Selasa, 09 Juni 2015

Peranan Pusat Media Pendidikan





MAKALAH
MEDIA PENDIDIKAN BIOLOGI
(AKPC 2407)

PUSAT MEDIA PENDIDIKAN

Dosen Pengasuh :
Drs. H. Mirhanuddin
Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si
Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd

Oleh :
KELOMPOK XA
Febbyola Putri Utami           (A1C213244)
Mawadah Warahmah          (A1C213052)
Maulida Apriyanti                (A1C213035)
Utari                                       (A1C213062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
FEBRUARI
2015

KATA PENGANTAR



Description: Description: D:\Ibnu Batutah\images 31.jpg
 



            Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat-Nya sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah Media Pendidikan Biologi ini.
            Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada:
  1. Allah SWT atas berkat, rahmat, taufik, dan hidayah-Nya
  2. Bapak Drs. H. Mirhanuddin, Ibu Dra. Hj. Noorhidayati, M.Si dan Ibu Amalia Rezeki, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Media Pendidikan Biologi yang telah memberikan ilmunya
  3. Orang tua yang telah memberikan dorongan baik material maupun spiritual
  4. Teman-teman yang telah memberikan saran dan kritiknya
  5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah  ini
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan kami sebagai penyusun. Walaupun demikian kami telah berusaha dengan kemampuan yang ada untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Amin.

 Banjarmasin, 20 Februari 2015



                                                                                                                                Penyusun


DAFTAR ISI












BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Peningkatan kualitas pendidikan masih merupakan masalah yang sulit diselesaikan. Ini ditandai dengan berbagai upaya yang terus dilakukan pemerintah. Mulai dari perbaikan kurikulum sampai kepada peningkatan kualitas sarana dan prasarana pembelajaran.
Dalam undang-undangan nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 35 berbunyi setiap satuan Pendidikan jalur pendidikan sekolah baik yang diselenggarakan oleh Pemerintah maupun masyarakat harus menyediakan sumber belajar. Penjelasan Pasal 35 tersebut adalah sebagai berikut : Pendidikan tidak mungkin dapat terselenggara dengan baik apabila para tenaga kependidikan maupun para peserta didik tidak didukung oleh sumber belajar yang diperlukan untuk penyelenggaraan kegiatan belajar yang bersangkutan salah satu sumber belajar yang amat penting tetapi bukan satu-satunya adalah perpustakaan yang harus memungkinkan para tenaga kependidikan dan peserta didik memperoleh kesempatan untuk memperluas dan memperdalam pengetahuan dengan membaca bahan pustaka yang mengandung ilmu pengetahuan yang diperlukan. Sumber belajar lain adalah misalnya, laboratorium, bengkel dan fasilitas olah raga.
Sarana dan prasarana pendidikan seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, sarana ketrampilan dan pelatihan, media pengajaran, teknologi pendidikan, serta fasilitas pendidikan jasmani dikembangkan dan disebarluaskan secara merata untuk membantu terselenggaranya dan meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan tuntutan persyaratan pendidikan serta kebutuhan pembangunan. Mengingat hal-hal tersebut di atas, sangatlah penting peranan media belajar dalam kegiatan belajar mengajar.



1.2  Rumusan Masalah

1.         Apakah peranan pusat sumber belajar sebagai media dalam pengajaran?
2.         Jelaskan peranan perpustakaan sebagai pusat media pendidikan?
3.         Jelaskan peranan Laboratorium dan Bengkel Kerja sebagai pusat media dalam  pengajaran?
4.         Jelaskan peranan Pustekkom  sebagai penyedia media untuk program pendidikan?

1.         Menyebutkan peranan pusat sumber belajar sebagai media dalam pengajaran.
2.         Menjelaskan peranan perpustakaan sebagai pusat media pendidikan.
3.         Menjelaskan peranan Laboratorium dan Bengkel Kerja sebagai pusat media dalam  pengajaran.
4.         Menjelaskan peranan Pustekkom  sebagai penyedia media untuk program pendidikan.

Metode yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan makalah ini adalah metode kepustakaan yang bersumber dari buku dan internet yang berkaitan dengan bahan materi makalah ini.

  1. Manfaat bagi mahasiswa diharapkan dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap Pusat Media Pendidikan.
  2. Manfaat bagi penulis sendiri selain untuk meningkatkan pemahaman penulis sekaligus juga sebagai salah satu syarat penilaian pada mata kuliah Media Pendidikan Biologi.


BAB II

PUSAT MEDIA PENDIDIKAN


2.1  Pusat Sumber Belajar
Pusat Sumber belajar merupakan suatu tempat pengelolaan dan pengembangan sumber-sumber belajar dengan tujuan membantu atau memberikan fasititas belajar manusia. Di samping definisi sebagaimana di atas ada definisi lain yang memuat di dalamnya personalia yang harus ada di tempat pengelolaan dan pengembangan sumber-sumber belajar sebagaimana didefinisikan oleh Merril dan Drob dalam bukunya.
Definisi Drob dan Merril ini melengkapi apa yang didefinisikan oleh A. Gafur dengan memerinci lebih lanjut tentang wujud pengelolaan dan pengembangan dari sumber-sumber belajar. Hal ini sebagaimana juga didefinisikan oleh Tucker. Tucker menyatakan bahwa pusat sumber belajar yang disebutnya dengan istilah media center adalah suatu departemen yang memberikan fasilitas pendidikan, latihan dan pengenalan melalui produksi bahan media dan pemberian pelayanan penunjang (seperti sirkulasi peralatan audiovisual, penyajian program-program video, pembuatan katalog, dan pemanfaatan layanan sumbersumber belajar pada perpustakaan).
Dari definisi-definisi di atas dapat dipahami bahwa pusat sumber belajar yang mempunyai tujuan membantu manusia belajar memuat berbagai fungsi dan juga ia merupakan sebuah organisasi yang di dalamnya harus ada direktur/pimpinan pusat sumber belajar dan Staf lain yang diperlukan sesuai dengan PSB yang hendak diwujudkan.
Tujuan yang secara umum akan dicapai oleh PSB di atas, secara khusus dapat dijabarkan sebagai berikut:
1.      Menyediakan berbagai macam pilihan komunikasi untuk menunjang kegiatan kelas tradisional.
2.      Mendorong penggunaan cara-cara belajar baru yang paling cocok untuk mencapai tujuan program akademis dan kewajiban-kewajiban institusional lainnya.
3.      Memberikan pelayanan dalam perencanaan, produksi, operasional, dan tindakan lanjutan untuk pengembangan sistem instruksional.
4.      Melaksanakan latihan untuk para tenaga pengajar mengenai pengembangan sistem instruksional dan integrasi teknoIogi dalam proses belajar mengajar.
5.      Memajukan usaha penelitian yang perlu tentang penggunaan media pendidikan.
6.      Menyebarkan informasi yang akan membantu memajukan penggunaan berbagai macam sumber belajar dengan lebih efektif dan efisien.
7.      Menyediakan pelayanan produksi bahan pengajaran.
8.      Memberikan konsultasi untuk modifikasi dan desain fasilitas sumber belajar.
9.      Membantu mengembangkan standar penggunaan sumber-sumber belajar.
10.  Menyediakan pelayanan pemeliharaan atas berbagai macam peralatan.
11.  Membantu dalam pemilihan dan pengadaan bahan-bahan media dan peralatan.
12.  Menyediakan pelayanan evaluasi untuk membantu mencantumkan efektifitas berbagai cara pengajaran.
Memperhatikan tujuan di atas, hendaknya disadari bahwa PSB bukan semata-mata suatu tempat ataupun gudang tempat menyimpan berbagai macam peralatan dan bahan pengajaran. PSB mempunyai berbagai fungsi dan kegiatan.
1.      Fungsi Pengembangan Sistem Instruksional
Fungsi ini menolong jurusan atau departemen dan staf tenaga pengajar secara individual di dalam membuat rancangan (desain) dan pemilihan options (pilihan) untuk meningkatkan efeknfitas dan efisiensi proses belajar dan mengajar. Fungsi ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
a.       Perencanaan kurikulum.
b.      Identifikasi pilihan program instruksional.
c.       Seleksi peraIatan dan bahan.
d.      Perkiraan biaya.
e.       Penataran tentang pengembangan sistem instruksional bagi staf pengajar.
f.       Perencanaan program.
g.      Prosedur evaluasi.
h.      Revisi program.
2.      Fungsi Pelayanan Media
Fungsi ini berhubungan dengan pembuatan rencana program media dan pelayanan pendukung yang dibutuhkan oleh staf pengajar dan pelajar, meliputi :
a.       Sistem penggunaan media untuk kelompok besar.
b.      Sistem penggunaan media untuk kelompok kecil.
c.       Fasilitas dan program betajar sendiri.
d.      Pelayanan perpustakaan media/bahan pengajaran.
e.       Pelayanan pemeliharaan dan penyampaian.
f.       Pelayanan pembelian bahan-bahan dan peralatan.
3.      Fungsi Produksi
Fungsi ini berhubungan dengan penyediaan materi atau bahan instruksional yang tidak dapat diperoleh melalui sumber komersial. Fungsi ini meliputi:
a.       Penyiapan karya seni asl (original artwork) untuk tujuan instruksional.
b.      Produksi tansparansi untuk OHP.
c.       Produksi fotografi (slide, fllmstrip, dan lain-lain).
d.      Pelayanan produksi fotografi.
e.       Pemerograman, pengeditan, dan reproduksi rekaman pita suara. Pemorograman, pemeliharaan, dan pengembangan sistem televisi di kampus.
4.      Fungsi Administratif
Fungsi ini berhubungan dengan cara-cara bagaimana tujuan dan prioritas program dapat tercapai. Fungsi ini berhubungan dengan semua segi program yang dilaksanakan dan akan melibatkan semua staf dan pemakai di dalam cara-cara yang cocok. Hal ini melputi berbagai kegiatan sebagai berikut :
a.       Supervisi personalia untuk media.
b.      Pengembangan koleksi media untuk program pengajaran.
c.       Pengembangan spesifikasi pendidikan untuk fasilitas baru.
d.      Pengembangan sistem penyampaian.
e.       Pemeliharaan kelangsungan pelayanan produksi bahan pengajaran.
f.       Penyediaan pelayanan untuk pemeliharaan bahan, peralatan, dan fasilitas.
Keempat fungsi pusat sumber belajar dengan kegiatan-kegiatan di atas merupakan fungsi dan kegiatan yang ideal. Seberapa jauh kegiatan yang ideal tersebut dapat dilaksanakan oleh pusat sumber belajar, akan sangat tergantung pada tujuan program pengajaran, fasilitas, peralatan yang dimiliki, staf dan personalia yang ada dalam pusat sumber belajar yang bersangkutan.
Namun demikian dapatlah dipastikan bahwa keempat fungsi di atas akan selalu dijumpai dalam setiap pusat sumber belajar sebagai suatu lembaga yang berusaha untuk menunjukan efektifitas dan efisiensi kegiatan belajar dan mengajar. Yang berbeda hanyalah kegiatan-kegiatan nyata yang berhubungan dengan keempat fungsi di atas, sesuai dengan adanya pembatasan- pembatasan yang terdapat pada masing-masing pusat sumber belajar sebagai telah disebutkan di atas.
Pemanfaatan PSB agar optimal, perlu dikelola sesuai dengan konsep dan prinsip efektifitas dan efisiensi pendidikan baik internal maupun eksternal. Untuk itu diperlukan pengelolaan yang kiovatif dalam hal pengorganisasian, sumber daya manusia (personalia), koleksi, kegiatan, pelayanan dan sebagainya.

Perpustakaan merupakan institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi pemustaka. (UU No. 43 Tahun 2007)
Jadi perpustakaan adalah tempat di mana terdapat koleksi pustaka yang diatur sedemikian rupa untuk keperluan tertentu sesuai dengan maksud diselenggarakannya pengumpulan koleksi pustaka tersebut.
Seperti yang tertuang dalam buku karya Sutarno (2006) yang berjudul Perpustakaan dan Masyarakat, ia menuturkan bahwa peranan perpustakaan yaitu:
a.       Sebagai media atau jembatan antara pemakai dengan koleksi sebagai sumber informasi pengetahuan
b.      Sebagai sumber informasi pendidikan, penelitian serta tempat rekreasi yang sehat, murah dan bermanfaat.
c.       Sebagai lembaga pengembangan minat dan budaya membaca serta pembangkit kesadaran pentingnya belajar sepanjang hayat
d.      Sarana untuk menjalin dan mengembangkan komunikasi antara pemakai dan atau dengan penyelenggara sehingga tercipta kolaborasi, sharing pengetahuan maupun komunikasi ilmiah lainnya.
e.       Sebagai motivator, mediator dan fasilitator bagi pemakai dalam usaha mencari, memanfaatkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan pengalaman
f.       Berperan sebagai agen perubah, pembangunan dan kebudayaan manusia.
g.      Menghimpun dan melestarikan koleksi bahan pustaka agar tetap dalam keadaan baik.
Pawit M. Yusuf menjelaskan tentang peranan sebuah perpustakaan yaitu sebagai media dan sarana untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di tingkat sekolah. Hal itu merupakan bagian integral dari program penyelenggaraan pendidikan tingkat sekolah.
Sutarno NS mengutarakan bahwa peranan perpustakaan adalah bagian dari tugas pokok perpustakaan yang harus dijalankan di dalam perpustakaan, dimana peranan tersebut berhubungan dengan keberadaan, tugas dan fungsi perpustakaan. Peranan perpustakaan yang paling utama adalah memberi informasi dari berbagai ilmu dan disiplin ilmu.
Dian Sinaga memaparkan bahwa perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas proses belajar mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan sistematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini terkait dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar mengajar yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana pendidikan.

2.3 Laboratorium Dan Bengkel Kerja










1.      Laboratorium
            Laboratorium adalah suatu sarana atau gedung yang dirancang khusus untuk melaksanakan pengukuran, penetapan, dan pengujian untuk keperluan penelitian ilmiah dan praktik pembelajaran. Secara konvensional laboratorium sekurang-kurangnya dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu (Hachette, 1989).:
1.      Tempat yang diatur dan dilengkapi dengan peralatan untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan ilmiah (scientific) atau teknik, misalnya laboratorium Fisika, laboratorium Kimia, atau laboratorium Fotografi.
2.      Laboratorium Bahasa, yaitu tempat yang khusus diatur untuk pembelajaran khusus bahasa asing dengan bantuan audiovisual.
3.      Laboratorium Ruang Angkasa yang dipergunakan untuk merealisasikan percobaan-percobaan ilmu pengetahuan tentang ruang angkasa.
                        Tidak diragukan lagi bahwa pembelajaran di laboratorium memiliki beberapa kegunaan, antara lain adalah sebagai berikut:
1.      Mengajarkan materi teori yang tidak bisa diajarkan di tempat lain.
2.      Menyajikan dan menjelaskan bahan ajar.
3.      Menumbuhkembangkan kemampuan psikomotorik.
4.      Meningkatkan kemampuan dalam mengikuti petunjuk.
5.      Membiasakan mahasiswa dengan peralatan/instrumen dan perlengkapan praktikum.
6.      Membiasakan mahasiswa merancang dan mengkonstruksi peralatan percobaan.
7.      Meningkatkan keahlian/ketrampilan pengamatan.
8.      Meningkatkan keahlian/ketrampilan dalam mengumpulkan dan interpretasi data.
9.      Meningkatkan kemampuan menjelaskan hasil percobaan.
10.  Meningkatkan kemampuan menulis secara koheren dan argumentasi yang bagus dan terarah.
11.  Meningkatkan kemampuan belajar mandiri
12.  Mendorong kemandirian berfikir.
13.  Merangsang pemikiran yang mendalam mengenai interpretasi percobaan.
14.   Meningkatkan keahlian mahasiswa dalam pemecahan masalah dengan variabel berjumlah besar dan banyak kemungkinan cara pemecahannya.
15.  Mendorong inisiatif, semangat berusaha, dan pemberdayaan akal.
16.  Meningkatkan tanggung jawab dan keandalan personal untuk melakukan percobaan
17.  Mananamkan kemampuan mengukur secara tepat dan seksama
18.  Menumbuhkembangkan kepercayaan/keyakinan pada kemampuan diri.
19.  Menumbuhkembangkan kecerdikan/keahlian.
20.  Memperkuat keyakinan akan kebenaran teori-teoari.
21.   Menanamkan kemampuan merancang percobaan dan menafsirkan data yang diperoleh.
22.   Melatih penulisan laporan teknik.
23.  Memuaskan keingintahuan peserta didik.
24.  Menumbuhkembangkan sikap ilmiah dan pemahaman tentangmetologi ilmiah/ rekayasa melalui penye lidikan eksperimental.

2.      Bengkel Kerja
            Bengkel kerja sekolah merupakan suatu wadah yaitu tempat gedung ruang dengan berbagai macam alat keras yang diperlukan dalam kegiatan praktikum siswa , merupakan tempat bagi siswa, guru, atau orang lain untuk melakukan kegiatan praktikum dalam rangka belajar mengajar. Bengkel kerja sekolah merupakan pusat inovasi atau sumber pembelajaran. 
            Dalam bengkel kerja sekolah terdapat kegiatan praktikum yang menghasilakan pertemuan-pertemuan baru dalam bidang ilmu pengetahuan. Sehingga membawa pembaharuan, baik berupa alat-alat baru, bahan-bahan baru. Pemikiran-pemikiran baru maupun cara-cara baru tugas pokok yang diemban oleh bengkel kerja sekolah adalah melakukan kegiatan dalam teknologi tertentu sebagai penunjang pelaksanaan tugas-tugas pokok sekolah.  
            Bengkel kerja sekolah adalah tempat belajar melalui metode praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa berisi  interaksi dengan berbagai alat dan bahan untuk membuat modifikasi berbagai peralatan dan penemuan-penemuan yang dapat dipelajari secara langsung dan mempraktekkan sendiri sesuatu yang dipelajari jadi suatu bengkel kerja sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya meningkaykan mutu serta sistem  pengajaran di Sekolah Menangah Kejuruan (SMK).
Bengkel kerja memiliki fungsi sebagai tempat untuk mengembangkan daya cipta dan karya peserta didik, sehingga menghasilkan karya yang dapat bermanfaat, baik bagi peserta didik, prodi ataupun khalayak umum. Di samping itu, bengkel kerja dapat digunakan untuk pengujian alat yang akan diterapkan pada pekerjaan tertentu.

 

2.4  Pusat Teknologi Dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom)

Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi (Pustekkom) adalah salah satu unit kerja atau lembaga di lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional. Salah satu model kegiatan pembelajaran yang dikembangkan Pustekkom adalah yang memanfaatkan media internet. Melalui website yang dikembangkan Pustekkom,  berbagai materi pelajaran dapat diakses oleh peserta didik atau masyarakat luas pada umumnya. Tidak hanya materi pelajaran yang tersedia, tetapi  juga ada informasi tentang kebijakan pendidikan, pengetahuan ilmiah populer, pokok-pokok materi pelajaran, bimbingan belajar online, dan bank soal.
Departemen Pendidikan Nasional melalui PUSTEKKOM telah mengembangkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam dunia pendidikan di Indonesia. Beberapa produk dari PUSTEKKOM yang telah digunakan oleh dunia pendidikan antara lain TVE dan edukasi.net. TVE (TV edukasi) menyiarkan bahan belajar untuk tingkat SMP sedangkan edukasi.net berisi materi pelajaran untuk tingkat SD, SMP dan SMA (Harina Yuhetty dan Hardjito).
Edukasi.net merupakan media pembelajaran berbasis internet yang menyediakan bahan belajar berbasis web yang bersifat interaktif serta menyediakan fasilitas komunikasi antara pengajar dengan peserta didik, antar peserta didik, dan peserta didik dengan sumber belajar lainnya.
Dari hasil evaluasi yang dilakukan PUSTEKKOM diperoleh informasi tentang keuntungan menggunakan edukasi.net antara lain :
a.         Siswa dan guru dapat memperoleh sumber belajar yang sesuai dengan kurikulum,
b.         Guru dengan siswa, atau antar siswa dapat melakukan diskusi melalui forum dikusi.
c.         Guru dengan siswa, atau antar siswa dapat mengirim informasi melalui milling list.
d.        Guru dan siswa dapat men-download materi belajar yang diperlukan, dan
e.         Sumber belajar dapat diakses dari mana dan kapan saja












BAB III

PENUTUP

1.        Peranan pusat sumber belajar sebagai tempat pengelolaan dan pengembangan sumber-sumber belajar dengan tujuan membantu atau memberikan fasititas belajar manusia.
2.        Peranan perpustakaan pada umumnya, yaitu sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan.
3.        Laboratorium merupakan salah satu sumber belajar yang mempunyai peranan penting. Tanpa laboratorium, maka pembelajar akan sulit memahami pelajaran, terutama materi yang bersifat aplikasi. Laboratorium biasanya ada dalam pembelajaran sains, atau bahasa.
4.        Peranan bengkel kerja adalah sebagai tempat untuk mengembangkan daya cipta dan karya peserta didik, sehingga menghasilkan karya yang dapat bermanfaat, baik bagi peserta didik, prodi ataupun khalayak umum
5.        Peranan dari Pustekkom adalah sebagai komponen – komponen pendukung lembaga pendidikan untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan pihak pengambil keputusan saat melakukan aktivitas pendidikan.

Dalam dunia pendidikan, untuk menunjang berjalannya proses belajar mengajar yang relevan maka sangat diperlukan sekali berbagai sumber belajar, seperti perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, dan  pustekkom. Sumber – sumber belajar ini harus dipenuhi oleh pemerintah agar rakyatnya bisa mendapatkan pendidikan yang terbaik.






Arsyad, Azhar.2002. Media Pembelajaran.Jakarta:  PT Raja Grafindo Persada.

Sutarno, NS. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

Komariah, Neneng. 2009. Peranan Perpustakaan Sekolah Dalam Proses Belajar Mengajar. Universitas Padjajaran (Jurnal).

Edia Rahayuningsih dan Djoko Dwiyanto. 2005. Pembelajaran di Laboratorium. Yogyakarta : Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada


Tidak ada komentar:

Posting Komentar