Jumat, 29 Mei 2015




MAKALAH PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
ILMU TINGKAH LAKU HEWAN
(ABKC 2404)

Tingkah Laku Makan (Inestif)  dan Bertarung Cicak (Agonistik)

Dosen Pengasuh :

Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Maulana Khalid Riefani, S.Si, M.Sc
Muhammad Arsyad, S.Pd, M.Pd


Asisten Dosen :

Hery Fajeriadi
Noor Alvi Syahriana
Siska Sugiarti
Syamsuddinnoor, S.Pd
 
Asisten Lapangan:
Abdul Aziz
Abdurrahim
Aulia Azizah
Decky Noorhaili Rahiman
Ema Lestari, S.Pd
Heri Setiono, S.Pd
Leyla Magfirah Alam
Mahdalena, S.Pd
M. Arsyad
M. Erza Yunizarrakha
M. Lutvi Ansari, S.Pd
Noor Syahdi
Rezky Ary Septyan
Sopidia Noor
Disusun Oleh :
Kelompok X
Helen Ribca Pricila (A1C213078)
Herry Setiawan (A1C213029)
Lily Eliyani (A1C213056)
Rica Okta Yunarweti (A1C213036)
Utari (A1C213062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015


KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami sebagai penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
            Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :
1.      Tuhan Yang Maha Esa  atas berkat , rahmat, dan hidayah-Nya,
2.      Bapak Drs. Dharmono, M.Si, Mahrudin, S.Pd, M.Pd, Maulana Khalid Riefani, S. Si, M. Sc, dan Muhammad Arsyad, S.Pd, M.Pd  selaku dosen mata kuliah Ilmu Tingkah Laku Hewan yang membimbing dan yang telah memberikan ilmunya kepada kami.
3.      Kakak Hery Fajeriadi, Noor Alvi Syahriana, Siska Sugiarti, Syamsuddinnoor, S.Pd selaku asisten dosen  yang sudah membimbing kami.
4.      Orang tua yang telah memberikan dorongan baik material maupun spiritual,
5.      Teman-teman yang telah memberikan saran dan kritiknya dalam penyusunan makalah ini,
6.      Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan. Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan kami sebagai penyusun. Adaupun demikian, kami telah berusaha dengan kemampuan yang ada dan yang kami miliki untuk dapat menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi semua pihak yang membacanya.

Banjarmasin,  Mei  2015
                                                                                                      
                                                                                                Penyusun 

          
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR  ................................................................................     i
DAFTAR ISI ................................................................................................     ii
DAFTAR TABEL            ..............................................................................   iii
DAFTAR GAMBAR             ........................................................................   iv
DAFTAR LAMPIRAN          .......................................................................   v

BAB I PENDAHULUAN
1.1         Latar Belakang ...............................................................................         1
1.2         Rumusan Masalah ..........................................................................         2
1.3         Tujuan Penulisan ............................................................................         3
1.4         Manfaat Penulisan ..........................................................................         3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Alelomatik (Berkelompok) ...........................................................................          4
2.2  Pengamatan Inestif (Makan)          ...........................................................   4
2.3  Pengamatan Eliminatif (Buang Air)        .................................................   5
2.4  Pengamatan Epilimatik (Care giving) Etepimelatik (Care soliciting/saling bersosialisasi    .................................................................................                            5
2.5  Pengamatan Kawin            .......................................................................   5
2.6  Pengamatan Agonistik (Bertarung) dan Investigasi (Penyelidikan)  .......   6
2.7  Pengamatan Bermain dan Latihan        ....................................................   7
2.8  Pengamatan Istirahat (Diam)         ...........................................................   7

BAB III Pengamatan Istirahat (Diam)
3.1     Tingkah Laku Makan          ..................................................................   8
3.2     Tingkah Laku Bertarung          .............................................................   10

BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan            ...................................................................................   15
4.2 Saran              ...........................................................................................   15

DAFTAR PUSTAKA           .........................................................................   16       
LAMPIRAN            .......................................................................................   17

























GAMBAR TABEL
Tabel 1. Tingkah Laku Makan Cicak          ....................................................   8
Tabel 2. Tingkah Laku Bertarung Cicak          ...............................................   10
























DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengamatan Makan Cicak         ....................................................   12
Gambar 2. Pengamatan Bertarung Cicak        ................................................  13
Gambar 3. Literatur Makan Cicak          ........................................................   13
Gambar 4. Literatur Bertarung Cicak         ....................................................   14


























DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Etohgram Pengamatan Tingkah Laku Hewan     ......................   18














BAB I

PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Cicak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cicak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cicak biasanya berukuran sekitar 10 centimeter. Cicak bersama dengan tokek  dan sebangsanya tergolong ke dalam suku Gekkonidae. Kepala berbingkul-bingkul, bersegi-segi dan berkerinyut seperti kakek-kakek.
Cicak terkenal sebagai pemanjat yang ulung. Binatang ini mampu memanjat dinding tegak lurus, bahkan memanjat dan merayap di atap. Kemampuan ini dimiliki karena cicak memiliki bulu-bulu halus yang mampu melekat pada permukaan apapun pada keempat kakinya. Tak hanya itu, ekornya juga berfungsi sebagai penyeimbang pada saat cicak memanjat permukaan yang tegak lurus. Pada saat cicak terpeleset, ujung ekornya akan mendorong permukaan sehingga kepala dan bagian atas tubuh cicak tidak menjauh dari permukaan dinding. Dalam keadaan normal ekor ini akan menempel pada permukaan sehingga memberi cicak waktu sekitar ¼ detik untuk melepas pegangan pada permukaan dan melangkah ke depan. Namun bila semua usaha gagal dan harus terjatuh, ekor ini akan menjadi penyeimbang sehingga posisi jatuh cicak selalu dengan keempat kakinya terlebih dahulu yang menyentuh tanah. Ekor cicak mampu membuat seluruh tubuhnya berputar hanya dalam  waktu 1/10 detik saja.Cicak ada banyak jenisnya (http://chanelduniareptil.blogspot.com).
Di lingkungan rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui, yakni:
1.    Cicak tembok/rumah (Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok rumah dan sela-sela atap. Cicak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
2.    Cicak kayu (Hemidactylus frenatus), yang bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cicak kayu lebih menyukai tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu seperti di atap. Terkadang didapati bersama cicak tembok di dinding luar rumah dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
3.    Cicak gula (Gehyra mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit transparan serupa daging. Cicak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya. Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.
4.    Cicak batu (Cyrtodactylus marmoratus), cicak yang berukuran besar, berkepala besar Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya Dorsal (sisi punggung) kasar, dengan banyak bintil besar. Tokek adalah nama umum untuk menyebut cicak besar
Salah satu perilaku yang terkenal dari cicak adalah autotomi yaitu teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian tubuh. Contoh autotomi yaitu pada cicak / cicak yang biasa hidup di dinding rumah, pohon, dll. Cicak jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya sendiri untuk kabur dari sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan gerakan-gerakan yang cukup menarik perhatian sehingga perhatian pemangsa akan fokus ke ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa (http://chanelduniareptil.blogspot.com).

1.2        Perumusan Masalah
1.      Bagaimana tingkah laku makan cicak (Hemydactylus frenatus) ?
2.      Bagaimana tingkah laku bertarung (Agonistik) cicak (Hemydactylus frenatus) ?


1.3        Tujuan Penulisan
1.      Menjelaskan tingkah laku makan (Inestif) cicak (Hemydactylus frenatus).
2.      Menjelaskan tingkah laku bertarung (Agonistik) cicak (Hemydactylus frenatus).

1.4        Manfaat Penulisan
Sebagai sarana pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman tentang tingkah laku makan (Inestif) dan bertarung (Agonistik) serta penyelidikan (Investigasi) cicak (Hemydactylus frenatus).





















BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1        Alelomatik (Berkelompok)
Menurut literatur oleh Isqal Kurniawan dalam blognya isqal-kurniawan.blogspot.com cicak berkelompok biasanya hanya dalam mencari makanan, cahaya lampu yang terang mampu menarik minat dari serangga dan nyamuk-nyamuk kecil untuk mendekat. Nyamuk dan serangga inilah yang menjadi daya tarik utama bagi cicak-cicak.

2.2        Pengamatan Inestif (Makan)
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com tingkah laku makan merupakan tingkah laku hewan memasukkan makanan ke dalam mulut, baik secara langsung maupun secara tak langsung. Yang dimaksud secara langsung adalah bila hewan menggunakan mulutnya untuk mengambil makanan yang ada di dekatnya. Sedangkan yang dimaksud dengan makan secara tidak langsung adalah bila hewan menggunakan alat bantu berupa tangan untuk memasukkan makanan kedalam mulutnya. Cicak dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga kecil. Dalam menangkap mangsanya cicak berjalan mengendap-endap, setelah mangsanya dekat dan tidak mengetahui pemangsanya datang, maka cicak akan menjulurkan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Bila musim hujan datang, biasanya banyak laron yang mendekati cahaya lampu, pada saat itu kita akan menemukan banyak cicak untuk mencari makan. Biasanya cicak makan 2-3 laron. Setelah kenyang cicak tidak akan menghiraukan laron-laron yang lainnya. Bagian yang paling dahulu dimakan oleh cicak adalah bagian posterior dari mangsanya kemudian menelannya. Cicak memiliki alat perekat pada setiap jari-jarinya sehingga memudahkannya bergerak di dinding pada saat menangkap mangsanya. Cicak memiliki lubang telinga yang sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.

2.3        Pengamatan Eliminatif (Buang Air)
Menurut literatur http://anangku.blogspot.com oleh Anang pada saat cicak merayap di atas kepala anda dan diam sejenak maka cicak akan mengeluarkan kotorannya.

2.4        Pengamatan Epilimatik (Care giving) Etepimelatik (Care soliciting/saling bersosialisasi)
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com tingkah laku sosial cicak berupa berkelahi merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan saling menyerang antara individu atau antara kelompok individu. Antar spesies yang sama dengan spesies yang beda. Tingkah laku cicak berkelahi umumnya saling menggigit dimana antara cicak jantan akan saling menyerang. Apabila ada salah satu yang kalah maka akan cepat menyingkir dan pergi. Perkelahian muncul akibat berebut makanan dan mencari pasangan kawin. Ada pula tingkah laku soal antara induk dan anakanya dimana cicak membiarkan anaknya mandiri sejak telur menetas.

2.5        Pengamatan Kawin
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com. Tingkah laku seksual merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan mulai dari tahap merayu, kemudian dilanjutkan dengan tahap kopulasi. Pada beberapa jenis hewan ada gerakan yang bersifat khas yang dilakukan sesaat setelah terjadi kopulasi. Pada tingkah laku seksual cicak tahapan merayu biasanya cicak jantan mengejar-ngejar cicak betina dan cicak betina akan lari. Setelah mendapatkan cicak betian, cicak jantan akan menggigit cicak betina dan berputar-putar untuk mencari posisi yang tepat. Setelah lama berputar-putar akhirnya cicak jantan berhasil naik ke tubuh cicak betina. Cicak jantan merangsang cicak betina untuk menaikkan ekornya, setelah berhasil menaikkan ekornya cicak betina, cicak jantan langsung memasukkan hemipenisnya, posisinya cicak betina di bawah dan cicak jantan di atas cicak betina tapi pada bagian ekor cicik jantan agak miring, karena memasukkan hemipenisnya. Proses kopulasi ini berjalan selama 5 menit setelah selesai melakukan kopulasi cicak betina langsung pergi menghindari cicak jantan. Setelah melakukan kopulasi ekor cicak jantan masih melengkugn dan kemudian cicak jantan menjilati hepipenisnya. Begitu juga dengan cicak betina menjilati kloakanya. Setelah melakukan kopulasi biasanya cicak akan berbunyi. Setelah beberapa hari cicak betina akan mencari tempat untuk bertelur, pada umumnya cicak betina akan bertelur ditempat yang tidak mudah dijangkau oleh hewan lain dan manusia. Tempat-tempat tersebut adalah di ujung-ujung dalam lemari, di rak-rak buku. Setelah dua minggu anak-anak cicak akan mulai menetas dan hidup mandiri. Cicak tidak melakukan tingkah laku memelihara anak. Umumnya cicak dalam bertelor menghasilkan 2-3 telor. Setelah anak-anak cicak menetas yang paling pertama muncul adalah kepalanya, kemudian badannya. Setelah diam untuk mengambil udara, anak cicak mulai merayap mencari makan. Setelah 2 bulan cicak-cicak kecil akan tumbuh menjadi cicak-cicak dewasa yang siap untuk melakukan kopulasi.

2.6        Pengamatan Agonistik (Bertarung) dan Investigasi (Penyelidikan)
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com. Tingkah laku berkelahi merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan saling menyerang antara individu atau antara kelompok individu. Antar spesies yang sama dengan spesies yang beda. Tingkah laku cicak berkelahi umumnya saling menggigit dimana antara cicak jantan akan saling menyerang. Apabila ada salah satu yang kalah maka akan cepat menyingkir dan pergi. Perkelahian muncul akibat berebut makanan dan mencari pasangan kawin.

2.7        Pengamatan Bermain dan Latihan
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com cara cicak bermain biasanya dengan melakukan kejar-kejaran.

2.8        Pengamatan Istirahat (Diam)
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com cara cicak istirahat biasanya dengan diam saja disuatu tempat. Namun cicak tetap siaga karena memiliki lubang telinga yang sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.




















BAB III
Tingkah Laku Makan (Inestif) Dan Bertarung Cicak (Agonistik)
           
            Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap tingkah laku cicak yang ada di lingkungan kampus Universitas Lambung Mangkurat pada pukul 20.35 sampai pukul 24.00 WITA, maka hasilnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
3.1 Tingkah Laku Makan (Inestif)
Tabel 1. Tingkah Laku Makan Cicak
No
Perilaku
Pola perilaku
Gambaran Karakteristik
Waktu
Durasi
2
Inestif
(Makan)
Cara mengambil makanan
Menjulurkan lidah untuk mengkap mangsa
20:50, 23:42, 20:06, 21:09
1-2 detik
Mengunyah makanan
Mulut membuka dan menutup secara bergantian
20:50, 23:42, 20:06, 21:09
1-2 detik
Jenis makanan
Serangga kecil dan nyamuk
20:50, 23:42, 20:06, 21:09
1-2 detik
Lama menunggu makanan
Diam menunggu makanan dan ada juga yang mengejar makanannya
20:50, 23:42, 20:06, 21:09
5 menit
Tempat saat makan
Makannya di dinding dekat lampu
20:50, 23:42, 20:06, 21:09
1 menit
Pergerakan tubuh lain saat makan
Saat makan hanya mulutnya yang bergerak
20:50, 23:42, 20:06, 21:09
1-2 detik










Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pada pukul 20.06, 20.50. 21.09 dan 23.42 WITA dan durasinya hanya 1-2 detik cicak menangkap makanan dengan menjulurkan lidah untuk menangkap mangsanya, dan mengunyah makanan dengan cara mulut membuka dan menutup secara bergantian, jenis makanannya yang kami temui saat pengamatan adalah serangga kecil dan nyamuk, dalam menunggu makanan dia hanya diam menunggu makanan tetapi ada juga yang mengejar makanannya, tempat dia makan di dinding dekat lampu, dan saat makan hanya mulutnya yang bergerak dan bagian tubuh lain hanya diam.
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com biasanya cicak Cicak dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga kecil. Dalam menangkap mangsanya cicak berjalan mengendap-endap, setelah mangsanya dekat dan tidak mengetahui pemangsanya datang, maka cicak akan menjulurkan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Bila musim hujan datang, biasanya banyak laron yang mendekati cahaya lampu, pada saat itu kita akan menemukan banyak cicak untuk mencari makan. Biasanya cicak makan 2-3 laron. Setelah kenyang cicak tidak akan menghiraukan laron-laron yang lainnya. Bagian yang paling dahulu dimakan oleh cicak adalah bagian posterior dari mangsanya kemudian menelannya. Cicak memiliki alat perekat pada setiap jari-jarinya sehingga memudahkannya bergerak di dinding pada saat menangkap mangsanya. Cicak memiliki lubang telinga yang sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.
Pada malam hari, cicak lebih banyak memakan diptera hal ini disebabkan oleh aktifitas cicak pada malam hari serta aktifitas nyamuk (diptera) banyak dilakukan  pada malam hari. Selain itu cicak merupakan hewan nocturnal. (Powell  et al . 1990). Cicak dilaporkan mendapatkan makanannya dengan mengendap, menangkap dan membalikkan posisi tubuhnya (Harrison. 1961).





3.2 Tingkah Laku Bertarung (Agonistik)
Tabel 2. Tingkah Laku Bertarung Cicak
No
Perilaku
Pola perilaku
Gambaran Karakteristik
Waktu
Durasi
6
Agonistik
(bertarung)
Investigasi
(Penyelidikan)
Pergerakan tubuh saat ada predator
Ketika pengamatan tidak teramati
-
-
Pertahanan tubuh terhadap predator
Ketika pengamatan tidak teramati
-
-
Respon terhadap adanya predator
Ketika pengamatan tidak teramati
-
-
Cara menyelidiki predator
Ketika pengamatan tidak teramati
-
-
Cara menghindari saat ada predator
Ketika pengamatan tidak teramati
-
-
Cara lainnya saat ada predator
Ketika pengamatan tidak teramati
-
-

Berdasarkan tabel di atas pada saat pengamatan tingkah laku bertarung ini tidak teramati sehingga tidak diketahui bagaimana pergerakan tubuh saat ada predator, pertahanan tubuh saat ada predator, respon terhadap adanya predator, cara menyelidiki predator, cara menghindari saat ada predator, dan cara lainnya saat ada predator.
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com tingkah laku mencari perlindungan merupakan tingkah laku hewan yang cenderung mencari kondisi lingkungan yang optimum agar terhindar dari pemangsanya. Cicak apabila terancam akan kehadiran predator akan merayap dengan cepat mencari tempat yang lebih tinggi sehingga predator tidak dapat menangkapnya. Apabila cicak tertangkap oleh predator cicak akan berpura-pura mati dan memutuskan ekornya. Pada saat cicak memutuskan ekornya, dimana ekor yang diputuskan cicak akan tetap bergerak ke kanan dan ke kiri sehingga predator atau musuhnya akan terkecoh. Pada saat predator terkecoh maka cicak mendapatkan peluang untuk melarikan diri. Biasanya ekor cicak yang telah putus akan tetap bergerak dalam waktu 5 menit. Ekor cicak yang putus akan dapat tumbuh lagi dalam beberapa minggu. Selain memutuskan ekornya, cicak beradaptasi dengan cara mimikri yaitu bila ada di tembok yang cerah maka kulit dari cicak juga akan mengalami pencerahan. Bila berada ditemapat yang gelap maka warna kulitnya juga akan ikut gelap. Sehingga kita sering menjumpai ada cicak yang berwarna gelap dan terang. Yang paling sering menjadi predator untuk cicak adalah kucing rumah.
            Menurut literatur  dalam blognya https://sites.google.com/site/merawathewan/ciri-khusus-hewan/cecakatautokek . Cicak biasanya cuma mampu menyerang diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan memperebutkan satu betina, atau jika mengintai satu sasaran untuk dimakan. Tehnik bela diri yang dimiliki Cicak cenderung pasip yaitu melarikan diri maupun bersembunyi jika ada predator yang muncul, adapun tehnik lain yang dimiliki yaitu tehnik melepaskan ekor, Cicak akan melepaskan ekornya dengan tujuan untuk mengecoh lawan, ekor yang dilepaskan masih bergerak-gerak dan menarik perhatian lawan agar lawan mengejar dan menyerang ekor yang dilepaskan tersebut sehingga badan cicak akan lolos dengan melarikan diri.
Yang terjadi pada bagian ekor setelah bagian ekor diputuskan ekornya yang diputus akan bergerak-gerak. Ekor cicak akan tumbuh kembali untuk menggantikan ekor yang sebelumnya sudah terpuus. Bagian ekor yang sudah terputus dapat bergerak – gerak karena fungsi ekor bagi cicak yaitu saat ekor terputus maka dapat menarik perhatian musuh sehingga cicak dapat lari dan selamat dari bahaya.Cicak biasanya Cuma mampu menyerang diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan memperebutkan satu betina, atau jika mengintai satu sasaran untuk dimakan. Teknik bela diri yang dimiliki Cicak cenderung pasip yaitu melarikan diri maupun bersembunyi jika ada predator yang muncul, adapun tehnik lain yang dimiliki yaitu tehnik melepaskan ekor, Cicak akan melepaskan ekornya dengan tujuan untuk mengecoh lawan, ekor yang dilepaskan masih bergerak-gerak dan menarik perhatian lawan agar lawan mengejar dan menyerang ekor yang dilepaskan tersebut sehingga badan cicak akan lolos dengan melarikan diri
            Peristiwa putus dan lepasnya sebagian atau seluruh bagian ekor secara spontan apabila hewan tersebut dikejar atau ditangkap ekornya disebut dengan autotomi . Mekanisme perlindungan diri dengan cara autotomi ekor ini tidak terjadi pada hewan-hewan yang ekornya berfungsi khusus, misalnya untuk berenang, berpegangan pada ranting atau dahan, dan keseimbangan. 
Berikut adalah kumpulan gambar tingkah laku makan dan bertarung cicak:


Description: E:\Kuliah Semester 4\Ilmu Tingkah Laku Hewan\Pengamatan PKL\CIMG4663.JPGDescription: E:\Kuliah Semester 4\Ilmu Tingkah Laku Hewan\Pengamatan PKL\CIMG4663.JPG
 
 













Gambar 1. Pengamatan Makan Cicak








Description: E:\Kuliah Semester 4\Ilmu Tingkah Laku Hewan\ITLH RICA\20150328_193519.jpg
 
 











Gambar 2. Pengamatan Bertarung Cicak


Description: E:\Kuliah Semester 4\Ilmu Tingkah Laku Hewan\cicak-makan-kecoa-03_thumb.jpg
 
 











Gambar 3. Literatur Makan Cicak
(Sumber: Anonim A. 2015)


 
 











Gambar 4. Literatur Bertarung Cicak
(Sumber: Anonim B. 2015)















BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan:
1.      Cicak atau cicak adalah hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cicak berwarna abu-abu, tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.
2.      Cicak dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga kecil.
3.      Cicak apabila terancam akan kehadiran predator akan merayap dengan cepat mencari tempat yang lebih tinggi sehingga predator tidak dapat menangkapnya. Apabila cicak tertangkap oleh predator cicak akan berpura-pura mati dan memutuskan ekornya.
4.      Cicak biasanya cuma mampu menyerang diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan memperebutkan satu betina, atau jika mengintai satu sasaran untuk dimakan.
4.2    Saran
     Cicak biasanya cuma mampu menyerang diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan memperebutkan satu betina, atau jika mengintai satu sasaran untuk dimakan. Untuk itu kita perlu menyeimbangkan populasi cicak yang ada agar rantai makanan tidak terganggu. Dan dengan adanya makalah ini kita akan dapat lebih menyadari pentingnya keberadaan cicak dalam lingkungan kita.
    






DAFTAR PUSTAKA
Anonim A.2015 : http://jepretanhape.wordpress.com  (Di Akses 24 Mei 2015)
Anonim B.2015: http://alamenda.org (Di Akses 24 Mei 2015)  
files) (Di Akses 24 Mei 2015)


http://anangku.blogspot.com  (Di Akses 24 Mei 2015)

http://isqal-kurniawan.blogspot.com  (Di Akses 24 Mei 2015)

          (Di Akses 24 Mei 2015)

Jonny Lambon. 2015. http://jolambons.blogspot.com. (Diakses 24 Mei 2015)

          (Pdf  files) (Di Akses 24 Mei 2015)

1 komentar: