PRAKTIKUM V
Topik : Lingkungan Danau/ Waduk
Tujuan : Untuk
mendeskripsikan kondisi lingkungan Danau/ Waduk melalui pengamatan lingkungan
biologi dan fisiko-kimia dan sosial.
Hari/tanggal : Sabtu/ 22 November 2014
Tempat : Desa Damit, Kecamatan Batu Ampar,
Kabupaten Tanah Laut
I.
ALAT DAN BAHAN
Alat :
1. Tape recorder/handphone
2. Kamera
3. Alat tulis
4. Plastik sampel
5. Kertas label
Bahan :
1. Responden
2. Air sampel danau
3. Sampel tumbuh-tumbuhan disekitar
danau
II.
CARA KERJA
A. Pengamatan
sosial (Pengetahuan prilaku sadar masyarakat terhadap lingkungan)
1. Masing-masing
kelompok mencari masing-masing satu responden di sekitar lingkungan .
2. Melakukan
wawancara terhadap responden sesuai format pengamatan.
3. Mengisi tiap-tiap
format sesuai dengan hasil wawancara.
B. Pengamatan
lingkungan biologi dan fisiko-kimia
Faktor abiotik
a. Mengamati kondisi
fisik, yaitu warna tanah dan warna air, kondisi tanah dan kondisi air, jenis
tanah dan kondisi udara.
b. Mencatat semua hasil pengamatan.
III.
TEORI DASAR
Perairan air tawar, salah
satunya danau menempati ruang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan lautan
maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar memiliki peranan yang sangat
penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah.
Perairan air tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah
(Heddy dan Kurniati, 1994). Danau merupakan perairan tawar yang erat
hubungannya dengan kehidupan manusia. Danau terbagi menjadi danau alami dan
buatan.
Di dalam perairan terdapat jasad-jasad hidup, dan
salah satunya adalah plankton yang merupakan organisme mikro yang melayang
dalam air laut atau tawar.Pergerakannya secara pasif tergantung pada angin dan
arus.Plankton terutama terdiri dari tumbuhan mikroskopis yang disebut fitoplankton
dan hewan mikroskopis yang disebut zooplankton.Suatu perairan dikatakan subur
apabila mengandung banyak unsur hara atau nutrien yang dapat mendukung
kehidupan organisme dalam air terutama fitoplankton dan dapat mempercepat
pertumbuhannya. Fitoplankton menduduki tropik level pertama dalam rantai
makanan, sehingga keberadaannya akan mendukung organisme tropik level
selanjutnya. Sebagai produsen primer, fitoplankton dapat melakukan proses
fotosintesis untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik dengan
bantuan sinar matahari. Hasil fotosintesis dari produsen akan digunakan bagi
dirinya sendiri dan oleh organisme lain.
Danau merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam danau umumnya terkumpul
dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di
beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju.
Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan
terbesar sebuah danau adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,
sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
potensial untuk dijadikan objek wisata danau.
Ekologi adalah kajian
mengenai interaksi timbal balik individu, di antara dan di dalam populasi yang
sama, atau diantara komunitas populasi yang berbeda-beda, dan berbagai faktor
abiotik. Faktor-faktor abiotik dalam lingkungan makhluk
hidup terdiri atas iklim mikro, faktor geografis, dan faktor edafis. Untuk
mengukur parameter faktor abiotik lingkungan digunakan beberapa alat ukur untuk
masing-masing komponen. Sedangkan metode pengolahan data yang dilakukan adalah
pengumpulan data kelompok menjadi data kelas yang kemudian dianalisis dengan
metode korelasi dengan menggunakan aplikasi komputer,yaitu software Minitab13.
Pengolahan data yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya interaksi
yang terjadi diantara komponen dalam faktor abiotik, berupa analisa statistika
dan penyajian grafik yang memuat data-data hasil pegamatan. Hasil dari
pengamatan yang telah dilakukan adalah diketahui bahwa terdapat korelasi yang
menunjukkan adanya interaksi antara intensitas cahaya dengan kelembaban
relatif, antara kecepatan angin dengan kelembaban relatif, dan antara
ketinggian dengan temperatur.
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona
pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar.
Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia,
karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk
laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa
hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda
hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau
angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia
mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting
untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak
mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya
kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga
tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga
dapat dilihat pada plankton.
IV.
HASIL PENGAMATAN
A. Data responden Kawasan Danau/
Waduk
No
|
Nama
|
Umur
|
Alamat
|
Jenis Kelamin
|
Suku
|
Agama
|
1
|
Supriyanti
|
38 Tahun
|
Desa
Damit RT 01, Kecamatan Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
2
|
Sumarmi
|
50 Tahun
|
Desa
Damit RT 01 RW 01, Kecamatan Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
3
|
Ratiyem
|
47 Tahun
|
Desa
Damit RT 01, Kecamatan Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
4
|
Kurniati
|
30 Tahun
|
Desa
Damit RT 1, Kecamatan Batu Ampar
|
Perempuan
|
Damit
|
Islam
|
5
|
Kurniati
|
30 Tahun
|
Desa
Damit Teguhan RT 01
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
6
|
Sumiarsih
|
34 Tahun
|
Dusun Teguhan,
RT 01, Desa Damit, Kec. Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
7
|
Wiji
|
55 Tahun
|
Desa
Damit, RT 01, Kecamatan Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
8
|
Rabiah
|
45 Tahun
|
Desa
Damit Kecamatan Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
9
|
Karmisah
|
43 Tahun
|
Desa
Damit, Dusun Teguhan, RT 01, Kec. Batu Ampar
|
Wanita
|
Jawa
|
Islam
|
10
|
Susi
|
39 Tahun
|
Desa
Damit Kec. Batu Ampar Kab. Tanah Laut
|
Perempuan
|
Jawa Tengah
|
Islam
|
11
|
Sri
Herlina
|
26 Tahun
|
Desa
Damit, Dusun Teguhan RT 06, Kec. Batu Ampar
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
12
|
Hary
Muryanto
|
30 Tahun
|
Desa
Damit Kec. Batu Ampar
|
Laki-Laki
|
Jawa
|
Islam
|
13
|
Sunaryo
|
37 Tahun
|
Desa
Damit Kecamatan Batu Ampar
|
Laki-Laki
|
Jawa
|
Islam
|
14
|
Trisno
|
38 Tahun
|
Desa
Damit Karang Anyar RT. 01 Kec. Batu Ampar
|
Laki-Laki
|
Jawa
|
Islam
|
15
|
Siti
|
33 Tahun
|
Desa
Damit Kecamatan Batu Ampar RT 1
|
Perempuan
|
Jawa
|
Islam
|
B. Wawancara
1. Data Hasil Wawancara
(Terlampir)
2. Presentase Hasil Wawancara
Lingkungan Danau/ waduk
2.
Prilaku Sadar Lingkungan
No
|
KETERANGAN
|
PERSENTASE
|
1.
|
Cara membuang sampah Rumah Tangga
·
Ditempat sampah dalam
rumah
·
Sampah dibakar
·
Dikumpulkan dalam
lubang
·
Ditumpuk ditanah
·
Menumpuk sampah
ditempat pemburuan
·
Sampah di kubur
|
14,28 %
42,86 %
25%
7,14%
7,14%
3,58%
|
2.
|
Mengetahui dan menjelaskan pencemaran dan akibatnya
(bisa/tidak)
·
Bisa
·
Tidak terlalu bisa
·
Tidak bias
|
66,67 %
6,67 %
26,67 %
|
3.
|
Pernah melakukan kerja bakti (apa saja)
·
Gotong royong
membersihkan jalan
·
Gotong royong
membersihkan lingkunganRT sebelah
·
Membersihkan mesjid
·
Membersihkan desa
·
Membersihkan
pekarangan rumah
·
Membersihkan balai
desa
·
Membersihkan selokan
didepan rumah
·
Membuat langgar
·
Membersihkan langgar
|
20%
5 %
25 %
25 %
5 %
5 %
5 %
5 %
5%
|
4.
|
Pernah melakukan penghijauan (gotong royong/sendiri)
·
Gotong royong
·
Sendiri
·
Tidak pernah
|
33,33 %
46,67 %
20 %
|
5.
|
Cara penanganan sampah
·
Menimbun sampah dalam
lubang
·
Sampah dikumpulkan
dibelakang rumah
·
Sampah dibakar
·
Sampah dikumpulkan
dalam lubang
·
Sampah dikumpulkan di
samping
·
Dibuang ketempat
sampah
|
8,46 %
22,72
37,02 %
22,72 %
4,54 %
4,54 %
|
6.
|
Cara membuang limbah (minyak, oli, dsb)
·
Di buang langsung ke
tanah
·
Dibuang ketempat
sampah
·
Dibakar
·
Dibuang ke saluran
pembuangan wastafel
·
Dibuang keselokan
|
62,5 %
18,75 %
6,25 %
6,25 %
6,25 %
|
7.
|
MCK umum (ada/tidak, berapa jumlah)
·
Ada, 2 MCK umum
·
Ada, 3 MCK umum
·
Tidak ada
|
13,33 %
13,33 %
73,34%
|
8.
|
Pembuangan sampah umum (ada/tidak, berapa jumlah)
·
Tidak ada
·
Ada, 1 pembuangan
sampah umum
|
93,33 %
6,67%
|
9.
|
Pemanfaatan kawasan kosong utuk apa
·
Tidak memanfaatkan
·
Sebagai tempat
berolahraga voli
·
Sebagai tempat
bermain anak-anak
·
Sebagai tempat mengumpulkan
tumpukan kelapa sawit
·
Sebagai tempat
perkebunan
·
Sebagai lahan tambang
·
Sebagai tempat
pertanian
·
Sebagai tempat
menanam sayur-mayur
·
Tidak ada kawasan
kosong
·
Sebagai tempat
kandang sapi
·
Untuk membangun rumah
·
Sebagai tempat
kandang ayam
·
Mendirikan took
·
Mendirikan warung
·
Sebagai tempat
menanam tanaman hias
·
Sebagai tempat
menanam buah-buahan
|
4,54%
9,09 %
4,54%
4,54%
13,67%
4,54%
4,54%
13,67%
9,09 %
4,54%
4,54%
4,54%
4,54%
4,54%
4,54%
4,54%
|
10.
|
Kondisi jalan (kotor/bersih, aspal/tidak)
·
Bersih agak berdebu
·
bersih
·
Tidak bersih
·
Beraspal
|
6,67 %
40 %
3,33 %
50 %
|
11.
|
Kodisi perumahan (padat/jarang, teratur/tidak)
·
Jarang
·
Teratur
·
Padat
·
Tidak teratur
|
48,15 %
37,03 %
7,41%
7,41%
|
12.
|
Tingkat kebersihan (kumuh/kotor)
·
Tidak kumuh
·
Kurang bersih
·
Kumuh
·
Sedikit kumuh
|
79,99 %
6,67%
6,67%
6,67%
|
13.
|
Kawasan hijau/taman (ada/tidak, apa saja)
·
Ada,berupa tanaman
hias
·
Ada, perkebunan karet
·
Ada, ditanami tanaman
·
Ada, persawahan
·
Tidak ada
|
23,53 %
11,76%
5,88%
5,88%
52,95%
|
14.
|
Kondisi sungai (kotor/bersih, lebar/tidak)
·
Tidak ada sungai
·
Bersih
·
Kurang bersih
·
Kotor
·
Lebar
·
Tidak lebar
|
11,11 %
25,92 %
11,11 %
7,41 %
22,64 %
14,81 %
|
15.
|
Kondisi udara (berasap/tidak, berbau/tidak)
·
Berasap
·
Tidak berasap
·
Berbau
·
Tidak berbau
|
6,67 %
43,33 %
6,67 %
43,33%
|
3. Sumber
Daya Alam
NO
|
Keterangan
|
Persentase
|
1
|
Pekerjaan
responden selain pekerjaan utama
·
Berkebun karet
·
Pedagang
·
Berternak sapi dan unggas
·
Mencari kayu
·
Berkebun sawit
·
Berjualan kelapa
·
Tidak ada
|
36%
17,5%
5,75%
5,75%
5,75%
5,75%
23,5%
|
2
|
Sunber daya
alam yang diketahui responden terdapat didaerah itu
·
Karet
·
Sawit
·
Tambang batubara
·
Tambak ikan
·
Berternak
·
Salak
·
Persawahan
·
Perkebunan
|
37,8%
35,2%
5,4%
5,4%
5,4%
2,7%
2,7%
5,4%
|
3
|
Sumber
daya alam yang dimanfaatkan oleh responden
·
Karet
·
Padi
·
Berternak Ayam
·
Sawit
·
Kelapa
|
58%
15,7%
5,3%
15,7%
5,3%
|
4
|
Cara
memanfaatkan sumber daya alam tersebut
·
Menyadap karet kemudian dijual
·
Memanen padi untuk dikonsumsi pribadi
·
Membeli pisang pada agen untuk dijual lagi
·
Kelapa dikupas, buahnya dijual, serabutnya untuk kayu bakar
·
Memanen sawit kemudian dijual
·
Menternakkan Ayam
|
64,7%
11,7%
5,9%
5,9%
5,9%
5,9%
|
5
|
Upaya
meningkatkan cara memanfaatkan sumber daya alam tersebut
·
Menanami tanaman lain seperti palawija
·
Diperbanyak jumlah menanam pohon
·
Merawat dan member pupuk dengan rutin
·
Memilah pisang yang berkualitas baik sebelum dijual
·
Member obat pertumbuhan pada Ayam
·
Tidak ada
|
6,25%
6,25%
43,75%
6,25%
6,25%
31,25%
|
6
|
Cara
mendapatkan sumber daya alam (saling berebut/ada aturan, sebutkan)
·
Ada aturan
·
Tidak ada aturan
|
93,3%
6,7%
|
7
|
Keinginan
responden untuk menari sumber daya alam lain (alasan)
·
Tidak ada hanya ingin memanfaatkan yang ada
·
Tidak ada karena kondisi fisik yang lemah
·
Berkeinginan membuat kolam ikan nila
·
Berkeinginan tetapi yidak punya modal
|
66,7%
13,3%
6,7%
13,3%
|
8
|
Pendatang
yang hanya memnafaatkan sumber daya alam (sebutkan asalnya)
·
Jawa
·
NTT/flores
·
Pendatangnya lebih memilih menjadi pegawai daripada memanfaatkan sumber
daya alam
·
Pelaihari
·
Tidak ada
|
56,25%
12,5%
6,25%
6,25%
18,75%
|
9
|
Penerimaan
penduduk asal terhadap pendatang (diterima/perselisihan)
·
Diterima
·
Perselisihan, karena tidak tahu adat istiadat
|
93,3%
6,7%
|
10
|
Usaha
untuk mengusir pendatang tersebut (ada/tidak, jelaskan)
·
Ada, jika pendatang bersikap kelewat batas
·
Tidak ada
|
6,7%
93,3%
|
11
|
Kontribusi
pendatang terhadap masyarakat setempat
(merugiksn/tidak)
·
Merugikan
·
Tidak merugikan
|
13,3%
86,7%
|
12
|
Cara
memelihara / melestarikan sumber daya tersebut
·
Dipupuk saja
·
Dipupuk dan membersihkan rumput disekitar tanaman
·
Menanam bibit baru dan dipelihara
·
Menjual pisang kepasar
·
Tidak menanam lebih banyak sawit
·
Membasmi hama
·
Tidak ada
|
26,7%
33,2%
13,3
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
|
13
|
Cara
mengembangkan sumber daya tersebut
·
Merawat dan memelihara secara rutin
·
Tidak ada
·
Memberi pupuk
·
Menjual kepasar dan mengambil untung
·
Mengolah dan menanam kembali bibit baru karet
·
Membuka lahan baru
·
Menciptakan barang dari karet
·
Menambah jumlah tanaman
·
Menanami kembali
|
6,7%
40%
13,1%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
|
14
|
Pemasaran/
penjualan sumber daya alam yang didapatkan
·
Tidak dijual, konsumsi pribadi
·
Kepengepul
·
Pembeli langsung
·
Keluar daerah
·
Pemasaran di lakukan sendiri
·
Ke pasar
·
Dijual didepan rumah
·
Keperusahaan
|
6,25%
37,5%
6,25%
6,25%
6,25%
25%
6,25%
6,25%
|
15
|
Kondisi
kawasan sumber daya alam (rusak/ berkelanjutan)
·
Berkelanjutan
·
Rusak
|
86,7%
13,3%
|
16
|
Mengamati
sifat-sifat fisik danau
a. Warna
·
Kuning kebiruan
·
Keruh
·
Kekuningan
·
Keruh kecoklatan
·
Kuning keruh
·
Bening kekuningan
·
Kuning kecoklatan
·
Putih keruh
·
Jernih
b. Bau
·
Tanah
·
Lumpur
·
Tidak berbau
c. Rasa
·
Tawar
·
Hambar sedikit manis
·
Tawar kemanisan
·
Pahit
·
Lumpur
·
Tanah
|
6,7%
13,3%
13,3%
20%
20%
6,7%
6,7%
6,7%
6,6%
60%
33,3%
6,7%
60%
13,2%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
|
17
|
Mengamati
factor kebersihan danau
a. Jamban didanau
·
Tidak ada
·
Ada
b. Aktivitas mencuci didanau
·
Tidak ada
·
Ada
c. Sampah didanau
·
Tidak ada
·
ada
|
86,7%
13,3%
100%
0%
66,7%
33,3%
|
C. Tabel Kajian Abiotik
1. Faktor Penunjang
No.
|
Kondisi abiotik
|
Keterangan
|
Jumlah
|
Keadaan
|
1.
|
MCK umum
|
Tidak ada
|
-
|
-
|
2.
|
Pembuangan sampah Umum
|
Tidak ada
|
-
|
-
|
2. Kondisi tanah
No.
|
Kondisi fisik
|
Keterangan
|
1.
|
Warna
|
Coklat kehitaman
|
2.
|
Jenis
|
Tanah berlumpur
|
3.
|
Tekstur
|
Gersang
|
4.
|
Permukaan
|
Tidak rata
|
5.
|
Bau tanah
|
Bau lumpur
|
3. Kondisi udara
No.
|
Kondisi fisik
|
Keterangan
|
1.
|
Bau
|
Tidak berbau
|
2.
|
Ada polutan/ tidak
|
Tidak ada, udara masih bersih
belum tercemar
|
4. Kondisi Air (Dominan air danau/
waduk)
No.
|
Kondisi fisik
|
Keterangan
|
1.
|
Warna
|
Kuning keruh
|
2.
|
Bau
|
Bau tanah
|
3.
|
Permukaan
|
Bersih
|
4.
|
Kondisi
|
Tidak tercemar karena
tidak ada yang membuang sampah ke danau atau waduk
|
D.
Parameter Lingkungan
No
|
Parameter Lingkungan
|
Alat
|
Satuan
|
Pengulangan
|
Kisaran
|
||
1
|
2
|
3
|
|||||
1
|
Ketinggian Tempat
|
Altimeter
|
mdpl
|
60
|
60
|
60
|
60
|
2
|
Kelembaban udara
|
Hygrometer
|
%
|
67
|
68
|
71
|
67-71
|
3
|
Suhu lingkungan
|
Termometer
|
ºC
|
30
|
31
|
29
|
29-31
|
4
|
Intensitas cahaya
|
Lux meter
|
%
|
18120
|
14650
|
1394
|
1394-18120
|
5
|
Kelembaban tanah
|
Soil tester
|
-
|
100
|
10
|
10
|
10-100
|
6
|
pH tanah
|
Soil tester
|
-
|
5,8
|
6,2
|
6,4
|
5,8-6,7
|
7
|
Kecepatan angin
|
Anemometer
|
|
1,8
|
1,7
|
0,9
|
0,9-1,8
|
8
|
pH air
|
pH meter
|
-
|
4,9
|
50
|
5,1
|
4,9-5,1
|
9
|
Kecerahan air
|
Sechi disk
|
m
|
0,24
|
0,26
|
0,25
|
0,24-0,26
|
E.
Tabel Kajian Biotik
NO
|
Nama Daerah
|
Nama Ilmiah
|
Tidak Bermanfaat
|
Bermanfaat
|
1
|
-
|
Lindernia
|
Ö
|
-
|
2
|
Rumput paitan
|
Paspalum conjugatum
|
-
|
Ö
|
3
|
Mendong
|
Fimbristylis
|
Ö
|
-
|
4
|
Jeruji
|
Acanthus sp
|
-
|
Ö
|
5
|
Karinyuh
|
Eupatorium inulifolium
|
-
|
Ö
|
6
|
-
|
Sauropus sp
|
-
|
Ö
|
7
|
Karamunting
|
Melastoma malabathricum
|
Ö
|
-
|
8
|
Teki payung
|
Cyperus pygmaeus Rottb
|
Ö
|
-
|
9
|
Putri malu besar
|
Mimosa invisa
|
-
|
Ö
|
10
|
Pecut kuda
|
Stachytarpheta
jamalcensus L.
|
-
|
Ö
|
11
|
Carulang
|
Eleusin sp
|
Ö
|
-
|
12
|
Wedelia
|
Wedelia sp
|
Ö
|
-
|
13
|
Lamuran kecil
|
Polytrias amaura
|
Ö
|
-
|
14
|
Rumput
|
Cyperus sp
|
-
|
Ö
|
15
|
-
|
Lygodium scandens
|
-
|
Ö
|
16
|
Kangkung
|
Ipomoea aquatic
|
-
|
Ö
|
17
|
Rawa-Rawa
|
-
|
Ö
|
-
|
18
|
Paku Rasam
|
Glechernia linearis
|
-
|
Ö
|
19
|
Paku kawat
|
Lycopodium cernuum
|
-
|
Ö
|
20
|
Coklat
|
Theobroma cacao L.
|
-
|
Ö
|
21
|
Jambu mawar
|
Syzygium jambos
|
-
|
Ö
|
22
|
Salam-salaman
|
-
|
-
|
Ö
|
F.
Tabel Pengamatan Plankton
No
|
Gambar
|
Nama spesies
|
Pengulangan
|
Jumlah
|
||
1
|
2
|
3
|
||||
1
|
|
Diatoma
|
I
|
-
|
-
|
1
|
2
|
|
Chlorococcum
|
-
|
III
|
III
|
6
|
3
|
|
Ulothrix
|
-
|
I
|
II
|
3
|
4
|
|
Volvox
|
-
|
-
|
I
|
1
|
5
|
|
Euastrum
|
-
|
-
|
I
|
1
|
6
|
|
Cladopora
|
-
|
I
|
-
|
1
|
7
|
|
Agmenellum
|
-
|
I
|
-
|
1
|
V. ANALISIS DATA
A. Analisis Hasil Wawancara
2. Perilaku Sadar Lingkungan
Berdasarkan wawancara dengan 15 orang responden di sekitar Kawasan danau/
waduk dihasilkan bahwa kebanyakan cara penanganan sampah oleh responden dengan
cara dikumpulkan terlebih dahulu pada suatu tempat kemudian dibakar apabila
sudah penuh.
Dalam hal pengetahuan tentang pencemaran dan akibatnya, sebagian responden
dapat menyebutkan maksud dari pencemaran beserta akibatnya. Kebanyakan responden
melakukan kerja bakti untuk membersihkan mesjid dan membersihkan lingkungan
desa. Namun dalam hal melakukan penghijaun di sekitar kediaman mereka,
kebanyakan responden melakukannya secara sendiri bahkan ada beberapa responden
yang tidak melakukan penghijauan dan ada juga yang melakukannya secara
bergotong-royong.
Cara penanganan sampah di daerah tersebut kebanyakan sampah dikumpulkan
lalu di bakar, sedangkan cara membuang limbah (minyak, oli, deterjen dsb.)
kebanyakan para responden membuangnya langsung ke tanah tanpa di olah terlebih
dahulu. MCK Umum di daerah danau tidak ada. Dan pembuangan sampah umum tidak
ada karena setiap rumah sudah memiliki tempat pembuangan sampah masing-masing.
Untuk pemanfaatan lahan kosong sungai kebanyakan
responden mengatakan tidak ada yang memanfaatkan lahan kosong untuk keperluan
masing-masing. Namun ada juga yang mengatakan pemanfaatan lahan kosong
digunakan untuk pertanian dan perkebunan atau tergantung pemilik lahan ingin
menggunakannya untuk apa.
Kondisi jalan di sekitar Kawasan pinggir danau adalah beraspal dan bersih.
Kondisinya rumahnya lumayan jarang dan teratur. Tingkat kebersihan di wilayah
sekitarnya adalah tidak kumuh. Untuk kawasan hijau atau keberadaan taman, tidak
ditemukan namun hanya beberapa tanaman hias yang ada di pekarangan rumah
penduduk. Dalam hal kondisi udara di sekitar pasar adalah lumayan bersih karena tidak berasap dan
tidak berbau
3. Sumber Daya Alam
Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 orang responden
di sekitar Kawasan pinggir danau/ waduk, diketahui bahwa sebagian responden
tidak memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama tetapi ada juga
sebagian yang memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utamanya contohnya berkebun karet, pedagang, berternak sapi dan
unggas, mencari kayu, berkebun sawit, berjualan kelapa.
Responden mengatakan sumber
daya alam yang mereka ketahui dari daerah mereka hanya berupa kebun karet, sawit, persawahan,
tambang batu bara dan untuk di danau tersebut sumber daya alam yang mereka
ketahui adalah tambak ikan. Kebanyakan responden di daerah tersebut
memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan berkaret.
Kebanyakan responden mengatakan upaya dalam meningkatkan cara memanfaatkan
sumber daya alam tersebut dengan cara memperbanyak jumlah menanam pohon dan
merawat dan memberi pupuk secara rutin dan tidak ingin mencari sumber daya
lain, mereka hanya memanfaatkan yang ada.
Responden
mengatakan pendatang yang tinggal di desa itu kebanyakan berasal dari Jawa dan setiap pendatang yang
ingin tinggal di daerah tersebut di terima dengan baik oleh masyarakat sehingga
tidak ada usaha untuk mengusir pendatang tersebut dan karena pendatang tidak
merugikan masyarakat sekitar desa tersebut.
Kebanyakan reseponden memelihara atau melestarikan
sumber daya alam dengan cara memberi pupuk dan
membersihkan rumput disekitar tanaman dan membasmi hama. Tidak ada usaha yang dilakukan oleh kebanyakan
responden untuk mengembangkan sumber daya tersebut, namun ada juga sebagian
responden mengembangkan sumber daya tersebut dengan cara membuka lahan, memberi
pupuk, mengolah dan menanam kembali bibit baru dan membuat bahan dari karet,
dll.
Hasil dari alam kebanyakan di jual atau dipasarkan
melalui pengepul atau dijual kepasar, dan ada sebagian yang tidak dijual tetapi
dikonsumsi sendiri. Kondisi kawasan sumber daya alam di daerah tersebut tidak
rusak (berkelanjutan).
Berdasarkan pengamatan secara umum di danau dapat
diketahui bahwa air di danau berwarna kuning keruh, baunya berbau tanah, dan
rasanya tawar. Di danau tersebut tidak ada jamban, tidak ada aktivitas warga
sekitar dan tidak ada sampah yang berserakan di pinggir danau.
.
B. Analisis Kajian Abiotik
1. Faktor Penunjang
Untuk wilayah Kawasan pinggir danau
tidak terdapat MCK umum , tidak ada
tempat pembuangan sampah umum karena setiap rumah memiliki tempat pembuangan
sampah masing-masing. Tekstur tanahnya gersang dan tidak rata.
2. Kondisi Tanah
Kondisi tanah di Kawasan pinggir danau berwarna coklat, jenis tanahnya
berlumpur, teksturnya agak gersang karena pada saat sedang musim kemarau, permukaanya tidak rata.
3. Kondisi Udara
Umumnya kondisi udara di sekitar Kawasan pinggir danau tidak berbau dan
tidak terdapat polutan karena udaranya tidak tercemar.
4. Kondisi Sungai
Masyarakat di sekitar Kawasan pinggir danau tidak
mengandalkan air danau untuk kepeluan rumah tangganya. Kondisi danaunya
berwarna kuning keruh, berbau tanah, dan tidak ada sampah di permukaan air
danau dan kondisinya tidak tercemar karena tidak ada sampah dan aktivitas
warga.
C. Analisi Parameter lingkungan
1.
Altimeter
Altimeter adalah alat untuk mengukur
ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk
keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan
kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Altimeter bekerja dengan beberap prinsip yaitu:
tekanan udara, magnet bumi dan gelombang.
Pada pengamatan yanglakukan
kami menggunakan altimeter untuk mengukur
ketinggian di daerah tersebut, pengukuran dilakukan di tiga lokasi yang
berbeda tetapi hasil yang didapatkan adalah sama yaitu 60 Mdpl.
2.
Hygrometer
Hygrometer adalah alat yang digunakan
untuk menghitung persentase uap air (embun) yang berada di udara, atau lebih
mudahnya alat untuk mengukur tingkat kelembaban udara. Hygrometer ditulis
dalam satuan persentase, mulai dari 0% sampai 100%.
Pada pengamata yang lakukan,
menggunakan Hygrometer untuk mengetahui tingkat kelembaban udara di Desa Damit, pengukuran tingkat kelembaban
udara di tempat tersebut pada tiga lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil 67%, dan pada lokasi kedua
didapatkan
hasil 68%,
sedangkan pada lokasi yang ketiga didapatkan hasil 71%, dan kisarannya antara 67-71 %.
3.
Termometer
Adalah alat yang digunakan untuk
mengukur suhu pada suatu tempat, cara penggunaannya yaitu dengan cara
menggantungkan pada ranting pohon dan melihat sklanya.
Pada pengamatan yang dilakukan di Desa Damit, menggunakan
alat tersebut untuk mengukur suhu di tempat tersebut, dilakukan pengukuran di 3
lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil 300C, dan pada lokasi kedua didapatkan hasil 310C, Sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil 290C, Dan dapat disimpulkan
kisarannya antara 290-310C.
4.
Lux Meter
Adalah sebuah alat tester digital yang berfungsi untuk mengukur kadar
intensitas cahaya pada suatu daerah atau tempat. alat ini
biasa digunakan pada perusahaan atau perorangan yang bergerak dibidang
fotografi atau bidang bidang lainya yang membutuhkan kadar intensitas cahaya pada ukuran
tertentu untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan lux
meter untuk mengetahui intensitas cahaya pada tempat tersebut. Pengamatan tersebut di lakukan di tiga lokasi. Dan
ditemukan
hasil berbeda pada setiap lokasi tersebut. Pada lokasi pertama diperoleh hasil 18120 Lux, dan lokasi diperoleh 14650 Lux, sedangkan pada
lokasi yang ketiga diperoleh 1394 Lux, dan kisaran nya
yaitu antara 1394-18120 lux.
5.
Soil tester ( Kelembaban tanah)
Adalah alat untuk mengukur kelembaban
tanah, cara penggunaan untuk mengukur kelembaban tanah adalah dengan cara
menancapkan ujungnya ke tanah hingga pori-porinya tenggelam (untuk PH),
kemudian menakan tombol yang ada pada soil tester kemudian lihat skalanya
(untuk kelembaban), skalanya dalam persen (%).
Pada pengamatan yang dilakukan di Desa Damit, digunakan soil tester ini
untuk mengetahui kelembaban tanah pada tempat tersebut, dilakukan pengamatan di
tiga lokasi. Lokasi pertama
mendapatkan hasil 100%, lokasi kedua mendapatkan hasil 10%, dan lokasi ketiga
mendapatkan hasil 10%, jadi kisarannya yaitu antara 10-100%.
6.
Soil Tester ( PH tanah)
Adalah alat yang digunakan untuk
mengukur PH tanah, cara penggunaannya
yaitu dengan cara menancapkan ujungnya ke tanah hingga pori-porinya tenggelam.
Pada pengamatan yang dilakukan di Desa Damit, digunakan alat soil tester
tersebut untuk mengetahui PH tanah di tempat tersebut. dilakukan pengukuran
tersebut di 3 lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil yakni PH nya 5,8 dan pada lokasi kedua didapatkan hasil PH nya 6,2 sedangkan pada lokasi
ke tiga didapatkan
hasil yakni PH nya 6,4, jadi PH berkisar antara 5,8-6,4.
7.
Anemometer
Adalah alat
yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan cara penggunaannya adalah
dengan cara mengarahkannya ke arah datangnya angin,
lalu membaca skalanya
Pada hasil pengamtan yang dilakukan di Desa Damit, menggunakan
Anemometer untuk mengukur kecepatan angin di tempat tersebut, dan dilakukan pengukuran di
tiga lokasi dengan hasil yang berbeda- beda, yakni pada lokasi pertama didapatkan hasil 1,8 m/s, dan pada lokasi
kedua didapatkan
hasil yakni 1,7 m/s, sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil 0,9 m/s. Dan dapat disimpulkan, kecepatan angin pada daerah
tersebut berkisar antara 0,9-1,8 m/s.
8.
PH meter
Adalah
alat untuk mengukur pH air, dan cara
penggunaannya adalah dengan cara memasukkan bagian yang sensitif ke dalam air,
tekan power dan lihat skalanya
Pada
pengamatan yang kami lakukan di Desa Damit digunakan alat
tersebut untuk mengukur pH air. Pada pengamatan yang dilakukan di tiga lokasi, ditemukan hasil yang berbeda-beda pada setiap
lokasi tersebut, pada lokasi pertama didapatkan hasil yaitu PH
nya 4,9 dan pada lokasi kedua didapatkan hasil yaitu
PH nya 50 sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil yakni PH nya 5,1 dan dapat disimpulkan di tempat tersebut pH
airnya berkisar antara 4,9-5,1.
9.
Sechidisk
Adalah alat yang di gunakan untuk
mengukur kecerahan air, cara penggunaannya adalah dengan cara menenggelamkan
piringan tersebut kedalam air dengan menggunakan tali sampai warna pada
piringan tersebut tak lagi terlihat, dan kemudian mengukur berapa panjang tali
tersebut sampai warna piringan tersebut hilang.
Pada pengamatan yang di lakukan, mengukur kecerahan
air pada danau di desa Damit, dilakukan pengukuran di tiga lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil 0,24 m, dan pada lokasi
kedua didapatkan
hasil 0,26
cm, sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil 0,25 cm. Dan kisarannya antara 0,24-0,26 cm.
D. Analisis Kajian Biotik
1. Lindernia sp.
Klasifikasi:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Bangsa :
Scrophulariales
Suku :
Scrophulariaceae
Marga :
Lindernia
Jenis :
Lindernia sp.
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Lindernia sp. merupakan salah satu spesies yang termasuk famili Scrophulariaceae. Habitus
tanaman ini terestrial, periodisitasnya annual, buahnya berupa kapsula. Daun
penumpu (stipula) tidak ada. Daunnya berwarna hijau Tanaman jenis ini banyak di
temukan di sekitar danau dan lokasi lainnya. Lindernia sp. tidak
mempunyai manfaat karena tumbuhan tersebut termasuk gulma yang merugikan
tumbuhan lain.
2. Rumput paitan (Paspalum
conjugatum)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Liliopsida
Ordo :
Poales
Famili :
Poaceae
Genus :
Paspalum
Spesies :
Paspalum conjugatum Berg.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Paspalum conjugatum merupakan salah satu tanaman yang termasuk famili Poaceae. Rumput Paitan merupakan jenis hijauan pakan ternak yang berasal dari Amerika dan
Asia Tenggara. Di Indonesia persedia sangat melimpah yang banyak digunakan
sebagai pakan ternak terutama kerbau, sehingga sering juga disebut rumput
kerbau. Paitan tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian hingga 1700 meter
dpl. Sering ditemukan di lapangan, di bawah pohon. Tanaman ini di temukan di sekitar kawasan danau atau
waduk. Tanaman ini berakar serabut, berdaun pita dan berujung runcing. Manfaat rumput paitan atau
rumput kerbau yaitu sebagai hijauan makanan ternak yang sangat disukai oleh
ternak ruminansia seperti kerbau, kambing, sapi, dan domba.
3. Fibristylis sp
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Familia : Cyperaceae
Genus : Fimbristylis
Spesies : Fimbristylis
sp.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Fimbristylis sp merupakan tumbuhan yang termasuk
ke dalam famili Cyperaceae. Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh
di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah
satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100cm. Tumbuhan jenis ini sering sekali
di temukan. Fimbristylis sp tidak mempunyai manfaat karena tumbuhan
tersebut termasuk gulma. mendong
biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan kerajinan anyaman, sebelum di
pergunakan, tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering.
Salah satu ciri dari
mendong adalah, semakin tua mendong akan semakin sulit diputus, mendong ini
juga mempunyai struktur unik yang artistik, sehingga dari ciri ciri tersebut
mendong banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat kerajinan, diantaranya
adalah anyaman kursi, dompet, tikar, tas termasuk sketsel atau penyekat ruangan
dengan berbagai macam motif.
4. Jeruji (Acanthus sp)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo :
Gentianales
Famili :
Asclepiadaceae
Genus :
Acanthus
Spesies :
Acanthus sp
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Daun, biji dan akar Acanthus sp berkhasiat sebagai
obat cacing, disamping itu daun muda berkhasiat sebagai obat sakit
perut. Kandungan daun, akar dan biji tumbuhan jeruju (Acanthus
sp) mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu bijinya juga
mengandung alkoloida. Hal ini bahwa kandungan kimia yang terdapat pada
tanaman jeruju adalah saponin, flavonoida dan polifenol yang banyak terdapat
pada daun, akar dan biji Acanthus. Selain itu bijinya juga mengandung
alkaloida, yang dapat bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit yakni sakit
perut, dan juga penyakit cacingan.
5. Kirinyuh (Eupatorium
inulifolium Kunth.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Asterales
Spesies : Eupatorium inulifolium Kunth
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Tumbuhan ini termasuk
ke dalam Famili Asteraceae. Habitusnya adalah terna, perdu atau semak. Sistem perakarannya adalah tunggang, berbingkul-bingkul. Batang berbentuk bulat, berkayu, kulit batang berwarna hijau, diselimuti papilla halus
dan pada bagian tengah terdapat jaringan gabus. Daunnya tidak lengkap,
tunggal, berwarna hijau, bebentuk belah ketupat. Permukaan daun kasar,
strukturnya tipis lunak, ujung meruncing, tepi daun bergerigi ganda, pangkal
daunnya bulat. Bijinya terdapat dalam buku-buku batang bagian ujung, berwarna hitam. Tanaman ini di temukan di sekitar pinggir danau atau waduk. Dalam keadaan
darurat daun tumbuhan ini dapat dijadikan obat luka, pembersih, kayu dan
rantingnya yang ringan dapat digunakan untuk perapian awal.
6. Sauropus sp.
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas :
Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Spesies : Sauropus
sp
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Sauropus sp merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam Famili Euphorbiales. Tumbuhan
ini mempunyai beberapa manfaat yaitu dapat memperlancar ASI, dapat di gunakan
sebagai pakan tenak, sebagai obat dan lain-lain. Ciri-ciri nya memiliki daun
yang berwarna hijau, pertulangan daun yang menyirip,
7. Karamunting (Melastoma malabathricum)
Kingdom : Plantae
SuperDivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
SubKelas : Rosidae
Ordo : Myrtales
Spesies : Melastoma malabathricum
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Melastoma malabathricum termasuk ke dalam Famili Melastomataceae. Karamunting (Melastoma malabathricum) adalah tumbuhan yang
tumbuh liar pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup, seperti di
lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang. Ciri-ciri
termasuk dalam kelompok perdu, daun tunggal, bangun elips memanjang sampai
lonjonng, duduk daun berhadapan bersilang, permukaan daun berambut bila diraba
terasa kasar, pangkal daun membulat, tepi daun rata, ujung daun meruncing.
Bunga termasuk bunga majemuk berwarna ungu kemerah-merahan, buahnya dapat
dimakan mempunyai biji berukuran kecil. Tumbuhan
ini di dapatkan di sekitar pinggir danau atau waduk. Karamunting (Melastoma malabathricum) tidak bermanfaat bagi warga
sekitar.
8. Teki payung (Cyperus pygmaeus
Rottb.)
Klasifikasi:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Cyperales
Suku : Cyperaceae
Marga : Cyperus
Jenis : Cyperus
pygmaeus
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Cyperus pygmaeus merupakan salah satu tumbuhan
yang termasuk gulma. Sehingga tumbuhan ini tidak mempunyai manfaat bagi warga
sekitar. Tumbuhan ini ditemukan di sekitar pinggir danau dan tempat-tempat
lainnya.
9.
Putri malu besar (Mimosa invisa)
Klasifikasi:
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Bangsa : Rosales
Suku :
Caesalpiniaceae
Marga : Mimosa
Jenis : Mimosa
invisa
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Mimosa invisa merupakan tumbuhan yang termasuk
kedalam famili Caesalpiniaceae. Tumbuhan ini mempunyai ciri daunnya majemuk,
buahnya berbentuk polong dan habitusnya semak. Daun Mimosa invisa
berkhasiat obat sukar tidur dan kencing manis. Habitusya adalah semak, menjalar bentuk batang bersegi empat, bercabang,
berambut, berduri tempel, dan berwarna ungu kehijauan . daun berwarna hijau.
Bunga berbentuk bongkol, berada di ketiak daun, berjumlah satu sampai tiga,
benang sari delapan, mahkota bentuk tabung,dan berwarna ungu. Biji berbentuk bulat,
permukaannya licin dan keras, berwarna kuning kecoklatan. Memiliki sistem
perakaran tunggang, Kandungan Kimianya adalah mengandung saponin, flavonoida
dan tanin.
.
10. Pecut kuda (Stachytarpheta
jamalcensus L.)
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
SubKelas : Asteridae
Ordo : Lamiales
Genus : Stachytarpheta
Spesies : Stachytarpheta jamaicensis L.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Pecut kuda (Stacthytarpheta jamaicensis ) mempunyai habitus terna. Mempunyai
daun yang tunggal dan duduk berhadapan. Mempunyai bunga banci, zigomorf,
mahkota berbilangan 5, benang sari 4. Mempunyai satu putik. Bakal buahnya
menumpang, memiliki 2 –4 daun buah. Daun buah terdiri dari 2 bakal biji.
Bijinya sedikit endosperm, lembaga lurus. Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.) banyak di temukan di
pinggir jalan, tanah lapang dan lain-lain. Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.) mempunyai rasa pahit
dan sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai pembersih darah, anti radang dan
peluruh kencing (diuretik).
11. Carulang (Eleusin sp)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Ordo : Poales
Famili : Poacea
Suku :
Eragrostideae
Genus : Eleusin
Spesies : Eleusin sp
Rumput ini memiliki perakaran yang kuat, berumpun dengan
jumlah sedikit. Buluh sering bercabang pada bagian pangkalnya, tinggi tiap
buluh bisa mencapai 50 cm, tiap buku terdapat 3-5 daun yang saling menutupi,
dari ketiak daun tumbuh tunas baru. Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus
penjang, 1 atau 2 bulir yang dibawah berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran
rata dan licin. Rumput ini berumur pendek, kerap
kali berumpun kuat, kadang-kadang pada buku-buku bawah keluar akar. Batang
kerap kali berbentuk cekungan yang terbentang. Rumput ini tidak memiliki
manfaat karena tidak di gunakan oleh masyarakat sekitar.
12. Widelia sp
Klasifikasi:
Kingdom :
Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Asteridae
Ordo :
Asterirales
Familia : Asteraceae
Genus : Widelia
Species : Widelia sp.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Daun
Widelia juga merupakan tanaman yang berdaun tidak lengkap, sama halnya dengan
daun jarak yang hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun
(lamina) saja, tidak mempunyai pelepah daun (lamina). Bangun daun
widelia berbentuk bulat telur, ujung daun meruncing, dan pangkal daunnya tumpul
(obtusus). Manfaat tumbuhan
ini tidak ada.
13. Polytrias amaura
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Bangsa : Cyperales
Suku : Poaceae
Marga : Polytrias
Jenis : Polytrias
amaura
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Jenis ini ditemukan di sekitar kawasan danau atau waduk. Polytrias amaura
merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Poaceae. Pada tanaman jenis ini
tidak bermanfaat karena tidak digunakan oleh masyarakat sekitar.
14. Cyperus sp
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Cyperales
Famili : Cyperaceae
Genus : Cyperus
Spesies : Cyperus
sp
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Pada batang rumput ini memiliki
ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm. Daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat
dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar,
dengan pelepah daun tertutup tanah. Bunga berwarna hijau kecoklatan, terletak
di ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang sari berwarna kuning jernih,
membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung. Buahnya
berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat,
dengan panjang 1,5 – 4,5 cm dengan diameter 5 – 10 mm. Bijinya berbentuk kecil
bulat, dan memiliki sayap seperti bulu yang digunakan untuk proses
penyerbukan. Umbi Cyperus berkhasiat sebagai obat kejang, peluruh air seni dan
bahan kosmetik. Rumput ini termasuk gulma yang berkembangbiak dengan umbi nya.
15. Lygodium scandens
Kingdom :
Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Sub Kelas :
Schizaeatae
Ordo : Schizaeales
Famili : Lygodiaceae
Genus : Lygodium
Spesies : Lygodium scandens (L.) Sw
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Dari
hasil pengamatan kami di desa Damit, kami menemukan paku yaitu dari spesies Lygodium scandens. Lygodium ini
memiliki batang yang bulat dan berwarna hijau. Habitusnya adalah herba,
liana. Lygodium scandens merupakan jenis paku yang termasuk kedalam famili
Lygodiaceae. Pemanfaatan paku ini yaitu batangnya yang
digunakan dalam pembuatan tas tangan dan topi.
16. Kangkung air (Ipomoea aquatica)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Kelas :
Dicotyledoneae
Famili : Convolvulacae
Genus : Ipomoea
Spesies : Ipomoea
aquatica
Kangkung air (Ipomoea aquatica)
adalah tumbuhan akuatik yang sering digunakan orang sebagai sayuran. Kangkung
termasuk dalam keluarga Kangkung-kangkungan (Family Convolvulaceae). Kangkung (Ipomoea
aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1.
merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran
dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung
banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.Masakan
yang populer yang menggunakan kangkung adalah kangkung goreng belacan.Kangkung juga merupakan makanan salah satu
spesies hewan Chersina, atau kura-kura.
17. Rawa-Rawa
Tumbuhan ini di temukan di
pinggir danau. Tanaman ini banyak di temukan di daerah perairan atau rawa. Dan
tumbuhan ini tidak mempunyai manfaat.
18. Paku Rasam (Glechernia linearis)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Sub Kelas : Gleicheniatae
Ordo :
Gleicheniales
Famili : Gleicheniaceae
Genus : Gleichenia
Spesies : Gleichenia linearis (Burm. f.) C. B
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Paku Rasam (Gleichenia linearis) merupakan
salah satu jenis paku yang termasuk ke dalam famili Gleicheniaceae. Paku Rasam
merupakan jenis paku
yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip
berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom).
Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena
mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya.
Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di
Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada
ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut. Dulu tangkai daunnya
dipakai sebagai pena. Paku rasam (Gleichenia linearis) mempunyai manfaat sebagai tanaman
hias dan sebagai obat.
19. Paku Kawat (Lycopodium cernuum)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi :
Pterydophyta
Class :
Lycopodinae
Ordo :
Lycopodiales
Famili : Licopodiaceae
Genus :
Lycopodium
Spesies :
Lycopodium cernuum
(Sumber: Mader: 2001)
Paku kawat (Lycopodium
cernuum) merupakan tumbuhan paku yang mempunyai manfaat sebagai bahan untuk membuat pil, sebagai bahan obat-obatan
dan untuk pembuatan karangan bunga. Paku ini banyak di temukan di daerah
dataran tinggi
20. Coklat (Theobroma cacao
L.)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Sub kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Sterculiaceae
Genus : Theobroma
Spesies : Theobroma
cacao L.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Coklat (Theobroma cacao L.) memiliki
ciri-ciri morfologi antara lain memiliki habitus pohon, periodisitasnya
pirenial, berakar tunggang, percabangan monopodial, arah tumbuh batang tegak lurus,
bentuk batang bulat, permukaan batang kasar beralur, tata letak daunnya
tersebar, bagian daun tidak lengkap, bentuk daunnya jorong, pangkal daun
meruncing, serta ujung daun meruncing. Memiliki tepi daun yang agak
bergelombang, memiliki urat daun menyirip, tekstur daunnya seperti kertas,
serta daunnya berwarna hijau. Memiliki bunga tunggal, bagian bunganya lengkap,
serta memiliki buah batu atau drupa. Bentuk buah nya telur memanjang dan
berwarna kuning kecoklatan saat masak. Biji coklat tersusun dari endosperm
berdaging atau tanpa endosperm. Bijinya terangkai pada plasenta
yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji
(aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian
disebut pulp. Endospermia biji
mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen,
pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar
matahari.
Aspek botani
tumbuhan coklat antara lain adalah buah coklat yang masak dapat dikonsumsi
langsung. Selain itu, pada bagian bijinya dapat dipergunakan untuk membuat
coklat, bubuk cacao, mentega cacao, susu, es krim dan berbagai macam makanan
ringan. Selain sebagai bahan makanan, buah coklat juga mengandung antioksidan
dan flavonoid yang sangat berguna untuk mencegah masuknya radikal bebas ke
dalam tubuh yang bisa menyebabkan kanker. Coklat juga
mengandung lemak yang memiliki fungsi yang sama dengan minyak zaitun dan
mengandung mineral esensial untuk memperkuat tulang, kuku, rambut, dan juga
kulit. Hal tersebut sangat membantu untuk mencegah proses penuaan.
21. Jambu mawar (Syzygium jambos)
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas :
Magnoliopsida
Ordo : Myrtales
Famili : Myrtaceae
Genus : Syzygium
Spesies : Syzygium jambos (L.) Alston
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Jambu mawar (Syzygium jambos) merupakan tumbuhan yang mempunyai
habitus pohon. Tanaman ini termasuk ke dalam famili Myrtaceae. Buah jambu mawar
ini berguna untuk di konsumsi dan baik untuk kesehatan tubuh. Daun jambu mawar
berguna sebagai obat contohnya obat cacar, deman dan lain sebagainya.
22. Salam-salaman
Tanaman salam-salaman ini ditemukan di sekitar danau,
biasanya tumbuhan ini bermanfaat sebagai bahan penyedap masakan. Ciri-ciri
tumbuhan ini adalah mempunyai daun yang berwarna hijau, mempunyai pertulangan
daun yang menyirip. Dan mempunyai daun yang berbentuk jorong dengan ujung daun
yang runcing dan tepi daun yang rata.
E. Analisis Pengamatan Plankton
1)
Diatoma sp
Klasifikasi:
Divisio :
Bacillariophyta
Kelas :
Bacillariophyceae
Ordo :
Pennales
Familia :
Diatomaceae
Genus :
Diatoma
Spesies :
Diatoma sp
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Sel berbentuk kotak. Termasuk dalam
diatom epilithe. Ephilithe adalah diatom yang melekat pada batuan. Epiteka dan
hipoteka tidak jelas. Hidup berkoloni. Dan mampu hidup pada temperatur rendah. Reproduksi
dengan oogami, pembelahan dan auksospora.
2)
Chlorococcum sp
Klasifikasi:
Divisio :
Chlorophyta
Kelas :
Chlorophyceae
Ordo :
Chlorococcales
Familia :
Chlorococcaceae
Genus :
Chlorococcum
Spesies :
Chlorococcum sp
(Sumber : http://aprilisa.wordpress.com)
Tubuh bersel satu, tempat hidup air
tawar dan soliter, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk
mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual). Chlorophyta
bersel tunggal dapat bergerak. Reproduksi
secara seksual dengan pembentukan gamet
yang prosesnya sama dengan pembentukan zoospora, mungkin berupa isogami maupun
oogami.
3)
Ulothrix sp
Klasifikasi
Divisio : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Ulothrixcales
Familia : Ulothricaceae
Genus : Ulothrix
Spesies : Ulothrix
sp
(Sumber : http://aprilisa.wordpress.com)
Ulothrix sp adalah salah satu plankton yang hidup di air
tawar. Ulothrix sp berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual.
Berkembangbiak secara aseksual dengan cara pemutusan benang menjadi fragmen-fragmen yang
berkembang menjadi koloni baru. Serta melalui pembentukan zoospora. Dan secara
seksual dengan zoospora.
4)
Volvox sp
Klasifikasi:
Divisio : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Volvocales
Familia : Volvocaceae
Genus : Volvox
Spesies : Volvox
sp.
(Sumber: Imam Prasetyo, 1967)
Habitat Volvox sp di air tawar. Volvox merupakan jenis
ganggang hijau atau klorofita. Spesies ini mempunyai flagel diseluruh bagian
tubuhnya, inti sel dan membran sel. Berbentuk bulat seperti lingkaran. Di
antara genera ganggang hijau yang membentuk koloni bola, Volvox adalah jenis yang paling maju. Pada setiap koloni Volvox terdapat hingga 50.000 sel
berflagelata. Helai sitoplasma Volvox
yang menghubungkan tiap sel membuat warna koloni menjadi kehijauan. Perkembangbiakan secara seksual dengan oogami dan
aseksual dengan pembelahan sel membentuk koloni anakan (Smith, 1955).
5)
Euastrum sp
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Phylum : Charophyta
Class : Charophyceae
Order : Zygnemetales
Family : Desmidiaceae
Genus : Euastrum
Spesies : Euastrum sp
(Sumber : http://pefiradfi.blogspot.com)
Pada bagian tengah sel terdapat
lekukan dengan sinus yang dalam dan tertutup, tetapi terbuka di bagian luar. Terdiri dari 2 semi sel yang berbentuk piramida
dengan apeks agak rata. Bentuk tepi semi sel bagian bawah sedikit cembung
sedangkan pada bagian atasnya lurus hingga ke apeks. Bagian tengah apeks
terbelah, sehingga terlihat seperti celah. Sinusnya dalam dan tertutup. Jenis euastrum ini memiliki 1 pirenoid yang
terletak di tengah pada masing – masing semi selnya.
6)
Cladopora sp
Klasifikasi:
Kingdom : Plantae
Divisio : Chlorophyta
Kelas : Chlorophyceae
Ordo : Cladophorales
Familia : Cladophoraceae
Genus : Cladophora
Spesie : Cladophora sp
(Sumber: http://www.sith.itb.ac.id)
Sel dengan berisi banyak dengan
kandungan kloroplas serta mengandung pirenoid,hidup dengan membentuk koloni
berupa benang-benang bercabang dan menempel pada substrat,cara hidup dengan autotrof,habitat
ai tawar maupun air laut,perkembangbiakan: vegetatif dalam bentuk zoospore dan
genertif dalam bntuk isogamy
7)
Agmenellum sp
Klasifikasi:
Divisio : Cyanophyta
Kelas :
Chlorophyceae
Ordo : Chroococales
Famili : Chroococaceae
Genus :
Agmenellum
Spesies : Agmenellum
sp.
(Sumber : http://rizkisiska6.blogspot.com)
Agmenellum sp. mempunyai habitat di perairan tawar (genangan). Selain itu, jenis ini memiliki warna hijau mengandung klorofil yang
mampu melakukan fotosintesis sehingga menjadi produsen utama didalam ekosistem
perairan.
VI. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang
telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Faktor lingkungan yang
mempengaruhi suatu kondisi kawasan adalah :
a. Faktor iklim
b. Topografi
c. Tanah
d. Biotik
2. Kesadaran kesehatan keluarga pada masyarakat
di kawasan pinggir danau belum cukup baik karena masyarakat jarang melakukan
pemeriksaan secara rutin dan tidak ada persiapan PPPK di rumah.
3. Kesadaran lingkungan masyarakat di lingkungan
pinggir danau cukup baik karena warga tidak memanfaatkan danau untuk melakukan
aktivitas sehari-hari sehingga lingkungan danau tidak tercemar.
4. Sumber daya alam yang yang ada di pinggir danau
hanya berupa kebun, sawah dan danau dan
tidak ada sumber daya alam lain yang ingin warga sekitar kembangkan. Sumber
daya alam yang ada di area itu bersifat berkelanjutan.
5.
Kondisi fisik danau berwarna kuning keruh, baunya bau tanah dan rasanya tawar.
Danau di Desa tersebut tidak tercemar karena tidak ada aktivitas mencuci di
danau dll serta tidak ada sampah yang berserakan.
6.
Berdasarkan pengamatan plankton yang ada di danau ditemukan Diatoma,
Chlrococcum, Ulothrix, Volvox, Euastrum, Cladopora dan Agmenellum.
7.
Pada tumbuhan inventaris ada beberapa jenis tumbuhan yang bermanfaat dan ada
juga yang tidak bermanfaat.
VII. DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.http://indo-pos.blogspot.com/2013/04/panicum-repens-l-and-paspalum.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://balittra.litbang.pertanian.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1274&Itemid=10 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/kirinyuh-eupatorium-inulifolium-kunth.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://ngajarjiwoku.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-tumbuhan.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=237649 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=220620 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://floranegeriku.blogspot.com/2011/06/pecut-kuda-stachytarpheta-jamaicensis-l.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://azaywali.blogspot.com/2012/03/morfologi-daun-tunggal_14.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://www.slideshare.net/RadenBondanEB/65tugas-akhir-semester-2-klasifikasi-gulma (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://www.wonosari.com/t3480-manfaat-tanaman-pecut-kuda (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://pefiradfi.blogspot.com/2012/03/phytoplankton-dan-zooplankton.html.
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Anonim.2014.http://morfologitumbuhan19.blogspot.com/2013/01/praktikum-lapangan-morfologi-tumbuhan.html.
(Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)
Cronquist, A. 1981. An
Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia
University Press. New York.
Halang,
Bunda dan Dharmono. 2014. Penuntun
Praktikum Pengetahuan Lingkungan. Banjarmasin: FKIP Unlam Banjarmasin.
Ramli,
Dzaki. 2009. Buku Ajar Pengetahuan Lingkungan. Banjarmasin: FKIP Unlam
Banjarmasin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar