Selasa, 09 Juni 2015



PRAKTIKUM IX
Topik               : Strobilus Gymnospermae 
Tujuan             : Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada  beberapa Gymnospermae dan bagian-bagiannya.
Hari / tanggal  : Kamis/ 24 April 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN

Alat :
1.      Baki
2.      Cutter
3.      Alat tulis
4.      Lup
Bahan :
1.  Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
2.  Daun strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii Miq)
3.  Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

II.                CARA KERJA

1.      Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai strobilus, biji dan sayap.
2.      Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun, dan deskripsi daun.
3.      Menggambar hasil pengamatan dan memberi keterangan.

III.               TEORI DASAR

Berdasarkan letak bakal bijinya, Divisio Spermatophyta dibagi dalam 2  Sub Divido yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijnya berada dalam daun buah dan tidak terlihat dari luar, sehingga dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1.      Berakar tunggang
2.      Daun sempit, tebal dan kaku.
3.      Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang disebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu strobilus jantan dan betina yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan stroblus betina yang tersusun dari daun buah.
4.      Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi:
1.      Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar ( pertumbuhan sekunder)
2.      Pada ujung-ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kalipatra ke arah luar dan sel-sel akar arah dalam, tetapi tidak jelas batang kalipatra dengan ujung akar.
3.      Batang tidak mempunyai floterna (sarung tepung), yaitu endodermis yang menghasilkan zat tepung.
4.      Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dan trekeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan gymnospermae, dan kadang-kadang berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun terbentuk jarum atau sisik-sisik kecil. Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan mirip untai (amentum), benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga yang diberi nama “kerucut” dengan banyak sisik kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, ini  dengan prisai di  ujung dengan satu bakal biji pada sisi atas dekat pangkal, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini dari atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.  

IV.             ANALISIS  DATA

1.      Daun, strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jung. & De Vr.)
Klasifikasi :
Divisio       : Pinophyta
Subdivisio : Pinophytina
Classis       : Cycadopsida
Ordo          : Cycadales
Familia      : Pinaceae
Genus        : Pinus
Spesies      : Pinus merkusii Jugh. & De Vr
(Sumber : Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan pada strobilus Pinus, pada umumnya tanaman ini berumah satu, dengan strobilus jantan dan strobilus betina terdapat dalam satu pohon. Strobilus jantan terdapat di ujung cabang, membawa banyak mikrosporofil yang tentunya sangat kecil yang tersusun secara spiral dan sangat sulit diamati. Strobilus betina yang diamati merupakan yang sudah masak (runjung) yang terdiri atas  sisik-sisik runjung dan dua biji yang bersayap pada tiap sisik runjung.
Tinggi pohon kurang lebih 20-40 m. daun dalam mempunyai dua berkas, berkas jarum sebenarnya adalah tunas yang sangat pendek yang tidak pernah tumbuh, pada pangkal daun di kelilingi oleh suatu sarung dari sisik yang berupa selaput tipis panjangnya kira-kira 0,5 cm.
Strobilus jantan terminal atau aksilar pada sarung pendek dan banyak mikrosporofil bertangkai yang tersususn spiral, bentuk kerucut tetapi lebih kecil dan bewarna orange agak kecoklatan, panjangnya kurang lebih 2 cm, pada pangkal tunas yang muda, bertumpuk berbentuk bulir. Sedangkan strobilus betina terletak pada ketiak daun, di dalamnya banyak terdapat biji yang mempunyai sayap ke samping, bentuknya silindris, dan sedikit bangun telur tapi lebih besar dari strobilus jantan dan bewarna coklat tua. Ketika masih muda bewarna hijau dan mempunyai sisik yang keras. Tumbuhan ini merupakan tanaman hias.
Sedangkan daunnya memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal. Tata letak tersebar pada cabang paling ujung, bentuk daun serupa jarum (acerosus), permukaan licin (laevis), tekstur seperti perkamen (perkamenteus), ujung: runcing (acutus), pangkalnya runcing (acutus) dan warnanya hijau.
2.      Daun, strobilus jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii Miq)
Klasifikasi :
Divisio       : Pinophyta
Subdivisio : Cycadophytina
Classis       : Cycadopsida
Ordo          : Cycadales
Familia      : Cycadaceae
Genus        : Cycas
Spesies      : Cysas rumphii Miq.
(Sumber: Cronquist. 1981)
          Menurut hasil pengamatan, tanaman ini berumah dua dengan bunga-bunga tersusun dalam strobilus. Pakis haji merupakan tumbuhan berumah dua, bunga-bunga tersusun dalam strobilus, setiap bunga berkelamin satu. Strobilus jantan jarang ditemukan dan tak teramati, akan tetapi dari literatur (Dasuki, 1994: 13) Strobilus jantan terletak di ujung batang, terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral. Setiap mikrosporofil mempunyai bagian yang steril sebelah atas berupa tudung dan bagian yang fertile di sebelah bawah yang banyak membawa mikrosporangia di permukaan bawahnya..
   Pada tangkai daun pakis haji terdapat duri tempel yang tajam, dan pada batang terdapat sisik, bulu, dan sisa pelepah. Anak daunnya sangat banyak yang garis tengahnya 20-25x-1-2 cm yang sering kali berbentuk bulan sabit. Daun tersusun dalam roset batang, menyirip tunggal dengan tata letak daun yang berseling. Bentuk daun tumbuhan ini bangun garis dengan pangkal daun rata dan ujung daun runcing. Daun yang lebih muda tergelung seperti paku. Urat daun rata dengan warna daun yang hijau agak tua. Strobilus selalu terminal tanpa bagian-bagian yang menyerupai daun pada tangkainya. Biji berbentuk bulat memanjang dengan ukuran 4-6 cm, bewarna coklat, orange, kerucut jantan bertangkai pendek, kuning cerah, tebal 15 cm yang semakin di atas semakin menyempit, daun buah panjang dengan tepi daun rata dan lancip.
          Strobilus betina terletak di ujung batang, membawa banyak makrosporofil yang bisa lepas satu sama lain atau kompak, pada strobilus betina ini terdapat biji yang terletak pada kantung pollen dengan karpellum yang berbentuk seperti pedang yang tidak menutupi biji.
            Sedangkan daunnya,  tipe daunnya ialah majemuk menyirip gasal dengan tata letaknya pada ibu tangkai daun berhadapan sedangkan pada batang tersebar. Bentuk daun serupa pita (ligulatus). Permukaan daun: licin (laevis). Teksturnya Seperti Perkamen (perkamenteus). Ujung daun runcing (acutus) dan pangkal meruncing (acuminatus). Warna daun hijau dengan ibu tangkai daun yang berduri.
3.      Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf. )
Klasifikasi :
Divisio       : Pinophyta
Subdvisio  : Gnetophytina
Classis       : Gnetinae
Ordo          : Gnetinales
Familia      : Gnetaceae
Genus        : Gnetum
Spesies      : Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf.
(Sumber : Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan, pada melinjo strobilus jantannya dan yang betinanya sangat susah dibedakan, karena strobilus jantan terletak menumpang pada strobilus betina. Ini hanya dapat dibedakan dari 2 jenis strobilus yang diambil, yakni saat strobilus jantan yang dominan dan strobilus betina yang dominan. Pada melinjo strobilusnya berbuku-buku, pada setiap buku terdapat kupula yang dibentuk dari sisik-sisik braktea yang bersatu. Untuk strobilus jantan pada setiap buku terdapat 1 lingkaran bunga-bunga yang steril di sebelah atas dan dibawahnya terdapat beberapa lingkaran bunga-bunga jantan. Sedangkan pada strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina. Setiap bunga betina mempunyai perigonium yang berdaging dengan 1 ovul yang mempunyai 2 integumen yaitu integumen luar dan integumen dalam.
Perbungaannya menyendiri dan keluar dari ketiak daun, juga dari batang yang celah tua, panjangnya 3-6 cm, dengan bunga-bunganya tersusun dalam bentuk lingkaran dibuku-bukunya. Memounyai 2 bunga yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga jantan berbentuk pembuluh dan perpanjangan sumbu bunga yang berbentuk benang terdapat 1-2 benang sari. Bunga betina mempunyai bentuk berpembuluh dengan satu bakal biji di dalamnya terdapat dua integument. Bunga betina sebanyak 5-8 kuntum pada setiap buku perbungaan, bentuk bundar dan melancip ke ujungnya. Buahnya mirip buah geluk, berebntuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula bewarna kuning, kemudian berubah menjadi merah sampai lembayung menjadi matang.
Sedangkan pada daunnya, tanaman ini memiliki; tipe daun majemuk menyirip genap, tata letak berhadapan, bentuk daun jorong (ovatus), permukaan licin (laevis), tekstur seperti kertas (papyratus), ujung meruncing(acuminatus) dan pangkal yang runcing (acutus) dengan warna seperti daun umumnya yakni hijau.
Daun-daunnya berhadapan, berbentuk jorong, berukuran (7,5-20) cm x (2,5-10) cm. Tulang daun sekunder melengkung dan bersatu si ujungnya. Bagian daun tidak lengkap, dan urat daun menyirip. Ujung daun meruncing dengan pangkal daun yang runcing. Tepi daun rata, warna daun hijau.




V.                KESIMPULAN

1.      Pinus (Pinus merkusii Jugh. & De Vr.) mempunyai strobilus betina dan strobilus jantan dalam satu pohon. Strobilus jantan terletak di ujung cabang membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral dan bersifat steril sedangkan strobilus betina terdiri atas sisk runjung yang di dalamnya terdapat 2 buah biji yang bersayap.
2.      Pakis Haji (Cycas rumphii Miq) memiliki strobilus betina yang membawa banyak makrosporofil dengan biji yang tidak diselimuti karpellum yang berbentuk seperti pedang yang terletak di ujung batang.
Strobilus jantan terletak di ujung batang dan jarang ditemukan karena terletak pada pohon yang berbeda (berumah 2), terdiri dari banyak mikrosporofil yang tersusun spiral yang steril dan fertile.
3.      Melinjo (Gnetum gnemon L.Var. Domesticum Mgf.) memiliki Strobilus jantan maupun strobilus betina yang terletak dalam 1 tangkai sehingga sulit untuk dibedakan. Strobilus jantan banyak mengandung benang sari dengan banyak linkaran bunga jantan. Sedangkan strobilus betina hanya terdapat 1 lingkaran bunga-bunga betina.

VI.             DAFTAR PUSTAKA

Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.

Anonim A.2014 http://en.wikivisual.com/images/b/b1/Pine_cones,_immature_male.jpg. Diakses tanggal 03 Mei 2014

Anonim B,2014
http://4.bp.blogspot.com. Diakses tanggal 03 Mei 2014

Anonim C.2014
http://farm4.static.flickr.com. Diakses tanggal 03 Mei 2014

Tjitrosoepomo, Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar