PRAKTIKUM
VI
Topik : Bunga Majemuk
Tujuan : Untuk mengenal bentuk dan tipe
bunga majemuk dan bagian-
bagiannya.
Hari/ tanggal : Kamis/03 April 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP
UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
a.
Alat :
1.
Baki
2.
Alat tulis
b.
Bahan :
1.
Bunga Merak (Caesalpinia
pulcherrima Swart.)
2.
Bunga Soka (Ixora
grandiflora L.)
3.
Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L)
4.
Bunga Jantan dan Betina Jagung
(Zea mays L.)
5.
Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)
6.
Bunga Matahari (Helianthus
annuus L.)
7.
Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.)
8.
Bunga Melati (Jasminum
sambae L.)
9.
Bunga Sirih (Piper betle L.)
10.
Bunga Eceng gondok (Eichornia crassipes)
11.
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos-aeris L.)
12.
Bunga Alamanda (Alamanda
cathartica L.)
13.
Bunga Telang (Clitoria
ternatea)
14.
Bunga Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
15.
Bunga Tasbih (Canna sp)
16.
Bunga Kangkung (Ipomea
aquatica)
II.
CARA KERJA
1.
Mengamati bagian-bagian bunga majemuk: ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga (pedicellus),
dasar bunga (receptakulum), perhiasan bunga (perianthium), daun pembalut (involucrum),
daun pelindung (bractea), dan daun tangkai (bracteola).
2.
Mengamati tipe bunga majemuk: tak berbatas (inflorescentia racemosa botryoides
centripetala), berbatas
(inflorescentia cymosa centifuga defitina), majemuk campuran (inflorescentia mixta).
3.
Mengamati bentuk bunga majemuk: tandan, bulir, untai, tongkol, payung, cawan,
bongkol, periuk, malai, malai rata, payung majemuk, tongkol majemuk, bulir
majemuk, dan sebagainya.
4.
Menggambar hasil pengamatan dan
memberi keterangan.
III.
TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan
dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan generatif. Alat
perkembangan generatif tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut
jenisnya tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya
merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga
inilahterdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian
(penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut
buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang nanti akan tumbuh
manjadi tumbuhan baru.
Jika kita memperhatikan susunan suatu bunga,
maka akan diketahui bahwa bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun)
yang bentuk, warna dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan,
sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan. Dan
akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Bagian-bagian pada suatu bunga lazimnya
dibedakan atas:
a.
Bagian-bagian yang bersifat batang atau cabang yaitu:
1.
Ibu tangkai bunga (pedunculus)
2.
Tangkai bunga (pedicellus)
3.
Dasar bunga (receptakulum)
b.
Bagian-bagian yang bersifat seperti daun, yaitu:
1.
Daun-daun pelindung (bractea)
2.
Daun tangkai (bracteola)
3.
Seludang bunga (spatha)
4.
Daun-daun pembalut (bractea involucralis)
5.
Kelopak tambahan (epicalyx)
6.
Daun-daun kelopak (sepalae)
7.
Daun-daun mahkota atau daun
tajuk (petalae)
8.
Daun-daun tenda bunga (tepalae)
9.
Benang-benang sari (stamina)
10. Daun-daun buah (carpella)
Pada
bunga majemuk ibu tangkainya ada yang dapat mengadakan percabangan ada pula
yang tidak. Ibu tangkai bunga yang tidak bercabang dan tidak berdaun sering
disebut sumbu bunga (scapus). Ibu tangkai yang bercabang memperlihatkan cara
percabangan yang bermacam-macam. Selain itu jumlah cabang dan panjangnya jika
dibandingkan dengan ibu tangkai serta susunan cabang-cabang berpengaruh pula
terhadap urutan mekarnya masing-masing bunga pada suatu bunga majemuk.
Bertalian
dengan sifat-sifat sebagai suatu bunga (scapus) bunga majemuk dibedakan menjadi
tiga golongan :
a.
Bunga majemuk tak berbatas,
Bunga majemuk tak berbatas yaitu bunga
majemuk yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan cabang-cabang yang dapat
bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal (semakin muda
semakin dekat dengan ujung ibu tangkai) dan bunga-bunganya mekar berturut-turut
dari bawah ke atas.
b.
Bunga majemuk berbatas
Bunga majemuk berbatas
yaitu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya selalu ditutup dengan suatu bunga
jadi ibu tangkai mempunyai pertumbuhan yang terbatas.
c. Bunga majemuk campuran
Bunga majemuk campuran
yaitu bunga majemuk yang memperlihatkan baik sifat-sifat bunga majemuk berbatas
maupun sifat bunga majemuk tak berbatas.
IV.
HASIL
PENGAMATAN
a.
Tabel Pengamatan
No.
|
Nama Bunga Majemuk
|
Tipe Bunga
Majemuk
|
Bentuk
Bunga Majemuk
|
1.
|
Bunga merak
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga tandan
|
2.
|
Bunga soka
|
Majemuk campuran
|
Malai rata, bagiannya berupa
anak payung menggarpu
|
3.
|
Bunga putri malu
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga bongkol
|
4.
|
Bunga jantan dan betina jagung
|
Majemuk tak berbatas
|
Betina termasuk bentuk bunga
tongkol, dan jantan termasuk bentuk bunga bulir majemuk
|
5.
|
Bunga kelapa
|
Majemuk tak berbatas
|
Tongkol majemuk
|
6.
|
Bunga matahari
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga cawan
|
7.
|
Bunga lamtoro
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga bongkol
|
8.
|
Bunga melati
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung menggarpu
|
9.
|
Bunga sirih
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga untai/bunga
lada
|
10.
|
Bunga eceng gondok
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga tandan tak bertangkai
|
11.
|
Bunga anggrek
kalajengking
|
Majemuk berbatas
|
Bunga tandan
|
12.
|
Bunga alamanda
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung menggarpu
|
13.
|
Bunga telang
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung
menggarpu
|
14.
|
Bunga bogenvil
|
Majemuk tak berbatas
|
Bunga tabung
|
15.
|
Bunga tasbih
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung
menggarpu
|
16.
|
Bunga kangkung
|
Majemuk berbatas
|
Anak payung menggarpu
|
V. ANALISIS DATA
1)
Bunga Merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Fabacales
Familia : Caesalpinia
Genus : Caesalpinia
Species : Caesalpinia
pulcherrima Swart.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan letaknya
pada tumbuhan, bunga merak berada pada ujung batang (flos terminalis).
Bunga ini mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas, berbentuk
tandan, yang ibu tangkainya dapat tumbuh terus dengan
cabang-cabang yang dapat bercabang lagi atau tidak dan mempunyai susunan acropetal.
Ibu tangkai pada bunga ini bercabang dan masing-masing tangkainya mendukung
satu bunga pada ujungnya sehingga bunga ini termasuk dalam golongan tandan yang
bunganya bertangkai nyata. Bunganya mekar dari bawah ke atas secara berurutan.
Mempunyai bagian-bagian berupa ibu tangkai bunga, tangkai bunga, kelopak
berwarna jingga hingga merah, mahkota berwarna jingga hingga merah denga warna
tepi kuning dan alat kelamin yang tampak berupa putik (pistillum) dan benang sari (stamen)
yang keduanya berwarna merah
2)
Bunga Soka (Ixora grandiflora L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Rubiales
Familia : Rubiaceae
Genus : Ixora
Species : Ixora grandiflora L.
(Cronquist, 1981)
Bunga ini merupakan
bunga majemuk yang bertipe majemuk campuran dengan bentuk bunga
berupa malai rata, bagiannya berupa anak payung menggarpu, yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang
mengadakan percabangan demikian pula seterusnya, tetapi cabang-cabang tadi
mempunyai sifat sedemikian rupa sehingga seakan-akan semua bunga pada bunga
majemuk ini terdapat pada suatu bidang datar atau agak melengkung. Mempunyai
tangkai bunga, duduk daun atau bertangkai pendek dan pada ujung tangkai, mahkota dengan warna kuning, merah, hingga
pink, juga alat kelamin yaitu putik (pistillum)
dan benang sari (stamen).
3)
Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Fabacales
Familia : Mimosaceae
Genus : Mimosa
Species : Mimosa
pudica L.
(Cronquist,
1981)
Bunga putri malu
merupakan bunga majemuk tak berbatas yang berbentuk bongkol. Kelopaknya sangat
kecil, bergerigi empat seperti selaput pipih. Tabung mahkota sangat kecil,
bertaju empat, lepas, berwarna ungu. Mahkota melekat pada ujung ibu tangkai
yang membengkak (bongkol), sehingga berbentuk menyerupai bola. Pada bongkol terdapat sisik.
Pada
sambangan dengan banyak rambut sekat panjang, dan pucat, pada waktu masak lepas
ke dalam pecahan biji satu yang melepaskan diri dari sambangan tidak rontok.
4)
Bunga Jantan dan Betina Jagung
(Zea mays L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis :
Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia :
Poaceae/Graminae
Genus : Zea
Species :
Zea mays L.
(Cronquist, 1981)
Bunga
jagung mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bunga betina
termasuk bentuk bunga tongkol, dan pada bunga jantan termasuk bentuk bunga
bulir majemuk, pada bunga
betina yaitu mempunyai ibu tangkai yang besar, tebal dan seringkali berdaging,
mempunyai putik (pistillum) berupa
rambut/benang yang sangat banyak dengan kepala putik (stigma) yang panjang menjulur melewati daun pelindung. Tiap bunga
betina terletak pada ketiak daun atau ruas-ruas daun. Sementara pada bunga
jantan berupa bulir majemuk yaitu bunga yang ibu tangkainya bercabang-cabang
dan masing-masing cabang mendukung bunga-bunga dengan susunan seperti bulir.
Mahkota terdiri atas dua daun mahkota (jarang tiga) yang telah berubah menjadi
badan seperti sisik kecil dan dapat membengkak. Benang sari berjumlah 1-6 dan
biasanya ada tiga tangkai sari yang halus dengan kepala sari yang beruang dua.
Bunga jantan terletak pada ujung batang tumbuhan. Karena bunga jantan dan bunga
betina terdapat dalam satu batang tumbuhan, jagung termasuk tumbuhan berumah
satu (monoecus).
5) Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Arecidae
Ordo :
Arecales
Familia :
Arecaceae/Palma
Genus :
Cocos
Species
: Cocos nucifera L.
(Cronquist, 1981)
Bunga Kelapa merupakan
bunga majemuk yang bertipe majemuk
tak berbatas dengan bentuk berupa tongkol majemuk yaitu bunga yang ibu
tangkainya bercabang-cabang dan masing-masing cabang merupakan bagian dengan
susunan seperti tongkol pula dan bunga tongkol majemuk ini diselubungi oleh
seludang daun (spatha) yang besar,
tebal dan kuat yang membungkusnya sewaktu bunga masih muda. Saat bunga mulai
besar, bunganya menjulur keluar. Tongkol bunga dengan dua seludang bercabang
satu kali yaitu cabang karangan dengan bunga jantan yang banyak dan tersusun
berpasangan. Pada pangkalnya terdapat satu buah bunga betina yang besar dan di
kanan kirinya biasanya terdapat 2 buah bunga jantan. Bunga jantan pada bunga
ini mempunyai daun kelopak yang kecil dan daun mahkota yang berbentuk lanset
sedangkan bunga betina berbentuk bulat peluru dengan perhiasan bunga yang
berdaging dan menempel pada buah. Pada
masyarakat Banjar, bunga kelapa digunakan untuk upacara mandi 7 bulanan.
6)
Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Helianthus
Species : Helianthus
annuus L.
(Cronquist, 1981)
Bunga ini merupakan
bunga majemuk yang mempunyai tipe tak berbatas dengan bentuk berupa cawan yaitu
suatu bunga majemuk yang ujung ibu tangkainya melebar dan merata, sehingga
mencapai bentuk seperti cawan dan pada bagian-bagain inilah tersusun bunga yang
lengkap. Pada pagkal bunga mejemuk yang
demikian terdapat daun-daun pembalut (bractea
involucralis), yaitu sejumlah daun-daun pelindung yang tersusun dalam suatu
lingkaran. Pada bunga cawan terdapat dua macam bunga yaitu bunga pita (flos ligulatus) dengan mahkotanya
berbentuk seperti pita yang merupakan bunga mandul yang terdapat sepanjang tepi
cawan oleh sebab itu dinamakan pula bunga pinggir, berwarna kuning cerah. Serta
bunga tabung yaitu bunga-bunga yang terdapat di atas cawannya sendiri (flos disci), seringkali kecil dan
berbentuk tabung, berwarna kecoklatan. Bunga inilah yang mempunyai kedua alat
kelamin (benang sari dan putik) dan dapat menghasilkan buah.
7)
Bunga Lamtoro (Leucaena glauca L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Mimosaceae
Genus : Leucaena
Species : Leucaena
glauca L.
(Cronquist, 1981)
Bunga lamtoro termasuk
dalam bunga majemuk yang bertipe tak terbatas karena ibu tangkainya tidak
bercabang-cabang sehingga bunga yang bertangkai itu langsung terdapat pada ibu
tangkainya. Bentuk bunganya bongkol (capitulum)
yaitu suatu bunga majemuk yang menyerupai bunga cawan tetapi tanpa daun-daun
pambalut dan ujung ibu tangkainya biasanya membengkak sehingga bunga majemuk
seluruhnya berbentuk seperti bola. Bunga-bunga yang duduk di bagian yang
membengkak tadi seringkali mempunyai sisik pada pangkalnya. Jadi sisik itu
terletak pada bongkolnya (ujung ibu tangkai yang membengkak tadi). Sama seperti
bunga putrid malu. Hanya saja, kelopak pada bunga lamtoro lebih besar dan
berwarna kuning pucat.
8) Bunga Melati (Jasminum sambac L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Asterales
Familia : Asteraceae
Genus : Jasminum
Species : Jasminum sambac L
(Cronquist, 1981)
Bunga
Melati merupakan bunga majemuk yang mempunyai tipe berbatas dengan bentuk
berupa anak payung menggarpu yaitu bunga yang mempunyai ibu tangkai yang pada
ujungnya terdapat satu bunga (mekarnya lebih dahulu daripada bunga lainnya) dan
di bawahnya terdapat dua cabang yang sama panjangnya, masing-masing mendukung
satu bunga pada ujungnya. Mempunyai 2 benang sari (stamen) yang melekat pada mahkota (corolla) dengan tangkai sari (filamentum)
yang pendek dan kepala sari (anthera)
besar dengan dua ruang sari. Terdapat 1 tangkai putik yang sangat pendek.
Mahkota (corolla) berbentuk terompet
dengan tajuk berwarna putih bening, memanjang dan berbentuk lanset. Bunga ini
beraroma wangi sehingga sering digunakan sebagai pengharum ruangan dan biasa
ditanam di pekarangan rumah.
9)
Bunga Sirih (Piper betle L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnoliidae
Ordo : Piperales
Familia : Piperaceae
Genus : Piper
Species : Piper betle L.
(Cronquist, 1981)
Bunga sirih termasuk
dalam tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk seperti untai atau bunga
lada yaitu bentuknya seperti bulir tetapi ibu tangkai hanya mendukung
bunga-bunga yang berkelamin tunggal dan runtuh seluruhnya (bunga majemuk yang
mendukung bunga jantan, yang betina menjadi buah).
Bunga berkelamin satu,
berumah 1 atau 2, bulir berdiri sendiri di ujung berhadapan dengan daun. Daun
pelindung bentuk lingkaran, bulat telur terbalik atau bulat memanjang. Bulir
jantan terdiri atas 2 benang sari dan sangat pendek. Sedangkan bulir betina
kepala putiknya 3-5.
10)
Bunga Eceng Gondok (Eichornia crassipes (Mart.) Solms.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Subclassis : Liliidae
Ordo : Liliales
Familia : Pontederiaceae
Genus : Eichornia
Species : Eichornia crassipes (Mart.) Solms.
(Cronquist, 1981)
Bunga eceng gondok
termasuk dalam tipe bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tandan tak
bertangkai yang
berkumpul pada ujung batang. Merupakan bunga tak sempurna karena tidak
mempunyai kelopak. Benang sari umumnya 6 dalam 2 lingkaran, jarang 3 (dengan
tanpa staminodia), tangkai sari lepas, melekat pada tabung tepal, putik pada
umunya 3 karpel membentuk 1 ovarium superus. Mempunyai mahkota bunga berwarna
ungu. Bunga eceng gondok awalnya
merupakan hiasan namun pada akhirnya menjadi gulma air yang sangat mengganggu,
daunnya dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak, pupuk, dan bahan industri
kertas.
11)
Bunga Anggrek Kalajengking (Arachnis
flos-aeris).
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Lilidae
Ordo : Orchidales
Familia :
Orchidaceae
Genus : Arachnis
Species :
Arachnis flos-aeris
(Cronquist, 1981)
Bunga anggrek kalajengking
merupakan bunga majemuk yang tak terabatas yang bertipe bunga tandan. Bunga ini
merupakan bunga yang tidak sempurna karena tidak memiliki mahkota maupun
kelopak bunga yang dimiliki hanyalah tenda bunga, dan terdapat pelekatan benang sari dan putik yang
membentuk suatu badan yang disebut ginostemium. Alat kelamin betina yang berupa
stigma dapat terlihat apabila penutup lobusnya dibuka, dan untuk anterediumnya
tidak dapat terlihat karena berada di dalam dan dengan cara dibelah saja baru
bisa terlihat.
12)
Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub Classis : Asteridae
Ordo : Gentianales
Familia : Apocynaceae
Genus : Allamanda
Species : Allamanda
cathartica L.
(Cronquist, 1981)
Menurut pengamatan,
bunga ini merupakan bunga majemuk berbatas dengan bentuk bunga anak payung menggarpu. Bunga alamanda merupakan
bunga yang sempurna dan bunganya memiliki mahkota seperti terompet yang
berwarna kuning cerah namun pada bagian atas mahkotanya terdapat
torehan-torehan, putiknya tertutupi oleh mahkota bunga dan untuk benang sarinya
juga tertutupi oleh mahkota juga dan benang sarinya tersebut langsung menempel
pada bagian dalam mahkota bunga. Bunga dalam tandan lepas di ujung. Kelopak
terbagi dalam, tinggi lk 1 cm, taju tidak sama, bentuk lanset. Mahkota lk 7 cm
panjangnnya, tabung sempit, pada pangkal agak melebar, pada separonya mendadak
melebar bentuk lonceng.
13)
Bunga
Telang (Clitoria
ternatea L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Fabales
Familia :
Fabaceae
Genus : Clitoria
Species :
Clitoria ternatea L.
(Cronquist,
1981)
Bunga telang sulit ditemukan yang
masih utuh semua pada ibu tangkai bunganya, karena bunga telang ini sangat
mudah rontok. Bertipe bunga majemuk berbatas dengan bantuk bunga adalah anak payung menggarpu. Bunga
telang yang diamati terdapat bagian-bagian seperti tangkai bunga, kelopak bunga
dan mahkota bunga, namun untuk putik dan benang sarinya tidak begitu kelihatan.
Untuk melihat putik dan benang sarinya perlu diperhatikan bahwa pada mahkota
bunganya ada beberapa mahkota bunga yang terletak di tengah mengalami
modifikasi sehingga menjadi sebuah mahkota pelindung, dan apabila mahkota
tersebut kita buka maka di dalamnya terdapat semacam tangkai atau yang disebut
stilus, stilus ini terdapat membengkok di dalam mahkota pelindung dan apabila
diluruskan maka akan terlihat benang-benang sari yang menempel pada stilus
tersebut dan di puncak stilus terdapat satu buah kepala putik.
14)
Bunga Bogenvil (Bougainvillea
spectabilis)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Caryophyllidae
Ordo : Caryophyllales
Familia :
Nyctaginaceae
Genus : Bougainvillea
Spesies :
Bougainvillea spectabili
(Cronquist, 1981)
Bunga
ini merupakan bunga majemuk tak berbatas dengan bentuk bunga tabung. Pada pangkal percabangan pertama terdapat
daun-daun pembalut (involucrum),
demikian pula pada pangkal percabangan yang berikutnya, hanya daun-daunnya
lebih kecil (involucellum)
(Tjitrosoepomo, 2005: 136). Menurut (Steenis, 2003: 179-180), bunga tersusun
dalam anak payung bertangkai, di ketiak, berjumlah 1-7 anak payung,
masing-masing anak payung terdiri dari 3 bunga; anak payung terkumpul menjadi
malai ujung yang berdaun. Daun pemikat yang merupakan metamorfosis dari daun
pelindungbulat telur, bertulang daun, tidak rontok, merah batu, ungu, atau
karmin, Tenda bunga bentuk tabung, berambut; tabung berusuk 5, bersegi 5,
1,5-2,5 cm panjangnya, hijau, bagian bawah agak melembung dan bagian ini tetap
menyelubungi buah, bagian atas rontok; tepi melebar, terbentang, kuning, dengan
10 taju, di mana 5 melekuk ke dalam. Benang sari kebanyakan 8, tidak sama, lk
sama panjangnya dengan tabung. Tangkai putik lebih pendek, kepala putik miring,
kerapkali tidak dengan taju-bertaju tidak beraturan. Warna daun pemikat inilah
menyebabkan orang banyak menanam bungai ini sebagai tanaman hias.
15)
Bunga Tasbih (Canna indica)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub Classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia :
Cannaceae
Genus : Canna
Species :
Canna indica
(Cronquist, 1981)
Menurut pengamatan, bunga ini
merupakan bunga majemuk berbatas dengan
bentuk bunga adalah anak payung menggarpu.
Bunga tasbih merupakan bunga yang sempurna dan pada bunga tasbih ini memiliki
keunikan tersendiri karena pada bunga ini orang akan salah mengira yang mana
benang sarinya. Pada bunga tasbih benang sarinya adalah yang menyerupai mahkota
bunga mahkota bunganya terletak di bawah benang sarinya tersebut, sedangkan
putiknya terletak di tengah-tengah benang sarinya dan berbentuk seperti
lembaran daun pula. Namun warna benag sari lebih cerah dibandingkan dengan
kelopaknya.
16)
Bunga
Kangkung (Ipomoea
aquatica L.)
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo : Solanales
Familia :
Convolvulaceae
Genus : Ipomea
Spesies :
Ipomea aquatica L.
(Cronquist,
1981)
Bunga kangkung termasuk bunga majemuk
terbatas dengan bentuk bunga paying menggarpu (umbella), yakni suatu bunga
majemuk tak terbatas, yang ibu tangkainya mengeluarkan cabang yang sama
panjangnya. dapat dibandingkan dengan literature (Steenis, 2003: 343-344) yang
menyebutkan; Karangan bunga di ketiak, bentuk payung, berbunga sedikit. Daun
pelindung kecil. Bunga kangkung juga merupakan bunga yang sempurna. Pada bunga
kangkung mahkota bunganya tidak terdapat torehan-torehan sehingga mahkotanya
berbentuk seperti terompet serta mahkotanya saling bertautan dan tidak dapat
mekar seluruhnya sehingga sangat sulit untuk melihat putik serta benang sari
yang terdapat di dalamnya, tangkai putik dan benang sarinya sangat pendek
sehingga untuk melihatnya mahkota bunganya harus dirobek terlebih dahulu.
Tangkai putik lebih panjang dibandingkan dengan tangkai benang sari.
VI.
KESIMPULAN
1. Tipe-tipe
bunga majemuk dibedakan menjadi 3 yaitu :
a. Bunga majemuk tak berbatas (inflorescentia
racemusa botryoides centripetala).
b. Bunga majemuk berbatas (inflorescentia cymosa
centrifuga defitina).
c. Bunga majemuk campuran (inflorescentia mixta).
2. Pada hasil pengamatan didapatkan :
a.
Bunga merak (Caesalpinia pulcherrima Swart.)
mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas dan berbentuk bunga tandan.
b.
Bunga Soka (Ixora
grandiflora L.) mempunyai tipe bunga majemuk campuran dan berbentuk bunga
malai rata, dengan bagiannya berupa anak payung menggarpu.
c.
Bunga Putri Malu (Mimosa pudica L) mempunyai tipe bunga
majemuk tak berbatas dan berbentuk bunga bongkol.
d.
Bunga Jantan dan Betina
Jagung (Zea mays L.) mempunyai tipe
bunga tak berbatas dan bunga betina jagung berbentuk bunga tongkol sedangkan
pada bunga jantan jagung berbentuk bunga bulir majemuk.
e.
Bunga Kelapa (Cocos nucifera L.) mempunyai tipe
bunga majemuk tak berbatas dan berbentuk bunga tongkol majemuk.
f.
Bunga Matahari (Helianthus annuus) mempunyai tipe bunga majemuk tak
berbatas dan berbentuk bunga cawan.
g.
Bunga Lamtoro (Leucaena
glauca L.) mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas dan berbentuk bunga
bongkol.
h.
Bunga Melati (Jasminum
sambac L.) mempunyai tipe bunga majemuk berbatas dan berbentuk bunga anak
payung menggarpu.
i.
Bunga Sirih (Piper betle L.) mempunyai tipe bunga
majemuk tak berbatas dan berbentuk bunga untai atau bunga lada.
j.
Bunga Eceng gondok (Eichornia crassipes) mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas
dan berbentuk bunga tandan tak bertangkai.
k.
Bunga Anggrek
Kalajengking (Arachis flos-aeris) mempunyai tipe bunga majemuk tak
berbatas dan berbentuk bunga tandan.
l.
Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.) mempunyai tipe
bunga majemuk berbatas dan berbentuk bunga anak payung menggarpu.
m. Bunga
Telang (Clitoria ternatea) mempunyai tipe bunga majemuk berbatas dan
berbentuk bunga anak payung menggarpu.
n.
Bunga Bogenvil (Bougainvillaea
spectabilis) mempunyai tipe bunga majemuk tak berbatas dan berbentuk bunga
tabung.
o.
Bunga Tasbih (Canna
sp.) mempunyai tipe bunga majemuk berbatas dan berbentuk bunga anak payung
menggarpu.
p.
Bunga Kangkung (Ipomea
aquatica L.) mempunyai tipe bunga majemuk berbatas dan berbentuk bunga anak
payung menggarpu.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014.
Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan.
Banjarmasin: Jurusan PMIPA FKIP UNLAM.
Anonim. a. 2014. Bunga merak. http://www.plantanswers.com/12august/
Caesalpinia_pulcherrima.jpg diakses 03 April 2014.
Anonim
.b. 2014. Bunga soka. http://3.bp.blogspot.com/s200/Bunga
+
Asoka.jpg. diakses 03 April 2014.
Anonim
.c. 2014. Bunga putri malu. http://jepretanhape.files.wordpress.com
/2009/01/kembang-putri-malu-1062.jpg. diakses 03 April 2014.
Anonim.d.2014.Bungajantandanbetinajagun.http://4.bp.blogspot.commvsHcSpE/s320/13.jpg
diakses 03 April 2014.
Anonim
.e. 2014. Bunga kelapa. http://thejackpiano.files.wordpress.com
/2009/03/bunga-kelapa-yang-sudah-mengembang.jpg diakses 03 April 2014.
Anonim.
f. 2014. Bunga matahari.
http://qi2u.files.wordpress.com/2010/03
/450px-a_sunflower.jpg. diakses 03 April 2014.
Anonim
.g. 2014. Bunga lamtoro. http://www.fotografer.net/isi/galeri/
foto.8830&s=1. diakses 03 April
2014.
Anonim.
h. 2014.Bungmelati.http://thecorner.files.wordpress.com/2009/04/
ajasmine-flower.jpg. diakses 03 April 2014..
Anonim.
i. 2014. Bunga sirih. http://2.bp.blogspot.com/7owREdtF/
s320/sirih.jpg. diakses 03April 2014.
Anonim.j.2014.Bungaecenggondokhttp://anaklingkungan.files.wordpress.com/2009/03/eceng-gondok.jpg. diakses 03 April
2014.
Anonim.
k. 2014. Bunga anggrek kalajengking. http://www.ibujempol.com/
wp-content/uploads/2009/06/arachnis-sp-150x150.jpg. diakses 03 April 2014.
Anonim
.l. 2014. Bunga alamanda. http://www.southamericasflowers.com
/images/allamanda-cathartica.jpg diakses 03 April 2014.
Anonim
.m. 2014. Bunga telang. http://www.tabloidnova.com/var/gramedia
/storageimages/media/images/bunga-telang-dok/1833767-1-ind-ID/bunga-telang-dok_medium.jpg
diakses
03 April 2014.
Anonim.
n. 2014. Bunga bogenvil. http://lh3.ggpht.com/_f3wO9u5s800/
bugenvil-bougainvillea%20glabra.jpg. diakses 03 April 2014.
Anonim
.o. 2014. Bunga tasbih. http://farm4.static.flickr.com/3649/
aff8992631.jpg diakses 03 April 2014.
Anonim.
p. 2014. Bunga kangkung. http://jepretanhape.files.wordpress.com
/2010/01bungakangkungpagar07.jpg diakses 03 April 2014.
Tjitrosoepomo,
Gembong.1994. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar