MAKALAH PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
ILMU TINGKAH LAKU HEWAN
(ABKC 2404)
Tingkah Laku Makan (Inestif) dan
Bertarung Cicak (Agonistik)
Dosen Pengasuh :
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Maulana
Khalid Riefani, S.Si, M.Sc
Muhammad Arsyad, S.Pd, M.Pd
Asisten Dosen :
Hery Fajeriadi
Noor Alvi Syahriana
Siska
Sugiarti
Syamsuddinnoor,
S.Pd
Asisten Lapangan:
Abdul Aziz
Abdurrahim
Aulia Azizah
Decky Noorhaili Rahiman
Ema Lestari,
S.Pd
Heri
Setiono, S.Pd
Leyla Magfirah Alam
Mahdalena, S.Pd
M. Arsyad
M. Erza Yunizarrakha
M. Lutvi Ansari, S.Pd
Noor Syahdi
Rezky Ary Septyan
Sopidia Noor
Disusun Oleh :
Kelompok X
Helen Ribca Pricila (A1C213078)
Herry Setiawan (A1C213029)
Lily Eliyani (A1C213056)
Rica Okta Yunarweti (A1C213036)
Utari (A1C213062)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015
Puji syukur kami panjatkan kehadirat
Tuhan YME, karena atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami sebagai penyusun
dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam
penyusunan makalah ini, penyusun mendapat banyak bantuan dan dorongan dari berbagai
pihak. Untuk itu, tidak lupa penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar
besarnya kepada :
1. Tuhan
Yang Maha Esa atas berkat , rahmat, dan hidayah-Nya,
2.
Bapak Drs.
Dharmono, M.Si,
Mahrudin, S.Pd, M.Pd, Maulana
Khalid Riefani, S. Si, M. Sc, dan Muhammad
Arsyad, S.Pd, M.Pd selaku dosen mata kuliah Ilmu
Tingkah Laku Hewan yang membimbing dan yang telah
memberikan ilmunya kepada kami.
3.
Kakak Hery
Fajeriadi, Noor Alvi Syahriana, Siska Sugiarti, Syamsuddinnoor, S.Pd selaku asisten dosen yang sudah membimbing kami.
4.
Orang tua yang telah
memberikan dorongan baik material maupun spiritual,
5.
Teman-teman yang telah
memberikan saran dan kritiknya dalam penyusunan makalah ini,
6.
Serta semua pihak yang
telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Kami sebagai penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kekurangan.
Hal ini dikarenakan terbatasnya pengetahuan dan kemampuan kami sebagai penyusun.
Adaupun demikian, kami telah berusaha dengan kemampuan yang ada dan yang kami miliki untuk dapat
menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya.
Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi semua pihak yang
membacanya.
Banjarmasin, Mei 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
DAFTAR TABEL .............................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................ iv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................... v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
............................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah
.......................................................................... 2
1.3
Tujuan Penulisan ............................................................................ 3
1.4
Manfaat Penulisan
.......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
2.1 Alelomatik
(Berkelompok) ........................................................................... 4
2.2 Pengamatan Inestif (Makan) ........................................................... 4
2.3 Pengamatan Eliminatif (Buang
Air) ................................................. 5
2.4 Pengamatan Epilimatik
(Care giving) Etepimelatik
(Care soliciting/saling bersosialisasi ................................................................................. 5
2.5 Pengamatan Kawin ....................................................................... 5
2.6 Pengamatan Agonistik
(Bertarung) dan Investigasi (Penyelidikan) ....... 6
2.7 Pengamatan Bermain
dan Latihan .................................................... 7
2.8 Pengamatan Istirahat
(Diam) ........................................................... 7
BAB III Pengamatan Istirahat (Diam)
3.1 Tingkah Laku Makan .................................................................. 8
3.2 Tingkah
Laku Bertarung ............................................................. 10
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan ................................................................................... 15
4.2 Saran ........................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................
16
LAMPIRAN ....................................................................................... 17
GAMBAR TABEL
Tabel 1. Tingkah Laku Makan Cicak .................................................... 8
Tabel 2. Tingkah Laku Bertarung Cicak ............................................... 10
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Pengamatan Makan Cicak .................................................... 12
Gambar 2. Pengamatan Bertarung Cicak ................................................ 13
Gambar 3. Literatur Makan Cicak ........................................................ 13
Gambar 4. Literatur Bertarung Cicak .................................................... 14
DAFTAR
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Etohgram
Pengamatan Tingkah Laku Hewan ...................... 18
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Cicak atau cicak adalah
hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cicak berwarna abu-abu,
tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman. Cicak biasanya berukuran
sekitar 10 centimeter. Cicak bersama dengan tokek dan sebangsanya
tergolong ke dalam suku Gekkonidae. Kepala berbingkul-bingkul, bersegi-segi dan
berkerinyut seperti kakek-kakek.
Cicak terkenal
sebagai pemanjat yang ulung. Binatang ini mampu memanjat dinding tegak lurus,
bahkan memanjat dan merayap di atap. Kemampuan ini dimiliki karena cicak
memiliki bulu-bulu halus yang mampu melekat pada permukaan apapun pada keempat
kakinya. Tak hanya itu, ekornya juga berfungsi sebagai penyeimbang pada saat
cicak memanjat permukaan yang tegak lurus. Pada saat cicak terpeleset, ujung
ekornya akan mendorong permukaan sehingga kepala dan bagian atas tubuh cicak
tidak menjauh dari permukaan dinding. Dalam keadaan normal ekor ini akan
menempel pada permukaan sehingga memberi cicak waktu sekitar ¼ detik untuk melepas
pegangan pada permukaan dan melangkah ke depan. Namun bila semua usaha gagal
dan harus terjatuh, ekor ini akan menjadi penyeimbang sehingga posisi jatuh
cicak selalu dengan keempat kakinya terlebih dahulu yang menyentuh tanah. Ekor
cicak mampu membuat seluruh tubuhnya berputar hanya dalam waktu 1/10
detik saja.Cicak ada banyak jenisnya (http://chanelduniareptil.blogspot.com).
Di lingkungan
rumah kita saja ada sekitar tiga jenis (spesies) yang sering ditemui, yakni:
1.
Cicak tembok/rumah (Cosymbotus platyurus), yang kerap ditemui di tembok-tembok
rumah dan sela-sela atap. Cicak ini bertubuh pipih lebar, berekor lebar dengan
jumbai-jumbai halus di tepinya. Bila diamati di tangan, dari sisi bawah akan
terlihat adanya lipatan kulit agak lebar di sisi perut dan di belakang kaki.
2.
Cicak kayu (Hemidactylus frenatus), yang
bertubuh lebih kurus. Ekornya bulat, dengan enam deret tonjolan kulit serupa
duri, yang memanjang dari pangkal ke ujung ekor. Cicak kayu lebih menyukai
tinggal di pohon-pohon di halaman rumah, atau di bagian rumah yang berkayu
seperti di atap. Terkadang didapati bersama cicak tembok di dinding luar rumah
dekat lampu, namun umumnya kalah bersaing dalam memperoleh makanan.
3.
Cicak gula (Gehyra
mutilata), bertubuh lebih kecil, dengan kepala membulat dan warna kulit
transparan serupa daging. Cicak ini kerap ditemui di sekitar dapur, kamar mandi
dan lemari makan, mencari butir-butir nasi atau gula yang menjadi kesukaannya.
Sering pula ditemukan tenggelam di gelas kopi kita.
4.
Cicak batu (Cyrtodactylus
marmoratus), cicak yang berukuran besar, berkepala besar
Panjang total mencapai 340 mm, hampir setengahnya adalah ekornya Dorsal (sisi
punggung) kasar, dengan banyak bintil besar. Tokek adalah nama umum untuk
menyebut cicak besar
Salah satu perilaku yang terkenal dari cicak adalah
autotomi yaitu teknik bertahan hidup dengan cara mengorbankan salah satu bagian
tubuh. Contoh autotomi yaitu pada cicak / cicak yang biasa hidup di dinding
rumah, pohon, dll. Cicak jika merasa terancam ia akan tega memutuskan ekornya
sendiri untuk kabur dari sergapan musuh. Ekor yang putus akan melakukan
gerakan-gerakan yang cukup menarik perhatian sehingga perhatian pemangsa akan
fokus ke ekor yang putus, sehingga cicak pun bisa kabur dengan lebih leluasa (http://chanelduniareptil.blogspot.com).
1.2
Perumusan
Masalah
1.
Bagaimana tingkah laku makan
cicak (Hemydactylus
frenatus) ?
2.
Bagaimana tingkah laku
bertarung (Agonistik) cicak (Hemydactylus
frenatus) ?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Menjelaskan tingkah laku
makan (Inestif) cicak (Hemydactylus
frenatus).
2.
Menjelaskan tingkah laku
bertarung (Agonistik) cicak (Hemydactylus
frenatus).
1.4
Manfaat Penulisan
Sebagai sarana
pendidikan dan menambah ilmu pengetahuan serta pengalaman tentang tingkah laku makan (Inestif) dan bertarung (Agonistik)
serta penyelidikan (Investigasi)
cicak (Hemydactylus frenatus).
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Alelomatik
(Berkelompok)
Menurut
literatur oleh Isqal Kurniawan dalam blognya isqal-kurniawan.blogspot.com cicak berkelompok biasanya hanya
dalam mencari makanan, cahaya lampu yang terang mampu menarik minat dari
serangga dan nyamuk-nyamuk kecil untuk mendekat. Nyamuk dan serangga inilah
yang menjadi daya tarik utama bagi cicak-cicak.
2.2
Pengamatan Inestif (Makan)
Menurut
literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com
tingkah laku makan merupakan tingkah laku hewan memasukkan makanan ke dalam
mulut, baik secara langsung maupun secara tak langsung. Yang dimaksud secara
langsung adalah bila hewan menggunakan mulutnya untuk mengambil makanan yang
ada di dekatnya. Sedangkan yang dimaksud dengan makan secara tidak langsung
adalah bila hewan menggunakan alat bantu berupa tangan untuk memasukkan makanan
kedalam mulutnya. Cicak dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk
menangkap mangsanya. Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga
kecil. Dalam menangkap mangsanya cicak berjalan mengendap-endap, setelah
mangsanya dekat dan tidak mengetahui pemangsanya datang, maka cicak akan
menjulurkan lidahnya untuk menangkap mangsanya. Bila musim hujan datang,
biasanya banyak laron yang mendekati cahaya lampu, pada saat itu kita akan
menemukan banyak cicak untuk mencari makan. Biasanya cicak makan 2-3 laron.
Setelah kenyang cicak tidak akan menghiraukan laron-laron yang lainnya. Bagian
yang paling dahulu dimakan oleh cicak adalah bagian posterior dari mangsanya
kemudian menelannya. Cicak memiliki alat perekat pada setiap jari-jarinya
sehingga memudahkannya bergerak di dinding pada saat menangkap mangsanya. Cicak
memiliki lubang telinga yang sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.
2.3
Pengamatan Eliminatif (Buang
Air)
Menurut
literatur http://anangku.blogspot.com oleh
Anang pada saat cicak merayap di atas kepala anda dan diam sejenak maka cicak
akan mengeluarkan kotorannya.
2.4
Pengamatan Epilimatik (Care giving)
Etepimelatik
(Care soliciting/saling bersosialisasi)
Menurut
literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com
tingkah laku sosial cicak berupa berkelahi merupakan tingkah laku yang
menunjukkan kegiatan saling menyerang antara individu atau antara kelompok
individu. Antar spesies yang sama dengan spesies yang beda. Tingkah laku cicak
berkelahi umumnya saling menggigit dimana antara cicak jantan akan saling
menyerang. Apabila ada salah
satu yang kalah maka akan cepat menyingkir dan pergi. Perkelahian
muncul akibat berebut makanan dan mencari pasangan kawin. Ada pula tingkah laku
soal antara induk dan anakanya dimana cicak membiarkan anaknya mandiri sejak
telur menetas.
2.5
Pengamatan Kawin
Menurut
literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com. Tingkah laku seksual merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan
mulai dari tahap merayu, kemudian dilanjutkan dengan tahap kopulasi. Pada
beberapa jenis hewan ada gerakan yang bersifat khas yang dilakukan sesaat
setelah terjadi kopulasi. Pada tingkah laku seksual cicak tahapan merayu
biasanya cicak jantan mengejar-ngejar cicak betina dan cicak betina akan lari.
Setelah mendapatkan cicak betian, cicak jantan akan menggigit cicak betina dan
berputar-putar untuk mencari posisi yang tepat. Setelah lama berputar-putar
akhirnya cicak jantan berhasil naik ke tubuh cicak betina. Cicak jantan
merangsang cicak betina untuk menaikkan ekornya, setelah berhasil menaikkan
ekornya cicak betina, cicak jantan langsung memasukkan hemipenisnya, posisinya
cicak betina di bawah dan cicak jantan di atas cicak betina tapi pada bagian
ekor cicik jantan agak miring, karena memasukkan hemipenisnya. Proses kopulasi
ini berjalan selama 5 menit setelah selesai melakukan kopulasi cicak betina
langsung pergi menghindari cicak jantan. Setelah melakukan kopulasi ekor cicak
jantan masih melengkugn dan kemudian cicak jantan menjilati hepipenisnya.
Begitu juga dengan cicak betina menjilati kloakanya. Setelah melakukan kopulasi
biasanya cicak akan berbunyi. Setelah beberapa hari cicak betina akan mencari
tempat untuk bertelur, pada umumnya cicak betina akan bertelur ditempat yang
tidak mudah dijangkau oleh hewan lain dan manusia. Tempat-tempat tersebut
adalah di ujung-ujung dalam lemari, di rak-rak buku. Setelah dua minggu
anak-anak cicak akan mulai menetas dan hidup mandiri. Cicak tidak melakukan
tingkah laku memelihara anak. Umumnya cicak dalam bertelor menghasilkan 2-3
telor. Setelah anak-anak cicak menetas yang paling pertama muncul adalah
kepalanya, kemudian badannya. Setelah diam untuk mengambil udara, anak cicak
mulai merayap mencari makan. Setelah 2 bulan cicak-cicak kecil akan tumbuh
menjadi cicak-cicak dewasa yang siap untuk melakukan kopulasi.
2.6
Pengamatan Agonistik
(Bertarung) dan Investigasi (Penyelidikan)
Menurut
literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com. Tingkah laku berkelahi merupakan tingkah laku yang menunjukkan kegiatan
saling menyerang antara individu atau antara kelompok individu. Antar spesies
yang sama dengan spesies yang beda. Tingkah laku cicak berkelahi umumnya saling
menggigit dimana antara cicak jantan akan saling menyerang. Apabila ada salah satu yang kalah maka akan cepat
menyingkir dan pergi. Perkelahian muncul akibat berebut makanan
dan mencari pasangan kawin.
2.7
Pengamatan Bermain dan Latihan
Menurut
literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com cara cicak
bermain biasanya dengan melakukan kejar-kejaran.
2.8
Pengamatan Istirahat (Diam)
Menurut literatur oleh
Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com cara cicak
istirahat biasanya dengan diam saja disuatu tempat. Namun cicak tetap siaga
karena memiliki lubang telinga yang sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.
BAB
III
Tingkah Laku
Makan (Inestif) Dan
Bertarung Cicak (Agonistik)
Berdasarkan
hasil pengamatan yang kami lakukan terhadap tingkah laku cicak yang ada di
lingkungan kampus Universitas Lambung Mangkurat pada pukul 20.35 sampai pukul
24.00 WITA, maka hasilnya dapat dilihat dalam tabel sebagai berikut:
3.1
Tingkah Laku Makan (Inestif)
Tabel 1. Tingkah Laku Makan Cicak
No
|
Perilaku
|
Pola perilaku
|
Gambaran Karakteristik
|
Waktu
|
Durasi
|
|
2
|
Inestif
(Makan)
|
Cara mengambil makanan
|
Menjulurkan
lidah untuk mengkap mangsa
|
20:50,
23:42, 20:06, 21:09
|
1-2 detik
|
|
Mengunyah makanan
|
Mulut membuka dan menutup secara bergantian
|
20:50,
23:42, 20:06, 21:09
|
1-2 detik
|
|||
Jenis makanan
|
Serangga kecil dan nyamuk
|
20:50,
23:42, 20:06, 21:09
|
1-2 detik
|
|||
Lama menunggu makanan
|
Diam menunggu makanan dan ada juga yang mengejar
makanannya
|
20:50,
23:42, 20:06, 21:09
|
5 menit
|
|||
Tempat saat makan
|
Makannya di dinding dekat lampu
|
20:50,
23:42, 20:06, 21:09
|
1 menit
|
|||
Pergerakan tubuh lain saat makan
|
Saat makan hanya mulutnya yang bergerak
|
20:50,
23:42, 20:06, 21:09
|
1-2 detik
|
|||
Berdasarkan tabel di atas
dapat dilihat pada pukul 20.06, 20.50. 21.09 dan 23.42 WITA dan durasinya hanya
1-2 detik cicak menangkap makanan dengan menjulurkan lidah untuk menangkap mangsanya, dan mengunyah
makanan dengan cara mulut membuka dan menutup secara bergantian, jenis
makanannya yang kami temui saat pengamatan adalah serangga kecil dan nyamuk,
dalam menunggu makanan dia hanya diam menunggu makanan tetapi ada juga yang
mengejar makanannya, tempat dia makan di dinding dekat lampu, dan saat makan
hanya mulutnya yang bergerak dan bagian tubuh lain hanya diam.
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com biasanya
cicak Cicak dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk menangkap
mangsanya. Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga kecil. Dalam
menangkap mangsanya cicak berjalan mengendap-endap, setelah mangsanya dekat dan
tidak mengetahui pemangsanya datang, maka cicak akan menjulurkan lidahnya untuk
menangkap mangsanya. Bila musim hujan datang, biasanya banyak laron yang
mendekati cahaya lampu, pada saat itu kita akan menemukan banyak cicak untuk
mencari makan. Biasanya cicak makan 2-3 laron. Setelah kenyang cicak tidak akan
menghiraukan laron-laron yang lainnya. Bagian yang paling dahulu dimakan oleh
cicak adalah bagian posterior dari mangsanya kemudian menelannya. Cicak
memiliki alat perekat pada setiap jari-jarinya sehingga memudahkannya bergerak
di dinding pada saat menangkap mangsanya. Cicak memiliki lubang telinga yang
sangat peka terhadap gerak-gerik musuhnya.
Pada
malam hari, cicak lebih banyak memakan diptera hal ini disebabkan oleh
aktifitas cicak pada malam hari serta aktifitas nyamuk (diptera) banyak
dilakukan pada malam hari. Selain itu
cicak merupakan hewan nocturnal. (Powell
et al . 1990). Cicak
dilaporkan mendapatkan makanannya dengan mengendap, menangkap dan membalikkan
posisi tubuhnya (Harrison. 1961).
3.2
Tingkah Laku Bertarung (Agonistik)
Tabel 2. Tingkah Laku Bertarung Cicak
No
|
Perilaku
|
Pola perilaku
|
Gambaran Karakteristik
|
Waktu
|
Durasi
|
6
|
Agonistik
(bertarung)
Investigasi
(Penyelidikan)
|
Pergerakan tubuh saat ada
predator
|
Ketika pengamatan tidak
teramati
|
-
|
-
|
Pertahanan tubuh terhadap
predator
|
Ketika pengamatan tidak
teramati
|
-
|
-
|
||
Respon terhadap adanya
predator
|
Ketika pengamatan tidak
teramati
|
-
|
-
|
||
Cara menyelidiki predator
|
Ketika pengamatan tidak
teramati
|
-
|
-
|
||
Cara menghindari saat ada
predator
|
Ketika pengamatan tidak
teramati
|
-
|
-
|
||
Cara lainnya saat ada
predator
|
Ketika pengamatan tidak
teramati
|
-
|
-
|
Berdasarkan tabel di atas pada
saat pengamatan tingkah laku bertarung ini tidak teramati sehingga tidak
diketahui bagaimana pergerakan tubuh saat ada predator, pertahanan tubuh saat
ada predator, respon terhadap adanya predator, cara menyelidiki predator, cara
menghindari saat ada predator, dan cara lainnya saat ada predator.
Menurut literatur oleh Jonny Lambon dalam blognya http://jolambons.blogspot.com tingkah
laku mencari perlindungan merupakan tingkah laku hewan yang cenderung mencari
kondisi lingkungan yang optimum agar terhindar dari pemangsanya. Cicak apabila
terancam akan kehadiran predator akan merayap dengan cepat mencari tempat yang
lebih tinggi sehingga predator tidak dapat menangkapnya. Apabila cicak
tertangkap oleh predator cicak akan berpura-pura mati dan memutuskan ekornya.
Pada saat cicak memutuskan ekornya, dimana ekor yang diputuskan cicak akan
tetap bergerak ke kanan dan ke kiri sehingga predator atau musuhnya akan
terkecoh. Pada saat predator terkecoh maka cicak mendapatkan peluang untuk
melarikan diri. Biasanya ekor cicak yang telah putus akan tetap bergerak dalam
waktu 5 menit. Ekor cicak yang putus akan dapat tumbuh lagi dalam beberapa
minggu. Selain memutuskan ekornya, cicak beradaptasi dengan cara
mimikri yaitu bila ada di tembok yang cerah maka kulit dari cicak juga akan
mengalami pencerahan. Bila berada ditemapat yang gelap maka warna kulitnya juga
akan ikut gelap. Sehingga kita sering menjumpai ada cicak yang berwarna gelap
dan terang. Yang paling sering menjadi predator untuk cicak adalah kucing
rumah.
Menurut literatur dalam blognya https://sites.google.com/site/merawathewan/ciri-khusus-hewan/cecakatautokek
. Cicak biasanya cuma mampu menyerang diantara sesama cicak misalnya dua cicak
jantan memperebutkan satu betina, atau jika mengintai satu sasaran untuk
dimakan. Tehnik bela diri yang dimiliki Cicak cenderung pasip yaitu melarikan
diri maupun bersembunyi jika ada predator yang muncul, adapun tehnik lain yang
dimiliki yaitu tehnik melepaskan ekor, Cicak akan melepaskan ekornya dengan
tujuan untuk mengecoh lawan, ekor yang dilepaskan masih bergerak-gerak dan
menarik perhatian lawan agar lawan mengejar dan menyerang ekor yang dilepaskan
tersebut sehingga badan cicak akan lolos dengan melarikan diri.
Yang terjadi pada
bagian ekor setelah bagian ekor diputuskan ekornya yang diputus akan
bergerak-gerak. Ekor cicak akan tumbuh kembali untuk menggantikan ekor yang
sebelumnya sudah terpuus. Bagian ekor yang sudah terputus dapat bergerak –
gerak karena fungsi ekor bagi cicak yaitu saat ekor terputus maka dapat menarik
perhatian musuh sehingga cicak dapat lari dan selamat dari bahaya.Cicak
biasanya Cuma mampu menyerang diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan
memperebutkan satu betina, atau jika mengintai satu sasaran untuk dimakan.
Teknik bela diri yang dimiliki Cicak cenderung pasip yaitu melarikan diri
maupun bersembunyi jika ada predator yang muncul, adapun tehnik lain yang
dimiliki yaitu tehnik melepaskan ekor, Cicak akan melepaskan ekornya dengan tujuan
untuk mengecoh lawan, ekor yang dilepaskan masih bergerak-gerak dan menarik
perhatian lawan agar lawan mengejar dan menyerang ekor yang dilepaskan tersebut
sehingga badan cicak akan lolos dengan melarikan diri
Peristiwa putus dan lepasnya sebagian atau seluruh bagian ekor secara spontan apabila hewan tersebut dikejar atau ditangkap ekornya disebut dengan autotomi . Mekanisme perlindungan diri dengan cara autotomi ekor ini tidak terjadi pada hewan-hewan yang ekornya berfungsi khusus, misalnya untuk berenang, berpegangan pada ranting atau dahan, dan keseimbangan.
Peristiwa putus dan lepasnya sebagian atau seluruh bagian ekor secara spontan apabila hewan tersebut dikejar atau ditangkap ekornya disebut dengan autotomi . Mekanisme perlindungan diri dengan cara autotomi ekor ini tidak terjadi pada hewan-hewan yang ekornya berfungsi khusus, misalnya untuk berenang, berpegangan pada ranting atau dahan, dan keseimbangan.
Berikut adalah kumpulan
gambar tingkah laku makan dan bertarung cicak:
|
Gambar 1. Pengamatan Makan Cicak
|
Gambar 2. Pengamatan Bertarung Cicak
|
Gambar 3. Literatur Makan Cicak
(Sumber: Anonim A. 2015)
|
Gambar 4. Literatur Bertarung Cicak
(Sumber: Anonim B. 2015)
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan:
1.
Cicak atau cicak adalah
hewan reptil yang biasa merayap di dinding atau pohon. Cicak berwarna abu-abu,
tetapi ada pula yang berwarna coklat kehitam-hitaman.
2.
Cicak
dalam proses makan langsung menggunakan lidahnya untuk menangkap mangsanya.
Biasanya cicak memakan nyamuk, laron, serangga-serangga kecil.
3.
Cicak
apabila terancam akan kehadiran predator akan merayap dengan cepat mencari
tempat yang lebih tinggi sehingga predator tidak dapat menangkapnya. Apabila
cicak tertangkap oleh predator cicak akan berpura-pura mati dan memutuskan
ekornya.
4.
Cicak biasanya cuma mampu menyerang
diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan memperebutkan satu betina, atau
jika mengintai satu sasaran untuk dimakan.
4.2
Saran
Cicak biasanya cuma mampu menyerang
diantara sesama cicak misalnya dua cicak jantan memperebutkan satu betina, atau
jika mengintai satu sasaran untuk dimakan. Untuk itu kita perlu menyeimbangkan
populasi cicak yang ada agar rantai makanan tidak terganggu. Dan dengan adanya
makalah ini kita akan dapat lebih menyadari pentingnya keberadaan cicak dalam
lingkungan kita.
DAFTAR PUSTAKA
files) (Di Akses 24 Mei 2015)
(Di Akses 24 Mei
2015)
Jonny
Lambon. 2015. http://jolambons.blogspot.com.
(Diakses 24 Mei 2015)
(Pdf files) (Di Akses 24
Mei 2015)
wow artikel yg bagus sekali ,mampir yuk kak terimakasih
BalasHapus"
https://cicakssss.hatenablog.com/"
.