PRAKTIKUM V
Topik : Bunga Tunggal
Tujuan : Mengenal bunga tunggal dan bagian-bagiannya
Hari/ tanggal : Kamis / 27 Maret 2014
Tempat :
Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT DAN BAHAN
A.
Alat-alat:
1.
Baki/nampan
2.
Alat tulis
3.
Pisau silet/cutter
B.
Bahan-bahan:
1.
Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
2.
Bunga Mawar (Rosa sp.)
3.
Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
4.
Bungan Pepaya
(Carica papaya L.)
5.
Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)
II.
CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan
2.
Mengamati dan menentukan
bagian-bagian bunga: tangkai bunga (pedicellus),
kelopak (calyx), mahkota (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (stigma), benang sari (stamen),
pendukung putik dan benang sari (andriginofor),
daun buah (karpelum), daun pemikat (lokblad).
3.
Menggambar hasil pengamatan dan
member keterangan.
III.
TEORI DASAR
Alat perkembangbiakan pada tumbuhan
dibedakan dalam dua golongan, yaitu yang bersifat vegetatif dan yang generatif.
Alat perkembangbiakan tersebut bentuk dan susunannya berbeda-beda menurut jenis
tumbuhan, tetapi bagi tumbuhan yang berbiji, alat tersebut lazimnya merupakan
bagian tumbuhan yang kita kenal sebagai bunga. Pada bunga inilah terdapat
bagian-bagian yang setelah terjadi peristiwa persarian (penyerbukan) dan
pembuahan akan menghasilkan bagian tumbuhan yang disebut buah, yang didalamnya
terkandung biji dan biji inilah yang akan tumbuh menjadi tumbuhan baru.
Ditinjau dari homologinya, bunga diinterpretasikan sebagai suatu
pucuk yang termodifikasi daunnya. Bunga terdiri atas sebuah sumbu tempat
daun-daun bunga tumbuh. Bunga yang mempunyai organ berupa kelopak, mahkota,
stamen dan putik disebut bunga lengkap.
Namun kebanyakan bunga mempunyai struktur yang tidak lengkap
misalnya tidak mempunyai alat kelamin. Jika hanya mempunyai alat kelamin jantan
saja maka bunga itu disebut bunga jantan dan jika hanya mempunyai alat kelamin
betina saja maka bunga itu disebut bunga betina. Dan bila kedua macam
uniseksual itu terdapat pada satu tumbuhan maka tumbuhan itu disebut berumah
satu dan jika terpisah maka disebut tumbuhan berumah dua. Tumbuhan yang
mempunyai bunga sempurna (bunga jantan dan bunga betina) disebut poligami.
Tumbuhan yang
memiliki satu bunga saja dinamakan tumbuhan berbunga tunggal (planta uniforal). Sedangkan lainnya
tumbuhan berbunga banyak (planta
multifloral). Bunga pada umumnya mempunyai bagian-bagian yang terdiri dari
:
a.
Tangkai bunga (pedicellus)
b.
Dasar bunga (receptaculum)
c.
Hiasan bunga (perianthium)
d. Alat-alat kelamin jantan (androecium)
e.
Alat-alat kelamin bentina (gynacium)
Berdasarkan bagian-bagian
tumbuhan yang terdapat pada bunga kecuali tangkai dan dasar bunga, maka bunga
dapat dibedakan dalam :
1.Bunga lengkap atau bunga sempurna (flos completus)
2.Bunga tidak lengkap atau bunga tidak
sempurna (flos in-completus)
Bunga adalah penjelmaan suatu
tunas (batang dan daun-daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan, sehingga pada bunga ini dapat berlangsung
penyerbukan dan pembuahan, dan akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Sifat-sifat bunga yang amat menarik, yaitu :
1.
Bentuk bunga seluruhnya dan
bentuk bagian-bagiannya.
2.
Warnanya.
3.
Baunya.
4.
Ada dan tidaknya madu ataupun
zat lain.
IV. HASIL
PENGAMATAN
1.
Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis
L.)
a.
Gambar Hasil
pengamatan
Keterangan:
1. Putik
2. Benang sari
3. Kelopak tambahan
4. Mahkota bunga
5. Kelopak bunga
6. Tangkai bungan
|
Keterangan:
1. Putik
2. Benang sari
3. Tangkai putik
4. Tangkai benang sari
5. Bakal buah
6. Tangkai bunga
7. Dasar bunga
|
b. Berdasarkan literatur
Keteranga:
1. Putik
2. Benang sari
3. Tangkai benang sari
4. Tangkai putik
5. Mahkota bunga
6. Kelopak
7. Daun penumpu
|
Sumber:
Anonim A.2014 dan Anonim B.2014
2.
Bunga Mawar (Rosa sp.)
a. Berdasarkan gambar pengamatan
Keteranga:
1. Kelopak bunga
2. Kelopak tambahan
3. Tangkai bunga
4. Mahkota bunga
5. Putik
6. Benang sari
7. Daun penumpu
8. Kelopak tambahan
|
Keteranga:
1. Putik
2. Benang sari
3. Kelopak bunga
4. Tangkai bunga
5. Mahkota bunga
|
b.
Berdasarkan
Literatur
Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Kelopak bunga
3. Mahkota bunga
4. Putik
5. Benang sari
6. Daun penumpu
|
Sumber: Anonim C.2014 dan Anonim D.2014
3.
Bunga Kaca
Piringa (Gardenia augusta)
a.
Berdasarkan
pemangatan
Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Kelopak bunga
3. Mahkota bunga
4. Benang sari
5. putik
|
Keteranga:
1. Putik
2. Benang sari
3. Kelopak bunga
4. Tangkai bunga
5. Dasar bunga
|
b. Berdasarkan Literatur
Keteranga:
1. Mahkota bunga
2. Benang sari
3. Putik
|
Sumber: Anonim E.2014
4.
Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
a. Berdasarkan Hasil Pengamatan
Keteranga:
1. Tangkai bunga
2. Mahkota bunga
3. Benang sari
4. Putik
|
Keteranga:
1. Tangkai bunga
2. Benang sari
3. Putik
4. Mahkota bunga
5. Bakal buah
6. Dasar bunga
|
b. Berdasarkan Literatur
Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Mahkota bunga
3. Putik
4. Benang sari
5. Bakal buah
|
Sumber : Anonim F.2014 dan Anonim G.2014
5.
Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)
a.
Berdasarkan
hasil pengamatan
Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Kelopak bunga
3. Mahkota bunga
4. Benang sari
5. Putik
6. Dasar mahkota
|
Keterangan:
1. Tangkai bunga
2. Kelopak bunga
3. Mahkota bunga
4. Putik
5. Benang sari
6. Tangkai putik
7. Tangkai benang sari
8. Dasar bunga
|
b. Berdasrkan Literatur
Keterangan:
1. Mahkota bunga
2. Putik
3. Benang sari
4. Dasar mahkota
5. kelopak
|
Sumber: Anonim H.2014 dan Anonim I.2014
V.
ANALISI DATA
1. Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Dillenidae
Ordo : Malvales
Familia : Malvaceae
Genus : Hibiscus
Species : Hibiscus rosa-sinensis L.
(Menurut Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, bunga sepatu termasuk
bunga tunggal karena terletak diketiak daun dan bunganya yang besar terpencar
atau terpisah-pisah. Bagian-bagian bunga tersusun dalam lingkaran. Bunga bersifat
biseksual dengan bentuk radial simetri. Bunga kadang-kadang tumbuh di ketiak
daun atau di ujung cabang. Bunga sepatu merupakan bunga yang sempurna karena
mempunyai benang sari dan putik dalam 1 bunga sehingga sering disebut bunga
banci atau biseksual.
Letak
bagian-bagian bunganya berseling yang disimetris. Dasar bunganya berbentuk
seperti cawan, yakni daun-daun kelopak duduknya seakan-akan pada tepi bangunan
seperti cawan tadi, sedangkan putik di tengah di tengah pada bagian dasar bunga
yang lebih rendah letaknya daripada temapat duduknya kelopak dan tajuk bunga. Tangkai
bunganya (pedicellus) agak panjang, berbentuk bulat dan berwarna hijau, kelopak (calyx)
berbentuk tabung dengan tepi bercangap dan berwarna hijau. Pada bagian luar lingkaran
kelopak bunganya masih mempunyai daun-daun yang menyerupai kelopak yang disebut
kelopak tambahan berjumlah tujuh buah. Mahkota (corolla) berbentuk bulat
telur terbalik yang berjumlah lima
dalam satu bunga tunggal berwarna merah. Putiknya (corolla) berjumlah lima. Benang sarinya (stamen)
banyak dan terdapat pada tangkai sari yang melekat pada putik (gynostemium).
Benang
sari dan putik pada bunga terletak dalam satu tabung yang disebut staminal
colom, dan hal ini merupakan ciri khas dari bunga pada ordo Malvales. Fungsi pokok
mahkota (corolla) ini adalah untuk
menunjukkan penampilan yang menarik/ atraktif. Pada bunga sepatu alat
perkembangbiakan bunganya sangat sulit untuk terjadi pembuahan menjadi biji
karena kepala putik diatas dan benang sarinya berada dibawah yang mana bunga
sepatu bisaanya condong menunduk kebawah bunganya, tumbuhan ini mempunayi rumus K(5), C(5), A(5).
2.
Bunga Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Subclassis :
Rosidae
Ordo :
Rosales
Familia :
Rosaceae
Genus : Rosa
Species : Rosa
sp.
(Menurut: Cronquist. 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga mawar ini merupakan
bunga tunggal. Daunnya majemuk menyirip
gasal karena diujung ibu tangkai serta terdapat anak daun yang tersendiri dan
biasanya anak daun tersebut lebih besar dari pada yang lainnya. Tangkai
bunganya cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang bunga,
kemudian mahkota bunga yang sangat rapat berlapis-lapis berbentuk spiral yang
baunya sangat disukai karena harum dan wangi yang menempel pada bagian dasar
bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga ini terdapat benang sari
dan putik. Benang sari berjumlah banyak dan duduk di atas kelopak. Putiknya
majemuk, dengan bakal buah menempel di atas dasar bunga.
Bunga ini tumbuh di ketiak daun. Tangkai bunganya (pedicellus) agak panjang, kelopak (calyx) dengan tepi berbagi. Mahkota (corolla) berwarna indah, terdapat putik
(stigma) dan benang sari (stamen), serta pendukung putik dan
benang sari (danriginifor) yang
sangat pendek. Pada bunga ini tidak terdapat alat tambahan. Daun mahkota
sebanyak taju kelopak dan tersusun spiral. Benang sari berjumlah banyak.
Tangkai sari pada waktu kuncup kerapkali membengkok. Kepala sari kecil dan
beruang dua. Bakal buah satu sampai banyak, menumpang, tenggelam atau setengah
tenggelam, satu sama lain bersatu atau tidak.
Bunga
berkelamin 2 dan beraturan. Kelopak berdaun lekat, kadang-kadang dengan kelopak
tambahan. Daun mahkota sebanyak taju kalopak. Benang sari 6 atau lebih. Tangkai
sari waktu kuncup membengkok. Kepala sari kecil, beruang 2. bakal buah 1 atau
lebih. Buah tunggal dan ada yang majemuk.
Terdiri atas 5 helai
daun mahkota dengan perkecualian Rosa
sericea yang hanya memiliki 4 helai daun mahkota. Warna bunga biasanya
putih, merah muda, kuning, merah tua pada beberapa spesies. Ovari berada di
bagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.
3.
Bunga Kaca Piring (Gardenia augusta)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliphyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Asteriidae
Ordo :
Rubiales
Familia :
Rubiaceae
Genus :
Gardenia
Species :
Gardenia augusta Merr.
(Sumber : Cronquist : 1981)
Dari hasil pengamatan pada bunga kaca piring ini
merupakan bunga tunggal. Tangkai
bunganya tidak cukup panjang, dilanjutkan dengan dasar bunga yang menumpang
bunga, kemudian ada kelopak bunga yang menempel lanjutan dari tangkai bunga dan bercangap 5, kemudian
mahkota (corolla) bunga berwarna
putih yang sangat rapat berlapis-lapis sama seperti bunga mawar yang mana
berbentuk spiral yang baunya pun sangat disukai karena harum dan wangi yang
menempel pada bagian dasar bunga. Dilihat pada bagian tengah pada mahkota bunga
ini terdapat benang sari dan putik. Pada alat perkembangbiakannya berupa benang
sari dan putik jarang sekali terjadi peristiwa persarian yang menyebabkan bunga
ini jarang ada bahkan tidak ada bijinya yang mana biji adalah hasil dari
persarian tersebut.
Bunga terminal, tunggal dan bertangkai pendek. Tabung kelopak bunga
ukurannya kecil dan pendek, berusuk, tepi berbagi hingga pangkal menjadi 6 taju
yang panjang. Berbentuk garis lanset. Bentuk mahkota seperti terompet, tabung
bulat dengan warna kehijau-hijauan. Leher berambut, pinggiran mahkota 6-9 cm
bewarna putih cerah. Kekenam taju yang paling luar oval telur terbalik, yang
lain makin ke dalam makin pendek. Bunga
hanya muncul sekuntum di ujung-ujung tangkai, mempunyai 6 daun mahkota walaupun sebagian kultivar mempunyai bunga ganda
(daun mahkota berlapis).
Bunga sewaktu baru mekar berwarna putih bersih, tapi
sedikit-sedikit berubah warna menjadi krem kekuningan. Bunga berbau sangat
harum sehingga sering digunakan sebagai bahan baku minyak bunga. Harum bunga
yang sepintas mirip Melati
banyak menarik minat serangga seperti beberapa spesies Lepidoptera
dan semut.
4.
Bunga Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Dilleniidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
(Sumber: Cronquist:1981)
Berdasarkan hasil pengamatan pada bunga pepaya di dapatkan bagian-bagian bunga
yaitu tangkai bunga, mahkota bunga, benang sari dan putik, serta bakal buah, bunga pepaya berwarna putih dan berdasarkan kandungan benang sari
dan putiknya, bunga ini di bedakan menjadi dua jenis, yaitu bunga jantan dan
bunga betina. Bunga pepaya jantan berupa bunga majemuk bertangkai panjang dan
bercabang-cabang. Bunga pertama terletak pada pangkal tangkai. Bunga jantan
memiliki ciri yaitu putik/bakal buah rundimeter yang tidak berkepala (kurang
terlihat) dan benang sari tersusun sempurna berwarna kuning. Sebaliknya, pepaya
betina merupakan bunga tungga dengan tangkai bunga sangat pendek yang tumbuh
pada ketiak daun. Bunga ini yang kelak akan menjadi buah. Pepaya betina
memiliki bakal buah sempurna, tapi tidak terdapat benang sari. Walaupun bunga
jantan dan betinanya terpisah namun tetap terdapat pada satu pohon. Baik bunga
jantan maupun bunga betina sama-sama tidak mempunyai kelopak bunga. Bunga betina biasanya terdapat pada pohon betina.
Pohon betina memiliki inflorensa dengan 3-5 bunga betina yang bertangkai
pendek. Bahkan sering hanya dengan sebuah bunga betina yang duduk diketiak
daun. Ukuran bunganya agak besar. Tanpa adanya pohon jantan atau pohon
sempurna, pohon betina ini tidak dapat menghasilkan buah. Bunga sempurna
menjamin terjadinya penyerbukan secara sempurna.
5.
Bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.)
Klasifikasi
Kingdom :
Plantae
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Magnoliopsida
Sub classis : Dilleniidae
Ordo :
Malvales
Familia :
Malvaceae
Genus :
Hibiscus
Species :
Hibiscus tiliaceus L.
(Sumber: Cronquist:1981)
Berdasarkan hasil
pengamatan pada bunga waru di
dapatkan bagian-bagian bunga yaitu tangkai bunga, kelopak bunga, mahkota bunga,
putik, benang sari. Bunga waru ini merupakan bunga
tunggal. Walaupun pada satu tangkai terdapat banyak bunga, tetapi waktu
mekarnya tidak sama. Bunga ini termasuk bunga sempurna karena memiliki kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik. Mahkota berbentuk mangkuk terbuka, berjumlah 5
lembar yang saling menumpuk, dan berwarna kuning cerah, apabila telah tua
warnanya berubah menjadi agak kecoklatan dan terlepas dari kelopaknya. Bagian
dasar mahkota berwarna merah tua. Pada bagian tengah terdapat benang sari
tersusun berbulir-bulir berwarna kuning dan rapat seperti biji cabai pada suatu
tangkai panjang yang pada ujungnya terdapat putik sebanyak 5 buah berwarna
merah tua, susunan seperti pada bunga kembang sepatu. Bedanya dengan kembang sepatu, yaitu
pada ujung tangkainya ditutup oleh beberapa buah bunga, sedangkan kembang
sepatu pada ujung tangkainya. Bunga
waru juga dikenal sebagai waru laut telah lama dikenal sebagai pohon peneduh
tepi jalan atau tepi sungai dan pematang serta pantai. Walaupun tajuknya tidak
terlalu rimbun, waru disukai karena akarnya tidak dalam sehingga tidak merusak
jalan dan bangunan disekitarnya. Waru dapat
diperbanyak dengan di stek.
VI.
KESIMPULAN
1.
Bunga adalah alat perkembangan
generatif pada tumbuhan biji.
2.
Bunga merupakan metamorfosis
dari batang dan daun.
3.
Bunga tunggal merupakan tumbuhan
yang memiliki satu bunga saja dalam satu tangkai bunga
4.
Bunga
biasanya terletak diujung batang, pada buku-buku batang
ataupun diketiak-ketiak daun.
5.
Bagian-bagian pada bunga
tunggal umumnya terdiri atas: tangkai bunga (pedicellus), kelopak bunga (calyx),
mahkota bunga (corolla), tenda bunga (perigonium), putik (pistillum),
benang sari (stamen), pendukung putik
dan benang sari, bakal bual (ovarium),
daun buah (karpelum) serta daun
pemikat (lokblad).
6.
Bunga dapat tumbuh pada ujung
batang misalnya pada bunga Mawar (Rosa
sp.) dan pada ketiak daun misalnya pada Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga Pepaya (Carica papaya L.) betina , bunga Kaca Piring (Gardenia augusta Merr.), dan bunga Waru (Hibiscus tiliaceus
L.).
7.
Pada praktikum dapat diketahui
bahwa bunga tunggal contohnya ; bunga Kembang Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis), bunga Mawar (Rosa sp.), bunga Kaca Piring (Gardenia
augusta Merr.), bunga Pepaya (Carica
papaya L.) betina, dan bunga Waru (Hibiscus tiliaceus L.).
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM:
Banjarmasin
Anonim A.2014 : http://lavigna.files.wordpress.com/2008/04/orange-flower-1024x768.jpg. Diakses pada
tanggal 24 Maret 2014
Anonim B.2014 : http://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/01/kembang-sepatu-04.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim C.2014 : http://karnodoank.files.wordpress.com/2010/12/mawar.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim D.2014 : http://kuatabuasmuni.files.wordpress.com/2011/04/mawar-merah.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim E.3014 : http://www.sehataja.com/wp-content/uploads/2013/11/3.Atasi-Diabetes-dengan-Daun-Kacapiring1.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim F.2014 : http://shadowness.com/file/item9/275784/image.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim G.2014: http://jepretanhape.files.wordpress.com/2009/02/kembang-pepaya-2596.jpg. Diakses pada
tanggal 24 Maret 2014
Anonim H.2014: http://cdn.kaskus.com/images/2013/07/09/4667827_20130709122954.jpg. Diakses pada tanggal 24 Maret 2014
Anonim I.2014: http://farm6.staticflickr.com/5240/5875845003_c009a84f0a_z.jpg. Diakses pada
tanggal 24 Maret 2014
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar