Selasa, 09 Juni 2015

Morfologi Tumbuhan Bunga Tunggal

PRAKTIKUM V

Topik               : Bunga Tunggal
Tujuan             : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/ tanggal   : Kamis / 27 Maret 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 


I.       ALAT DAN BAHAN

A.    Alat-alat:   
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
3.      Pisau silet/cutter
B.     Bahan-bahan:
1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
4.      Bungan Pepaya (Carica papaya L.)
5.      Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)

II.    CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan
2.      Mengamati dan menentukan bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus), kelopak (calyx), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari (andriginofor), daun buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3.      Menggambar hasil pengamatan dan member keterangan.

 III.     TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif. Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota, stamen dan putik disebut bunga lengkap.
Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap misalnya tidak mempunyai alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya tumbuhan berbunga banyak (planta multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari :
a.       Tangkai bunga (pedicellus)
b.      Dasar bunga (receptaculum)
c.       Hiasan bunga (perianthium)
d.      Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e.       Alat-alat kelamin bentina (gynacium)


Berdasarkan bagian-bagian tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga dapat dibedakan dalam :
1.Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2.Bunga tidak lengkap atau bunga tidak sempurna (flos in-completus)
Bunga adalah penjelmaan suatu tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan. Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu :
1.      Bentuk bunga seluruhnya dan bentuk bagian-bagiannya.
2.      Warnanya.
3.      Baunya.
4.      Ada dan tidaknya madu ataupun zat lain.



IV.       HASIL PENGAMATAN
1.      Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
a.       Gambar Hasil pengamatan
Keterangan:
1.      Putik
2.      Benang sari
3.      Kelopak tambahan
4.      Mahkota bunga
5.      Kelopak bunga
6.      Tangkai bungan
Keterangan:
1.      Putik
2.      Benang sari
3.      Tangkai putik
4.      Tangkai benang sari
5.      Bakal buah
6.      Tangkai bunga
7.      Dasar bunga
 














                                                                                          



b.      Berdasarkan literatur
Keteranga:
1.      Putik
2.      Benang sari
3.      Tangkai benang sari
4.      Tangkai putik
5.      Mahkota bunga
6.      Kelopak
7.      Daun penumpu







                    Sumber: Anonim A.2014 dan Anonim B.2014
2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
a.       Berdasarkan gambar pengamatan
Keteranga:
1.      Kelopak bunga
2.      Kelopak tambahan
3.      Tangkai bunga
4.      Mahkota bunga
5.      Putik
6.      Benang sari
7.      Daun penumpu
8.      Kelopak tambahan
Keteranga:
1.      Putik
2.      Benang sari
3.      Kelopak bunga
4.      Tangkai bunga
5.      Mahkota bunga
 


















b.      Berdasarkan Literatur
Keterangan:
1.      Tangkai bunga
2.      Kelopak bunga
3.      Mahkota bunga
4.      Putik
5.      Benang sari
6.      Daun penumpu









Sumber: Anonim C.2014 dan Anonim D.2014
3.      Bunga Kaca Piringa (Gardenia augusta)
a.       Berdasarkan pemangatan
Keterangan:
1.      Tangkai bunga
2.      Kelopak bunga
3.      Mahkota bunga
4.      Benang sari
5.      putik
Keteranga:
1.      Putik
2.      Benang sari
3.      Kelopak bunga
4.      Tangkai bunga
5.      Dasar bunga
 


















b.      Berdasarkan Literatur
Keteranga:
1.      Mahkota bunga
2.      Benang sari
3.      Putik
 









Sumber: Anonim E.2014
4.      Bunga Pepaya (Carica papaya L.)

a.       Berdasarkan Hasil Pengamatan
Keteranga:
1.      Tangkai bunga
2.      Mahkota bunga
3.      Benang sari
4.      Putik
 











Keteranga:
1.      Tangkai bunga
2.      Benang sari
3.      Putik
4.      Mahkota bunga
5.      Bakal buah
6.      Dasar bunga
              






b.      Berdasarkan Literatur
Keterangan:
1.      Tangkai bunga
2.      Mahkota bunga
3.      Putik
4.      Benang sari
5.      Bakal buah
 








Sumber : Anonim F.2014 dan Anonim G.2014
5.      Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)
a.       Berdasarkan hasil pengamatan
Keterangan:
1.      Tangkai bunga
2.      Kelopak bunga
3.      Mahkota bunga
4.      Benang sari
5.      Putik
6.      Dasar mahkota
Keterangan:
1.      Tangkai bunga
2.      Kelopak bunga
3.      Mahkota bunga
4.      Putik
5.      Benang sari
6.      Tangkai putik
7.      Tangkai benang sari
8.      Dasar bunga
 


















b.      Berdasrkan Literatur
Keterangan:
1.      Mahkota bunga
2.      Putik
3.      Benang sari
4.      Dasar mahkota
5.      kelopak








Sumber: Anonim H.2014 dan Anonim I.2014
V.                ANALISI DATA

1.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)

Klasifikasi :

Divisio       : Magnoliophyta

Classis       : Magnoliopsida

Subclassis  : Dillenidae

Ordo          : Malvales

Familia      : Malvaceae

Genus        : Hibiscus

Species      : Hibiscus rosa-sinensis L.

(Menurut Cronquist, 1981)

Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu termasuk bunga tunggal karena terletak diketiak daun dan bunganya yang besar terpencar atau terpisah-pisah. Bagian-bagian bunga tersusun dalam lingkaran. Bunga bersifat biseksual dengan bentuk radial simetri. Bunga kadang-kadang tumbuh di ketiak daun atau di ujung cabang. Bunga sepatu merupakan bunga yang sempurna karena mempunyai benang sari dan putik dalam 1 bunga sehingga sering disebut bunga banci atau biseksual.
Letak bagian-bagian bunganya berseling yang disimetris. Dasar bunganya berbentuk seperti cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan seperti cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga yang lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, berbentuk bulat dan berwarna hijau, kelopak (calyx) berbentuk tabung dengan tepi bercangap dan berwarna hijau. Pada bagian luar lingkaran kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut kelopak tambahan berjumlah tujuh buah. Mahkota (corolla) berbentuk bulat telur terbalik yang berjumlah lima dalam satu bunga tunggal berwarna merah. Putiknya (corolla) berjumlah lima. Benang sarinya (stamen)  banyak dan terdapat pada tangkai sari yang melekat pada putik (gynostemium).
Benang sari dan putik pada bunga terletak dalam satu tabung yang disebut staminal colom, dan hal ini merupakan ciri khas dari bunga pada ordo Malvales. Fungsi pokok mahkota (corolla) ini adalah untuk menunjukkan penampilan yang menarik/ atraktif. Pada bunga sepatu alat perkembangbiakan bunganya sangat sulit untuk terjadi pembuahan menjadi biji karena kepala putik diatas dan benang sarinya berada dibawah yang mana bunga sepatu bisaanya condong menunduk kebawah bunganya, tumbuhan ini mempunayi rumus K(5), C(5), A(5).

2.      Bunga Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Subclassis  : Rosidae
Ordo          : Rosales
Familia      : Rosaceae
Genus        : Rosa
Species      : Rosa sp.
(Menurut: Cronquist. 1981)

Dari hasil pengamatan pada bunga mawar ini merupakan bunga tunggal.  Daunnya majemuk menyirip gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang tersendiri dan biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya. Tangkai bunganya cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian mahkota bunga yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang baunya sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Benang sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak. Putiknya majemuk, dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik (stigma) dan benang sari (stamen), serta pendukung putik dan benang sari (danriginifor) yang sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak. Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan beruang dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga berkelamin 2 dan beraturan. Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai daun mahkota dengan perkecualian Rosa sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya putih, merah muda, kuning, merah tua pada beberapa spesies. Ovari berada di bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

3.      Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliphyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Asteriidae
Ordo                : Rubiales
Familia            : Rubiaceae
Genus              : Gardenia
Species            : Gardenia augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981) 
Dari hasil pengamatan pada bunga kaca piring ini merupakan bunga tunggal.  Tangkai bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian mahkota (corolla) bunga berwarna putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana berbentuk spiral yang baunya pun sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat perkembangbiakannya berupa benang sari dan putik jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga ini jarang ada bahkan tidak ada bijinya yang mana biji adalah hasil dari persarian tersebut.
Bunga terminal, tunggal dan bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju yang panjang. Berbentuk garis lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung bulat dengan warna kehijau-hijauan. Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm bewarna putih cerah. Kekenam taju yang paling luar oval telur terbalik, yang lain makin ke dalam makin pendek. Bunga hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda (daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga yang sepintas mirip Melati banyak menarik minat serangga seperti beberapa spesies Lepidoptera dan semut.

4.      Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom   : Plantae
Divisio       : Magnoliophyta
Classis       : Magnoliopsida
Sub classis : Dilleniidae
Ordo          : Violales
Familia      : Caricaceae
Genus        : Carica
Species      : Carica papaya L.
(Sumber: Cronquist:1981)

Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga pepaya di dapatkan bagian-bagian bunga yaitu tangkai bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik, serta bakal buah, bunga pepaya berwarna putih dan berdasarkan kandungan benang sari dan putiknya, bunga ini di bedakan menjadi dua jenis, yaitu bunga jantan dan bunga betina. Bunga pepaya jantan berupa bunga majemuk bertangkai panjang dan bercabang-cabang. Bunga pertama terletak pada pangkal tangkai. Bunga jantan memiliki ciri yaitu putik/bakal buah rundimeter yang tidak berkepala (kurang terlihat) dan benang sari tersusun sempurna berwarna kuning. Sebaliknya, pepaya betina merupakan bunga tungga dengan tangkai bunga sangat pendek yang tumbuh pada ketiak daun. Bunga ini yang kelak akan menjadi buah. Pepaya betina memiliki bakal buah sempurna, tapi tidak terdapat benang sari. Walaupun bunga jantan dan betinanya terpisah namun tetap terdapat pada satu pohon. Baik bunga jantan maupun bunga betina sama-sama tidak mempunyai kelopak bunga. Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina. Pohon betina memiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak daun. Ukuran bunganya agak besar. Tanpa adanya pohon jantan atau pohon sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah. Bunga sempurna menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna.

5.      Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)
Klasifikasi
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Dilleniidae
Ordo                : Malvales
Familia            : Malvaceae
Genus              : Hibiscus
Species            : Hibiscus tiliaceus L.
(Sumber: Cronquist:1981)
            Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga waru di dapatkan bagian-bagian bunga yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga, putik, benang sari. Bunga waru ini merupakan bunga tunggal. Walaupun pada satu tangkai terdapat banyak bunga, tetapi waktu mekarnya tidak sama. Bunga ini termasuk bunga sempurna karena memiliki kelopak, mahkota, benang sari, dan putik. Mahkota berbentuk mangkuk terbuka, berjumlah 5 lembar yang saling menumpuk, dan berwarna kuning cerah, apabila telah tua warnanya berubah menjadi agak kecoklatan dan terlepas dari kelopaknya. Bagian dasar mahkota berwarna merah tua. Pada bagian tengah terdapat benang sari tersusun berbulir-bulir berwarna kuning dan rapat seperti biji cabai pada suatu tangkai panjang yang pada ujungnya terdapat putik sebanyak 5 buah berwarna merah tua, susunan seperti pada bunga kembang sepatu. Bedanya dengan kembang sepatu, yaitu pada ujung tangkainya ditutup oleh beberapa buah bunga, sedangkan kembang sepatu pada ujung tangkainya. Bunga waru juga dikenal sebagai waru laut telah lama dikenal sebagai pohon peneduh tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun tajuknya tidak terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak jalan dan bangunan disekitarnya. Waru dapat  diperbanyak dengan di stek.

VI.             KESIMPULAN
1.      Bunga adalah alat perkembangan generatif pada tumbuhan biji.
2.      Bunga merupakan metamorfosis dari batang dan daun.
3.      Bunga tunggal merupakan tumbuhan yang memiliki satu bunga saja dalam satu tangkai bunga
4.      Bunga biasanya terletak diujung batang, pada buku-buku batang ataupun diketiak-ketiak daun.
5.      Bagian-bagian pada bunga tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx), mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum), benang sari (stamen), pendukung putik dan benang sari, bakal bual (ovarium), daun buah (karpelum) serta daun pemikat (lokblad).
6.      Bunga dapat tumbuh pada ujung batang misalnya pada bunga Mawar (Rosa sp.) dan pada ketiak daun misalnya pada Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga Pepaya (Carica papaya L.) betina , bunga Kaca Piring (Gardenia augusta Merr.), dan bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.).
7.      Pada praktikum dapat diketahui bahwa bunga tunggal contohnya ; bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga Mawar (Rosa sp.), bunga Kaca Piring (Gardenia augusta Merr.), bunga Pepaya (Carica papaya L.) betina, dan bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.).

VII.          DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin

Anonim A.2014 : http://lavigna.files.wordpress.com/2008/04/orange-flower-1024x768.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Anonim B.2014 : http://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/01/kembang-sepatu-04.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Anonim C.2014 : http://karnodoank.files.wordpress.com/2010/12/mawar.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Anonim D.2014 : http://kuatabuasmuni.files.wordpress.com/2011/04/mawar-merah.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014


Anonim F.2014 : http://shadowness.com/file/item9/275784/image.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Anonim G.2014: http://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/02/kembang-pepaya-2596.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Anonim H.2014: http://cdn.kaskus.com/images/2013/07/09/4667827_20130709122954.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Anonim I.2014: http://farm6.staticflickr.com/5240/5875845003_c009a84f0a_z.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar