Jumat, 29 Mei 2015





PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
ILMU TINGKAH LAKU HEWAN
(ABKC 2404)

TINGKAH LAKU MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis)

Dosen Pengasuh :

Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si, M.Sc
Muhammad Arsyad, S.Pd, M.Pd


Asisten Dosen :

Hery Fajeriadi
Noor Alvi Syahriana
Siska Sugiarti
Syamsudinnoor, S.Pd


Asisten Lapangan:

Abdul Aziz
Abdurrahim
Aulia Azizah
Decky Noorhaili Rahiman
Ema Lestari, S.Pd
Heri Setiono, S.Pd
Leyla Magfirah Alam
Mahdalena, S.Pd
M. Arsyad
M. Erza Yunizarrakha
M. Lutvi Ansari, S.Pd
Noor Syahdi
Rezky Ary Septyan
Sopidia Noor


Disusun Oleh :
Kelompok X
Helen Ribca Pricila (A1C213078)
Herry Setiawan (A1C213029)
Lily Eliyani (A1C213056)
Rica Okta Yunarweti (A1C213036)
Utari (A1C213062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015




PRAKTIK
KERJA  LAPANGAN
Topik                   : Tingkah Laku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Tujuan                 : Untuk mengamati macam-macam tingkah laku Monyet Ekor Panjang  (Macaca fascicularis)
Hari / tanggal       : Minggu / 29 Maret 2015
Tempat                : Kawasan Wisata Pulau Kembang Banjarmasin

I.       ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1)      Alat tulis
2)      Kamera
3)      Stopwatch
BAHAN :
1.      Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang ada di kawasan wisata pulau kembang Banjarmasin

II.    CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Bersiap melakukan pengamatan cecak rumah (Cosymbotus platyurus) pada lokasi yang sudah ditentukan.
3.      Mengamati tingkah laku monyet ekor panjang yang ada dikawasan wisata pulau kembang Banjarmasin pada pukul 08.45 – 16.00 Wita.
4.      Mendokumentasikan pada hal-hal yang penting tingkah laku monyet ekor panjang tersebut melalui foto dan video.
5.      Mengisi tabel pengamatan sesuai hasil pengamatan ethogram.

III.       TEORI DASAR
     Istilah “etologi” diturunkan dari bahasa Yunani, sebagaimana ethos (ήθος) yang berarti "kebiasaan". Pertama kali istilah ini diperkenalkan dalam bahasa Inggris oleh Myrmekolog Amerika, William Morton Wheeler pada, 1902. Pada awalnya, sedikit pandangan berbeda dari istilah itu, diusulkan oleh John Stuart Mill dalam System of Logic, 1843. Ia menganjurkan pengembangan sains baru, "etologi", yang bertujuan untuk mempelajari tingkah laku.
     Monyet Ekor Panjang atau Macaca fascicularis memang monyet populer. Monyet dengan ekor panjang inilah yang sering kita lihat. Selain populasi monyet  jenis ini cenderung masih banyak, kemampuannya beradaptasi membuat monyet ekor panjang terbiasa dengan kehadiran manusia sehingga banyak dipelihara.  
     Saat dewasa Monyet Ekor Panjang mempunyai panjang tubuh sekitar 38-55 cm ditambah ekor sepanjang 40-65 cm. Berat tubuh Long-tailed Macaque berkisar antara 5-9 kg untuk jantan dan 3-6 kg untuk monyet betina. Bulu Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) berwarna coklat keabu-abuan hingga coklat kemerahan dengan wajah berwarna abu-abu kecoklatan serta  jambang di pipiberwarna abu-abu, terkadang terdapat jambul di atas kepala. Hidungnya datar dengan ujung hidung menyempit. Monyet ini memiliki gigi seri  berbentuk sekop, gigi taring dan geraham untuk mengunyah makanan. Monyet Ekor Panjang hidup berkelompok dengan anggota antara 5 hingga 40-an ekor lebih. Dalam satu kelompok terdapat 2-5 pejantan dengan jumlah  betina 2-5 kali lipatnya dengan salah satu monyet jantan sebagai pemimpin kelompok. Seekor pejantan biasanya melakukan perkawinan dengan beberapa  betina sekaligus.
     Monyet yang populer dipelihara dan dijadikan hiburan topeng monyet termasuk hewan omnivora. Makanannya bervariasi mulai dari buah, daun, bunga, umbi, jamur, serangga, siput, rumput muda, bahkan kepiting. Meskipun mayoritas yang dikonsumsi adalah buah-buahan (http://id.scribd.com/doc/225558254/Laporan-Perilaku-Monyet#scribd).





IV.             HASIL PENGAMATAN
a.      Tabel Pengamatan Perilaku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)

Kelompok
Ciri fisik

Jantan dewasa
Betina dewasa

Jantan Remaja
Betina remaja
Anak-anak
Jantan dewasa tubuhnya lebih besar, alat kelamin terlihat jelas, dan warna tubuh abu-abu

Betina dewasa tubuhnya besar, tetapi tidak memiliki penis dan ada yang menggendong anak, serta payudaranya terlihat.

Jantan remaja tubuhnya lebih kecil di banding jantan dewasa 

Betina remaja tubuhnya lebih kecil dibanding betina dewasa, dan tidak menggendong anak

Anak-anak tubuhnya sangat kecil, ada yang masih digendong oleh induknya, bulu tubuh berwarna hitam.
No
Perilaku
Pola perilaku

Gambaran karakteristik
waktu
Durasi


1.


Alelomatik
(Berkelompok)
Aktivitas kelompok
Aktivitas kelompok berupa saling berinteraksi antar anggota kelompok (mencari kutu)
09.12 – 09.20
8 menit
Jumlah anggota kelompok
Anggota kelompok berjumlah 12 ekor (yang teramati)
14.05 – 14.12
7 menit


Cara mengambil makanan
Mengambil makanan menggunakan tangan, kemudian mengupas dan menggigit makanan
10.10 – 10.40
30 menit


Mengunyah makanan
Makanan dikunyah menggunkan gigi dan kemudian di simpan pada kantong yang terletak di bawah pipinya
10.10 – 10.40
30 menit




2.




Inestif
(Makan)
Jenis makanan
Makanan yang makan berupa buah-buahan (pisang dan rambutan), kacang dan telur
10.10 – 10.40
30 menit
Lama menunggu makanan
Menunggu pengunjung datang untuk memberinya makanan
10.10 – 10.40
30 menit
Tempat saat makanan
Tempat makannya di jalan, atau di atas akar nafas
10.10 – 10.40
30 menit
Pergerakan tubuh pada saat makan
Pergerakan tubuhnya pada saat makan berupa mengupas kulit buah-buahan, kacang-kacangan dangan menggunakan gigi dan tangan


10.10 – 10.40
30 menit

3.

Eliminatif
(Buang air)
Cara membuang air (posisi)
Cara membuang air adalah dengan posisi duduk (membuang air besar dan kecil)
09.42 – 09.44
2 menit
Bagian tubuh yang bergerak
Bagian tubuh yang bergerak ketika buang air adalah penis bergerak pada saat buang air kecil
09.42 – 09.44
2 menit












4.












Epilimatik
(Care giving)
Etepimelatik
(Care soliciting/saling bersosialisasi)
Interaksi sosial (jantan dewasa- jantan dewasa)
Interaksi jantan dewasa dengan jantan dewasa berupa saling menatap kemudian memperlihatkan taring masing-masing dengan mengeluarkan suara
08.50 – 08.54
4 menit
Interaksi sosial (jantan dewasa- jantan remaja)
Interaksi jantan dewasa dengan jantan remaja adalah dengan jantan remaja yang menjauhi jantan dewasa ketika didekati
10.20 -10.22
3 menit
Interaksi sosial (betina dewasa- betina dewasa)
Interaksi betina dewasa dengan betina dewasa berupa saling merebutkan anak yang digendong dari salah satu betina tersebut
09.44 – 09.50
2 menit
Interaksi sosial (betina dewasa-betina remaja)
Interaksi betina dewasa dengan betina remaja berupa betina remaja mencarikan kutu betina dewasa saat duduk di ranting pohon.
09.44 – 09.50
6 menit
Interaksi antar pasangan (jantan dewasa – betina dewasa)
Interaksi antara jantan dewasa dengan betina dewasa adalah dengan melakukan hubugan seksual (kawin), memasukkan dan mengeluarkan penis dari vagina (kopulasi) sebanyak 5 kali
09.00 – 09.01
1 menit
Interaksi sosial (jantan dewasa- anak-anak)
Interaksi antara jantan dewasa dengan anak-anak adalah berupa jantan dewasa menghampiri anak-anak, kemudian mengangkat anak-anak tersebut supaya dapat mencari kutu jantan dewasa
09.15 – 09.17
2 menit
Interaksi dengan hewan lain
Interaksi dengan hewan lain dapat berupa membunyikan alaram call tanda bahaya karena ada ular
09.42 – 09.43
1 menit
Interaksi dominan (alpha) dengan sub ordinan
Interaksi antara dominan dan sub ordinan berupa sub ordinan takut dengan dominan jika di dekati dengan dominan tersebut
08.50 – 08.53
3 menit
Interaksi lainnya
Interaksi lainnya berupa sesama jantan remaja saling bermain di ranting-ranting pohon.
08.52 – 08.53
1 menit





5.





Kawin
Cara kawin
Cara kawin monyet ekor panjang ini adalah dengan betina mengankat pantatnya, kemudian jantan memasukkan penisnya dari belakang ke vagina si betiana
09.00 – 09.01
1 menit
Gerakan saat mencari pasangan
Gerakan saat mencari pasangan adalah berupa mengejar atau menghindari pasangan atau jantan mengejar si betina
08.05 – 09.00
10 menit
Mendekati pasangan
Mendekati pasangan dengan mencium bagian belakang tubuh dari betina
09.00 – 09.02
2 menit
Respon terhadap pasangan (stimulus)
Respon terhadap pasangan adalah berupa diam dan menerima pasangan
09.00 – 09.02
2 menit
Respon saat ada gangguan saat kawin
Respon saat ada gangguan saat kawin adalah berupa langsung lari ketika ada gangguan
09.03 – 09.04
1 menit
Pergerakan tubuh lainnya saat kawin
Pergerakkan tubuh lainya saat kawin adalah memasukkan dan mengeluarkan penis ke vagina kurang lebih 5 kali
09.00-09.02
2 menit



6.



Agonistik
(bertarung)
Investigasi
(Menyediakan)
Pergerakkan tubuh saat ada predator
Pergerakan tubuh saat ada predator adalah dengan melompat-lompat dari ranting yang satu ke ranting yang lainnya
09.42 -09.45
3 menit
Pertahanan tubuh terhadap predator
Pertahanan tubuh terhadap predator adalah dengan mengeluarkan dan menunjukkan giginya yang bertaring
09.42 -09.45
3 menit
Respon terhadap adanya predator
Respon terhadap adanya predator adalah berupa membunyikan suara berupa alarm call
09.42 -09.45
3 menit
Cara menyelidiki predator
Cara menyelidiki predator adalah dengan menatap terus menerus, jika predator sudah dekat
09.42 -09.45
3 menit
Cara menghindari predator
Cara menghindari predator adalah dengan naik / memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi
09.42 -09.45
3 menit
Cara lainnya saat ada predator
Cara lainnya saat ada predator adalah mengiram dengan suara keras
09.42 -09.45
3 menit
7.
Bermain dan latihan
Aktivitas bermain / latihan
Aktivitas bermain berupa saling kejar mengejar di atas ranting pohon
13.43 – 13.45
2 menit


8.


Istirahat
(Diam)
Tempat istirahat/ tidur/ diam
Tempat istirahatnya adalah diam berbaring  di ranting pohon
09.00 – 09.10
10 menit
Posisi istirahat/ tidur/ diam
Posisi istirahatnya adalah dengan berbaring menyamping, duduk santai di ranting pohon
09.00 – 09.08
8 menit
Cara istirahat/ tidur/ diam
Cara istirahat adalah berbaring sambil mencari kutu
09-00 – 09.05

5 menit
Pergerakan bagian tubuh saat istirahat
Pergerakan bagian tubuh saat istirahat adalah dengan berubah-ubah posisi seperti tengkurap dan duduk
09-00 – 09.05
5 menit
Berkelompok atau sendiri
Berkelompok baik jantan atau betina
08-50 – 08.55
5 menit
Tingkah laku saat istirahat/ diam
Tingkah laku saat istirahat adalah dengan saling berinteraksi (mencari kutu)
08.51 – 08.54
3 menit


Mencari kutu menggunakan tangan lalu dimasukkan kedalam mulutnya

08.45-08.46
1menit


Tubuhnya merosot dari atas pohon / ranting ke tanah

11.00 – 11.01
1 menit


Menggaruk kepalanya dengan menggunakan kaki dan menggaruk badan dengan menggunakan tangan

13.00
20 detik


Menggendong anak di bawah perut

09.02 – 09.04
2 menit


Dia sedang birahi dengan memusutkan penisnya, kemudian menutup penisnya menggunakan bungkus kacang

10.38
20 deik


Bermain prosotan dan berenang dengan alur yang teratur

14.10 – 14.27
17 menit


Memegang gelas aqua dengan tangan dan kaki kemudian diminum

13.45
30 detik


Minum dengan menggunkan botol

13.45
3 detik
9.
Aktivitas Lainnya *
Memakan bunga (tanaman rawa)

13.55 – 13.56
1 menit


Ketika buang air besar belum selesai, dia langsung berpindah-pindah tempat

11.45 – 11.48
3 menit


Buang air kecil di ranting pohon, dan membersihkan sisa kencing di kaku dengan cara menjilatnya

14.05 -14.06
1 menit


Cara berpindah tempat dari satu akar nafas yang satu dengan yang lain dengan cara melompot (sma dengan cara saat berada dipohon)

14.43 – 15.00
7 menit


Cara menyusui dengan membawa anaknya kemana-kemana sambil menyusui

08.57 - 08.59
2 menit


Monyet kembali keluar dari sarang (beraktivitas) yaitu monyet berenang (mandi), kemudian saling menyelam

15.55 – 16.00
5 menit


Kepala antar individu ke dalam sungai kecil, mengeringkan badannya dengan menggulung badan di lantai, mengibaskan bulu berjemur.

15.55 – 16.00
5 menit












       

b.      Gambar Hasil Pengmatan
Morfologi
a)      Berdasarkan Hasil Pengamatan

 
         Prilaku etepimelatik                         Prilaku investigasi

    Prilaku ingestif                                Prilaku istirahat
                                          Dokumentasi Pribadi .2015
Keterangan:
1.      Kepala (caput)
2.      Mata (organon visus)
3.      Celah mulut (rima oris)
4.      Daun telinga (auricularia)
5.      Jari (digiti)
6.      Kaki (pes)
7.      Lengan atas (bractium)
8.      Lengan bawah (antebractium)
9.      Badan (truncus)
10.  Hidung (nasal)
 





b)      Berdasarkan Literatur
 







                                Anonim a.2015                                   Anonim b.2015
                         





                                                Anonim c.2015                                   Anonim d.2015




                                                            Anonim e.2105
Keterangan:
1.      Kepala (caput)                               6.  Mata (organon visus)
2.      Celah mulut (rima oris)                  7.  Daun telinga (auricularia)
3.      Jari (digity)                                                8.  Kaki (pes)
4.      Lengan atas (bractium)                  9.  Lengan bawah (antebractium)
5.      Badan (truncus)                             10. Hidung (nasal)
 





V.          ANALISIS DATA
Klasifikasi          :
Phylum               : Chordata
Sub phylum        : Vertebrata
Class                   : Mamalia
Ordo                   : Primata
Sub ordo                        : Anthropoidae
Family                : Cerchopithecidae
Genus                 : Macaca
Spesies               : Macaca fascicularis
Sumber               : Napier dan Napier, 1967
(Dikutip dalam http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf)
Berdasarkan pengamatan ciri fisik dari monyet ekor panjang ini adalah pada jantan dewasa tubuhnya lebih besar, alat kelamin terlihat jelas, dan warna tubuh abu-abu, betina dewasa tubuhnya besar, tetapi tidak memiliki penis dan ada yang menggendong anak, serta payudaranya terlihat, jantan remaja tubuhnya lebih kecil di banding jantan dewasa, betina remaja tubuhnya lebih kecil  dibanding betina dewasa, dan  tidak menggendong anak, anak-anak tubuhnya sangat kecil, ada yang masih digendong oleh induknya, bulu tubuh berwarna hitam. 
Menurut literatur monyet ekor panjang tergolong monyet kecil yang berwarna coklat dengan bagian perut lebih muda dan disertai rambut keputih-putihan yang jelas pada bagian muka. Dalam perkembangannya rambut yang tumbuh pada muka tersebut berbeda-beda antara individu satu dengan individu lainnya. Perbedaan warna ini dapat menjadi indikator yang dapat membantu mengenali individu berdasarkan jenis kelamin dan kelas umurnya Bayi monyet yang baru lahir memiliki rambut yang berwarna hitam dengan muka dan telinga berwarna merah (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami pada monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), di peroleh data sebagai  berikut :

1.      Pengamatan Alelomatik (Berkelompok)
         Pada pukul 09.12 – 09.20 monyet ekor panjang melakukan  aktivitas kelompok berupa saling berinteraksi antar anggota kelompok seperti mencari kutu selama 8 menit. Pada pukul 14.05 – 14.12 monyet ekor panjang berkelompok yang  berjumlah 12 ekor (yang teramati) selama 7 menit.  Pada pukul 10.10 – 10.40 monyet ekor panjang mengambil makanan menggunakan tangan, kemudian mengupas dan menggigit makanan, makanan tersebut dikunyah menggunkan gigi dan kemudian di simpan pada kantong yang terletak di bawah pipinya selama 30 menit.
         Menurut literatur monyet  ekor panjang hidup berkelompok (sosial) yang terdiri dari banyak jantan dan banyak betina yang jumlah anggotanya berkisar antara 6-58 ekor. Satu kerajantan dewasa merupakan kera terkuat yang disebut dengan individu Alpha, memimpin suatu kelompok dan mendominasi anggota lainnya. Dengan demikian individu ini terlihat sangatbanyak melakukan pergerakan dan biasanya lebih banyakmelakukan perilaku agresif  untuk melindungi kelompoknya. Pada saat bersamaan, kerajantan dewasa banyak terlihat aktif untuk melakukanpendekatan (courtship) dan kawin (mating). Inisiasi untuk aktivitas kawin banyak dilakukanoleh kera jantan dewasa. Kera jantan dewasa lebihbanyak beristirahat setelah pergerakan mencari makandan kebutuhan makannya terpenuhi. Objek manipulasidengan menggunakan batu atau ranting yang berada didekatnya terlihat banyak dilakukan oleh monyet (ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393).

2.      Pengamatan Ingestif (Makan)
         Pada pukul 10.10 – 10.40 monyet ekor panjang makanan, jenis makanan tersebut adalah berupa berupa buah-buahan (pisang dan rambutan), kacang dan telur, monyet ekor panjang makan kurang lebih selama 30 menit.  Monyet ekor panjang juga menunggu makanan pada jam tersebut yaitu menunggu pengunjung datang untuk memberi monyet tersebut  makanan.  Tempat makan monyet ekor panjang ini seperti di jalan, atau di atas akar nafas tumbuhan yang ada di wilayah tersebut. Pergerakan tubuhnya pada saat makan berupa mengupas kulit buah-buahan, kacang-kacangan dangan menggunakan gigi dan tangan.  
         Menurut literatur aktivitas makan merupakan aktivitas mencari makan dan memegang makanan. Urutan pada aktivitas makan, dimulai dengan mencium pakan terlebih dahulu, kemudian digigit dengan mulut atau mengambil pakan yang telah digigit dengan satu atau kedua tangannya, penciuman merupakan detector utama dalam mencari pakan oleh seekor hewan. Saat memilih pakan, seekor hewan dengan nalurinya
akan memilih bahan pakan yang tinggi nilai gizinya, tidak membahayakan kesehatannya, juga memiliki bau dan cita rasa yang sesuai dengan seleranya (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
         Primata mempunyai tingkah laku makan yang khas, yaitu dapat menggenggam makanan yang akan dimakan dan perkembangan sekum yang baik sehingga meningkatkan kemampuan sistem digesti dalam mencerna makanan. Primata memiliki naluri terhadap makanan yang perlu dimakan, dan hal ini mempengaruhi tingkah laku makan mereka(http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf).
         Monyet ekor panjang di lingkungan alaminya bersifat frugivora dengan makanan utamanya berupa buah. Kriteria buah yang dipilih oleh monyet biasanya dilihat berdasarkan warna, bau, berat buah, dan kandungan nutrisi. Selain buah, jenis makanan yang biasa dikonsumsi monyet ekor panjang adalah daun, umbi, bunga, biji, dan serangga (
http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
3.      Pengamatan Eliminatif (Buang Air)
         Pada pukul 09.42 – 09.44 cara  membuang air monyet ekor panjang adalah dengan posisi duduk (membuang air besar dan kecil) dan bagian tubuh yang bergerak ketika buang air adalah penis bergerak pada saat buang air kecil selama kurang lebih 2 menit.

4.      Pengamatan Epilimatik (Care giving) Etepimelatik (Care soliciting/saling bersosialisasi)
            Pada 08.50 – 08.54 monyet ekor panjang melakukan interaksi antara  jantan dewasa dengan jantan dewasa berupa saling menatap kemudian memperlihatkan taring masing-masing dengan mengeluarkan suara selama 4 menit.
         Pada pukul 10.20 -10.22 monyet ekor panjang melakukan interaksi antara  jantan dewasa dengan jantan remaja adalah dengan jantan remaja yang menjauhi jantan dewasa ketika didekati selama 3 menit.
         Pada pukul 09.44 – 09.50 monyet ekor panjang melakukan interaksi betina dewasa dengan betina dewasa berupa saling merebutkan anak yang digendong dari salah satu betina tersebut selama 2 menit.
         Pada pukul 09.00 – 09.01 monyet ekor panjang melakukan interaksi antara jantan dewasa dengan betina dewasa adalah dengan melakukan hubugan seksual (kawin), memasukkan dan mengeluarkan penis dari vagina (kopulasi) sebanyak 5 kali selama 1 menit.
         Pulau 09.15 – 09.17  monyet ekor panjang melakukan interaksi  antara jantan dewasa dengan anak-anak adalah berupa jantan dewasa menghampiri anak-anak, kemudian mengangkat anak-anak tersebut supaya dapat mencari kutu jantan dewasa selama 2 menit.
         Pada pukul 09.42 – 09.43 monyet ekor panjang melakukan interaksi dengan hewan lain berupa membunyikan alaram call tanda bahaya karena ada ular membunyikan alaram call ini selama 1 menit.
            Pada pukul 08.50 – 08.53 monyet ekor panjang melakukan interaksi antara dominan dan sub ordinan berupa sub ordinan takut dengan dominan jika di dekati dengan dominan tersebut peristiwa itu terjadi selama  3 menit.
         Pada pukul 08.52 – 08.53 monyet ekor panjang melakukan interaksi lainnya berupa sesama jantan remaja saling bermain di ranting-ranting pohon selama 1 menit.
         Menurut literatur primata mempunyai perilaku lengkap yang digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan anggota kelompok lain. Perilaku komunikasi ini berkembang karena primata adalah hewan sosial (Rowe, 1996). Monyet ekor panjang aktif secara teratur dari fajar sampai petang (Diurnal) (Payne, Francis, Philips dan Kartikasari, 2000). Aktivitas monyet lebih banyak dilakukan di atas permukaan tanah (semi terrestrial) dibandingkan di atas pohon. Monyet ekor panjang bersifat sosial dan hidup dalam kelompok yang terdiri atas banyak jantan dan banyak betina (multi male-multi female). Dalam satu kelompok monyet ekor panjang terdiri atas 20-50 individu. Jumlah individu setiap kelompok ditentukan oleh predator, pertahanan terhadap sumber makanan, dan efisiensi dalam aktivitas mencari makan (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).

5.      Pengamatan Kawin
         Pada pukul 09.00 – 09.01 monyet ekor panjang kawin dengan cara betina mengangkat pantatnya, kemudian jantan memasukkan penisnya dari belakang ke vagina si betiana selama  1 menit.
         Pada pukul 08.05 – 09.00 monyet ekor panjang melakukan  gerakan untuk mencari pasangan adalah berupa mengejar atau menghindari pasangan atau jantan mengejar si betina selama 10 menit.
         Pada pukul 09.00 – 09.02 monyet ekor panjang mendekati pasangan dengan mencium bagian belakang tubuh dari betina  selama  2 menit.
         Pada pukul 09.00 – 09.02 monyet ekor panjang melakukan respon terhadap pasangan dapat berupa diam dan menerima pasangan selama  2 menit.
         Pada pukul 09.03 – 09.04 monyet ekor panjang melakukan  respon saat ada gangguan pada saat monyet tersebut sedang melakkan kawin adalah berupa langsung lari ketika ada gangguan selama  1 menit.
         Pada pukul 09.00-09.02 monyet ekor panjang melakuakan pergerakkan tubuh lainya saat kawin adalah memasukkan dan mengeluarkan penis ke vagina kurang lebih 5 kali monyet ekor panjang melakukan hal tersebut selama 2 menit.
         Menurut literatur perilaku kawin banyak dilakukan pada pagi hari saat pemberian pakan oleh pengelola Taman pada saat kera-kera tersebut berkumpul, Dengan berkumpulnya kera tersebut memungkinkan kera akan lebih banyak memiliki kesempatan untuk melakukan pendekatan (courtship) dan kawin (mating). Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Nurhasanah (2007) yang menyatakan bahwa frekuensi perilaku kawin pada kelompok kera ekor panjang di Pancalikan, Ciamis banyak terjadi pada pagi hari  (ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393).
         Tingkah laku seksual monyet dalam sehari dapat terjadi antara 8-10 kali perkawinan selama setengah menit sampai 2 menit. Apabila perkawinan/kopulasi berhasil dapat dilakukan lebih dari 2 menit. Tingkah laku seksual dapat dibedakan atas inisiatif jantan dewasa yaitu jantan dewasa mendekati betina, mengamati bagian genitalnya dan menciuminya karena ada bau yang khas kemudian mengawininya. Sedangkan inisiatif dari betina dewasa yaitu betina dewasa mendekati jantan dewasa kemudian menunjukkan sikap representatifnya atau kadang-kadang memperlihatkan alat genitalnya dan selanjutnya jantan dewasa mengawini betina (kopulasi)                      



6.      Pengamatan Agonistik (Bertarung) dan Investigasi (Penyelidikan)
         Pada pukul 09.42 - 09.45 monyet ekor panjang melakukan pergerakkan tubuh saat ada predator adalah dengan melompat-lompat dari ranting yang satu ke ranting yang lainnya, monyet ekor panjang juga melakukan pertahanan tubuh terhadap predator adalah dengan mengeluarkan dan menunjukkan giginya yang bertaring, monyet ekor panjang melakukan respon terhadap adanya predator adalah berupa membunyikan suara berupa alarm call, cara menyelidiki predator monyet ekor panjang  adalah dengan menatap terus menerus, jika predator sudah dekat, cara monyet ekor panjang menghindari predator adalah dengan naik / memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi, cara lainnya yang dilakukan monyet ekor panjang  saat ada predator adalah mengiram dengan suara keras selama 3 menit.
Menurut literatur monyet ekor panjang didasari insting untuk bertarung, mereka akan bertarung habis-habisan. Kedua pejantan yang bertarung akan mengeluarkan suara yang keras dan melengking, saling mengancam lawannya. Adapun prilaku monyet ekor panjang untuk mempertahankan hidupnya, sebagai berikut :
a.       Monyet akan lari kemudian meloncat naik ke pohon apabila mereka terancam oleh serangan binatang lainnya. Atau monyet akan menerkam binatang yang membahayakan dirinya.
b.      Biasanya monyet jantan yang besar sebagai ketua kelompok akan berkelahi antar ketua kelompok monyet yang lain untuk mempertahankan wilayahnya.
c.       Monyet akan mendekap dan menggendong anaknya terus naik ke atas pohon, apabila ada bahaya mengancam (http://yanaputra81.blogspot.com/2010/01/prilaku-hewan.html).

7.      Pengamatan Bermain dan Latihan
         Pada pukul 13.43 – 13.45 aktivitas bermain antara monyet remaja dengan remaja saling bermain, ada juga monyet dewasa dengan remaja, monyet ekor panjang ini saling bermain dengan durasi yang cukup sebentar yaitu 2 menit saat kami melakukan pengamatan.
         Menurut literatur tingkah laku bermain monyet ekor panjang dapat saling berdekapan, berkejar-kejaran, saling menggigit dan bergulat. Tingkah laku saling berdekapan banyak dilakukan anak jantan terhadap remaja jantan. Kelakuan bermain berkejar-kejaran banyak dilakukan antara anak jantan. Tingkah laku ini lebih banyak dilakukan jantan dewasa terhadap individu lainnya yang lebih muda untuk mempertahankan hirarkhinya. Namun demikian dapat pula untuk merebut atau menggeser status pimpinan kelompok (http://www.google.com/limnologi.lipi.go.id.27_aktivitas_harian_dan_populasi_erie_kolya.pdf).

8.      Pengamatan Istirahat (Diam)
         Pada pukul 09.00 – 09.10 monyet ekor panjang  beristirahat dengan berbaring  di ranting pohon selama 10 menit.  09.00-09.08 Monyet ekor panjang  posisi istirahatnya dengan berbaring menyamping, duduk santai di ranting pohon dengan durasi waktu 8 menit. Pada pukul  09.00-09.05 cara istirahat monyet ekor panjang berbaring sambil mencari kutu dengan durasi waktu 5 menit. Pada pukul 09.00-09.05 monyet ekor panjang melakukan pergerakan pada bagian tubuh saat istirahat adalah dengan berubah-ubah posisi seperti tengkurap dan duduk. Pada pukul 08-50 – 08.55 monyet ekor panjang saat beristirahat yaitu secara berkelompok baik jantan atau betina dengan duarsi waktu 5 menit. 08.51 – 08.54 monyet ekor panjang memiliki tingkah laku saat istirahat adalah dengan saling berinteraksi (mencari kutu) dengan durasi waktu 3 menit.
         Menurut literatur monyet ekor panjang tidur di atas pohon secara berpindah-pindah untuk menghindar dari pemangsa (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf). Aktivitas istirahat banyak dilakukan siang hari mulai pukul 11.30 sampai pukul 15.00 tetapi sebagian besar monyet masih ada yang melakukan aktivitas. Aktivitas istirahat monyet ekor panjang dilakukan siang hari kemudian aktif lagi untuk mencari makan pada sore hari. Hal ini erat kaitannya dengan temperatur. Temperatur siang hari umumnya relatif lebih panas dibandingkan pagi hari dan sore hari. Monyet ekor panjang istirahat dengan cara duduk diam di atas dahan. Kadang-kadang monyet istirahat dengan cara berbaring terlentang atau telungkup pada dahan pohon. Sambil istirahat monyet ekor panjang menggerak-gerakan tubuhnya, mengutui dirinya sendiri dan sambil membersihkan badannya (http://www.google.com/limnologi.lipi.go.id.27_aktivitas_harian_dan_populasi_erie_kolya.pdf ).

9.      Pengamatan Aktivitas Lainnya
         Saat melakukan pengamatan pada pukul 08.45-08.46  monyet ekor panjang  Mencari kutu menggunakan tangan lalu dimasukkan kedalam mulutnya dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul 11.00 – 11.01 monyet ekor panjang  tubuhnya merosot dari atas pohon / ranting ke tanah dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul 13.00 monyet ekor panjang Menggaruk kepalanya dengan menggunakan kaki dan menggaruk badan dengan menggunakan tangan selama 20 detik. Pada pukul 09.02 – 09.04 monyet ekor panjang menggendong anak di bawah perut dengan durasi waktu 2 menit. Pada pukul 10.38 monyet ekor panjang yang sedang birahi memusutkan penisnya, kemudian menutup penisnya menggunakan bungkus kacang dengan durasi 20 detik. Pada pukul 14.10 – 14.27 monyet ekor panjang bermain prosotan dan berenang dengan alur yang teratur selama 17 menit. Pada pukul 13.45 monyet ekor panjang  memegang gelas aqua dengan tangan dan kaki kemudian diminum selama 30 detik. Pada pukul 13.45 minum dengan menggunkan botol selama 3 detik. Pada pukul 13.55 – 13.56 monyet ekor panjang memakan bunga (tanaman rawa) dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul  11.45 – 11.48 monyet ekor panjang Ketika buang air besar belum selesai, dia langsung berpindah-pindah tempat dengan durasi waktu 3  menit. Pada pukul 14.05 -14.06 monyet ekor panjang  buang air kecil di ranting pohon, dan membersihkan sisa kencing di kaku dengan cara menjilatnya dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul  08.57 - 08.59 monyet ekor panjang  menyusui dengan cara membawa anaknya kemana-kemana sambil menyusui dengan durasi  waktu  2 menit.  Pada pukul 15.55 – 16.00 monyet ekor panjang  kembali keluar dari sarang (beraktivitas) yaitu monyet berenang (mandi), kemudian saling menyelam dengan durasi waktu 5 menit. Pada pukul 15.55 – 16.00 monyet ekor panjang  memasukan Kepala antar individu ke dalam sungai kecil, mengeringkan badannya dengan menggulung badan di lantai, mengibaskan bulu berjemur dengan durasi waktu 5 menit.
         Menurut literatur perilaku grooming ini merupakan perilaku sosial yang dapat dilakukan oleh kera baik antar usia dan antar jenis kelamin, oleh karena itu perilaku ini akan dipengaruhi oleh besarnya jumlah anggota kelompok. Semakin besar jumlah anggota kelompok maka perilaku grooming akan semakin jarang dilakukan dan sebaliknya jika jumlah anggota kelompok sedikit (ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393).
         Menurut literatur tingkah laku sosial lain sempat tercatat adalah pengasuhan anak oleh induk. Saat istirahat merupakan waktu yang paling banyak terlihat kegiatan pengasuhan anak. Pengasuhan ini tidak hanya antara induk dan bayinya saja akan tetapi melibatkan beberapa individu lain seperti anak-anak dan beberapa individu pradewasa. Kegiatan yang berlangsung dalam pengasuhan anak meliputi kegiatan berkumpul dan mengasuh anak secara bergantian termasuk di dalamnya kegiatan bermain dan mendekap bayi. Kegiatan mendekap bayi dilakukan saat terjadi interaksi agonistik antara monyet dewasa dalam memperebutkan makanan sehingga menimbulkan keributan dan ketegangan. Individu bayi yang berada di dekat konflik tersebut merasa ketakutan dan mendekap, menepuk-nepuk bayinya, mengelus-elus kepalanya dengan ekspresi wajah seperti layaknya ibu menenangkan anaknya yang sedang menangis. Intensitas kegiatan sosial pengasuhan anak banyak dilakukan pada saat istirahat. Beberapa individu anak-anak dan pradewasa mengerumuni bayi yang sedang diasuh induknya, kemudian melakukan kegiatan grooming, bermain dengan bayi dan berkejaran dalam jarak relatif dekat.




















VI.             KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.      Aktivitas kelompok berupa saling berinteraksi antar anggota kelompok seperti mencari kutu. Monyet ekor panjang mengambil makanan menggunakan tangan, kemudian mengupas dan menggigit makanan, makanan tersebut dikunyah menggunkan gigi dan kemudian di simpan pada kantong yang terletak di bawah pipinya.
2.      Jenis makanan tersebut adalah berupa berupa buah-buahan  kacang dan telur, monyet ekor panjang makan, monyet ekor panjang juga menunggu makanan pada jam tersebut yaitu menunggu pengunjung datang untuk memberi monyet tersebut  makanan, tempat makan onyet ekor panjang ini seperti di jalan, atau di atas akar nafas tumbuhan yang ada di wilayah tersebut, pergerakan tubuhnya pada saat makan berupa mengupas kulit buah-buahan, kacang-kacangan dangan menggunakan gigi dan tangan. 
3.      Cara  membuang air monyet ekor panjang adalah dengan posisi duduk (membuang air besar dan kecil) dan bagian tubuh yang bergerak ketika buang air adalah penis bergerak pada saat buang air kecil.
4.      Monyet ekor panjang melakukan interaksi antara  jantan dewasa dengan jantan dewasa berupa saling menatap kemudian memperlihatkan taring masing-masing dengan mengeluarkan monyet ekor panjang melakukan interaksi antara  jantan dewasa dengan jantan remaja adalah dengan jantan remaja yang menjauhi jantan dewasa ketika didekati  monyet ekor panjang melakukan interaksi betina dewasa dengan betina dewasa berupa saling merebutkan anak yang digendong dari salah satu betina, monyet ekor panjang melakukan interaksi antara jantan dewasa dengan betina dewasa adalah dengan melakukan hubugan seksual (kawin), memasukkan dan mengeluarkan penis dari vagina (kopulasi), monyet ekor panjang melakukan interaksi  antara jantan dewasa dengan anak-anak adalah berupa jantan dewasa menghampiri anak-anak, kemudian mengangkat anak-anak tersebut supaya dapat mencari kutu jantan dewasa, monyet ekor panjang melakukan interaksi dengan hewan lain berupa membunyikan alaram call tanda bahaya karena ada ular membunyikan alaram call, monyet ekor panjang melakukan interaksi antara dominan dan sub ordinan berupa sub ordinan takut dengan dominan jika di dekati dengan dominan, monyet ekor panjang melakukan interaksi lainnya berupa sesama jantan remaja saling bermain di ranting-ranting pohon
5.      Monyet ekor panjang kawin dengan cara betina mengangkat pantatnya, kemudian jantan memasukkan penisnya dari belakang ke vagina si betiana monyet ekor panjang melakukan  gerakan untuk mencari pasangan adalah berupa mengejar atau menghindari pasangan atau jantan mengejar si betina  monyet ekor panjang mendekati pasangan dengan mencium bagian belakang tubuh dari betina monyet ekor panjang melakukan respon terhadap pasangan dapat berupa diam dan menerima pasangan  monyet ekor panjang melakukan  respon saat ada gangguan pada saat monyet tersebut sedang melakkan kawin adalah berupa langsung lari ketika ada gangguan  monyet ekor panjang melakuakan pergerakkan tubuh lainya saat kawin adalah memasukkan dan mengeluarkan penis ke vagina kurang lebih 5 kali.
6.      Monyet ekor panjang melakukan pergerakkan tubuh saat ada predator adalah dengan melompat-lompat dari ranting yang satu ke ranting yang lainnya, monyet ekor panjang juga melakukan pertahanan tubuh terhadap predator adalah dengan mengeluarkan dan menunjukkan giginya yang bertaring, monyet ekor panjang melakukan respon terhadap adanya predator adalah berupa membunyikan suara berupa alarm call, cara menyelidiki predator monyet ekor panjang  adalah dengan menatap terus menerus, jika predator sudah dekat, cara monyet ekor panjang menghindari predator adalah dengan naik / memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi, cara lainnya yang dilakukan monyet ekor panjang  saat ada predator adalah mengiram dengan suara.
7.      Aktivitas bermain antara monyet remaja dengan remaja saling bermain, ada juga monyet dewasa dengan remaja, monyet ekor panjang ini saling bermain dengan durasi yang cukup sebentar.
8.      Aktivitas bermain berupa saling kejar mengejar di atas ranting pohon, tempat istirahatnya adalah diam berbaring  di ranting pohon, posisi istirahatnya adalah dengan berbaring menyamping, duduk santai di ranting pohon, cara istirahat adalah berbaring sambil mencari kutu, pergerakan bagian tubuh saat istirahat adalah dengan berubah-ubah posisi seperti tengkurap dan duduk, berkelompok baik jantan atau betina, tingkah laku saat istirahat adalah dengan saling berinteraksi (mencari kutu).
9.      Mencari kutu menggunakan tangan lalu dimasukkan kedalam mulutnya, menggaruk kepalanya dengan menggunakan kaki dan menggaruk badan dengan menggunakan tangan, tubuhnya merosot dari atas pohon / ranting ke tanah, menggendong anak di bawah perut, dia sedang birahi dengan memusutkan penisnya, kemudian menutup penisnya menggunakan bungkus kacang, bermain prosotan dan berenang dengan alur yang teratur, memegang gelas aqua dengan tangan dan kaki kemudian diminum, minum dengan menggunkan botol, memakan bunga (tanaman rawa), ketika buang air besar belum selesai, dia langsung berpundah-pindah tenpat, buang air kecil di ranting pohon, dan membersihkan sisa kencing di kaku dengan cara menjilatnya, cara berpindah tempat dari satu akar nafas yang satu dengan yang lain dengan cara melompot (sma dengan cara saat berada dipohon), cara menyusui dengan membawa anaknya kemana-kemana sambil menyusui, monyet kembali keluar dari sarang (beraktivitas) yaitu monyet berenang (mandi), kemudian saling menyelam, kepala antar individu ke dalam sungai kecil, mengeringkan badannya dengan menggulung badan di lantai.
10.  Harian monyet menunjukkan dua puncak aktivitas yaitu aktivitas makan dilakukan pagi dan sore hari dan aktivitas istirahat banyak dilakukan siang hari.




























VII.          DAFTAR PUSTAKA
Anonim a.2015:

Anonim b.2015:

Anonim c.2015:

Anonim d.2015:

Anonim e.2015:

http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf  Diakses pada tanggal 13 Mei 2015



ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393 Diakses pada tanggal 13 Mei 2015







1 komentar:

  1. The Casino site review: The best free spins bonuses - Lucky Club
    If you are looking for a casino site you can check out our complete review of their free spins luckyclub bonuses. You can check out the bonus codes here

    BalasHapus