Sabtu, 21 Februari 2015

PRAKTIKUM I MORFOLOGI TUMBUHAN



PRAKTIKUM I
Topik               : Daun tunggal dan bagian-bagiannya.
Tujuan             : Mengenal bagian-bagian daun dan ciri-ciri daun tunggal
Hari/tanggal    : Kamis / 27 Februari 2014
Tempat            : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
 

I.       ALAT DAN BAHAN:
A.       Alat :
1.      Baki/ Nampan
2.      Alat tulis
B.       Bahan :
1.      Daun Bambu (Bambusa sp.)
2.      Daun Tebu (Saccharum officinarum L.)
3.      Daun Pisang (Musa paradisiaca)
4.      Daun Jarak (Ricinus communis L.)
5.      Daun Widelia (Widelia sp.)
6.      Daun Keladi (Colocasia sp.)
7.      Daun Mangga (Mangifera indica )

II.    CARA KERJA
1.      Mengamati bagian bagian daun : tangkai (petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.      Mengamati bangun daun : lanset, bulat telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3.      Mengamati ujung daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, rata, berbelah, berduri.
4.      Mengamati pangkal daun: runcing, meruncing, tumpul, membulat, rompang, rata, berlekuk.
5.      Mengamati tepi daun: rata, bergerigi, bergigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.      Mengamati daging daun: tipis seperti selaput, tipis lunak seperti kertas, seprti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.      Mengamati pertulangan daun: menyirip, menjari, melengkung, sejajar.
8.      Mengamati permukaan atas dan bawah daun: gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul bingkul, berbulu (jarang, halus, rapat, kasar)
9.      Mengamati warna daun pada permukaan atas dan bawah.
10.  Menggambar hasil pengamatan.

III.       DASAR TEORI
 Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun berfungsi sebagai alat untuk:
1.            Pengambilan zat-zat makanan (reabsorbsi)
2.            Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.            Penguapan air (transpirasi)
4.            Pernapasan (respirasi)
A.    Bagian-bagian daun
Daun lengkap terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.            Upih daun atau pelepah daun (vagina)
2.            Tangkai daun (petiolus)
3.            Helaian daun (lamina)

B.     Bangun/bentuk daun
Berdasarkan letak bagian daun yang melebar maka daun dibedakan 4 golongan, yaitu:
1.            Bagian yang terlebar kira kira di tengah helaian daun
Tumbuhan yang memiliki daun yang bagian terlebarnya terletah di tengah tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), perisai (pelitaltus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus) dan bangun lanset (lanceolatus).
2.            Bagian yang terlebar dibawah tengah tengah helaian daun
Daun daun yang mempunyai bagian bagian yang terlebar di bawah tengah tengah helai daunnya dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.            Pangkal daunnya tidak bertoreh: ovatus (oval), triangularis (segitiga), deltoideus (bangun delta), rhomboideus (belah ketupat).
b.            Pangkal daunnya bertoreh atau berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun jantung (cordatus), bangun ginjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), bangun bertelinga (auriculatus).
3.            Bagian yang terlebar terletak diatas tengah tengah helai daun
Daun dengan  bagian yang terlebar terletah ditengah tengah helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus), jantung sungsang (obcordatus), segitiga terbalik (cuneatus), dan bangun sudip (spathulatus).
4.            Tidak ada bagian yang terlebar atau dari pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebar
Dalam golongan ini termasuk daun daun tumbuhan yang bisanya sempit atau lebarnya jauh berbeda jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Contohnya bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).

C.    Ujung daun (Apex felli)  dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung dan pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Ada tujuh bentuk ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus), tumpul (obtustus), membulat (rotundus), rompang (truncatus), terbelah (restusus), dan berduri (mucronatus).
D.    Susunan tulang daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau sebagai penguat dan jalan untk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya tulang daun dibedakan dalam tiga macam yaitu: ibu tulang daun (costa), tulang cabang (nervus lateralis) dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang tulang cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat golongan yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (pennanervis), daum-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang melengkung (cervinenervis), dan daun-daun yang bertulang  sejajar atau bertulang lurus (rectinervis).
E.     Tepi daun (margo folli)
Secara garis besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus). Toreh pada tepi daun sangat beranekaragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada tepi daun dibedakan dalam tiga golongan yaitu:
1.            Tepi daun yang bertoreh merdeka
Tepi daun yang bertoreh merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus), bergerigi ganda / rangkap (bisseratus), bergigi (dentatus), berringgit (crenatus), dan berombak (respondus).
2.            Tepi daun dengan toreh-toreh yang mempengaruhi bentuknya.
Berdasrkan dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu: berlekuk (lobatus), bercangap (fissus), dan berbagi (pirtitu).
F.     Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang terdapat diantara tulang tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat zat yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat zat yang sesuai dengan keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti selaput (membraceus), seperti kertas (popyraceus), tipis lunak (herbaccus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (cortacus), dan berdaging (cornosus).
G.    Warna daun
Secara umum kita ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan banyak variasi misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup merah atau hijau kekuningan.
H.    Permukaan daun
Pada umumnya warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun. Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karna itu orang memebedakan permukaan daun ada yang licin (laevis), gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus), berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus), dan bersisik (lepidus).




IV.             HASIL PENGAMATAN
A.    Tabel Hasil Pengamatan
NO
Nama
Tumbuhan
Bangun Daun
Ujung daun
Pangkal daun
Tepi daun
Daging daun
Permukaan atas dan bawah daun
Warna daun

Atas
Bawah
1
Bambu (Bambusa sp)
Garis
Runcing
Membulat
Rata
Seperti perkamen
Licin
Licin
Hijau Muda

2
Tebu (Saccarum officinarum)
Pita
Runcing
Membulat
Rata
Seperti perkamen
Licin
Licin
Hijau

3
Pisang (Musa paradisiaca)
jorong
Tumpul
tumpul
Rata
Seperti kertas
Licin (berselaput lilin)
licin
Hijau

4
Jarak (Ricinus communis)
Bulat  
Runcing
Berlekuk
Bergerigi Ganda
Tipis lunak
Licin
Licin
Hijau kemerahan

5
Widelia (Widelia sp)
Jorong
Runcing
Runcing
Bergerigi
Tipis lunak
Berbulu kasar
Berbulu kasar
Hijau

6
Keladi (Colocasia sp)
 Perisai
Runcing
Berlekuk
Rata
Tipis lunak
Licin berselaput lilin
Kasap
Hijau tua

7
Mangga (Mangifera indica)
memanjang
Meruncing
Tumpul
Rata
Kulit/ belulang
Licin
Licin
Hijau tua



B.     Gambar Hasil Pengamatan
1)      Daun Bambu (Bambusa sp)
Berdasarkan Gambar
Keterangan:
1.                  Ujung daun
2.                  Helaian daun
3.                  Tepi daun
4.                  Pangkal daun
5.                  Tangkai


         Berdasarkan Literatur                        
Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
5.      Tangkai



Sumber : Anonim A. 2014






2)      Daun Tebu (Saccarum officinarum)
Berdasarkan Gambar
   Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
5.      Pelepah



Berdasarkan Literatur
Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
5.      Pelepah


Sumber: Anonim B.2014







3)      Daun Pisang (Musa paradisiaca)
Berdasarkan Gambar
Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun
6.      Pelepah


Berdasarkan Literatur
 

                                                                                                Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Tulang daun
5.      Pangkal daun
6.      Pelepah

                 
Sumber : Anonim C.2014






4)      Daun Jarak (Ricinus communis)
Berdasarkan Gambar
Kerangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Tulang-tulang cabang
5.      Urat daun
6.      Pangkal daun


Berdasarkan Literatur
                                                                                                Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Ibu tulang daun
5.      Pangkal daun
                  
                        Sumber: Anonim D.2014









5)      Daun Widelia (Widelia sp)
Berdasarkan Gambar

      Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
5.      Pelepah





Berdasrkan Litratur

            Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
               
                     
               

  Sumber: Anonim E.2014





6)      Keladi (Colocasia sp)
Berdasarkan Gambar
                  
                                                                           Keterangan
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
5.      Tangkai semu


Berdasarkan Literatur
                  
Keterangan:
1.      Ujung daun
2.      Helaian daun
3.      Tepi daun
4.      Pangkal daun
5.      Tangkai semu
6.      Pelepah



Sumber: Anonim F.2014





7)      Mangga (Mangifera indica)
Berdasarkan Gambar
Keterangan:
1.                  Ujung daun
2.                  Helaian daun
3.                  Tepi daun
4.                  Urat daun
5.                  Pangkal daun
6.                  Tangkai daun


Berdasarkan Literatur
 

keterangan:
1.            Ujung daun
2.            Helaian daun
3.            Tepi daun
4.            Urat Daun
5.            Pangkal daun
6.            Tangkai

Sumber: Anonim G.2014






V.                ANALISIS DATA
1.    Bambu (Bambusa sp)
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia             : Poaceae
Genus              : Bambusa
Spesies             : Bambusa sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling cepat. Bambu sering tumbuh bergerombol. Daun bambu memiliki ujung daun,  helaian daun, tepi daun, pangkal daun, dan tangkai.  Daun bambu mempunyai bentuk bangun garis, mempunyai ujung daun yang runcing, mempunyai pangkal daun yang membulat, berte[i daun rata, mempunyai daging daun seperti perkamen, permukaan daun dibagian atas licin, bagian bawah licin, daun bambu berwarna hijau muda.
Daun bambu merupakan daun yang lengkap karena memiliki pelepah daun, helaian daun dan tangkai daun, bangun daun berupa bangun garis karena daunnya tersusun dalam dua baris atau spiral, berpelepah, lamina linearis dengan urat daun sejajar. Umumnya sering mempunyai aurikel pada dasar dan sering terdapat lingua.
2.    Tebu (Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio             : Magnoliophyta
Classis              : Liliopsida
Sub classis       : Commelinidae
Ordo                : Cyperales
Familia             : Poaceae
Genus              : Mangifera
Spesies             : Mangifera sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 
Tebu merupakan tanaman penghasil gula.  Tebu sering tumbuh di dataran rendah. Daun  tebu memiliki  bagian yang lengkap yaitu mempunyai pelepah daun, tangkai daun dan helai daun.  Daun tebu memiliki bangun pita, mempunyai ujung daun yang runcing, pangkal daun yang membulat, mempunyai tepi daun yang rata, dangin daun seperti perkamen, permukaan daun bagian atas licin, bagian bawah licin, daun tebu berwarna hijau.
Daun tebu merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki pelepah daun dan helaian daun saja, tanpa adanya tangkai daun. Daun ini biasa disebut dengan daun berpelepah.

3.    Pisang (Musa paradisiaca)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Liliopsida
Sub classis       : Zingiberidae
Ordo                : Zingiberales
Familia             : Musaceae
Genus              : Musa
Spesies             : Musa paradisiaca  L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis : 2003) 
Pisang adalah tumbuhan yang kebanyakan hidup di daerah tropis. Daun pisang memiliki pelepah dan helai daun, tetapi tidak memiliki tangkai. Tanaman ini hanya memiliki tangkai semu yang merupakan pemanjangan dari pelepah. Sebagian besar jenis pisang memiliki daun yang berukuran besar berbentuk jorong. Sebagian besar memiliki ujung daun yang tumpul tapi ada sebagian yang meruncing.
Pangkal daun pada kebayakan menumpul. Daging daun seperti  kertas. Daunnya berwarna hijau tua. Permukaan atas daunnya licin berselaput lilin dan permukaan bawahnya licin.
Daun pisang merupakan daun yang lengkap karena memiliki pelepah daun, tangkai daun dan helaian daun.
4.    Jarak (Ricinus communis)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Ordo                : Euphorbiales
Familia             : Euphorbiaceae
Genus              : Ricinus
Spesies             : Ricinus communis L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis : 2003) 

Jarak adalah tanaman yang kebanyakan dapat ditemui di daerah tropis. Daun tanaman jarak memiliki bangun membulat dengan ujung daun yang runcing, mempunyai pangkal daun yang berlekuk, dengan tepi daun yang bergerigi ganda. Daging daun memiliki tekstur tipis dan agak lunak. Dengan  permukaan atas dan bawah daun jarak memiliki tekstur yang licin. Beberapa jenis daun jarak berwarna hijau dan sebagian ada yang berwarna hijau kemerahan.
Daun jarak bukan daun yang lengkap karena hanya terdiri dari daun dan tangkai daun saja tetapi tidak  mempunyai pelepah daun.
5.    Widelia (Widelia sp)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Asteridae
Ordo                : Asteriales
Familia            : Asteriaceae
Genus              : Widelia
Spesies            : Widelia sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 

Tumbuhan widelia adalah tanaman yang yang berukuran kecil. Kebanyakan Widelia tumbuh menggerombol. Daun widelia hanya memiliki helai daun dan tangkai daun dan tidak memiliki pelepah daun. Daun tanaman ini berbangun jorong dengan ujung daun yang runcing dan pangkal daun yang runcing. Tepi daun widelia bergerigi. Daging daun tanaman widelia berdaging tipis dan lunak. Permukaan atas dan bawah daun widelia berbulu kasar. Daun widelia berwarna hijau.
      Daun widelia merupakan daun yang tidak lengkap, karena hanya memeiliki helaian daun dan tangkai daun saja yang lazim di sebut dengan daun bertangkai.
6.    Keladi (Colocasia sp)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Aracidae
Ordo                : Arales
Familia            : Araceae
Genus              : Colocasia
Spesies            : Colocasia sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 
Keladi adalah tanaman yang kebanyakan hidup di daeradekat sungai atau tempat yang tergenang air. Keladi memiliki bagian daun berupa pelepah dan helai daun. Tangkai daun keladi adalah tangkai semu yang merupakan pemanjangan dari pelapah daun. Tanaman keladi memiliki daun daun berbentuk perisai dengan ujung daun runcing dan pangkal daun berlekuk. Tepi daun tumbuhan keladi rata. Daging daunnya lunak dan tipis. Permukaan atas daun licin berselaput lilin dan permukaan bawah daun kasap, daun keladi umumnya berwarna hijau.
Daun keladi merupakan daun lengkap yang memiliki tangkai daun, helaian daun dan pelepah daun.
7.    Mangga (Mangifera indica)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio             : Magnoliophyta
Classis             : Magnoliopsida
Sub classis       : Rosiidae
Ordo                : Sapindales
Familia            : Anacardiaceae
Genus              : Mangifera
Spesies            : Mangifera indica L.
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003) 


Daun mangga memiliki helai daun dan tangkai daun, tetapi tidak memiliki pelepah daun. Daun tanaman mangga memiliki bangun memanjang dengan ujung daun yang meruncing dan pangkal daunnya tumpul. Daun mangga mempunyai tepi daun yang rata. Daging daun mangga seperti kulit belulang. Permukaan atas daun licin dan bawah daun mangga licin. Warna daun mangga berwarna hijau tua.
Daun mangga susunan daunnya tidak lengkap karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian saja oleh karenanya maka disebut daun bertangkai. Daun ini bertulang menyirip.


VI.       KESIMPULAN
1.      Daun bambu memiliki bangun garis, dengan ujungnya yang meruncing, pangkal daun yang membulat, bertepi rata, danging daun seperti perkamen, dengan permukaan atas dan bawah daun licin, daun bambu berwarna hijau muda.
2.      Daun tebu memiliki bangun pita, dengan ujung daun yang runcing, pangkal daun yang membulat, betepi daun rata, daging daun seperti perkamen, dengan permukaan atas dan bawah yang licin, daun tebu umumnya berwarna hijau.
3.      Daun pisang memiliki bangun jorong, dengan ujung daun yang tumpul, pangkal daun yang runcing, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan atasnya licin berselaput lilin, dan bagian bawahnya licin. Umumnya daun pisang berwarna hijau.
4.      Daun jarak memiliki bangun bulat, dengan ujung daun yang runcing, pangkal daun berlekuk, tepi daunnya bergerigi ganda, dengan daging daun yang tipis dan agak lunak, permukaan daun bagian atas dan bawahnya licin. Daun jarak umumnya berwarna hijau kemerahan, dan ada juga yang hijau.
5.      Daun widelia memiliki bangun daun jorong, ujungnya runcing, pangkal daunya runcing, tepi daunnya bergerigi, daging daun tpis dan agak lunak, permukaan atas dan bawah daunnya berbulu kasar. Umumnya daun widelia berwarna hijau.
6.      Daun keladi memiliki bangun perisai, ujung daunya runcing, pangkal daun berlekuk, bertepi rata, daging daunnya tipis agak lunak, permukaan daun bagian atas licin berselaput lilin, dan bagian bawahnya kasap. Daun keladi berwarna hijau tua,
7.      Daun mangga memiliki bangun memanjang, dengan ujung daunnya meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daunnya rata, daging daunnya seperti kulit atau belulang, permukaan daun bagian atas dan bawahnya licin. Warna daun mangga hijau tua.

VII.    DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin

Anonim A.2014

Anonim B.2014

Anonim C.2014
Diakses pada 3 Maret 2014
Anonim D.2014

Anonim E.2014

Anonim F.2014

Anonim G.2014

Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press: Yogyakarta