b – 248b – 249a
Pada tumbuhan melinjo ini memiliki banyak manfaat seperti daun yang muda dan bijinya dapat dijadikan sebagai sayuran, biji juga dapat dibuat emping, kulitnya dibuat benang jala dan bahan kertas. Sedangkan pada daun melinjo dapat dijadikan obat seperti obat xeroftalris, busung lapar dan anemia.
Kelas-kelas yang terdapat pada pinophita memiliki kekhasan tersendiri dan menjadi faktor pembeda antar masing-masing kelas. Kelas Cycadopsida memiliki daun majemuk yang memanjang dengan distribusi seks dioecious. Sedangkan Kelas Gnetopsida memiliki daun tunggal yang pertulangan daunnya menyirip dan distribusi seksnya  dioecious. Pada kelas Coniferopsida, daunnya majemuk dengan bentuk jarum dan distribusi seksnya monoceous.
Persamaan dan perbedaan antara pakis haji, pinus dan melinjo adalah hibitusnya yaitu berupa pohon, perioditasnya yaitu piranial, akar pakis haji dan pinus memiliki akar yang serabut sedangkan pada melinjo memiliki akar yang tunggang, percabangannya sama yaitu monopodial, arah tumbuhnya sama yaitu tegak lurus, bentuk badannya juga sama yaitu bulat, sifat-sifat daunnya pakis haji adalah majemuk sedangkan pinus dan melinjo adalah tunggal, dan lain-lain.







VI.       KESIMPULAN

1.      Pinophyta adalah tumbuhan biji terbuka, memiliki akar, batang, dan daun yang sejati, serta memiliki strobilus sebagai alat perkembangbiakannya. Tumbuhan biji terbuka disebut juga tumbuhan biji telanjang karena bakal bijinya tidak dibungkus daun buah atau bakal buah.
2.      Pakis haji pakis haji memiliki ciri-ciri tumbuhannya berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal, memiliki akar serabut. Pada sifat-sifat batangnya pohon pakis haji memiliki ciri-ciri percabangan yang monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan permukaan batangnya bersisik. Sifat daun termasuk daun majemuk, tata letak daun pada pakis haji roset batang, bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan ini termasuk bangun lanset dengan pangkal daun runcing dan ujung daun juga runcing, sedangkan tepi daunnya rata dengan urat daun yang sejajar, tekstur daun pakis haji seperti perkamen dengan warna daun yang hijau. Strobilus selalu terminal tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada tangkainya. Pakis haji memiliki sifat buah sejati, bentuk biji pada tumbuhan ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3. Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7a – 8a.
3.      Pinus merkusii  merupakan tumbuhan dengan habitus pohon, periodisitasnya pirenial, sifat akar tunggang, sifat-sifat batang pada tumbuhan ini dengan percabangan monopodial dengan arah tumbuhnya tegak ke atas, bentuk batangnya bulat dan jika di raba di permukaan batang terasa kasar dan berkerak, sifat daunnya tunggal, tata letak daunnya tersebar, bagian daun tidak lengkap dengan bentuk daun seperti jarum, pangkal daun rata dan ujung daun runcing, tepi daun rata dan warna daun hijau. Bagian bunga pinus tidak lengkap. Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3a.
4.      Melinjo memiliki ciri-ciri tumbuhannya berhabitus pohon, dengan periodisitasnya pirenal, memiliki akar tunggang. Pada sifat-sifat batangnya pohon melinjo memiliki ciri-ciri percabangan yang monopodial dengan arah tumbuh batang tegak keatas, bentuk batang bulat dan permukaan batangnya kasar, dan mempunyai alat tambahan berupa stipula. Sifat daun adalah tunggal, tata letak daun pada melinjo adalah  berhadapan , bagian daunnya tidak lengkap, bentuk daun tumbuhan ini adalah memanjang (oval), dengan pangkal daun runcing dan ujung daun meruncing, sedangkan tepi daunnya rata dengan urat daun yang menyirip, tekstur daun pakis haji seperti kasap dengan warna daun yang hijau. Melinjo memiliki sifat buah sejati, bentuk biji pada tumbuhan ini bulat dengan jumlah lapisan ada 3. Determinasinya adalah : 1b – 2b – 3b – 4b – 6b – 7b – 9b – 10b – 11b – 12b – 13b – 14b – 16a – 239b – 243b – 244b – 248b – 249a.

VII.          DAFTAR PUSTAKA

Anonim A. 2014:

http://www.google.co.id/imgres?q=cycas+rumphii&hl=id&biw=1304&         bih=707&tbmdi akses tanggal 18 September 2014.


Anonim B. 2014:
http://tropicalplant.airnifty.com/photos/uncategorized/cycas_ rumphii07s.jpg di akses tanggal 18 September 2014.

Anonim C. 2014:

Anonim D. 2014:

Anonim E. 2014:

Anonim F. 2014:

Anonim g. 2013. http://www.seedbiology.de/images/pinussylvestris1.jpg di akses tanggal 19 September 2014.

Anonim H. 2014.:

Anonim I. 2014:
 http://www.biotik.org/laos/species/p/pinme/pinme_en.html di akses tanggal 18 September 2014.

Anonim J. 20134:
http://www.pinetum.org/Lovett/resinosapollencones.jpe di akses tanggal 18 September 2014.

Anonim K. 2014.:

Anonim L. 2014:
http://rindangsekali.wordpress.com/2011/02/17/melinjo/ di akses tanggal 18 September 2014.

Anonim M. 2014:
http://www.increasemyvocabulary.com/definition/of/gnetum-gnemon di akses tanggal 18 September 2014.

Anonim N. 2014:

Anonim O. 2014:

Anonim P. 2014:

Anonim Q.2014:
Anonim .2014:

Dasuki, Undang, C.G.G.J. 1994. Sistematik tumbuhan Tinggi. Pusat Antar                                          Universitas Bidang Hayati ITB: Bandung

D.G. G. J, Van Steenis, 1975/1991, Flora. PT Pradaya Paramita: Jakarta.

Amintarti Sri. 2013. Penuntun Praktikum Botani Tumbuhan Tinggi. PMIPA FKIP UNLAM. Banjarmasin.

Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar