Senin, 08 Juni 2015

Danau atau Waduk (PENGLING)



PRAKTIKUM V

Topik               : Lingkungan Danau/ Waduk
Tujuan        : Untuk mendeskripsikan kondisi lingkungan Danau/ Waduk melalui pengamatan lingkungan biologi dan fisiko-kimia dan sosial.
Hari/tanggal    : Sabtu/ 22 November 2014
Tempat            : Desa Damit, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Tanah Laut
 

I.              ALAT DAN BAHAN
Alat :
1.  Tape recorder/handphone
2.  Kamera
3.  Alat tulis
4.  Plastik sampel
5.  Kertas label
Bahan :
1.    Responden
2.    Air sampel danau
3.    Sampel tumbuh-tumbuhan disekitar danau

II.           CARA KERJA
A.   Pengamatan sosial (Pengetahuan prilaku sadar masyarakat terhadap lingkungan)
1.  Masing-masing kelompok mencari masing-masing satu responden di sekitar lingkungan .
2.  Melakukan wawancara terhadap responden sesuai format pengamatan.
3.  Mengisi tiap-tiap format sesuai dengan hasil wawancara.
B.   Pengamatan lingkungan biologi dan fisiko-kimia
Faktor abiotik
a.  Mengamati kondisi fisik, yaitu warna tanah dan warna air, kondisi tanah dan kondisi air, jenis tanah dan kondisi udara.
b.  Mencatat semua hasil pengamatan.
III.        TEORI DASAR
Perairan air tawar, salah satunya danau menempati ruang yang lebih kecil bila dibandingkan dengan lautan maupun daratan, namun demikian ekosistem air tawar memiliki peranan yang sangat penting karena merupakan sumber air rumah tangga dan industri yang murah. Perairan air tawar merupakan tempat disposal/pembuangan yang mudah dan murah (Heddy dan Kurniati, 1994). Danau merupakan perairan tawar yang erat hubungannya dengan kehidupan manusia. Danau terbagi menjadi danau alami dan buatan.
Di dalam perairan terdapat jasad-jasad hidup, dan salah satunya adalah plankton yang merupakan organisme mikro yang melayang dalam air laut atau tawar.Pergerakannya secara pasif tergantung pada angin dan arus.Plankton terutama terdiri dari tumbuhan mikroskopis yang disebut fitoplankton dan hewan mikroskopis yang disebut zooplankton.Suatu perairan dikatakan subur apabila mengandung banyak unsur hara atau nutrien yang dapat mendukung kehidupan organisme dalam air terutama fitoplankton dan dapat mempercepat pertumbuhannya. Fitoplankton menduduki tropik level pertama dalam rantai makanan, sehingga keberadaannya akan mendukung organisme tropik level selanjutnya. Sebagai produsen primer, fitoplankton dapat melakukan proses fotosintesis untuk mengubah bahan anorganik menjadi bahan organik dengan bantuan sinar matahari. Hasil fotosintesis dari produsen akan digunakan bagi dirinya sendiri dan oleh organisme lain.
Danau merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Air dalam danau umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai juga berasal dari lelehan es / salju. Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan. Kemanfaatan terbesar sebuah danau adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya potensial untuk dijadikan objek wisata danau.  
Ekologi adalah kajian mengenai interaksi timbal balik individu, di antara dan di dalam populasi yang sama, atau diantara komunitas populasi yang berbeda-beda, dan berbagai faktor abiotik. Faktor-faktor abiotik dalam lingkungan makhluk hidup terdiri atas iklim mikro, faktor geografis, dan faktor edafis. Untuk mengukur parameter faktor abiotik lingkungan digunakan beberapa alat ukur untuk masing-masing komponen. Sedangkan metode pengolahan data yang dilakukan adalah pengumpulan data kelompok menjadi data kelas yang kemudian dianalisis dengan metode korelasi dengan menggunakan aplikasi komputer,yaitu software Minitab13. Pengolahan data yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui besarnya interaksi yang terjadi diantara komponen dalam faktor abiotik, berupa analisa statistika dan penyajian grafik yang memuat data-data hasil pegamatan. Hasil dari pengamatan yang telah dilakukan adalah diketahui bahwa terdapat korelasi yang menunjukkan adanya interaksi antara intensitas cahaya dengan kelembaban relatif, antara kecepatan angin dengan kelembaban relatif, dan antara ketinggian dengan temperatur. 
Plankton didefinisikan sebagai organisme hanyut apapun yang hidup dalam zona pelagik (bagian atas) samudera, laut, dan badan air tawar. Secara luas plankton dianggap sebagai salah satu organisme terpenting di dunia, karena menjadi bekal makanan untuk kehidupan akuatik. Bagi kebanyakan makhluk laut, plankton adalah makanan utama mereka. Plankton terdiri dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan laut. Ukurannya kecil saja. Walaupun termasuk sejenis benda hidup, plankton tidak mempunyai kekuatan untuk melawan arus, air pasang atau angin yang menghanyutkannya.
Plankton hidup di pesisir pantai di mana ia mendapat bekal garam mineral dan cahaya matahari yang mencukupi. Ini penting untuk memungkinkannya terus hidup. Mengingat plankton menjadi makanan ikan, tidak mengherankan bila ikan banyak terdapat di pesisir pantai. Itulah sebabnya kegiatan menangkap ikan aktif dijalankan di kawasan itu.
Selain sisa-sisa hewan, plankton juga tercipta dari tumbuhan. Jika dilihat menggunakan mikroskop, unsur tumbuhan alga dapat dilihat pada plankton.

IV.        HASIL PENGAMATAN
A.  Data responden Kawasan Danau/ Waduk
No
Nama
Umur
Alamat
Jenis Kelamin
Suku
Agama
1
Supriyanti
38 Tahun
Desa Damit RT 01, Kecamatan Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
2
Sumarmi
50 Tahun
Desa Damit RT 01 RW 01, Kecamatan Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
3
Ratiyem
47 Tahun
Desa Damit RT 01, Kecamatan Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
4
Kurniati
30 Tahun
Desa Damit RT 1, Kecamatan Batu Ampar
Perempuan
Damit
Islam
5
Kurniati
30 Tahun
Desa Damit Teguhan RT 01
Perempuan
Jawa
Islam
6
Sumiarsih
34 Tahun
Dusun Teguhan, RT 01, Desa Damit, Kec. Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
7
Wiji
55 Tahun
Desa Damit, RT 01, Kecamatan Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
8
Rabiah
45 Tahun
Desa Damit Kecamatan Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
9
Karmisah
43 Tahun
Desa Damit, Dusun Teguhan, RT 01, Kec. Batu Ampar
Wanita
Jawa
Islam
10
Susi
39 Tahun
Desa Damit Kec. Batu Ampar Kab. Tanah Laut
Perempuan
Jawa Tengah
Islam
11
Sri Herlina
26 Tahun
Desa Damit, Dusun Teguhan RT 06, Kec. Batu Ampar
Perempuan
Jawa
Islam
12
Hary Muryanto
30 Tahun
Desa Damit Kec. Batu Ampar
Laki-Laki
Jawa
Islam
13
Sunaryo
37 Tahun
Desa Damit Kecamatan Batu Ampar
Laki-Laki
Jawa
 Islam
14
Trisno
38 Tahun
Desa Damit Karang Anyar RT. 01 Kec. Batu Ampar
Laki-Laki
Jawa
Islam
15
Siti
33 Tahun
Desa Damit Kecamatan Batu Ampar RT 1
Perempuan
Jawa
Islam


B.  Wawancara
1.    Data Hasil Wawancara (Terlampir)
2.    Presentase Hasil Wawancara Lingkungan Danau/ waduk
2.      Prilaku Sadar Lingkungan
No
KETERANGAN
PERSENTASE
1.
Cara membuang sampah Rumah Tangga
·         Ditempat sampah dalam rumah
·         Sampah dibakar
·         Dikumpulkan dalam lubang
·         Ditumpuk ditanah
·         Menumpuk sampah ditempat pemburuan
·         Sampah di kubur

14,28  %
42,86 %
25%

7,14%
7,14%
3,58%
2.
Mengetahui dan menjelaskan pencemaran dan akibatnya (bisa/tidak)
·         Bisa
·         Tidak terlalu bisa
·         Tidak bias


66,67 %
6,67  %
26,67 %
3.
Pernah melakukan kerja bakti (apa saja)
·         Gotong royong membersihkan jalan
·         Gotong royong membersihkan lingkunganRT sebelah
·         Membersihkan mesjid
·         Membersihkan desa
·         Membersihkan pekarangan rumah
·         Membersihkan balai desa
·         Membersihkan selokan didepan rumah
·         Membuat langgar
·         Membersihkan langgar

20%
5 %

25 %
25 %
5 %
5 %
5 %
5 %
5%
4.
Pernah melakukan penghijauan (gotong royong/sendiri)
·         Gotong royong
·         Sendiri
·         Tidak  pernah

33,33 %
46,67 %
20 %
5.
Cara penanganan sampah
·         Menimbun sampah dalam lubang
·         Sampah dikumpulkan dibelakang rumah
·         Sampah dibakar
·         Sampah dikumpulkan dalam lubang
·         Sampah dikumpulkan di samping
·         Dibuang ketempat sampah

8,46 %
22,72
37,02 %
22,72 %
4,54 %

4,54 %
6.
Cara membuang limbah (minyak, oli, dsb)
·         Di buang langsung ke tanah
·         Dibuang ketempat sampah
·         Dibakar
·         Dibuang ke saluran pembuangan wastafel
·         Dibuang keselokan

62,5 %
18,75 %
6,25 %
6,25 %
6,25 %
7.
MCK umum (ada/tidak, berapa jumlah)
·         Ada, 2 MCK umum
·         Ada, 3 MCK umum
·         Tidak ada

13,33 %
13,33 %
73,34%
8.
Pembuangan sampah umum (ada/tidak, berapa jumlah)
·         Tidak ada
·         Ada, 1 pembuangan sampah umum

93,33 %
6,67%
9.
Pemanfaatan kawasan kosong utuk apa
·         Tidak memanfaatkan
·         Sebagai tempat berolahraga voli
·         Sebagai tempat bermain anak-anak
·         Sebagai tempat mengumpulkan tumpukan kelapa sawit
·         Sebagai tempat perkebunan
·         Sebagai lahan tambang
·         Sebagai tempat pertanian
·         Sebagai tempat menanam sayur-mayur
·         Tidak ada kawasan kosong
·         Sebagai tempat kandang sapi
·         Untuk membangun rumah
·         Sebagai tempat kandang ayam
·         Mendirikan took
·         Mendirikan warung
·         Sebagai tempat menanam tanaman hias
·         Sebagai tempat menanam buah-buahan

4,54%
9,09 %
4,54%
4,54%

13,67%
4,54%
4,54%
13,67%
9,09 %
4,54%
4,54%
4,54%
4,54%

4,54%
4,54%
4,54%
10.
Kondisi jalan (kotor/bersih, aspal/tidak)
·         Bersih agak berdebu
·         bersih
·         Tidak bersih
·         Beraspal

6,67 %
40  %
3,33 %
50 %
11.
Kodisi perumahan (padat/jarang, teratur/tidak)
·         Jarang
·         Teratur
·         Padat
·         Tidak teratur

48,15 %
37,03 %
7,41%
7,41%
12.
Tingkat kebersihan (kumuh/kotor)
·         Tidak kumuh
·         Kurang bersih
·         Kumuh
·         Sedikit kumuh

79,99 %
6,67%
6,67%
6,67%
13.
Kawasan hijau/taman (ada/tidak, apa saja)
·         Ada,berupa tanaman hias
·         Ada, perkebunan karet
·         Ada, ditanami tanaman
·         Ada, persawahan
·         Tidak ada

23,53 %
11,76%
5,88%
5,88%
52,95%
14.
Kondisi sungai (kotor/bersih, lebar/tidak)
·         Tidak ada sungai
·         Bersih
·         Kurang bersih
·         Kotor
·         Lebar
·         Tidak lebar

11,11 %
25,92 %
11,11 %
7,41 %

22,64 %
14,81 %
15.
Kondisi udara (berasap/tidak, berbau/tidak)
·         Berasap
·         Tidak berasap
·         Berbau
·         Tidak berbau

6,67 %
43,33 %
6,67 %
43,33%


3.    Sumber Daya Alam
NO
Keterangan
Persentase
1
Pekerjaan responden selain pekerjaan utama
·         Berkebun karet
·         Pedagang
·         Berternak sapi dan unggas
·         Mencari kayu
·         Berkebun sawit
·         Berjualan kelapa
·         Tidak ada

36%
17,5%
5,75%
5,75%
5,75%
5,75%
23,5%
2
Sunber daya alam yang diketahui responden terdapat didaerah itu
·         Karet
·         Sawit
·         Tambang batubara
·         Tambak ikan
·         Berternak
·         Salak
·         Persawahan
·         Perkebunan


37,8%
35,2%
5,4%
5,4%
5,4%
2,7%
2,7%
5,4%
3
Sumber daya alam yang dimanfaatkan oleh responden
·         Karet
·         Padi
·         Berternak Ayam
·         Sawit
·         Kelapa

58%
15,7%
5,3%
15,7%
5,3%
4
Cara memanfaatkan sumber daya alam tersebut
·         Menyadap karet kemudian dijual
·         Memanen padi untuk dikonsumsi pribadi
·         Membeli pisang pada agen untuk dijual lagi
·         Kelapa dikupas, buahnya dijual, serabutnya untuk kayu bakar
·         Memanen sawit kemudian dijual
·         Menternakkan Ayam

64,7%
11,7%
5,9%

5,9%

5,9%
5,9%
5
Upaya meningkatkan cara memanfaatkan sumber daya alam tersebut
·         Menanami tanaman lain seperti palawija
·         Diperbanyak jumlah menanam pohon
·         Merawat dan member pupuk dengan rutin
·         Memilah pisang yang berkualitas baik sebelum dijual
·         Member obat pertumbuhan pada Ayam
·         Tidak ada


6,25%
6,25%
43,75%
6,25%

6,25%
31,25%
6
Cara mendapatkan sumber daya alam (saling berebut/ada aturan, sebutkan)
·         Ada aturan
·         Tidak ada aturan


93,3%
6,7%
7
Keinginan responden untuk menari sumber daya alam lain (alasan)
·         Tidak ada hanya ingin memanfaatkan yang ada
·         Tidak ada karena kondisi fisik yang lemah
·         Berkeinginan membuat kolam ikan nila
·         Berkeinginan tetapi yidak punya modal


66,7%
13,3%
6,7%
13,3%
8
Pendatang yang hanya memnafaatkan sumber daya alam (sebutkan asalnya)
·         Jawa
·         NTT/flores
·         Pendatangnya lebih memilih menjadi pegawai daripada memanfaatkan sumber daya alam
·         Pelaihari
·         Tidak ada


56,25%
12,5%

6,25%
6,25%
18,75%
9
Penerimaan penduduk asal terhadap pendatang (diterima/perselisihan)
·         Diterima
·         Perselisihan, karena tidak tahu adat istiadat


93,3%
6,7%
10
Usaha untuk mengusir pendatang tersebut (ada/tidak, jelaskan)
·         Ada, jika pendatang bersikap kelewat batas
·         Tidak ada


6,7%
93,3%
11
Kontribusi pendatang terhadap masyarakat setempat  (merugiksn/tidak)
·         Merugikan
·         Tidak merugikan


13,3%
86,7%
12
Cara memelihara / melestarikan sumber daya tersebut
·         Dipupuk saja
·         Dipupuk dan membersihkan rumput disekitar tanaman
·         Menanam bibit baru dan dipelihara
·         Menjual pisang kepasar
·         Tidak menanam lebih banyak sawit
·         Membasmi hama
·         Tidak ada

26,7%
33,2%

13,3
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
13
Cara mengembangkan sumber daya tersebut
·         Merawat dan memelihara secara rutin
·         Tidak ada
·         Memberi pupuk
·         Menjual kepasar dan mengambil untung
·         Mengolah dan menanam kembali bibit baru karet
·         Membuka lahan baru
·         Menciptakan barang dari karet
·         Menambah jumlah tanaman
·         Menanami kembali

6,7%
40%
13,1%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
14
Pemasaran/ penjualan sumber daya alam yang didapatkan
·         Tidak dijual, konsumsi pribadi
·         Kepengepul
·         Pembeli langsung
·         Keluar daerah
·         Pemasaran di lakukan sendiri
·         Ke pasar
·         Dijual didepan rumah
·         Keperusahaan

6,25%
37,5%
6,25%
6,25%
6,25%
25%
6,25%
6,25%
15
Kondisi kawasan sumber daya alam (rusak/ berkelanjutan)
·         Berkelanjutan
·         Rusak

86,7%
13,3%
16
Mengamati sifat-sifat fisik danau
a.       Warna
·         Kuning kebiruan
·         Keruh
·         Kekuningan
·         Keruh kecoklatan
·         Kuning keruh
·         Bening kekuningan
·         Kuning kecoklatan
·         Putih keruh
·         Jernih
b.      Bau
·         Tanah
·         Lumpur
·         Tidak berbau
c.       Rasa
·         Tawar
·         Hambar sedikit manis
·         Tawar kemanisan
·         Pahit
·         Lumpur
·         Tanah


6,7%
13,3%
13,3%
20%
20%
6,7%
6,7%
6,7%
6,6%

60%
33,3%
6,7%

60%
13,2%
6,7%
6,7%
6,7%
6,7%
17
Mengamati factor kebersihan danau
a.       Jamban didanau
·         Tidak ada
·         Ada
b.      Aktivitas mencuci didanau
·         Tidak ada
·         Ada
c.       Sampah didanau
·         Tidak ada
·         ada


86,7%
13,3%

100%
0%

66,7%
33,3%
           

C.  Tabel Kajian Abiotik
1.    Faktor Penunjang
No.
Kondisi abiotik
Keterangan
Jumlah
Keadaan
1.
MCK umum
Tidak ada
-
-
2.
Pembuangan sampah Umum
Tidak ada
-
-

2.    Kondisi tanah
No.
Kondisi fisik
Keterangan
1.
Warna
Coklat kehitaman
2.
Jenis
Tanah berlumpur
3.
Tekstur
Gersang
4.
Permukaan
Tidak rata
5.
Bau tanah
Bau lumpur




3.    Kondisi udara
No.
Kondisi fisik
Keterangan
1.
Bau
Tidak berbau
2.
Ada polutan/ tidak
Tidak ada, udara masih bersih belum tercemar

4.    Kondisi Air (Dominan air danau/ waduk)
No.
Kondisi fisik
Keterangan
1.
Warna
Kuning keruh
2.
Bau
Bau tanah
3.
Permukaan
Bersih
4.
Kondisi
Tidak tercemar karena tidak ada yang membuang sampah ke danau atau waduk

D.      Parameter Lingkungan
No
Parameter Lingkungan
Alat
Satuan
Pengulangan
Kisaran
1
2
3
1
Ketinggian Tempat
Altimeter
mdpl
60
60
60
60
2
Kelembaban udara
Hygrometer
%
67
68
71
67-71
3
Suhu lingkungan
Termometer
ºC
30
31
29
29-31
4
Intensitas cahaya
Lux meter
%
18120
14650
1394
1394-18120
5
Kelembaban tanah
Soil tester
-
100
10
10
10-100
6
pH tanah
Soil tester
-
5,8
6,2
6,4
5,8-6,7
7
Kecepatan angin
Anemometer
1,8
1,7
0,9
0,9-1,8
8
pH air
pH meter
-
4,9
50
5,1
4,9-5,1
9
Kecerahan air
Sechi disk
m
0,24
0,26
0,25
0,24-0,26

E.       Tabel Kajian Biotik
NO
Nama Daerah
Nama Ilmiah
Tidak Bermanfaat
Bermanfaat
1
-
Lindernia
Ö
-
2
Rumput paitan
Paspalum conjugatum
-
Ö
3
Mendong
Fimbristylis
Ö
-
4
Jeruji
Acanthus sp
-
Ö
5
Karinyuh
Eupatorium inulifolium
-
Ö
6
-
Sauropus sp
-
Ö
7
Karamunting
Melastoma malabathricum
Ö
-
8
Teki payung
Cyperus pygmaeus Rottb
Ö
-
9
Putri malu besar
Mimosa invisa
-
Ö
10
Pecut kuda
Stachytarpheta jamalcensus L.
-
Ö
11
Carulang
Eleusin sp
Ö
-
12
Wedelia
Wedelia sp
Ö
-
13
Lamuran kecil
Polytrias amaura
Ö
-
14
Rumput
Cyperus sp
-
Ö
15
-
Lygodium scandens
-
Ö
16
Kangkung
Ipomoea aquatic
-
Ö
17
Rawa-Rawa
-
Ö
-
18
Paku Rasam
Glechernia linearis
-
Ö
19
Paku kawat
Lycopodium cernuum
-
Ö
20
Coklat
Theobroma cacao L.
-
Ö
21
Jambu mawar
Syzygium jambos
-
Ö
22
Salam-salaman
-
-
Ö

F.       Tabel Pengamatan Plankton
No
Gambar
Nama spesies
Pengulangan
Jumlah
1
2
3
1
Diatoma
I
-
-
1
2
Chlorococcum
-
III
III
6
3
Ulothrix
-
I
II
3
4
Volvox
-
-
I
1
5
Euastrum
-
-
I
1
6
Cladopora
-
I
-
1
7
Agmenellum
-
I
-
1

V.      ANALISIS DATA
A.   Analisis Hasil Wawancara
2.    Perilaku Sadar Lingkungan
Berdasarkan wawancara dengan 15 orang responden di sekitar Kawasan danau/ waduk dihasilkan bahwa kebanyakan cara penanganan sampah oleh responden dengan cara dikumpulkan terlebih dahulu pada suatu tempat kemudian dibakar apabila sudah penuh.
Dalam hal pengetahuan tentang pencemaran dan akibatnya, sebagian responden dapat menyebutkan maksud dari pencemaran beserta akibatnya. Kebanyakan responden melakukan kerja bakti untuk membersihkan mesjid dan membersihkan lingkungan desa. Namun dalam hal melakukan penghijaun di sekitar kediaman mereka, kebanyakan responden melakukannya secara sendiri bahkan ada beberapa responden yang tidak melakukan penghijauan dan ada juga yang melakukannya secara bergotong-royong.
Cara penanganan sampah di daerah tersebut kebanyakan sampah dikumpulkan lalu di bakar, sedangkan cara membuang limbah (minyak, oli, deterjen dsb.) kebanyakan para responden membuangnya langsung ke tanah tanpa di olah terlebih dahulu. MCK Umum di daerah danau tidak ada. Dan pembuangan sampah umum tidak ada karena setiap rumah sudah memiliki tempat pembuangan sampah masing-masing.
Untuk pemanfaatan lahan kosong sungai kebanyakan responden mengatakan tidak ada yang memanfaatkan lahan kosong untuk keperluan masing-masing. Namun ada juga yang mengatakan pemanfaatan lahan kosong digunakan untuk pertanian dan perkebunan atau tergantung pemilik lahan ingin menggunakannya untuk apa.
Kondisi jalan di sekitar Kawasan pinggir danau adalah beraspal dan bersih. Kondisinya rumahnya lumayan jarang dan teratur. Tingkat kebersihan di wilayah sekitarnya adalah tidak kumuh. Untuk kawasan hijau atau keberadaan taman, tidak ditemukan namun hanya beberapa tanaman hias yang ada di pekarangan rumah penduduk. Dalam hal kondisi udara di sekitar pasar adalah lumayan bersih karena tidak berasap dan tidak berbau

3.    Sumber Daya Alam
Berdasarkan hasil wawancara dengan 15 orang responden di sekitar Kawasan pinggir danau/ waduk, diketahui bahwa sebagian responden tidak memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utama tetapi ada juga sebagian yang memiliki pekerjaan sampingan selain pekerjaan utamanya contohnya berkebun karet, pedagang, berternak sapi dan unggas, mencari kayu, berkebun sawit, berjualan kelapa.
Responden mengatakan sumber daya alam yang mereka ketahui dari daerah mereka hanya berupa kebun karet, sawit, persawahan, tambang batu bara dan untuk di danau tersebut sumber daya alam yang mereka ketahui adalah tambak ikan. Kebanyakan responden di daerah tersebut memanfaatkan sumber daya alam yang ada dengan berkaret.
Kebanyakan responden mengatakan upaya dalam meningkatkan cara memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan cara memperbanyak jumlah menanam pohon dan merawat dan memberi pupuk secara rutin dan tidak ingin mencari sumber daya lain, mereka hanya memanfaatkan yang ada.
Responden mengatakan pendatang yang tinggal di desa itu kebanyakan berasal dari Jawa dan setiap pendatang yang ingin tinggal di daerah tersebut di terima dengan baik oleh masyarakat sehingga tidak ada usaha untuk mengusir pendatang tersebut dan karena pendatang tidak merugikan masyarakat sekitar desa tersebut.
Kebanyakan reseponden memelihara atau melestarikan sumber daya alam dengan cara  memberi pupuk dan membersihkan rumput disekitar tanaman dan membasmi hama. Tidak ada usaha yang dilakukan oleh kebanyakan responden untuk mengembangkan sumber daya tersebut, namun ada juga sebagian responden mengembangkan sumber daya tersebut dengan cara membuka lahan, memberi pupuk, mengolah dan menanam kembali bibit baru dan membuat bahan dari karet, dll.
Hasil dari alam kebanyakan di jual atau dipasarkan melalui pengepul atau dijual kepasar, dan ada sebagian yang tidak dijual tetapi dikonsumsi sendiri. Kondisi kawasan sumber daya alam di daerah tersebut tidak rusak (berkelanjutan).
Berdasarkan pengamatan secara umum di danau dapat diketahui bahwa air di danau berwarna kuning keruh, baunya berbau tanah, dan rasanya tawar. Di danau tersebut tidak ada jamban, tidak ada aktivitas warga sekitar dan tidak ada sampah yang berserakan di pinggir danau.
.  
B.   Analisis Kajian Abiotik
1.    Faktor Penunjang
Untuk wilayah  Kawasan pinggir danau tidak terdapat  MCK umum , tidak ada tempat pembuangan sampah umum karena setiap rumah memiliki tempat pembuangan sampah masing-masing. Tekstur tanahnya gersang dan tidak rata.

2.    Kondisi Tanah
Kondisi tanah di Kawasan pinggir danau berwarna coklat, jenis tanahnya berlumpur, teksturnya agak gersang karena pada saat  sedang musim kemarau, permukaanya tidak rata.

3.    Kondisi Udara
Umumnya kondisi udara di sekitar Kawasan pinggir danau tidak berbau dan tidak terdapat polutan karena udaranya tidak tercemar.

4.    Kondisi Sungai
Masyarakat di sekitar Kawasan pinggir danau tidak mengandalkan air danau untuk kepeluan rumah tangganya. Kondisi danaunya berwarna kuning keruh, berbau tanah, dan tidak ada sampah di permukaan air danau dan kondisinya tidak tercemar karena tidak ada sampah dan aktivitas warga.
C.    Analisi Parameter lingkungan
1.        Altimeter
Altimeter adalah alat untuk mengukur ketinggian suatu titik dari permukaan laut. Biasanya alat ini digunakan untuk keperluan navigasi dalam penerbangan, pendakian, dan kegiatan yang berhubungan dengan ketinggian. Altimeter bekerja dengan beberap prinsip yaitu: tekanan udara, magnet bumi dan gelombang.
Pada pengamatan yanglakukan kami menggunakan altimeter untuk mengukur  ketinggian di daerah tersebut, pengukuran dilakukan di tiga lokasi yang berbeda tetapi hasil yang didapatkan adalah sama yaitu 60 Mdpl.

2.        Hygrometer
Hygrometer adalah alat yang digunakan untuk menghitung persentase uap air (embun) yang berada di udara, atau lebih mudahnya alat untuk mengukur tingkat kelembaban udara. Hygrometer ditulis dalam satuan persentase, mulai dari 0% sampai 100%.
Pada pengamata yang lakukan, menggunakan Hygrometer untuk mengetahui tingkat kelembaban udara di Desa Damit, pengukuran tingkat kelembaban udara di tempat tersebut pada tiga lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil 67%, dan pada lokasi kedua didapatkan hasil 68%, sedangkan pada lokasi yang ketiga didapatkan hasil 71%, dan kisarannya antara 67-71 %.

3.        Termometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu pada suatu tempat, cara penggunaannya yaitu dengan cara menggantungkan pada ranting pohon dan melihat sklanya.
Pada pengamatan yang dilakukan di Desa Damit, menggunakan alat tersebut untuk mengukur suhu di tempat tersebut, dilakukan pengukuran di 3 lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil 300C, dan pada lokasi kedua didapatkan hasil 310C, Sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil 290C, Dan dapat disimpulkan kisarannya antara 290-310C.

4.        Lux Meter
Adalah sebuah alat tester digital yang berfungsi untuk mengukur kadar intensitas cahaya pada suatu daerah atau tempat. alat ini biasa digunakan pada perusahaan atau perorangan yang bergerak dibidang fotografi atau bidang bidang lainya yang membutuhkan kadar intensitas cahaya pada ukuran tertentu untuk mendapatkan hasil yang sempurna.
Pada pengamatan yang dilakukan menggunakan lux meter untuk mengetahui intensitas cahaya pada tempat tersebut. Pengamatan tersebut di lakukan di tiga lokasi. Dan ditemukan hasil berbeda pada setiap lokasi tersebut. Pada lokasi pertama diperoleh hasil 18120 Lux, dan lokasi diperoleh 14650 Lux, sedangkan pada lokasi  yang ketiga diperoleh 1394 Lux, dan kisaran nya yaitu antara 1394-18120 lux.

5.        Soil tester ( Kelembaban tanah)
Adalah alat untuk mengukur kelembaban tanah, cara penggunaan untuk mengukur kelembaban tanah adalah dengan cara menancapkan ujungnya ke tanah hingga pori-porinya tenggelam (untuk PH), kemudian menakan tombol yang ada pada soil tester kemudian lihat skalanya (untuk kelembaban), skalanya dalam persen (%).
Pada pengamatan yang dilakukan di Desa Damit, digunakan soil tester ini untuk mengetahui kelembaban tanah pada tempat tersebut, dilakukan pengamatan di tiga lokasi. Lokasi pertama mendapatkan hasil 100%, lokasi kedua mendapatkan hasil 10%, dan lokasi ketiga mendapatkan hasil 10%, jadi kisarannya yaitu antara 10-100%.


6.        Soil Tester ( PH tanah)
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur PH  tanah, cara penggunaannya yaitu dengan cara menancapkan ujungnya ke tanah hingga pori-porinya tenggelam.
Pada pengamatan yang dilakukan di Desa Damit, digunakan alat soil tester tersebut untuk mengetahui PH tanah di tempat tersebut. dilakukan pengukuran tersebut di 3 lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil yakni PH nya 5,8 dan pada lokasi kedua didapatkan hasil PH nya 6,2 sedangkan pada lokasi ke tiga didapatkan hasil yakni PH nya 6,4, jadi PH berkisar antara 5,8-6,4.

7.        Anemometer
Adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan angin, dan cara penggunaannya adalah dengan cara mengarahkannya ke arah datangnya angin, lalu membaca skalanya
Pada hasil pengamtan yang dilakukan di Desa Damit, menggunakan Anemometer untuk mengukur kecepatan angin di tempat tersebut, dan dilakukan pengukuran di tiga lokasi dengan hasil yang berbeda- beda, yakni pada lokasi pertama didapatkan hasil 1,8 m/s, dan pada lokasi kedua didapatkan hasil yakni 1,7 m/s, sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil 0,9 m/s. Dan dapat disimpulkan, kecepatan angin pada daerah tersebut berkisar antara 0,9-1,8 m/s.

8.        PH meter
Adalah  alat untuk mengukur pH air, dan cara penggunaannya adalah dengan cara memasukkan bagian yang sensitif ke dalam air, tekan power dan lihat skalanya
Pada pengamatan yang kami lakukan di Desa Damit digunakan alat tersebut untuk mengukur pH air. Pada pengamatan yang dilakukan di tiga lokasi, ditemukan hasil yang berbeda-beda pada setiap lokasi tersebut, pada lokasi pertama didapatkan hasil yaitu PH nya 4,9 dan pada lokasi kedua didapatkan hasil yaitu PH nya 50 sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil yakni PH nya 5,1 dan dapat disimpulkan di tempat tersebut pH airnya berkisar antara 4,9-5,1.

9.        Sechidisk
Adalah alat yang di gunakan untuk mengukur kecerahan air, cara penggunaannya adalah dengan cara menenggelamkan piringan tersebut kedalam air dengan menggunakan tali sampai warna pada piringan tersebut tak lagi terlihat, dan kemudian mengukur berapa panjang tali tersebut sampai warna piringan tersebut hilang.
Pada pengamatan yang di lakukan, mengukur kecerahan air pada danau di desa Damit, dilakukan pengukuran di tiga lokasi, pada lokasi pertama didapatkan hasil 0,24 m, dan pada lokasi kedua didapatkan hasil 0,26 cm, sedangkan pada lokasi ketiga didapatkan hasil 0,25 cm. Dan kisarannya antara 0,24-0,26 cm.

D.   Analisis Kajian Biotik
1.  Lindernia sp.
Klasifikasi:
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Bangsa               : Scrophulariales
Suku                  : Scrophulariaceae
Marga                : Lindernia
Jenis                   : Lindernia sp.
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Lindernia sp. merupakan salah satu spesies yang termasuk famili Scrophulariaceae. Habitus tanaman ini terestrial, periodisitasnya annual, buahnya berupa kapsula. Daun penumpu (stipula) tidak ada. Daunnya berwarna hijau Tanaman jenis ini banyak di temukan di sekitar danau dan lokasi lainnya. Lindernia sp. tidak mempunyai manfaat karena tumbuhan tersebut termasuk gulma yang merugikan tumbuhan lain.

2.    Rumput paitan (Paspalum conjugatum)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Liliopsida
Ordo                  : Poales
Famili                 : Poaceae
Genus                : Paspalum
Spesies               : Paspalum conjugatum Berg.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Paspalum conjugatum merupakan salah satu tanaman yang termasuk famili Poaceae. Rumput Paitan merupakan jenis hijauan pakan ternak yang berasal dari Amerika dan Asia Tenggara. Di Indonesia persedia sangat melimpah yang banyak digunakan sebagai pakan ternak terutama kerbau, sehingga sering juga disebut rumput kerbau. Paitan tumbuh dengan baik di daerah dengan ketinggian hingga 1700 meter dpl. Sering ditemukan di  lapangan, di bawah pohon. Tanaman ini di temukan di sekitar kawasan danau atau waduk. Tanaman ini berakar serabut, berdaun pita dan berujung runcing. Manfaat rumput paitan atau rumput kerbau yaitu sebagai hijauan makanan ternak yang sangat disukai oleh ternak ruminansia seperti kerbau, kambing, sapi, dan domba.

3.    Fibristylis sp
Klasifikasi          :
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Liliopsida
Ordo                  : Cyperales
Familia               : Cyperaceae
Genus                : Fimbristylis
Spesies               : Fimbristylis sp.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Fimbristylis sp merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam famili Cyperaceae. Mendong adalah salah satu tumbuhan yang hidup di rawa, tanaman ini tumbuh di daerah yang berlumpur dan memiliki air yang cukup. Mendong merupakan salah satu jenis rumput, dan biasanya tumbuh dengan panjang lebih kurang 100cm. Tumbuhan jenis ini sering sekali di temukan. Fimbristylis sp tidak mempunyai manfaat karena tumbuhan tersebut termasuk gulma. mendong biasanya dijadikan bahan dasar untuk pembuatan kerajinan anyaman, sebelum di pergunakan, tanaman ini dijemur terlebih dahulu hingga kering.
Salah satu ciri dari mendong adalah, semakin tua mendong akan semakin sulit diputus, mendong ini juga mempunyai struktur unik yang artistik, sehingga dari ciri ciri tersebut mendong banyak digunakan sebagai bahan untuk membuat kerajinan, diantaranya adalah anyaman kursi, dompet, tikar, tas termasuk sketsel atau penyekat ruangan dengan berbagai macam motif.

4.    Jeruji (Acanthus sp)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Gentianales
Famili                 : Asclepiadaceae
Genus                : Acanthus
Spesies               : Acanthus sp
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Daun, biji dan akar Acanthus sp berkhasiat sebagai obat cacing, disamping itu daun muda berkhasiat sebagai obat sakit perut. Kandungan daun, akar dan biji tumbuhan jeruju (Acanthus sp) mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu bijinya juga mengandung alkoloida.  Hal ini bahwa kandungan kimia yang terdapat pada tanaman jeruju adalah saponin, flavonoida dan polifenol yang banyak terdapat pada daun, akar dan biji Acanthus. Selain itu bijinya juga mengandung alkaloida, yang dapat bermanfaat untuk mengobati berbagai penyakit yakni sakit perut, dan juga penyakit cacingan.

5.    Kirinyuh (Eupatorium inulifolium Kunth.)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Asterales
Famili                 : Asteraceae
Genus                : Eupatorium
Spesies               : Eupatorium inulifolium Kunth
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Tumbuhan ini termasuk ke dalam Famili Asteraceae. Habitusnya adalah terna, perdu atau semak. Sistem perakarannya adalah tunggang, berbingkul-bingkul.  Batang berbentuk bulat, berkayu, kulit batang berwarna hijau, diselimuti papilla halus dan pada bagian tengah terdapat jaringan gabus. Daunnya tidak lengkap, tunggal, berwarna hijau, bebentuk belah ketupat. Permukaan daun kasar, strukturnya tipis lunak, ujung meruncing, tepi daun bergerigi ganda, pangkal daunnya bulat. Bijinya terdapat dalam buku-buku batang bagian ujung, berwarna hitam.  Tanaman ini di temukan di sekitar pinggir danau atau waduk. Dalam keadaan darurat daun tumbuhan ini dapat dijadikan obat luka, pembersih, kayu dan rantingnya yang ringan dapat digunakan untuk perapian awal.


6.    Sauropus sp.
Klasifikasi:
Kingdom
           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub Kelas          : Rosidae
Ordo                  : Euphorbiales
Famili                 : Euphorbiaceae
Genus                : Sauropus
Spesies               : Sauropus sp
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Sauropus sp merupakan tumbuhan yang termasuk ke dalam Famili Euphorbiales. Tumbuhan ini mempunyai beberapa manfaat yaitu dapat memperlancar ASI, dapat di gunakan sebagai pakan tenak, sebagai obat dan lain-lain. Ciri-ciri nya memiliki daun yang berwarna hijau, pertulangan daun yang menyirip,

7.    Karamunting (Melastoma malabathricum)
Kingdom           : Plantae
SuperDivisi        : Spermatophyta
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
SubKelas           : Rosidae
Ordo                  : Myrtales
Famili                 : Melastomataceae
Genus                : Melastoma
Spesies               : Melastoma malabathricum
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Melastoma malabathricum termasuk ke dalam Famili Melastomataceae. Karamunting (Melastoma malabathricum) adalah tumbuhan yang tumbuh liar pada tempat yang mendapat sinar matahari yang cukup, seperti di lereng gunung, semak belukar, lapangan yang tidak terlalu gersang. Ciri-ciri termasuk dalam kelompok perdu, daun tunggal, bangun elips memanjang sampai lonjonng, duduk daun berhadapan bersilang, permukaan daun berambut bila diraba terasa kasar, pangkal daun membulat, tepi daun rata, ujung daun meruncing. Bunga termasuk bunga majemuk berwarna ungu kemerah-merahan, buahnya dapat dimakan mempunyai biji berukuran kecil. Tumbuhan ini di dapatkan di sekitar pinggir danau atau waduk. Karamunting (Melastoma malabathricum) tidak bermanfaat bagi warga sekitar.

8.    Teki payung (Cyperus pygmaeus Rottb.)
Klasifikasi:
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Liliopsida
Bangsa               : Cyperales
Suku                  : Cyperaceae
Marga                : Cyperus
Jenis                   : Cyperus pygmaeus
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Cyperus pygmaeus merupakan salah satu tumbuhan yang termasuk gulma. Sehingga tumbuhan ini tidak mempunyai manfaat bagi warga sekitar. Tumbuhan ini ditemukan di sekitar pinggir danau dan tempat-tempat lainnya.

9.        Putri malu besar (Mimosa invisa)
Klasifikasi:
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Bangsa               : Rosales
Suku                  : Caesalpiniaceae
Marga                : Mimosa
Jenis                   : Mimosa invisa
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Mimosa invisa merupakan tumbuhan yang termasuk kedalam famili Caesalpiniaceae. Tumbuhan ini mempunyai ciri daunnya majemuk, buahnya berbentuk polong dan habitusnya semak. Daun Mimosa invisa berkhasiat obat sukar tidur dan kencing manis. Habitusya adalah semak, menjalar bentuk batang bersegi empat, bercabang, berambut, berduri tempel, dan berwarna ungu kehijauan . daun berwarna hijau. Bunga berbentuk bongkol, berada di ketiak daun, berjumlah satu sampai tiga, benang sari delapan, mahkota bentuk tabung,dan berwarna ungu. Biji berbentuk bulat, permukaannya licin dan keras, berwarna kuning kecoklatan. Memiliki sistem perakaran tunggang, Kandungan Kimianya adalah mengandung saponin, flavonoida dan tanin.
.
10.    Pecut kuda (Stachytarpheta jamalcensus L.)
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
SubKelas           : Asteridae
Ordo                  : Lamiales
Famili                 : Verbenaceae
Genus                : Stachytarpheta
Spesies               : Stachytarpheta jamaicensis L.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Pecut kuda (Stacthytarpheta jamaicensis ) mempunyai habitus terna. Mempunyai daun yang tunggal dan duduk berhadapan. Mempunyai bunga banci, zigomorf, mahkota berbilangan 5, benang sari 4. Mempunyai satu putik. Bakal buahnya menumpang, memiliki 2 –4 daun buah. Daun buah terdiri dari 2 bakal biji. Bijinya sedikit endosperm, lembaga lurus. Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.) banyak di temukan di pinggir jalan, tanah lapang dan lain-lain. Pecut kuda (Stachytarpheta jamaicensis L.) mempunyai rasa pahit dan sifatnya dingin. Berkhasiat sebagai pembersih darah, anti radang dan peluruh kencing (diuretik).

11.    Carulang (Eleusin sp)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Ordo                  : Poales
Famili                 : Poacea
Suku                  : Eragrostideae
Genus                : Eleusin
Spesies               : Eleusin sp
Rumput ini memiliki perakaran yang kuat, berumpun dengan jumlah sedikit. Buluh sering bercabang pada bagian pangkalnya, tinggi tiap buluh bisa mencapai 50 cm, tiap buku terdapat 3-5 daun yang saling menutupi, dari ketiak daun tumbuh tunas baru. Pelepah berwarna hijau muda, berbulu halus penjang, 1 atau 2 bulir yang dibawah berseling, panjang bulir 3-5 cm, buliran rata dan licin. Rumput ini berumur pendek, kerap kali berumpun kuat, kadang-kadang pada buku-buku bawah keluar akar. Batang kerap kali berbentuk cekungan yang terbentang. Rumput ini tidak memiliki manfaat karena tidak di gunakan oleh masyarakat sekitar.

12.    Widelia sp
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Magnoliophyta
Classis                : Magnoliopsida
Subclassis          : Asteridae
Ordo                              : Asterirales
Familia               : Asteraceae
Genus                : Widelia
Species               : Widelia sp.
(Sumber : Cronquist, 1981)
Daun Widelia juga merupakan tanaman yang berdaun tidak lengkap, sama halnya dengan daun jarak yang hanya mempunyai tangkai daun (petiolus) dan helaian daun (lamina) saja, tidak mempunyai pelepah daun (lamina). Bangun daun widelia berbentuk bulat telur, ujung daun meruncing, dan pangkal daunnya tumpul (obtusus). Manfaat tumbuhan ini tidak ada.

13.    Polytrias amaura
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Liliopsida
Bangsa               : Cyperales
Suku                  : Poaceae
Marga                : Polytrias
Jenis                   : Polytrias amaura
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Jenis ini ditemukan di sekitar kawasan  danau atau waduk. Polytrias amaura merupakan tanaman yang termasuk ke dalam famili Poaceae. Pada tanaman jenis ini tidak bermanfaat karena tidak digunakan oleh masyarakat sekitar.

14.    Cyperus sp
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Liliopsida
Ordo                  : Cyperales
Famili                 : Cyperaceae
Genus                : Cyperus
Spesies               : Cyperus sp
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Pada batang rumput  ini memiliki ketinggian mencapai 10 sampai 75 cm. Daunnya berbentuk pita, berwarna mengkilat dan terdiri dari 4-10 helai, terdapat pada pangkal batang membentuk rozel akar, dengan pelepah daun tertutup tanah. Bunga berwarna hijau kecoklatan, terletak di ujung tangkai dengan tiga tunas kepala benang sari berwarna kuning jernih, membentuk bunga-bunga berbulir, mengelompok menjadi satu berupa payung. Buahnya berbentuk kerucut besar pada pangkalnya, kadang-kadang melekuk berwarna coklat, dengan panjang 1,5 – 4,5 cm dengan diameter 5 – 10 mm. Bijinya berbentuk kecil bulat, dan memiliki sayap seperti bulu yang digunakan  untuk proses penyerbukan. Umbi Cyperus berkhasiat sebagai obat kejang, peluruh air seni dan bahan kosmetik. Rumput ini termasuk gulma yang berkembangbiak dengan umbi nya.

15.    Lygodium scandens
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Pteridophyta
Kelas                  : Pteridopsida
Sub Kelas          : Schizaeatae
Ordo                  : Schizaeales
Famili                 : Lygodiaceae
Genus                : Lygodium
Spesies               : Lygodium scandens (L.) Sw
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Dari hasil pengamatan kami di desa Damit, kami menemukan paku yaitu dari spesies Lygodium scandens. Lygodium ini memiliki batang yang bulat dan berwarna hijau. Habitusnya adalah herba, liana. Lygodium scandens merupakan jenis paku yang termasuk kedalam famili Lygodiaceae. Pemanfaatan paku ini yaitu batangnya yang digunakan dalam pembuatan tas tangan dan topi.


16.    Kangkung air (Ipomoea aquatica)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Spermatophyta
Kelas                  : Dicotyledoneae
Famili                 : Convolvulacae
Genus                : Ipomoea
Spesies               : Ipomoea aquatica
Kangkung air (Ipomoea aquatica) adalah tumbuhan akuatik yang sering digunakan orang sebagai sayuran. Kangkung termasuk dalam keluarga Kangkung-kangkungan (Family Convolvulaceae). Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.), juga dikenal sebagai Ipomoea reptans Poir1. merupakan sejenis tumbuhan yang termasuk jenis sayur-sayuran dan di tanam sebagai makanan. Kangkung banyak dijual di pasar-pasar. Kangkung banyak terdapat di kawasan Asia dan merupakan tumbuhan yang dapat dijumpai hampir di mana-mana terutama di kawasan berair.Masakan yang populer yang menggunakan kangkung adalah kangkung goreng belacan.Kangkung juga merupakan makanan salah satu spesies hewan Chersina, atau kura-kura.

17.    Rawa-Rawa
Tumbuhan ini di temukan di pinggir danau. Tanaman ini banyak di temukan di daerah perairan atau rawa. Dan tumbuhan ini tidak mempunyai manfaat.

18.    Paku Rasam (Glechernia linearis)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Pteridophyta
Sub Kelas          : Gleicheniatae
Ordo                  : Gleicheniales
Famili                 : Gleicheniaceae
Genus                : Gleichenia
Spesies               : Gleichenia linearis (Burm. f.) C. B
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Paku Rasam (Gleichenia linearis) merupakan salah satu jenis paku yang termasuk ke dalam famili Gleicheniaceae. Paku Rasam merupakan jenis paku yang besar yang biasa tumbuh pada tebing-tebing di tepi jalan di pegunungan. Tumbuhan ini mudah dikenal karena peletakan daunnya yang menyirip berjajar dua dan tangkainya bercabang mendua (dikotom).
Resam dikenal sebagai tumbuhan invasif di beberapa tempat karena mendominasi permukaan tanah menyebabkan tumbuhan lain terhambat pertumbuhannya. Tumbuhan ini dapat ditemukan di hampir semua daerah tropik dan subtropis di Asia dan Pasifik. Habitatnya adalah tebing teduh dan lembap mulai pada ketinggian 200m hingga 1500m di atas permukaan laut. Dulu tangkai daunnya dipakai sebagai pena. Paku rasam (Gleichenia linearis) mempunyai manfaat sebagai tanaman hias dan sebagai obat.

19.    Paku Kawat (Lycopodium cernuum)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Pterydophyta
Class                  : Lycopodinae
Ordo                  : Lycopodiales
Famili                 : Licopodiaceae
Genus                : Lycopodium
Spesies               : Lycopodium cernuum 
(Sumber: Mader: 2001)
Paku kawat (Lycopodium cernuum) merupakan tumbuhan paku yang mempunyai manfaat sebagai bahan untuk membuat pil, sebagai bahan obat-obatan dan untuk pembuatan karangan bunga. Paku ini banyak di temukan di daerah dataran tinggi
20.    Coklat (Theobroma cacao L.)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Sub kelas           : Dilleniidae
Ordo                  : Malvales
Famili                 : Sterculiaceae
Genus                : Theobroma
Spesies               : Theobroma cacao L.
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Coklat (Theobroma cacao L.) memiliki ciri-ciri morfologi antara lain memiliki habitus pohon, periodisitasnya pirenial, berakar tunggang, percabangan monopodial, arah tumbuh batang tegak lurus, bentuk batang bulat, permukaan batang kasar beralur, tata letak daunnya tersebar, bagian daun tidak lengkap, bentuk daunnya jorong, pangkal daun meruncing, serta ujung daun meruncing. Memiliki tepi daun yang agak bergelombang, memiliki urat daun menyirip, tekstur daunnya seperti kertas, serta daunnya berwarna hijau. Memiliki bunga tunggal, bagian bunganya lengkap, serta memiliki buah batu atau drupa. Bentuk buah nya telur memanjang dan berwarna kuning kecoklatan saat masak. Biji coklat tersusun dari endosperm berdaging atau tanpa endosperm. Bijinya terangkai pada plasenta yang tumbuh dari pangkal buah, di bagian dalam. Biji dilindungi oleh salut biji (aril) lunak berwarna putih. Dalam istilah pertanian disebut pulp. Endospermia biji mengandung lemak dengan kadar yang cukup tinggi. Dalam pengolahan pascapanen, pulp difermentasi selama tiga hari lalu biji dikeringkan di bawah sinar matahari.
Aspek botani tumbuhan coklat antara lain adalah buah coklat yang masak dapat dikonsumsi langsung. Selain itu, pada bagian bijinya dapat dipergunakan untuk membuat coklat, bubuk cacao, mentega cacao, susu, es krim dan berbagai macam makanan ringan. Selain sebagai bahan makanan, buah coklat juga mengandung antioksidan dan flavonoid yang sangat berguna untuk mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh yang bisa menyebabkan kanker. Coklat juga mengandung lemak yang memiliki fungsi yang sama dengan minyak zaitun dan mengandung mineral esensial untuk memperkuat tulang, kuku, rambut, dan juga kulit. Hal tersebut sangat membantu untuk mencegah proses penuaan.

21.    Jambu mawar (Syzygium jambos)
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisi                 : Magnoliophyta
Kelas                  : Magnoliopsida
Ordo                  : Myrtales
Famili                 : Myrtaceae
Genus                : Syzygium
Spesies               : Syzygium jambos (L.) Alston
(Sumber : http://www.plantamor.com)
Jambu mawar (Syzygium jambos) merupakan tumbuhan yang mempunyai habitus pohon. Tanaman ini termasuk ke dalam famili Myrtaceae. Buah jambu mawar ini berguna untuk di konsumsi dan baik untuk kesehatan tubuh. Daun jambu mawar berguna sebagai obat contohnya obat cacar, deman dan lain sebagainya.

22.    Salam-salaman
Tanaman salam-salaman ini ditemukan di sekitar danau, biasanya tumbuhan ini bermanfaat sebagai bahan penyedap masakan. Ciri-ciri tumbuhan ini adalah mempunyai daun yang berwarna hijau, mempunyai pertulangan daun yang menyirip. Dan mempunyai daun yang berbentuk jorong dengan ujung daun yang runcing dan tepi daun yang rata.



E.  Analisis Pengamatan Plankton
1)        Diatoma sp
Klasifikasi:
Divisio               : Bacillariophyta
Kelas                  : Bacillariophyceae
Ordo                  : Pennales
Familia               : Diatomaceae
Genus                : Diatoma
Spesies               : Diatoma sp
(Sumber : http://www.sith.itb.ac.id/herbarium)
Sel berbentuk kotak. Termasuk dalam diatom epilithe. Ephilithe adalah diatom yang melekat pada batuan. Epiteka dan hipoteka tidak jelas. Hidup berkoloni. Dan mampu hidup pada temperatur rendah. Reproduksi dengan oogami, pembelahan dan auksospora.

2)        Chlorococcum sp
Klasifikasi:
Divisio               : Chlorophyta
Kelas                  : Chlorophyceae
Ordo                  : Chlorococcales
Familia               : Chlorococcaceae
Genus                : Chlorococcum
Spesies               : Chlorococcum sp
(Sumber : http://aprilisa.wordpress.com)
Tubuh bersel satu, tempat hidup air tawar dan soliter, bentuk bulat telur, setiap sel memiliki satu kloroplas bentuk mangkuk. Reproduksi dengan membentuk zoospora (secara aseksual). Chlorophyta bersel tunggal dapat bergerak. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet yang prosesnya sama dengan pembentukan zoospora, mungkin berupa isogami maupun oogami.

3)        Ulothrix sp
Klasifikasi
Divisio               : Chlorophyta
Kelas                  : Chlorophyceae
Ordo                  : Ulothrixcales
Familia               : Ulothricaceae
Genus                : Ulothrix
Spesies               : Ulothrix sp
(Sumber : http://aprilisa.wordpress.com)
Ulothrix sp adalah salah satu plankton yang hidup di air tawar. Ulothrix sp berkembangbiak dengan cara aseksual dan seksual. Berkembangbiak secara aseksual dengan cara pemutusan benang menjadi fragmen-fragmen yang berkembang menjadi koloni baru. Serta melalui pembentukan zoospora. Dan secara seksual dengan zoospora.

4)        Volvox sp
Klasifikasi:
Divisio               : Chlorophyta
Kelas                  : Chlorophyceae
Ordo                  : Volvocales
Familia               : Volvocaceae
Genus                : Volvox
Spesies               : Volvox sp.
(Sumber: Imam Prasetyo, 1967)
Habitat Volvox sp di air tawar. Volvox merupakan jenis ganggang hijau atau klorofita. Spesies ini mempunyai flagel diseluruh bagian tubuhnya, inti sel dan membran sel. Berbentuk bulat seperti lingkaran. Di antara genera ganggang hijau yang membentuk koloni bola, Volvox adalah jenis yang paling maju. Pada setiap koloni Volvox terdapat hingga 50.000 sel berflagelata. Helai sitoplasma Volvox yang menghubungkan tiap sel membuat warna koloni menjadi kehijauan. Perkembangbiakan secara seksual dengan oogami dan aseksual dengan pembelahan sel membentuk koloni anakan (Smith, 1955).

5)        Euastrum sp
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Phylum              : Charophyta
Class                  : Charophyceae
Order                 : Zygnemetales
Family                : Desmidiaceae
Genus                : Euastrum
Spesies               : Euastrum sp
(Sumber : http://pefiradfi.blogspot.com)
Pada bagian tengah sel terdapat lekukan dengan sinus yang dalam dan tertutup, tetapi terbuka di bagian luar. Terdiri dari 2 semi sel yang berbentuk piramida dengan apeks agak rata. Bentuk tepi semi sel bagian bawah sedikit cembung sedangkan pada bagian atasnya lurus hingga ke apeks. Bagian tengah apeks terbelah, sehingga terlihat seperti celah. Sinusnya dalam dan tertutup. Jenis euastrum ini memiliki 1 pirenoid yang terletak di tengah pada masing – masing semi selnya.

6)        Cladopora sp
Klasifikasi:
Kingdom           : Plantae
Divisio               : Chlorophyta
Kelas                  : Chlorophyceae
Ordo                  : Cladophorales
Familia               : Cladophoraceae
Genus                : Cladophora
Spesie                : Cladophora sp
(Sumber: http://www.sith.itb.ac.id)
Sel dengan berisi banyak dengan kandungan kloroplas serta mengandung pirenoid,hidup dengan membentuk koloni berupa benang-benang bercabang dan menempel pada substrat,cara hidup dengan autotrof,habitat ai tawar maupun air laut,perkembangbiakan: vegetatif dalam bentuk zoospore dan genertif dalam bntuk isogamy

7)        Agmenellum sp
Klasifikasi:
Divisio               : Cyanophyta
Kelas                  : Chlorophyceae
Ordo                  : Chroococales
Famili                 : Chroococaceae
 Genus                : Agmenellum
Spesies               : Agmenellum sp.
(Sumber : http://rizkisiska6.blogspot.com)
Agmenellum sp. mempunyai habitat di perairan tawar (genangan). Selain itu, jenis ini memiliki warna hijau mengandung klorofil yang mampu melakukan fotosintesis sehingga menjadi produsen utama didalam ekosistem perairan.












VI.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1.    Faktor lingkungan yang mempengaruhi suatu kondisi kawasan adalah :
a.    Faktor iklim
b.    Topografi
c.    Tanah
d.   Biotik
2.  Kesadaran kesehatan keluarga pada masyarakat di kawasan pinggir danau belum cukup baik karena masyarakat jarang melakukan pemeriksaan secara rutin dan tidak ada persiapan PPPK di rumah.
3.  Kesadaran lingkungan masyarakat di lingkungan pinggir danau cukup baik karena warga tidak memanfaatkan danau untuk melakukan aktivitas sehari-hari sehingga lingkungan danau tidak tercemar.
4.  Sumber daya alam yang yang ada di pinggir danau hanya berupa kebun, sawah dan danau dan tidak ada sumber daya alam lain yang ingin warga sekitar kembangkan. Sumber daya alam yang ada di area itu bersifat berkelanjutan.
5. Kondisi fisik danau berwarna kuning keruh, baunya bau tanah dan rasanya tawar. Danau di Desa tersebut tidak tercemar karena tidak ada aktivitas mencuci di danau dll serta tidak ada sampah yang berserakan.
6. Berdasarkan pengamatan plankton yang ada di danau ditemukan Diatoma, Chlrococcum, Ulothrix, Volvox, Euastrum, Cladopora dan Agmenellum.
7. Pada tumbuhan inventaris ada beberapa jenis tumbuhan yang bermanfaat dan ada juga yang tidak bermanfaat.






VII.   DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org. (diakses pada tanggal 10 Desember 2014).

Anonim.2014.http://indo-pos.blogspot.com/2013/04/panicum-repens-l-and-paspalum.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)



Anonim.2014.http://ngajarjiwoku.blogspot.com/2012/05/klasifikasi-tumbuhan.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Anonim.2014.http://www.plantamor.com/index.php?plant=831 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Anonim.2014.http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=237649 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Anonim.2014.http://www.sith.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=220620 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)


Anonim.2014.http://azaywali.blogspot.com/2012/03/morfologi-daun-tunggal_14.html (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)


Anonim.2014.http://www.plantamor.com/index.php?plant=1372 (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Anonim.2014.http://www.wonosari.com/t3480-manfaat-tanaman-pecut-kuda (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Anonim.2014.http://pefiradfi.blogspot.com/2012/03/phytoplankton-dan-zooplankton.html. (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Anonim.2014.http://morfologitumbuhan19.blogspot.com/2013/01/praktikum-lapangan-morfologi-tumbuhan.html. (Diakses pada tanggal 10 Desember 2014)

Cronquist, A. 1981. An Integrated System of Classification of Flowering Plants. Columbia University Press. New York.

Halang, Bunda dan Dharmono. 2014. Penuntun Praktikum Pengetahuan Lingkungan. Banjarmasin: FKIP Unlam Banjarmasin.

Ramli, Dzaki. 2009. Buku Ajar Pengetahuan Lingkungan. Banjarmasin: FKIP Unlam Banjarmasin.
         















Tidak ada komentar:

Posting Komentar