Selasa, 09 Juni 2015

Morfologi Tumbuhan Akar dan Modifikasinya



PRAKTIKUM VIII

Topik               : Akar dan modifikasinya
Tujuan             : Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari/ Tanggal  : Kamis/ 17 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
a.         Alat yang dipergunakan :
1.      Baki / nampan
2.      Pisau/cutter
3.      Alat tulis
4.      Lup
b.         Bahan yang dipergunakan :
1.      Akar Rumput Teki (Cyperus rotundus L.)
2.      Akar Lombok (Capsicum sp.)
3.      Akar Terong (Solanum melongena)
4.      Akar Wortel (Daucus carota L.)
5.      Akar Bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
6.      Umbi singkong (Manihot utilissima Burm. F.)
7.      Akar Laos (Alpinia galanga.)
8.      Akar Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
9.      Akar Padi (Oryza sativa L.)
10.  Benalu (Loranthus sp.)
11.  Tanaman Sirih (Piper betle L.)

II.                CARA KERJA

1.      Mengamati  bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar, batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2.      Mengamati tipe-tipe perakaran: serabut, tunggang

3.      Mengamati bentuk-bentuk modifikasi akar: tombak, gasing, benang.
4.      Mengamati bentuk-bentuk dari modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar nafas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
5.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.     TEORI DASAR
Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya sudah merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
1.      Merupakan bagian tumbuhan yang biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
2.      Warnanya keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3.      Tumbuh terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan dengan batang.
4.      berbentuk meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
            Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1.      Memperkuat berdirinya tumbuhan
2.      Menyerap air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
3.      Mengangkut air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4.      Tempat penimbunan makanan.
            Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi 7, yaitu :
1.      Leher akar atau pangkal akar (collum)
2.      Ujung akar (apex radicis)
3.      Batang akar (corpus radicis)
4.      Cabang-cabang akar (radix lateralis)
5.      Serabut akar (fibrilla radicalis)
6.      Rambut-rambut akar (pilus radicalis)
7.      Tudung akar (calyptra)
            Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system perakaran yaitu system akar tunggang (radix primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
1)      Akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang.
            Akar tunggang yang tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti :
a.       berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b.      berbentuk gasing (napiformis)
c.       berbentuk benang (filiformis)
2)      Akar tunggang yang bercabang
            Akar tunggang ini berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
            Sistem perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1.      Akar yang menyusun akar serabut kecil-kecil berbentuk benang.
2.      Akar-akar serabut kaku keras dn cukup besar seperti tambang.
3.      Akar serabut besar-besar hampir seperti lengan.
            Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi khusus misalnya :
1.      Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2.      Akar penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3.      Akar pelekat (radix adligans)
4.      Akar pembelit (orrhus radicalis)
5.      Akar nafas (pneumatophora)
6.      Akar tunjang
7.      Akar lutut
8.      Akar banir.

IV.       HASIL PENGAMATAN

A.          Tabel Hasil Pengamatan
Nama Tumbuhan
Tipe Akar
Bentuk Akar
Bentuk Modifikasi Akar
Rumput Teki  (Cyperus rotundus)
Serabut
Kecil-kecil seperti rambut
Menjadi akar rimpang merayap
Lombok (Capsicum sp.)
Tunggang
Kerucut panjang
Tidak mengalami modifikasi
Terong (Solanum melongena)
Tunggang
Kerucut panjang
Tidak mengalami modifikasi
Wortel (Daucus carota L.)
Tunggang
Seperti serabut-serabut  sebagai akar percabangannya
Menjadi akar tombak
Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Tunggang
Seperti gasing dan ada seperti serabut-serabut kecilnyapanjang tidak beraturan
Menjadi akar gasing
Singkong ( Manihot utillisima Burm. F)
Serabut
Bulat panjang tidak beraturan
Menjadi umbi akar
Laos (Alpinia galanga)
Serabut
Panjang tidak beraturan
Menjadi akar rimpang
Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris)
Serabut
Kecil-kecil seperti serabut
Menjadi akar udara
Padi (Oryza sativa L.)
Serabut
Seperti benang
Tidak bermodifikasi
Benalu (Loranthus sp.)
Tunggang
Akarnya kecil-kecil seperti serabut
Menjadi akar penghisap
Sirih (Piper betle L.)
Tunggang
Seperti benang
Menjadi akar pelekat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

V.                ANALISIS DATA

1.      Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo          : Cyperales
Familia      : Cyperaceae
Genus        : Cyperus
Species      : Cyperus rotundus L.
            Rumput teki merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut yaitu akar yang memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Kemudian bermodifikasi menjadi akar rimpang yang berada didalam tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil seperti rambut atau benang. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya batang.
          Tanaman rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang yang merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi sebagai alat perkembangbiakan secara vegetatif.

2.      Lombok (Capsicum sp.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo          : Solanales
Familia      : Solanaceae
Genus        : Capsicum
Spesies      : Capsicum sp.
            Akar pada tanaman lombok mempunyai sistem perakaran tunggang karena lombok termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang dan kerucut panajang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar. Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, ujung akar, leher akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar. Akar ini tidak mengalami modifikasi.

3.      Terong (Solanum melongena)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo          : Solanales
Familia      : Solanaceae
Genus        : Solanum
Spesies      : Solanum melongena
            Akar pada tanaman terong mempunyai sistem perakaran tunggang dan pada terong dapat dilihat dengan jelas mana batang akar, cabang akar, serabut akar dan rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi akar-akar yang lebih kecil. Bentuk akar terong ini seperti kerucut panajang dan apada akar ini tidak mengalami modifikasi.

 


4.      Wortel (Daucus carota L.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub Classis: Rosidae
Ordo          : Apiales
Familia      : Apiaceae
Genus        : Daucus
Species      : Daucus carota L.
            Wortel (Daucus carota L.) merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar tunggang. Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Akar wortel merupakan modifikasi dari umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan.

5.      Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub Classis: Caryophyllidae
Ordo          : Caryophyllales
Familia      : Chenopodiceae
Genus        : Pachyrrhizus
Species      : Pachyrrhizus erosus Urb
            Mempunyai sistem perakaran yang tunggang  yang berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Umbi bengkuwang ini mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis), yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, cabangnya berupa akar-akar serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Akar berbentuk gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit bercabang. Merupakan modifikasi dari umbi batang (tuber).

6.      Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub Classis: Rosidae
Ordo          : Euphorbiales
Familia      : Euphorbiaceae
Genus        : Manihot
Species      : Manihot utilisima Burm. F
            Singkong merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidak mungkin dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Akar singkong ini berbentuk bulat panjang tak beraturan.

7.      Laos (Alpinia galanga)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub Classis: Zingeberidae
Ordo          : Zingiberales
Familia      : Zingiberaceae
Genus        : Alpinia
Species      : Alpinia galanga
          Laos merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi dari batang yaitu akar rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan bentuk atau hasil modifikasi dari batang berserta daun yang terdapat di dalam tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari segi ujungnya dapat tumbuh tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat merupakan suatu tumbuhan baru. Di samping sebagai alat perkembangbiakan, rimpang imni juga berfungsi sebagai tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan. Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan modifikasi dari batang, yaitu ;
1.      beruas-ruas, berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia
2.      berdaun, tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3.      mempunyai kuncup-kuncup
4.      tumbuhnya tidak ke pusat bumi atau air, melahan kadang-kadang langsung ke atas, muncul di atas tanah.

 

8.      Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub Classis: Liliidae
Ordo          : Orchidales
Familia      : Orchidaceae
Genus        : Arachis
Species      : Arachis flos-aeris
          Tanaman Anggrek kalajengking ini mempunyai sistem perakaran serabut. Selain itu, pada tanaman ini juga terdapat akar udara atau akar gantung (radix aereus) yang mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan air dan zat gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau udara yang disebut velamen, tetapi setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah menjadi batang.        

9.      Padi (Oryza sativa L.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Liliopsida
Sub Classis: Commelinidae
Ordo          : Cyperales
Familia      : Poaceae
Genus        : Oryza
Species      : Oryza sativa L.
            Tanaman padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Dan akar padi ini tidak mengalami modifikasi.

10.  Benalu (Loranthus sp.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub Classis: Rosidae
Ordo          : Santalales
Familia      : Loranthaceae
Genus        : Loranthus
Species      : Loranthus sp.
            Tumbuhan benalu merupakan tumbuhan yang hidup sebagai parasit. Benalu mempunyai akar penggerek atau akar pengisap ( houstorium ), yaitu akar yang berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu. Tetapi akar penggerek ini juga dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya. Benalu memiliki sistem perakaran yang tunggang.

11.  Tanaman sirih (Piper betle L.)

Klasifikasi menurut Cronquist 1981:
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub classis : Magnoliidae
Ordo          : Piperales
Familia      : Piperaceae
Genus        : Piper
Species      : Piper betle L.
          Untuk tanaman sirih dapat kita temukan bahwa sirih mempunyai sistem perakaran yang tunggang. Dan pada pada akar tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan cara hidup yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih terdapat akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. Akar pelekat ini merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.







VI.             KESIMPULAN

1.      Rumput teki (Cyperus rotundus L.) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang atau rambut dan merupakan modifikasi dari stolon/geragih.
2.      Lombok (Capsicum sp) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya kerucut panajang dan tidak mengalami modifikasi.
3.      Terong (Solanum melongena.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar kerucut panjang dan tidak mengalami modifikasi.
4.      Wortel (Ducus carota L.) memiliki tipe perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan modifikasi dari akar.
5.      Bengkuwang (Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan modifikasi dari umbi batang.
6.      Singkong (Manihot utilissima) memiliki tipe akar serabut, bentuk akar berupa bulat panajang tak beraturan dan merupakan modifikasi dari umbi akar.
7.      Laos (Alpinia galanga) memiliki akar serabut dan merupakan modifikasi dari akar rimpang.
8.      Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang dan bermodifikasi menjadi akar udara.
9.      Padi (Oryza sativa) memiliki akar serabut, bentuk akar berupa benang.
10.  Benalu (Loranthus sp.) memiliki tipe akar semi parasit, bentuk akar berupa bongkol dan merupakan modifikasi dari akar penghisap/penggerek.
11.  Tanaman sirih (Piper betle L.) memiliki tipe akar tunggang , bentuk akar berupa benang, dan merupakan modifikasi dari akar pelekat.
12.  Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.







VII.          DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.


Anonim B.2014:
http://indonesiachili.com/images/layu_fusarium.jpg. Di akses pada tanggal 22 April 2014

Anonim C.2014:
http://agroscismk.bravehost.com/terong_img6.jpg. Di akses pada tanggal 22 April 2014

Anonim D.2014: http://plantpathology.tamu.edu/Texlab/Vegetables/Carrot/rkn.html. Di akses pada tanggal 22 April 2014

Anonim E.2014:

Anonim F.2014:

Anonim G.2014:


Anonim I.2014:
http://indonetwork.co.id/cv_agriflora_lestari/2216634. Di akses pada tanggal 22 April 2014

Anonim J.2014: http://w11.itrademarket.com/pdimage/88/948688_benalubambujarakchina.jpg. Di akses pada tanggal 22 April 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar