PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
ILMU TINGKAH LAKU HEWAN
(ABKC 2404)
TINGKAH LAKU
MONYET EKOR PANJANG (Macaca fascicularis)
Dosen Pengasuh :
Drs. Dharmono, M.Si
Mahrudin, S.Pd, M.Pd
Maulana
Khalid Riefani, S.Si, M.Sc
Muhammad Arsyad, S.Pd, M.Pd
Asisten Dosen :
Hery Fajeriadi
Noor Alvi Syahriana
Siska
Sugiarti
Syamsudinnoor,
S.Pd
Asisten Lapangan:
Abdul
Aziz
Abdurrahim
Aulia
Azizah
Decky
Noorhaili Rahiman
Ema Lestari, S.Pd
Heri Setiono, S.Pd
Leyla Magfirah Alam
Mahdalena, S.Pd
M. Arsyad
M. Erza Yunizarrakha
M. Lutvi Ansari, S.Pd
Noor Syahdi
Rezky Ary Septyan
Sopidia Noor
Disusun Oleh :
Kelompok X
Helen Ribca Pricila (A1C213078)
Herry Setiawan (A1C213029)
Lily Eliyani (A1C213056)
Rica Okta Yunarweti (A1C213036)
Utari (A1C213062)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
MEI
2015
Topik : Tingkah Laku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Tujuan : Untuk mengamati macam-macam
tingkah laku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
Hari
/ tanggal : Minggu / 29 Maret 2015
Tempat : Kawasan Wisata Pulau Kembang Banjarmasin
I. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1) Alat
tulis
2) Kamera
3) Stopwatch
BAHAN :
1.
Monyet ekor panjang (Macaca fascicularis) yang ada di kawasan
wisata pulau kembang Banjarmasin
II. CARA KERJA
1.
Menyiapkan alat dan bahan.
2.
Bersiap melakukan pengamatan cecak rumah (Cosymbotus platyurus) pada lokasi yang
sudah ditentukan.
3.
Mengamati tingkah laku monyet ekor
panjang yang ada dikawasan wisata pulau kembang Banjarmasin pada pukul 08.45 –
16.00 Wita.
4.
Mendokumentasikan pada hal-hal yang
penting tingkah laku monyet ekor panjang tersebut melalui foto dan
video.
5.
Mengisi tabel pengamatan sesuai hasil
pengamatan ethogram.
III. TEORI DASAR
Istilah
“etologi” diturunkan dari bahasa Yunani, sebagaimana ethos (ήθος) yang berarti "kebiasaan". Pertama kali istilah ini diperkenalkan dalam bahasa
Inggris oleh Myrmekolog Amerika, William Morton Wheeler pada, 1902. Pada awalnya, sedikit pandangan berbeda dari istilah itu, diusulkan oleh John
Stuart Mill dalam System of Logic, 1843. Ia menganjurkan pengembangan sains baru,
"etologi", yang bertujuan
untuk mempelajari tingkah laku.
Monyet Ekor
Panjang atau Macaca fascicularis memang monyet populer. Monyet dengan ekor
panjang inilah yang sering kita lihat. Selain populasi monyet jenis ini
cenderung masih banyak, kemampuannya beradaptasi membuat monyet ekor panjang
terbiasa dengan kehadiran manusia sehingga banyak dipelihara.
Saat dewasa
Monyet Ekor Panjang mempunyai panjang tubuh sekitar 38-55 cm ditambah ekor
sepanjang 40-65 cm. Berat tubuh Long-tailed Macaque berkisar antara 5-9 kg
untuk jantan dan 3-6 kg untuk monyet betina. Bulu Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis) berwarna coklat
keabu-abuan hingga coklat kemerahan dengan wajah berwarna abu-abu kecoklatan
serta jambang di pipiberwarna abu-abu, terkadang terdapat jambul di atas
kepala. Hidungnya datar dengan ujung hidung menyempit. Monyet ini memiliki gigi
seri berbentuk sekop, gigi taring dan geraham untuk mengunyah makanan.
Monyet Ekor Panjang hidup berkelompok dengan anggota antara 5 hingga 40-an ekor
lebih. Dalam satu kelompok terdapat 2-5 pejantan dengan jumlah betina 2-5
kali lipatnya dengan salah satu monyet jantan sebagai pemimpin kelompok. Seekor
pejantan biasanya melakukan perkawinan dengan beberapa betina sekaligus.
Monyet yang
populer dipelihara dan dijadikan hiburan topeng monyet termasuk hewan omnivora.
Makanannya bervariasi mulai dari buah, daun, bunga, umbi,
jamur, serangga, siput, rumput muda, bahkan kepiting. Meskipun mayoritas yang
dikonsumsi adalah buah-buahan (http://id.scribd.com/doc/225558254/Laporan-Perilaku-Monyet#scribd).
IV.
HASIL PENGAMATAN
a.
Tabel Pengamatan Perilaku Monyet Ekor Panjang (Macaca fascicularis)
|
Kelompok
|
Ciri fisik
|
|
Jantan dewasa
Betina dewasa
Jantan Remaja
Betina remaja
Anak-anak
|
Jantan dewasa tubuhnya lebih besar, alat kelamin
terlihat jelas, dan warna tubuh abu-abu
|
|
Betina dewasa tubuhnya besar, tetapi tidak memiliki
penis dan ada yang menggendong anak, serta payudaranya terlihat.
|
|
|
Jantan remaja tubuhnya lebih kecil di banding jantan
dewasa
|
|
|
Betina remaja tubuhnya lebih kecil dibanding betina
dewasa, dan tidak menggendong anak
|
|
|
Anak-anak tubuhnya sangat kecil, ada yang masih
digendong oleh induknya, bulu tubuh berwarna hitam.
|
No
|
Perilaku
|
Pola perilaku
|
Gambaran karakteristik
|
waktu
|
Durasi
|
|
1.
|
Alelomatik
(Berkelompok)
|
Aktivitas kelompok
|
Aktivitas kelompok berupa saling berinteraksi antar anggota
kelompok (mencari kutu)
|
09.12 – 09.20
|
8 menit
|
|
Jumlah anggota kelompok
|
Anggota kelompok berjumlah 12 ekor (yang teramati)
|
14.05 – 14.12
|
7 menit
|
|||
|
|
Cara mengambil makanan
|
Mengambil makanan menggunakan tangan, kemudian
mengupas dan menggigit makanan
|
10.10 – 10.40
|
30 menit
|
|
|
|
Mengunyah makanan
|
Makanan dikunyah menggunkan gigi dan kemudian di
simpan pada kantong yang terletak di bawah pipinya
|
10.10 – 10.40
|
30 menit
|
|
2.
|
Inestif
(Makan)
|
Jenis makanan
|
Makanan yang makan berupa buah-buahan (pisang dan
rambutan), kacang dan telur
|
10.10 – 10.40
|
30 menit
|
|
Lama menunggu makanan
|
Menunggu pengunjung datang untuk memberinya makanan
|
10.10 – 10.40
|
30 menit
|
|||
Tempat saat makanan
|
Tempat makannya di jalan, atau di atas akar nafas
|
10.10 – 10.40
|
30 menit
|
|||
Pergerakan tubuh pada saat makan
|
Pergerakan tubuhnya pada saat makan berupa mengupas
kulit buah-buahan, kacang-kacangan dangan menggunakan gigi dan tangan
|
10.10 – 10.40
|
30 menit
|
|||
3.
|
Eliminatif
(Buang air)
|
Cara membuang air (posisi)
|
Cara membuang air adalah dengan posisi duduk
(membuang air besar dan kecil)
|
09.42 – 09.44
|
2 menit
|
|
Bagian tubuh yang bergerak
|
Bagian tubuh yang bergerak ketika buang air adalah
penis bergerak pada saat buang air kecil
|
09.42 – 09.44
|
2 menit
|
|||
4.
|
Epilimatik
(Care giving)
Etepimelatik
(Care soliciting/saling bersosialisasi)
|
Interaksi sosial (jantan dewasa- jantan dewasa)
|
Interaksi jantan dewasa dengan jantan dewasa berupa
saling menatap kemudian memperlihatkan taring masing-masing dengan
mengeluarkan suara
|
08.50 – 08.54
|
4 menit
|
|
Interaksi sosial (jantan dewasa- jantan remaja)
|
Interaksi jantan dewasa dengan jantan remaja adalah
dengan jantan remaja yang menjauhi jantan dewasa ketika didekati
|
10.20 -10.22
|
3 menit
|
|||
Interaksi sosial (betina dewasa- betina dewasa)
|
Interaksi betina dewasa dengan betina dewasa berupa
saling merebutkan anak yang digendong dari salah satu betina tersebut
|
09.44 – 09.50
|
2 menit
|
|||
Interaksi sosial (betina dewasa-betina remaja)
|
Interaksi betina dewasa dengan betina remaja berupa
betina remaja mencarikan kutu betina dewasa saat duduk di ranting pohon.
|
09.44 – 09.50
|
6 menit
|
|||
Interaksi antar pasangan (jantan dewasa – betina
dewasa)
|
Interaksi antara jantan dewasa dengan betina dewasa
adalah dengan melakukan hubugan seksual (kawin), memasukkan dan mengeluarkan
penis dari vagina (kopulasi) sebanyak 5 kali
|
09.00 – 09.01
|
1 menit
|
|||
Interaksi sosial (jantan dewasa- anak-anak)
|
Interaksi antara jantan dewasa dengan anak-anak
adalah berupa jantan dewasa menghampiri anak-anak, kemudian mengangkat
anak-anak tersebut supaya dapat mencari kutu jantan dewasa
|
09.15 – 09.17
|
2 menit
|
|||
Interaksi dengan hewan lain
|
Interaksi dengan hewan lain dapat berupa membunyikan
alaram call tanda bahaya karena ada ular
|
09.42 – 09.43
|
1 menit
|
|||
Interaksi dominan (alpha) dengan sub ordinan
|
Interaksi antara dominan dan sub ordinan berupa sub
ordinan takut dengan dominan jika di dekati dengan dominan tersebut
|
08.50 – 08.53
|
3 menit
|
|||
Interaksi lainnya
|
Interaksi lainnya berupa sesama jantan remaja saling
bermain di ranting-ranting pohon.
|
08.52 – 08.53
|
1 menit
|
|||
5.
|
Kawin
|
Cara kawin
|
Cara kawin monyet ekor panjang ini adalah dengan
betina mengankat pantatnya, kemudian jantan memasukkan penisnya dari belakang
ke vagina si betiana
|
09.00 – 09.01
|
1 menit
|
|
Gerakan saat mencari pasangan
|
Gerakan saat mencari pasangan adalah berupa mengejar
atau menghindari pasangan atau jantan mengejar si betina
|
08.05 – 09.00
|
10 menit
|
|||
Mendekati pasangan
|
Mendekati pasangan dengan mencium bagian belakang
tubuh dari betina
|
09.00 – 09.02
|
2 menit
|
|||
Respon terhadap pasangan (stimulus)
|
Respon terhadap pasangan adalah berupa diam dan
menerima pasangan
|
09.00 – 09.02
|
2 menit
|
|||
Respon saat ada gangguan saat kawin
|
Respon saat ada gangguan saat kawin adalah berupa
langsung lari ketika ada gangguan
|
09.03 – 09.04
|
1 menit
|
|||
Pergerakan tubuh lainnya saat kawin
|
Pergerakkan tubuh lainya saat kawin adalah
memasukkan dan mengeluarkan penis ke vagina kurang lebih 5 kali
|
09.00-09.02
|
2 menit
|
|||
6.
|
Agonistik
(bertarung)
Investigasi
(Menyediakan)
|
Pergerakkan tubuh saat ada predator
|
Pergerakan tubuh saat ada predator adalah dengan
melompat-lompat dari ranting yang satu ke ranting yang lainnya
|
09.42 -09.45
|
3 menit
|
|
Pertahanan tubuh terhadap predator
|
Pertahanan tubuh terhadap predator adalah dengan
mengeluarkan dan menunjukkan giginya yang bertaring
|
09.42 -09.45
|
3 menit
|
|||
Respon terhadap adanya predator
|
Respon terhadap adanya predator adalah berupa
membunyikan suara berupa alarm call
|
09.42 -09.45
|
3 menit
|
|||
Cara menyelidiki predator
|
Cara menyelidiki predator adalah dengan menatap
terus menerus, jika predator sudah dekat
|
09.42 -09.45
|
3 menit
|
|||
Cara menghindari predator
|
Cara menghindari predator adalah dengan naik /
memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi
|
09.42 -09.45
|
3 menit
|
|||
Cara lainnya saat ada predator
|
Cara lainnya saat ada predator adalah mengiram
dengan suara keras
|
09.42 -09.45
|
3 menit
|
|||
7.
|
Bermain dan latihan
|
Aktivitas bermain / latihan
|
Aktivitas bermain berupa saling kejar mengejar di
atas ranting pohon
|
13.43 – 13.45
|
2 menit
|
|
8.
|
Istirahat
(Diam)
|
Tempat istirahat/ tidur/ diam
|
Tempat istirahatnya adalah diam berbaring di ranting pohon
|
09.00 – 09.10
|
10 menit
|
|
Posisi istirahat/ tidur/ diam
|
Posisi istirahatnya adalah dengan berbaring
menyamping, duduk santai di ranting pohon
|
09.00 – 09.08
|
8 menit
|
|||
Cara istirahat/ tidur/ diam
|
Cara istirahat adalah berbaring sambil mencari kutu
|
09-00 – 09.05
|
5 menit
|
|||
Pergerakan bagian tubuh saat istirahat
|
Pergerakan bagian tubuh saat istirahat adalah dengan
berubah-ubah posisi seperti tengkurap dan duduk
|
09-00 – 09.05
|
5 menit
|
|||
Berkelompok atau sendiri
|
Berkelompok baik jantan atau betina
|
08-50 – 08.55
|
5 menit
|
|||
Tingkah laku saat istirahat/ diam
|
Tingkah laku saat istirahat adalah dengan saling
berinteraksi (mencari kutu)
|
08.51 – 08.54
|
3 menit
|
|||
|
|
Mencari kutu menggunakan tangan lalu dimasukkan
kedalam mulutnya
|
|
08.45-08.46
|
1menit
|
|
|
|
Tubuhnya merosot dari atas pohon / ranting ke tanah
|
|
11.00 – 11.01
|
1 menit
|
|
|
|
Menggaruk kepalanya dengan menggunakan kaki dan
menggaruk badan dengan menggunakan tangan
|
|
13.00
|
20 detik
|
|
|
|
Menggendong anak di bawah perut
|
|
09.02 – 09.04
|
2 menit
|
|
|
|
Dia sedang birahi dengan memusutkan penisnya,
kemudian menutup penisnya menggunakan bungkus kacang
|
|
10.38
|
20 deik
|
|
|
|
Bermain prosotan dan berenang dengan alur yang
teratur
|
|
14.10 – 14.27
|
17 menit
|
|
|
|
Memegang gelas aqua dengan tangan dan
kaki kemudian diminum
|
|
13.45
|
30 detik
|
|
|
|
Minum dengan menggunkan botol
|
|
13.45
|
3 detik
|
|
9.
|
Aktivitas Lainnya *
|
Memakan bunga (tanaman rawa)
|
|
13.55 – 13.56
|
1 menit
|
|
|
|
Ketika buang air besar belum selesai, dia langsung
berpindah-pindah tempat
|
|
11.45 – 11.48
|
3 menit
|
|
|
|
Buang air kecil di ranting pohon, dan membersihkan
sisa kencing di kaku dengan cara menjilatnya
|
|
14.05 -14.06
|
1 menit
|
|
|
|
Cara berpindah tempat dari satu akar nafas yang satu
dengan yang lain dengan cara melompot (sma dengan cara saat berada dipohon)
|
|
14.43 – 15.00
|
7 menit
|
|
|
|
Cara menyusui dengan membawa anaknya kemana-kemana
sambil menyusui
|
|
08.57 - 08.59
|
2 menit
|
|
|
|
Monyet kembali keluar dari sarang (beraktivitas)
yaitu monyet berenang (mandi), kemudian saling menyelam
|
|
15.55 – 16.00
|
5 menit
|
|
|
|
Kepala antar individu ke dalam sungai kecil,
mengeringkan badannya dengan menggulung badan di lantai, mengibaskan bulu
berjemur.
|
|
15.55 – 16.00
|
5 menit
|
|
b. Gambar Hasil Pengmatan
Morfologi
a)
Berdasarkan Hasil Pengamatan
|
Prilaku etepimelatik Prilaku investigasi
Prilaku ingestif Prilaku istirahat
Dokumentasi
Pribadi .2015
Keterangan:
1. Kepala (caput)
2. Mata (organon visus)
3. Celah mulut (rima oris)
4. Daun telinga (auricularia)
5. Jari (digiti)
6. Kaki (pes)
7. Lengan atas (bractium)
8. Lengan bawah (antebractium)
9. Badan (truncus)
10. Hidung (nasal)
|
b)
Berdasarkan
Literatur
Anonim a.2015
Anonim b.2015
Anonim c.2015 Anonim
d.2015
Anonim
e.2105
Keterangan:
1. Kepala (caput) 6. Mata (organon visus)
2. Celah mulut (rima oris) 7. Daun telinga (auricularia)
3. Jari (digity) 8. Kaki (pes)
4. Lengan atas (bractium) 9. Lengan bawah (antebractium)
5. Badan (truncus) 10. Hidung
(nasal)
|
V.
ANALISIS
DATA
Klasifikasi :
Phylum :
Chordata
Sub phylum :
Vertebrata
Class :
Mamalia
Ordo :
Primata
Sub ordo :
Anthropoidae
Family :
Cerchopithecidae
Genus :
Macaca
Spesies : Macaca fascicularis
Sumber : Napier
dan Napier, 1967
(Dikutip dalam http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf)
Berdasarkan pengamatan ciri fisik dari
monyet ekor panjang ini adalah pada jantan dewasa tubuhnya lebih besar, alat
kelamin terlihat jelas, dan warna tubuh abu-abu, betina dewasa tubuhnya besar, tetapi
tidak memiliki penis dan ada yang menggendong anak, serta payudaranya terlihat, jantan remaja tubuhnya
lebih kecil di banding jantan dewasa,
betina remaja tubuhnya lebih kecil dibanding
betina dewasa, dan tidak menggendong anak, anak-anak tubuhnya
sangat kecil, ada yang masih digendong oleh induknya, bulu tubuh berwarna hitam.
Menurut literatur monyet ekor
panjang tergolong monyet kecil yang berwarna coklat dengan bagian perut lebih
muda dan disertai rambut keputih-putihan yang jelas pada bagian muka. Dalam perkembangannya
rambut yang tumbuh pada muka tersebut berbeda-beda antara individu satu dengan
individu lainnya. Perbedaan warna ini dapat menjadi indikator yang dapat
membantu mengenali individu berdasarkan jenis kelamin dan kelas umurnya Bayi
monyet yang baru lahir memiliki rambut yang berwarna hitam dengan muka dan
telinga berwarna merah (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
Berdasarkan hasil pengamatan kelompok kami pada
monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), di peroleh data
sebagai berikut :
1.
Pengamatan Alelomatik (Berkelompok)
Pada pukul 09.12 – 09.20 monyet ekor panjang melakukan aktivitas kelompok berupa saling berinteraksi
antar anggota kelompok seperti mencari kutu selama 8 menit. Pada pukul 14.05 –
14.12 monyet ekor panjang berkelompok yang berjumlah
12 ekor (yang teramati) selama 7 menit.
Pada pukul 10.10 – 10.40 monyet ekor panjang mengambil makanan
menggunakan tangan, kemudian mengupas dan menggigit makanan, makanan tersebut
dikunyah menggunkan gigi dan kemudian di simpan pada kantong yang terletak di
bawah pipinya selama 30 menit.
Menurut
literatur monyet ekor panjang hidup berkelompok (sosial) yang
terdiri dari banyak jantan dan banyak betina yang jumlah anggotanya berkisar
antara 6-58 ekor. Satu kerajantan dewasa merupakan kera terkuat yang disebut
dengan individu Alpha, memimpin suatu kelompok dan mendominasi anggota
lainnya. Dengan demikian individu ini terlihat sangatbanyak melakukan
pergerakan dan biasanya lebih banyakmelakukan perilaku agresif untuk melindungi kelompoknya. Pada saat
bersamaan, kerajantan dewasa banyak terlihat aktif untuk melakukanpendekatan (courtship)
dan kawin (mating). Inisiasi untuk aktivitas kawin banyak dilakukanoleh
kera jantan dewasa. Kera jantan dewasa lebihbanyak beristirahat setelah
pergerakan mencari makandan kebutuhan makannya terpenuhi. Objek
manipulasidengan menggunakan batu atau ranting yang berada didekatnya terlihat
banyak dilakukan oleh monyet (ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393).
2.
Pengamatan Ingestif (Makan)
Pada
pukul 10.10
– 10.40 monyet ekor panjang makanan, jenis makanan tersebut adalah berupa
berupa buah-buahan (pisang dan rambutan), kacang dan telur, monyet ekor panjang
makan kurang lebih selama 30 menit.
Monyet ekor panjang juga menunggu makanan pada jam tersebut yaitu
menunggu pengunjung datang untuk memberi monyet tersebut makanan.
Tempat makan monyet ekor panjang ini seperti di jalan, atau di atas akar
nafas tumbuhan yang ada di wilayah tersebut. Pergerakan tubuhnya pada saat
makan berupa mengupas kulit buah-buahan, kacang-kacangan dangan menggunakan
gigi dan tangan.
Menurut literatur aktivitas makan merupakan aktivitas mencari makan dan
memegang makanan. Urutan pada aktivitas makan, dimulai dengan mencium pakan
terlebih dahulu, kemudian digigit dengan mulut atau mengambil pakan yang telah
digigit dengan satu atau kedua tangannya, penciuman merupakan detector utama
dalam mencari pakan oleh seekor hewan. Saat memilih pakan, seekor hewan dengan
nalurinya
akan
memilih bahan pakan yang tinggi nilai gizinya, tidak membahayakan kesehatannya,
juga memiliki bau dan cita rasa yang sesuai dengan seleranya (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
Primata mempunyai tingkah laku makan
yang khas, yaitu dapat menggenggam makanan yang akan dimakan dan perkembangan
sekum yang baik sehingga meningkatkan kemampuan sistem digesti dalam mencerna
makanan. Primata memiliki naluri terhadap makanan yang perlu dimakan, dan hal
ini mempengaruhi tingkah laku makan mereka(http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf).
Monyet ekor panjang di lingkungan alaminya bersifat frugivora dengan makanan utamanya berupa buah. Kriteria buah yang dipilih oleh monyet biasanya dilihat berdasarkan warna, bau, berat buah, dan kandungan nutrisi. Selain buah, jenis makanan yang biasa dikonsumsi monyet ekor panjang adalah daun, umbi, bunga, biji, dan serangga (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
Monyet ekor panjang di lingkungan alaminya bersifat frugivora dengan makanan utamanya berupa buah. Kriteria buah yang dipilih oleh monyet biasanya dilihat berdasarkan warna, bau, berat buah, dan kandungan nutrisi. Selain buah, jenis makanan yang biasa dikonsumsi monyet ekor panjang adalah daun, umbi, bunga, biji, dan serangga (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
3.
Pengamatan Eliminatif (Buang
Air)
Pada pukul 09.42 – 09.44 cara membuang air monyet ekor panjang adalah
dengan posisi duduk (membuang air besar dan kecil) dan bagian tubuh yang
bergerak ketika buang air adalah penis bergerak pada saat buang air kecil
selama kurang lebih 2 menit.
4. Pengamatan Epilimatik
(Care giving)
Etepimelatik
(Care soliciting/saling bersosialisasi)
Pada 08.50 – 08.54 monyet ekor panjang
melakukan interaksi antara jantan dewasa
dengan jantan dewasa berupa saling menatap kemudian memperlihatkan taring
masing-masing dengan mengeluarkan suara selama 4 menit.
Pada pukul 10.20 -10.22 monyet ekor panjang melakukan
interaksi antara jantan dewasa dengan
jantan remaja adalah dengan jantan remaja yang menjauhi jantan dewasa ketika
didekati selama 3 menit.
Pada pukul 09.44 – 09.50 monyet ekor panjang melakukan
interaksi betina dewasa dengan betina dewasa berupa saling merebutkan anak yang
digendong dari salah satu betina tersebut selama 2 menit.
Pada pukul 09.00 – 09.01 monyet ekor panjang melakukan
interaksi antara jantan dewasa dengan betina dewasa adalah dengan melakukan
hubugan seksual (kawin), memasukkan dan mengeluarkan penis dari vagina
(kopulasi) sebanyak 5 kali selama 1 menit.
Pulau 09.15 – 09.17
monyet ekor panjang melakukan interaksi
antara jantan dewasa dengan anak-anak adalah berupa jantan dewasa
menghampiri anak-anak, kemudian mengangkat anak-anak tersebut supaya dapat
mencari kutu jantan dewasa selama 2 menit.
Pada pukul 09.42 – 09.43 monyet
ekor panjang melakukan interaksi dengan hewan lain berupa membunyikan alaram
call tanda bahaya karena ada ular membunyikan alaram call ini selama 1 menit.
Pada pukul 08.50 – 08.53 monyet ekor
panjang melakukan interaksi antara dominan dan sub ordinan berupa sub ordinan
takut dengan dominan jika di dekati dengan dominan tersebut peristiwa itu
terjadi selama 3 menit.
Pada pukul 08.52 – 08.53 monyet ekor panjang melakukan interaksi lainnya
berupa sesama jantan remaja saling bermain di ranting-ranting pohon selama 1
menit.
Menurut literatur primata mempunyai perilaku lengkap yang
digunakan untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan anggota kelompok lain.
Perilaku komunikasi ini berkembang karena primata adalah hewan sosial (Rowe,
1996). Monyet ekor panjang aktif secara teratur dari fajar sampai petang (Diurnal)
(Payne, Francis, Philips dan Kartikasari, 2000). Aktivitas monyet lebih
banyak dilakukan di atas permukaan tanah (semi terrestrial) dibandingkan
di atas pohon. Monyet ekor panjang bersifat sosial dan hidup dalam kelompok
yang terdiri atas banyak jantan dan banyak betina (multi male-multi female).
Dalam satu kelompok monyet ekor panjang terdiri atas 20-50 individu. Jumlah
individu setiap kelompok ditentukan oleh predator, pertahanan terhadap sumber
makanan, dan efisiensi dalam aktivitas mencari makan (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf ).
5.
Pengamatan
Kawin
Pada pukul 09.00 – 09.01 monyet ekor panjang kawin dengan
cara betina mengangkat pantatnya, kemudian jantan memasukkan penisnya dari
belakang ke vagina si betiana selama 1
menit.
Pada pukul 08.05 – 09.00 monyet ekor panjang melakukan gerakan untuk mencari pasangan adalah berupa
mengejar atau menghindari pasangan atau jantan mengejar si betina selama 10
menit.
Pada pukul 09.00 – 09.02 monyet ekor panjang mendekati
pasangan dengan mencium bagian belakang tubuh dari betina selama
2 menit.
Pada pukul 09.00 – 09.02 monyet ekor panjang melakukan respon
terhadap pasangan dapat berupa diam dan menerima pasangan selama 2 menit.
Pada pukul 09.03
– 09.04 monyet ekor panjang melakukan respon saat ada
gangguan pada saat monyet tersebut sedang melakkan kawin
adalah berupa langsung lari ketika ada gangguan selama 1
menit.
Pada pukul 09.00-09.02 monyet ekor panjang melakuakan pergerakkan
tubuh lainya saat kawin adalah memasukkan dan mengeluarkan penis ke vagina
kurang lebih 5 kali monyet ekor
panjang melakukan hal tersebut selama 2 menit.
Menurut
literatur perilaku kawin banyak dilakukan pada pagi
hari saat pemberian pakan oleh pengelola Taman pada saat kera-kera tersebut
berkumpul, Dengan berkumpulnya kera tersebut memungkinkan kera akan lebih
banyak memiliki kesempatan untuk melakukan pendekatan (courtship) dan
kawin (mating). Pernyataan ini sesuai dengan penelitian Nurhasanah
(2007) yang menyatakan bahwa frekuensi perilaku kawin pada kelompok kera ekor panjang di
Pancalikan, Ciamis banyak terjadi pada pagi hari (ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393).
Tingkah
laku seksual monyet dalam sehari dapat terjadi antara 8-10 kali perkawinan
selama setengah menit sampai 2 menit. Apabila perkawinan/kopulasi berhasil
dapat dilakukan lebih dari 2 menit. Tingkah laku seksual dapat dibedakan atas
inisiatif jantan dewasa yaitu jantan dewasa mendekati betina, mengamati bagian
genitalnya dan menciuminya karena ada bau yang khas kemudian mengawininya.
Sedangkan inisiatif dari betina dewasa yaitu betina dewasa mendekati jantan
dewasa kemudian menunjukkan sikap representatifnya atau kadang-kadang
memperlihatkan alat genitalnya dan selanjutnya jantan dewasa mengawini betina
(kopulasi)
6.
Pengamatan Agonistik
(Bertarung) dan Investigasi (Penyelidikan)
Pada pukul 09.42 - 09.45 monyet ekor
panjang melakukan pergerakkan tubuh saat ada predator adalah dengan
melompat-lompat dari ranting yang satu ke ranting yang lainnya, monyet ekor
panjang juga melakukan pertahanan tubuh terhadap predator adalah dengan
mengeluarkan dan menunjukkan giginya yang bertaring, monyet ekor panjang
melakukan respon terhadap adanya predator adalah berupa membunyikan suara
berupa alarm call, cara menyelidiki predator monyet ekor panjang adalah dengan menatap terus menerus, jika
predator sudah dekat, cara monyet ekor panjang menghindari predator adalah
dengan naik / memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi, cara lainnya yang
dilakukan monyet ekor panjang saat ada
predator adalah mengiram dengan suara keras selama 3 menit.
Menurut literatur monyet
ekor panjang didasari insting untuk
bertarung, mereka akan bertarung habis-habisan. Kedua pejantan yang bertarung
akan mengeluarkan suara yang keras dan melengking, saling mengancam lawannya.
Adapun prilaku monyet ekor panjang untuk mempertahankan hidupnya, sebagai
berikut :
a.
Monyet akan lari kemudian meloncat naik
ke pohon apabila mereka terancam oleh serangan binatang lainnya. Atau monyet
akan menerkam binatang yang membahayakan dirinya.
b.
Biasanya monyet jantan yang besar
sebagai ketua kelompok akan berkelahi antar ketua kelompok monyet yang lain
untuk mempertahankan wilayahnya.
c.
Monyet akan mendekap dan menggendong
anaknya terus naik ke atas pohon, apabila ada bahaya mengancam (http://yanaputra81.blogspot.com/2010/01/prilaku-hewan.html).
7. Pengamatan Bermain dan Latihan
Pada pukul 13.43 – 13.45 aktivitas bermain antara monyet
remaja dengan remaja saling bermain, ada juga monyet dewasa dengan remaja,
monyet ekor panjang ini saling bermain dengan durasi yang cukup sebentar yaitu
2 menit saat kami melakukan pengamatan.
Menurut literatur tingkah laku bermain monyet ekor panjang
dapat saling berdekapan, berkejar-kejaran, saling menggigit dan bergulat.
Tingkah laku saling berdekapan banyak dilakukan anak jantan terhadap remaja jantan.
Kelakuan bermain berkejar-kejaran banyak dilakukan antara anak jantan. Tingkah
laku ini lebih banyak dilakukan jantan dewasa terhadap individu lainnya yang
lebih muda untuk mempertahankan hirarkhinya. Namun demikian dapat pula untuk
merebut atau menggeser status pimpinan kelompok (http://www.google.com/limnologi.lipi.go.id.27_aktivitas_harian_dan_populasi_erie_kolya.pdf).
8. Pengamatan Istirahat (Diam)
Pada pukul 09.00 – 09.10 monyet ekor panjang beristirahat dengan berbaring di ranting pohon selama 10 menit. 09.00-09.08 Monyet ekor panjang posisi istirahatnya dengan berbaring
menyamping, duduk santai di ranting pohon dengan durasi waktu 8 menit. Pada
pukul 09.00-09.05 cara istirahat monyet
ekor panjang berbaring sambil mencari kutu dengan durasi waktu 5 menit. Pada
pukul 09.00-09.05 monyet ekor panjang melakukan pergerakan pada bagian tubuh
saat istirahat adalah dengan berubah-ubah posisi seperti tengkurap dan duduk.
Pada pukul 08-50 – 08.55 monyet ekor panjang saat beristirahat yaitu secara
berkelompok baik jantan atau betina dengan duarsi waktu 5 menit. 08.51 – 08.54
monyet ekor panjang memiliki tingkah laku saat istirahat adalah dengan saling
berinteraksi (mencari kutu) dengan durasi waktu 3 menit.
Menurut literatur monyet ekor panjang tidur di atas pohon
secara berpindah-pindah untuk menghindar dari pemangsa (http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf). Aktivitas
istirahat banyak dilakukan siang hari mulai pukul 11.30 sampai pukul 15.00
tetapi sebagian besar monyet masih ada yang melakukan aktivitas. Aktivitas
istirahat monyet ekor panjang dilakukan siang hari kemudian aktif lagi untuk
mencari makan pada sore hari. Hal ini erat kaitannya dengan temperatur.
Temperatur siang hari umumnya relatif lebih panas dibandingkan pagi hari dan
sore hari. Monyet ekor panjang istirahat dengan cara duduk diam di atas dahan.
Kadang-kadang monyet istirahat dengan cara berbaring terlentang atau telungkup
pada dahan pohon. Sambil istirahat monyet ekor panjang menggerak-gerakan
tubuhnya, mengutui dirinya sendiri dan sambil membersihkan badannya (http://www.google.com/limnologi.lipi.go.id.27_aktivitas_harian_dan_populasi_erie_kolya.pdf ).
9. Pengamatan Aktivitas Lainnya
Saat melakukan pengamatan pada pukul 08.45-08.46 monyet ekor panjang Mencari kutu menggunakan tangan lalu
dimasukkan kedalam mulutnya dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul 11.00 –
11.01 monyet ekor panjang tubuhnya
merosot dari atas pohon / ranting ke tanah dengan durasi waktu 1 menit. Pada
pukul 13.00 monyet ekor panjang Menggaruk kepalanya dengan menggunakan kaki dan
menggaruk badan dengan menggunakan tangan selama 20 detik. Pada pukul 09.02 –
09.04 monyet ekor panjang menggendong anak di bawah perut dengan durasi waktu 2
menit. Pada pukul 10.38 monyet ekor panjang yang sedang birahi memusutkan
penisnya, kemudian menutup penisnya menggunakan bungkus kacang dengan durasi 20
detik. Pada pukul 14.10 – 14.27 monyet ekor panjang bermain prosotan dan berenang
dengan alur yang teratur selama 17 menit. Pada pukul 13.45 monyet ekor
panjang memegang gelas aqua dengan
tangan dan kaki kemudian diminum selama 30 detik. Pada pukul 13.45 minum dengan
menggunkan botol selama 3 detik. Pada pukul 13.55 – 13.56 monyet ekor panjang
memakan bunga (tanaman rawa) dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul 11.45 – 11.48 monyet ekor panjang Ketika
buang air besar belum selesai, dia langsung berpindah-pindah tempat dengan
durasi waktu 3 menit. Pada pukul 14.05
-14.06 monyet ekor panjang buang air
kecil di ranting pohon, dan membersihkan sisa kencing di kaku dengan cara
menjilatnya dengan durasi waktu 1 menit. Pada pukul 08.57 - 08.59 monyet ekor panjang menyusui dengan cara membawa anaknya
kemana-kemana sambil menyusui dengan durasi
waktu 2 menit. Pada pukul 15.55 – 16.00 monyet ekor
panjang kembali keluar dari sarang (beraktivitas)
yaitu monyet berenang (mandi), kemudian saling menyelam dengan durasi waktu 5
menit. Pada pukul 15.55 – 16.00 monyet ekor panjang memasukan Kepala antar individu ke dalam
sungai kecil, mengeringkan badannya dengan menggulung badan di lantai,
mengibaskan bulu berjemur dengan durasi waktu 5 menit.
Menurut literatur perilaku grooming ini merupakan
perilaku sosial yang dapat dilakukan oleh kera baik antar usia dan antar jenis
kelamin, oleh karena itu perilaku ini akan dipengaruhi oleh besarnya jumlah
anggota kelompok. Semakin besar jumlah anggota kelompok maka perilaku grooming
akan semakin jarang dilakukan dan sebaliknya jika jumlah anggota kelompok
sedikit (ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393).
Menurut
literatur tingkah laku sosial lain sempat tercatat adalah pengasuhan anak oleh
induk. Saat istirahat merupakan waktu yang paling banyak terlihat kegiatan
pengasuhan anak. Pengasuhan ini tidak hanya antara induk dan bayinya saja akan
tetapi melibatkan beberapa individu lain seperti anak-anak dan beberapa
individu pradewasa. Kegiatan yang berlangsung dalam pengasuhan anak meliputi
kegiatan berkumpul dan mengasuh anak secara bergantian termasuk di dalamnya kegiatan
bermain dan mendekap bayi. Kegiatan mendekap bayi dilakukan saat terjadi
interaksi agonistik antara monyet dewasa dalam memperebutkan makanan sehingga
menimbulkan keributan dan ketegangan. Individu bayi yang berada di dekat
konflik tersebut merasa ketakutan dan mendekap, menepuk-nepuk bayinya,
mengelus-elus kepalanya dengan ekspresi wajah seperti layaknya ibu menenangkan
anaknya yang sedang menangis. Intensitas kegiatan sosial pengasuhan anak banyak
dilakukan pada saat istirahat. Beberapa individu anak-anak dan pradewasa
mengerumuni bayi yang sedang diasuh induknya, kemudian melakukan kegiatan
grooming, bermain dengan bayi dan berkejaran dalam jarak relatif dekat.
VI.
KESIMPULAN
Dari
hasil pengamatan didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1.
Aktivitas kelompok berupa saling
berinteraksi antar anggota kelompok seperti mencari kutu. Monyet ekor panjang
mengambil makanan menggunakan tangan, kemudian mengupas dan menggigit makanan,
makanan tersebut dikunyah menggunkan gigi dan kemudian di simpan pada kantong
yang terletak di bawah pipinya.
2.
Jenis makanan tersebut adalah berupa
berupa buah-buahan kacang dan telur,
monyet ekor panjang makan, monyet ekor panjang juga menunggu makanan pada jam
tersebut yaitu menunggu pengunjung datang untuk memberi monyet tersebut makanan, tempat makan onyet ekor panjang ini
seperti di jalan, atau di atas akar nafas tumbuhan yang ada di wilayah tersebut,
pergerakan tubuhnya pada saat makan berupa mengupas kulit buah-buahan, kacang-kacangan
dangan menggunakan gigi dan tangan.
3.
Cara
membuang air monyet ekor panjang adalah dengan posisi duduk (membuang
air besar dan kecil) dan bagian tubuh yang bergerak ketika buang air adalah
penis bergerak pada saat buang air kecil.
4.
Monyet ekor panjang melakukan interaksi
antara jantan dewasa dengan jantan
dewasa berupa saling menatap kemudian memperlihatkan taring masing-masing
dengan mengeluarkan monyet ekor panjang melakukan interaksi antara jantan dewasa dengan jantan remaja adalah
dengan jantan remaja yang menjauhi jantan dewasa ketika didekati monyet ekor panjang melakukan interaksi betina
dewasa dengan betina dewasa berupa saling merebutkan anak yang digendong dari
salah satu betina, monyet ekor panjang melakukan interaksi antara jantan dewasa
dengan betina dewasa adalah dengan melakukan hubugan seksual (kawin),
memasukkan dan mengeluarkan penis dari vagina (kopulasi), monyet ekor panjang
melakukan interaksi antara jantan dewasa
dengan anak-anak adalah berupa jantan dewasa menghampiri anak-anak, kemudian
mengangkat anak-anak tersebut supaya dapat mencari kutu jantan dewasa, monyet
ekor panjang melakukan interaksi dengan hewan lain berupa membunyikan alaram
call tanda bahaya karena ada ular membunyikan alaram call, monyet ekor panjang
melakukan interaksi antara dominan dan sub ordinan berupa sub ordinan takut
dengan dominan jika di dekati dengan dominan, monyet ekor panjang melakukan interaksi lainnya
berupa sesama jantan remaja saling bermain di ranting-ranting pohon
5.
Monyet ekor panjang kawin dengan cara
betina mengangkat pantatnya, kemudian jantan memasukkan penisnya dari belakang
ke vagina si betiana monyet ekor panjang melakukan gerakan untuk mencari pasangan adalah berupa
mengejar atau menghindari pasangan atau jantan mengejar si betina monyet ekor panjang mendekati
pasangan dengan mencium bagian belakang tubuh dari betina monyet
ekor panjang melakukan respon terhadap pasangan dapat berupa diam dan menerima
pasangan monyet ekor
panjang melakukan respon saat ada gangguan
pada saat monyet tersebut sedang melakkan kawin adalah berupa langsung lari
ketika ada gangguan monyet
ekor panjang melakuakan pergerakkan tubuh lainya saat kawin adalah memasukkan
dan mengeluarkan penis ke vagina kurang lebih 5 kali.
6.
Monyet ekor panjang melakukan
pergerakkan tubuh saat ada predator adalah dengan melompat-lompat dari ranting yang
satu ke ranting yang lainnya, monyet ekor panjang juga melakukan pertahanan
tubuh terhadap predator adalah dengan mengeluarkan dan menunjukkan giginya yang
bertaring, monyet ekor panjang melakukan respon terhadap adanya predator adalah
berupa membunyikan suara berupa alarm call, cara menyelidiki predator monyet
ekor panjang adalah dengan menatap terus
menerus, jika predator sudah dekat, cara monyet ekor panjang menghindari
predator adalah dengan naik / memanjat ke atas pohon yang lebih tinggi, cara
lainnya yang dilakukan monyet ekor panjang
saat ada predator adalah mengiram dengan suara.
7.
Aktivitas bermain antara monyet remaja
dengan remaja saling bermain, ada juga monyet dewasa dengan remaja, monyet ekor
panjang ini saling bermain dengan durasi yang cukup sebentar.
8.
Aktivitas bermain berupa saling kejar
mengejar di atas ranting pohon, tempat istirahatnya adalah diam berbaring di ranting pohon, posisi istirahatnya adalah
dengan berbaring menyamping, duduk santai di ranting pohon, cara istirahat
adalah berbaring sambil mencari kutu, pergerakan bagian tubuh saat istirahat
adalah dengan berubah-ubah posisi seperti tengkurap dan duduk, berkelompok baik
jantan atau betina, tingkah laku saat istirahat adalah dengan saling
berinteraksi (mencari kutu).
9.
Mencari kutu menggunakan tangan lalu
dimasukkan kedalam mulutnya, menggaruk kepalanya dengan menggunakan kaki dan
menggaruk badan dengan menggunakan tangan, tubuhnya merosot dari atas pohon /
ranting ke tanah, menggendong anak di bawah perut, dia sedang birahi dengan
memusutkan penisnya, kemudian menutup penisnya menggunakan bungkus kacang,
bermain prosotan dan berenang dengan alur yang teratur, memegang gelas aqua
dengan tangan dan kaki kemudian diminum, minum dengan menggunkan botol, memakan
bunga (tanaman rawa), ketika buang air besar belum selesai, dia langsung
berpundah-pindah tenpat, buang air kecil di ranting pohon, dan membersihkan
sisa kencing di kaku dengan cara menjilatnya, cara berpindah tempat dari satu
akar nafas yang satu dengan yang lain dengan cara melompot (sma dengan cara
saat berada dipohon), cara menyusui dengan membawa anaknya kemana-kemana sambil
menyusui, monyet kembali keluar dari sarang (beraktivitas) yaitu monyet
berenang (mandi), kemudian saling menyelam, kepala antar individu ke dalam
sungai kecil, mengeringkan badannya dengan menggulung badan di lantai.
10. Harian
monyet menunjukkan dua puncak aktivitas yaitu aktivitas makan dilakukan pagi dan
sore hari dan aktivitas istirahat banyak dilakukan siang hari.
VII.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim
a.2015:
http://andi.pradipta10.student.ipb.ac.id/files/2012/01/9290171-monkey-macaca-fascicularis-at-dalem-agung-padangtegal-temple-in-sacred-monkey-forest-ubud-bali-indo.jpg Diakses pada
tanggal 13 Mei 2015
Anonim
b.2015:
http://www.biodiversitywarriors.org/gambar/artikel/thumb/194-20140629064019-DSCN6174.jpg Diakses pada
tanggal 13 Mei 2015
Anonim
c.2015:
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjv6dgu8bx41unPASQGSzxFWGzYQMFdTO13eQfu168gmRIR9re_QQX35DvUyg4khCWVMfQacv6VPAc9KVgUo5fPO0h-M-PpTiwYEcrR4q47pYoq2VAhF6TFM3YiPwrTnE8zszIVzkwGehdW/s1600/IMG-20131026-00154.jpg Diakses pada
tanggal 13 Mei 2015
Anonim
d.2015:
http://www.yukpegi.com/travel/wp-content/uploads/2015/02/1.-Pulau-Kembang-Hutan-Wisata-Unik-Rumah-Monyet-Ekor-Panjang2.jpg Diakses pada
tanggal 13 Mei 2015
Anonim
e.2015:
http://digilib.unila.ac.id/5997/13/BAB%20II.pdf
Diakses pada tanggal 13 Mei 2015
http://www.google.com/limnologi.lipi.go.id.27_aktivitas_harian_dan_populasi_erie_kolya.pdf Diakses pada
tanggal 13 Mei 2015
ojs.unud.ac.id/index.php/BIO/article/download/12090/8393 Diakses pada
tanggal 13 Mei 2015