PRAKTIKUM
VIII
Topik : Akar dan modifikasinya
Tujuan :
Membuat rumus bunga dan diagram bunga
Hari/ Tanggal : Kamis/
17
April 2014
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat yang dipergunakan :
1.
Baki / nampan
2.
Pisau/cutter
3.
Alat tulis
4.
Lup
b.
Bahan yang dipergunakan :
1.
Akar Rumput Teki (Cyperus
rotundus L.)
2.
Akar Lombok (Capsicum sp.)
3.
Akar Terong (Solanum melongena)
4.
Akar Wortel (Daucus carota
L.)
5.
Akar Bengkuang (Pachyrrhizus
erosus Urb.)
6.
Umbi singkong (Manihot utilissima
Burm. F.)
7.
Akar Laos (Alpinia galanga.)
8.
Akar Anggrek Kalajengking (Arachis
flos-aeris)
9.
Akar Padi (Oryza sativa L.)
10.
Benalu (Loranthus sp.)
11.
Tanaman Sirih (Piper betle
L.)
II. CARA KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian akar: leher akar, ujung akar,
batang akar, cabang akar, serabut akar, rambut-rambut akar, tudung akar.
2.
Mengamati tipe-tipe perakaran:
serabut, tunggang
3.
Mengamati bentuk-bentuk modifikasi
akar: tombak, gasing, benang.
4.
Mengamati bentuk-bentuk dari
modifikasi akar: akar udara, akar penghisap, akar pelekat, akar pembelit, akar
nafas, akar tunjang, akar lutut, akar banir.
5.
Menggambar hasil pengamatan dan
memberi keterangan.
III. TEORI
DASAR
Akar adalah bagian
pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi tumbuhan yang tubuhnya sudah
merupakan kormus, Akar pada umumnya mempunyai sifat-sifat yaitu :
1.
Merupakan bagian tumbuhan yang
biasanya terdapat dalam tanah dengan arah tumbuh ke pusat bumi (geotrop) atau
menuju ke air (hidrotop), meninggalkan udara dan cahaya.
2. Warnanya
keputih-putihan atau kekuning-kuningan.
3. Tumbuh
terus pada ujungnya tetapi umumnya pertumbuhannya masih kalah jika dibandingkan
dengan batang.
4. berbentuk
meruncing, sehingga lebih mudah untuk menembus tanah.
Bagi Tumbuhan akar mempunyai fungsi untuk :
1. Memperkuat
berdirinya tumbuhan
2. Menyerap
air dan zat-zat makanan yang terlarut dalam air dari dalam tanah.
3. Mengangkut
air dan zat-zat makanan ketempat-tempat pada tubuh tumbuhan yang memerlukan.
4. Tempat
penimbunan makanan.
Bagian-bagian akar pada umumnya dapat dibedakan menjadi
7, yaitu :
1.
Leher akar atau pangkal akar (collum)
2. Ujung
akar (apex radicis)
3. Batang
akar (corpus radicis)
4. Cabang-cabang
akar (radix lateralis)
5. Serabut
akar (fibrilla radicalis)
6. Rambut-rambut
akar (pilus radicalis)
7. Tudung
akar (calyptra)
Pada tumbuhan lazimnya dibedakan dua macam system
perakaran yaitu system akar tunggang (radix
primaria) dan system akar serabut (radix adventica). Berdasarkan
percabangan dan bentuknya, akar tunggang dibedakan atas :
1)
Akar tunggang yang tidak
bercabang atau sedikit bercabang.
Akar tunggang yang
tidak bercabang ini biasanya berhubungan dengan fungsinya sebagai tempat
penimbunan zat makanan cadangan sehingga memeliki bentuk yang istimewa seperti
:
a.
berbentuk sebagai tombak (fusiformis)
b. berbentuk
gasing (napiformis)
c. berbentuk
benang (filiformis)
2)
Akar tunggang yang bercabang
Akar tunggang ini
berbentuk kerucut panjang, tumbuh lurus ke bawah, bercabang-cabang banyak, dan
cabang-cabangnya bercabang lagi. Sehingga dapat memberi kekuatan yang lebih
besar kepada batang, dan juga daerah perakaran menjadi amat luas, sehingga
dapat diserap air dan zat-zat makanan yang lebih banyak.
Sistem
perakaran serabut pada tanaman dapat di bedakan atas 3 hal yaitu :
1.
Akar yang menyusun akar serabut
kecil-kecil berbentuk benang.
2. Akar-akar
serabut kaku keras dn cukup besar seperti tambang.
3. Akar
serabut besar-besar hampir seperti lengan.
Dilihat dari cara hidup suatu tanaman, maka pada berbagai
jenis tumbuhan sering kita temukan akar-akar yang mempunyai sifat dan fungsi
khusus misalnya :
1.
Akar udara atau akar gantung (radix aereus)
2. Akar
penggerek atau akar penghisap (houstorium)
3. Akar
pelekat (radix adligans)
4. Akar
pembelit (orrhus radicalis)
5. Akar
nafas (pneumatophora)
6. Akar
tunjang
7. Akar
lutut
8. Akar
banir.
IV. HASIL PENGAMATAN
A.
Tabel Hasil
Pengamatan
Nama
Tumbuhan
|
Tipe Akar
|
Bentuk
Akar
|
Bentuk
Modifikasi Akar
|
Rumput
Teki (Cyperus rotundus)
|
Serabut
|
Kecil-kecil seperti rambut
|
Menjadi akar rimpang merayap
|
Lombok (Capsicum sp.)
|
Tunggang
|
Kerucut
panjang
|
Tidak mengalami modifikasi
|
Terong (Solanum melongena)
|
Tunggang
|
Kerucut panjang
|
Tidak mengalami modifikasi
|
Wortel (Daucus carota L.)
|
Tunggang
|
Seperti
serabut-serabut sebagai akar
percabangannya
|
Menjadi
akar tombak
|
Bengkuwang
(Pachyrrhizus erosus Urb.)
|
Tunggang
|
Seperti gasing dan ada seperti serabut-serabut kecilnyapanjang
tidak beraturan
|
Menjadi akar gasing
|
Singkong ( Manihot utillisima Burm. F)
|
Serabut
|
Bulat
panjang tidak beraturan
|
Menjadi
umbi akar
|
Laos (Alpinia galanga)
|
Serabut
|
Panjang tidak beraturan
|
Menjadi akar rimpang
|
Anggrek
Kalajengking (Arachis flos-aeris)
|
Serabut
|
Kecil-kecil
seperti serabut
|
Menjadi
akar udara
|
Padi (Oryza sativa L.)
|
Serabut
|
Seperti benang
|
Tidak bermodifikasi
|
Benalu (Loranthus sp.)
|
Tunggang
|
Akarnya
kecil-kecil seperti serabut
|
Menjadi
akar penghisap
|
Sirih (Piper betle L.)
|
Tunggang
|
Seperti benang
|
Menjadi akar pelekat
|
V. ANALISIS DATA
1.
Tanaman rumput teki (Cyperus rotundus L.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Species : Cyperus rotundus L.
Rumput
teki merupakan tumbuhan yang memiliki tipe akar serabut yaitu akar yang
memiliki akar lembaga yang dalam perkembangan selanjutnya mati dan kemudian
disusul oleh sejumlah akar yang mempunyai ukuran besar hampir sama, dan
semuanya keluar dari pangkal akar. Kemudian bermodifikasi menjadi akar rimpang
yang berada didalam tanah. Akar rumput ini bukan berasal dari calon akar yang
asli sehingga dapat dikatakan akar luar dengan bentuk serabut yang kecil
seperti rambut atau benang. Akar ini mempunyai percabangan yang bertujuan untuk
memperluas bidang bidang penyerapan serta untuk memperkuat berdirinya batang.
Tanaman
rumput teki ini biasanya tumbuh berumpun, sehingga terdapat rimpang yang
merayap atau seperti umbi dengan geragih yang berfungsi sebagai alat
perkembangbiakan secara vegetatif.
2. Lombok (Capsicum sp.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Familia
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Spesies
: Capsicum
sp.
Akar pada tanaman lombok mempunyai
sistem perakaran tunggang karena lombok
termasuk tumbuhan dikotil, dengan bentuk akar berupa benang dan kerucut
panajang. Memiliki akar serabut karena memiliki akar lembaga yang dalam
perkembangan selanjutnya mati dan kemudian disusul oleh sejumlah akar yang
mempunyai ukuran besar hampir sama, dan semuanya keluar dari pangkal akar.
Tanaman ini memiliki bagian-bagian akar seperti akar utama, ujung akar, leher
akar, serabut akar, cabang akar, dan rambut akar. Akar ini tidak mengalami
modifikasi.
3. Terong (Solanum melongena)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio
: Magnoliophyta
Classis
: Magnoliopsida
Subclassis
: Asteridae
Ordo
: Solanales
Familia
: Solanaceae
Genus
: Solanum
Spesies
: Solanum
melongena
Akar
pada tanaman terong mempunyai sistem perakaran tunggang dan pada terong dapat
dilihat dengan jelas mana batang akar, cabang akar, serabut akar dan
rambut-rambut akar. Terong dikatakan akar tunggang karena pada terong akar
lembaganya tumbuh terus menjadi akar pokok yang bercabang-cabang menjadi
akar-akar yang lebih kecil. Bentuk akar terong ini seperti kerucut panajang dan
apada akar ini tidak mengalami modifikasi.
4. Wortel (Daucus carota L.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis: Rosidae
Ordo : Apiales
Familia : Apiaceae
Genus : Daucus
Species : Daucus
carota L.
Wortel
(Daucus carota L.) merupakan tumbuhan
yang memiliki tipe akar tunggang.
Wortel memiliki akar berbentuk tombak yang pangkal akarnya membesar runcing ke
ujung dengan serabut-serabut akar sebagai percabangan. Akar wortel merupakan
modifikasi dari umbi akar yang merupakan tempat penimbunan cadangan makanan.
5. Bengkuwang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis: Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Chenopodiceae
Genus : Pachyrrhizus
Species : Pachyrrhizus
erosus Urb
Mempunyai sistem perakaran yang
tunggang yang berhubungan dengan
fungsinya sebagai tempat penimbunan makanan cadangan. Umbi bengkuwang ini
mempunyai bentuk seperti gasing (napiformis),
yaitu memiliki pangkal akar yang besar dan membulat, cabangnya berupa akar-akar
serabut yang hanya terdapat pada ujung yang sempit meruncing. Akar berbentuk
gasing ini juga termasuk dalam akar tunggang yang tidak bercabang atau sedikit
bercabang. Merupakan modifikasi dari umbi batang (tuber).
6. Singkong (Manihot utilisima Burm. F.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis: Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
Species : Manihot
utilisima Burm. F
Singkong
merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut. Akarnya dapat bermodifikasi
menjadi umbi akar yang merupakan penjelmaan dari akar-akar serabut. Umbinya
merupakan tempat penimbunan makanan, disamping itu terdapat juga cabang akar (radix lateralis). Umbi akar ini tidak
mungkin dapat dijadikan sebagai alat perkembangbiakan. Akar singkong ini
berbentuk bulat panjang tak beraturan.
7. Laos (Alpinia galanga)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
Classis: Zingeberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Zingiberaceae
Genus : Alpinia
Species : Alpinia
galanga
Laos merupakan tumbuhan yang memiliki
akar serabut dengan bentuk akar seperti benang. Akarnya merupakan modifikasi
dari batang yaitu akar rimpang. Rimpang laos ini sebenarnya adalah perubahan
bentuk atau hasil modifikasi dari batang berserta daun yang terdapat di dalam
tanah. Bercabang-cabang, tumbuh mendatar, dan dari segi ujungnya dapat tumbuh
tunas yang baru yang muncul di atas tanah, dan dapat merupakan suatu tumbuhan
baru. Di samping sebagai alat perkembangbiakan, rimpang imni juga berfungsi
sebagai tempat penimbunan zat-zat cadangan makanan. Tanda-tanda yang membuktikan bahwa rimpang merupakan
modifikasi dari batang, yaitu ;
1. beruas-ruas,
berbuku-buku, akar tidak pernah bersilia
2.
berdaun,
tetapi daunnya telah menjelma menjadi sisik-sisik.
3.
mempunyai
kuncup-kuncup
4.
tumbuhnya
tidak ke pusat bumi atau air, melahan kadang-kadang langsung ke atas, muncul di
atas tanah.
8. Anggrek kalajengking (Arachis flos-aeris)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
Classis: Liliidae
Ordo : Orchidales
Familia : Orchidaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis
flos-aeris
Tanaman Anggrek kalajengking ini mempunyai sistem perakaran serabut. Selain itu, pada tanaman ini juga terdapat akar udara
atau akar gantung (radix aereus) yang
mempunyai sifat dan tugas khusus. Akar ini keluar dari bagian-bagian di atas
tanah, menggantung di udara dan tumbuh ke arah tanah. Bergantung
pada tingginya tempat permukaan keluarnya akar ini dapat amat panjang. Selama
masih menggantung, akar ini hanya dapat membantu dalam penyerapan air dan zat
gas di udara, dan sering kali mempunyai jaringan khusus untuk menimbun air atau
udara yang disebut velamen, tetapi
setelah mencapai tanah. Untuk bagian yang masuk dalam tanah berkelakuan seperti
akar biasa, yaitu menyerap air dan zat makanan dari tanah. Sedangkan bagian yang di atasnya sering kali berubah
menjadi batang.
9. Padi (Oryza sativa L.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
Classis: Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Oryza
Species : Oryza
sativa L.
Tanaman
padi merupakan tumbuhan yang memiliki akar serabut, dimana cabang akarnya
sangat banyak dan kecil-kecil. Bentuk akarnya seperti benang yang berguna untuk
memperluas bidang penyerapan dan untuk memperkuat berdirinya batang. Dan akar
padi ini tidak mengalami modifikasi.
10. Benalu (Loranthus sp.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
Classis: Rosidae
Ordo : Santalales
Familia : Loranthaceae
Genus : Loranthus
Species : Loranthus
sp.
Tumbuhan benalu merupakan tumbuhan
yang hidup sebagai parasit. Benalu mempunyai akar penggerek atau akar pengisap
( houstorium ), yaitu akar yang
berguna untuk menyerap air ataupun zat makanan dari inangnya. Akar penggerek
ini menembus kulit batang inangnya sampai ke bagian yang berkayu. Tetapi akar
penggerek ini juga dapat hanya berupa akar-akar pendek yang melekat pada tuan
rumahnya, tetapi juga menghisap air dan zat-zat makanan. Akar penghisap pada
tumbuhan benalu ini nampak pipih menggembol dan melekat pada cabang inangnya.
Benalu memiliki sistem perakaran yang tunggang.
11. Tanaman sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi
menurut Cronquist 1981:
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper
betle L.
Untuk tanaman sirih dapat kita temukan
bahwa sirih mempunyai sistem perakaran yang tunggang. Dan pada pada akar
tanaman sirih memiliki bagian-bagian seperti batang akar, cabang akar dan
serabut akar. Akar-akar serabut ini mempunyai bentuk seperti benang (filiformis). Jika dihubungkan dengan
cara hidup yang disesuaikan dengan keadaan-keadaan tertentu, pada tanaman sirih
terdapat akar yang mempunyai sifat dan tugas khusus berupa akar pelekat. Akar
pelekat ini merupakan akar-akar yang keluar dari buku-buku batang tumbuhan yang
tumbuh memanjang dan berguna untuk menempel pada penunjangnya.
VI. KESIMPULAN
1. Rumput
teki (Cyperus rotundus L.) memiliki
akar serabut, bentuk akar berupa benang atau rambut dan merupakan modifikasi
dari stolon/geragih.
2. Lombok
(Capsicum sp) memiliki tipe akar tunggang, bentuk akarnya
kerucut panajang dan tidak mengalami modifikasi.
3. Terong
(Solanum melongena.) memiliki tipe
akar tunggang, bentuk akar kerucut panjang dan tidak mengalami modifikasi.
4. Wortel
(Ducus carota L.) memiliki tipe
perakaran tunggang, bentuk akar seperti tombak, dan merupakan modifikasi dari
akar.
5. Bengkuwang
(Pachyrrhicus erosus Urb.) memiliki
tipe akar tunggang, bentuk akar gasing, dan merupakan modifikasi dari umbi
batang.
6. Singkong
(Manihot utilissima) memiliki tipe
akar serabut,
bentuk akar berupa bulat panajang tak beraturan dan merupakan modifikasi dari
umbi akar.
7. Laos
(Alpinia galanga) memiliki akar
serabut dan merupakan modifikasi dari akar rimpang.
8. Anggrek
kalajengking (Arachis flos-aeris) memiliki
akar serabut, bentuk akar berupa benang dan bermodifikasi menjadi akar udara.
9. Padi
(Oryza sativa) memiliki akar serabut,
bentuk akar berupa benang.
10. Benalu
(Loranthus sp.) memiliki tipe akar
semi parasit, bentuk akar berupa bongkol dan merupakan modifikasi dari akar
penghisap/penggerek.
11. Tanaman
sirih (Piper betle L.) memiliki tipe
akar tunggang , bentuk akar berupa benang, dan merupakan modifikasi dari akar
pelekat.
12. Akar adalah bagian pokok yang ketiga disamping batang dan daun bagi
tumbuhan yang tumbuhnya telah merupakan kormus.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim A.2014: http://cybermed.cbn.net.id/cbprtl/cybermed/detail.aspx?x=Natural+Healing&y=cybermed|18|0|3|184. Di akses pada tanggal
22 April 2014
Anonim B.2014:
Anonim C.2014:
Anonim D.2014: http://plantpathology.tamu.edu/Texlab/Vegetables/Carrot/rkn.html.
Di akses pada tanggal 22 April 2014
Anonim E.2014:
http://i111.photobucket.com/albums/n154/gliter_shine/wortel.jpg.Di akses pada tanggal 22 April 2014
Anonim F.2014:
http://adhiekloperer.blogspot.com/2011/06/rahasia-besar-singkong.html. Di akses pada tanggal 22 April 2014
Anonim G.2014:
http://qhuryqury.blogspot.com/2012/03/calami-rhizoma-nama-lain-dringo.html. Di akses pada tanggal
22 April 2014
Anonim H.2014: http://images.dewayanie.multiply.com/image/12/photos/68/300x300/5/DSC00986.JPG?et=NrV9SX0ItTEs7e5KHnc5Lw&nmid=121289624. Di akses pada tanggal 22 April 2014
Anonim I.2014:
Anonim J.2014: http://w11.itrademarket.com/pdimage/88/948688_benalubambujarakchina.jpg. Di akses pada tanggal
22 April 2014.
Anonim K.2014: http://www.dkimages.com/discover/DKIMAGES/Discover/Home/Plants/Ornamental-Groups/Climbers/Piperaceae/Piper/Piper-betlePiper-betle-2.html. Di akses pada tanggal
22 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar