PRAKTIKUM
I
Topik : Daun tunggal dan
bagian-bagiannya.
Tujuan : Mengenal bagian-bagian daun dan
ciri-ciri daun tunggal
Hari/tanggal : Kamis / 27 Februari 2014
Tempat : Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN:
A. Alat
:
1. Baki/
Nampan
2. Alat
tulis
B. Bahan
:
1. Daun
Bambu (Bambusa sp.)
2. Daun
Tebu (Saccharum officinarum L.)
3. Daun
Pisang (Musa paradisiaca)
4. Daun
Jarak (Ricinus communis L.)
5. Daun
Widelia (Widelia sp.)
6. Daun
Keladi (Colocasia sp.)
7. Daun
Mangga (Mangifera indica )
II.
CARA
KERJA
1.
Mengamati bagian bagian daun : tangkai
(petiolus), pelepah (vagina), helaian (lamina), lidah-lidah (ligula).
2.
Mengamati bangun daun : lanset, bulat
telur, bulat telur terbalik, perisai, garis, pita, dsb.
3.
Mengamati ujung daun: runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang, rata, berbelah, berduri.
4.
Mengamati pangkal daun: runcing,
meruncing, tumpul, membulat, rompang, rata, berlekuk.
5.
Mengamati tepi daun: rata, bergerigi,
bergigi, bergerigi ganda, beringgit, berombak, berlekuk, bercangap, berbagi.
6.
Mengamati daging daun: tipis seperti
selaput, tipis lunak seperti kertas, seprti perkamen, seperti kulit, berdaging.
7.
Mengamati pertulangan daun: menyirip,
menjari, melengkung, sejajar.
8.
Mengamati permukaan atas dan bawah daun:
gundul, licin (mengkilap, suram, berselaput lilin), kasap, berkerut, berbingkul
bingkul, berbulu (jarang, halus, rapat, kasar)
9.
Mengamati warna daun pada permukaan atas
dan bawah.
10.
Menggambar hasil pengamatan.
III.
DASAR
TEORI
Daun merupakan bagian tumbuhan yang paling
penting dan umumnya tiap tumbuhan mempunyai sejumlah besar daun. Alat ini hanya
terdapat pada batang, bagian batang tempat duduknya atau melekatnya daun
dinamakan buku-buku (nodus) batang, dan tempat di atas daun yang merupakan
sudut antara batang dan daun dinamakan ketiak daun (axilla). Daun biasanya
tipis melebar. Kaya akan suatu zat warna hijau yang dinamakan klorofil. Daun
berfungsi sebagai alat untuk:
1.
Pengambilan zat-zat makanan (reabsorbsi)
2.
Pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3.
Penguapan air (transpirasi)
4.
Pernapasan (respirasi)
A.
Bagian-bagian
daun
Daun lengkap
terdiri dari tiga bagian yaitu:
1.
Upih daun atau pelepah daun
(vagina)
2.
Tangkai daun (petiolus)
3.
Helaian daun (lamina)
B.
Bangun/bentuk
daun
Berdasarkan letak
bagian daun yang melebar maka daun dibedakan 4 golongan, yaitu:
1.
Bagian yang terlebar kira kira di tengah
helaian daun
Tumbuhan yang
memiliki daun yang bagian terlebarnya terletah di tengah tengah helaian daun
kemungkinan bangun daunnya adalah bulat atau bundar (orbicularis), perisai
(pelitaltus), jorong (ovalis atau ellipticus), memanjang (oblongus) dan bangun
lanset (lanceolatus).
2.
Bagian yang terlebar dibawah tengah
tengah helaian daun
Daun daun yang
mempunyai bagian bagian yang terlebar di bawah tengah tengah helai daunnya
dibedakan dalam dua golongan, yaitu:
a.
Pangkal daunnya tidak bertoreh:
ovatus (oval), triangularis (segitiga), deltoideus (bangun delta), rhomboideus
(belah ketupat).
b.
Pangkal daunnya bertoreh atau
berlekuk. Dalam golongan ini termasuk bentuk-bentuk daun seperti bangun jantung
(cordatus), bangun ginjal (reniformis), bangun anak panah (sagittatus), bangun tombak (hastatus), bangun bertelinga (auriculatus).
3.
Bagian yang terlebar terletak diatas
tengah tengah helai daun
Daun dengan bagian yang terlebar terletah ditengah tengah
helaian daun kemungkinan bangun daunnya adalah bangun bulat telur sungsang (abovatus), jantung sungsang (obcordatus), segitiga terbalik (cuneatus), dan bangun sudip (spathulatus).
4.
Tidak ada bagian yang terlebar atau dari
pangkal ke ujung dapat dikatakan sama lebar
Dalam golongan
ini termasuk daun daun tumbuhan yang bisanya sempit atau lebarnya jauh berbeda
jika dibandingkan dengan panjangnya daun. Contohnya bangun garis (linearis), bangun pita (ligulatus), bangun pedang (ensiformis), bangun paku (subulatus), dan bangun jarum (acerosus).
C.
Ujung
daun (Apex felli) dan pangkal daun (Basis folli)
Ujung dan
pangkal daun dapat memperlihatkan bentuk yang beraneka ragam. Ada tujuh bentuk
ujung daun yang sering kita jumpai yaitu runcing (acutus), meruncing (acuminatus),
tumpul (obtustus), membulat (rotundus), rompang (truncatus), terbelah (restusus),
dan berduri (mucronatus).
D.
Susunan
tulang daun (nervatio atau venation)
Tulang-tulang
daun adalah bagian daun yang berfungsi untuk memberi kekuatan pada daun atau
sebagai penguat dan jalan untk pengangkutan zat-zat. Menurut besar kecilnya
tulang daun dibedakan dalam tiga macam yaitu: ibu tulang daun (costa), tulang cabang (nervus lateralis) dan urat-urat daun (vena). Berdasarkan arah tulang tulang
cabang yang besar pada helaian daun, dapat dibedakan beberapa macam susunan
tulang daun dan berdasarkan susunan tulangnya dapat dibedakan menjadi empat
golongan yaitu daun-daun yang bertulang menyirip (pennanervis), daum-daun yang bertulang menjari (palminervis), daun-daun yang bertulang
melengkung (cervinenervis), dan
daun-daun yang bertulang sejajar atau
bertulang lurus (rectinervis).
E.
Tepi
daun (margo folli)
Secara garis
besar tepi daun dapat dibedakan dalam dua macam yaitu rata (integer) dan bertoreh (divisus).
Toreh pada tepi daun sangat beranekaragam sifatnya. Biasanya toreh-toreh pada
tepi daun dibedakan dalam tiga golongan yaitu:
1.
Tepi daun yang bertoreh merdeka
Tepi daun yang
bertoreh merdeka banyak pula ragamnya, namun yang sering kita jumpai adalah
tepi daun yang dinamakan bergerigi (serratus),
bergerigi ganda / rangkap (bisseratus), bergigi
(dentatus), berringgit (crenatus), dan berombak (respondus).
2.
Tepi daun dengan toreh-toreh yang
mempengaruhi bentuknya.
Berdasrkan
dalamnya toreh-toreh pada tepi daun dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
berlekuk (lobatus), bercangap (fissus), dan berbagi (pirtitu).
F. Daging daun (intervenium)
Daging daun (intervenium) adalah bagian daun yang
terdapat diantara tulang tulang daun dan urat-urat daun. Di bagian ini zat zat
yang diambil dari luar tubuh diubah menjadi zat zat yang sesuai dengan
keperluan kehidupan tumbuhan. Tebal tipisnya helaian daun tergantung dari tebal
tipisnya daging daunnya. Oleh karena itu daging daun dapat bersifat seperti
selaput (membraceus), seperti kertas
(popyraceus), tipis lunak (herbaccus), seperti perkamen (perkamenteus), seperti kulit belulang (cortacus), dan berdaging (cornosus).
G.
Warna
daun
Secara umum kita
ketahui bahwa daun berwarna hijau, namun tidak jarang kita jumpai daun yang
berwarna tidak hijau. Selain itu warna hijau pada daun dapat memperlihatkan
banyak variasi misalnya merah, hijau bercampur atau tertutup merah atau hijau
kekuningan.
H.
Permukaan
daun
Pada umumnya
warna daun pada sisi atas dan bawah jelas berbeda, biasanya sisi atas tampak
lebih hijau, licin, atau mengkilat jika dibandingkan dengan sisi bawah daun.
Kadang-kadang pada permukaan daun terdapat alat-alat tambahan yang berupa
sisik-sisik, rambut-rambut, duri, dan lain-lain. Oleh karna itu orang
memebedakan permukaan daun ada yang licin (laevis),
gundul (glaber), kasap (scaber), berkerut (rugosus), berbingkul-bingkul (bullatus),
berbulu (pilosus), berbulu halus atau rapat (villosus), berbulu kasar (hispidus),
dan bersisik (lepidus).
IV.
HASIL
PENGAMATAN
A.
Tabel
Hasil Pengamatan
NO
|
Nama
Tumbuhan
|
Bangun Daun
|
Ujung daun
|
Pangkal daun
|
Tepi daun
|
Daging daun
|
Permukaan atas dan bawah daun
|
Warna daun
|
|
|
Atas
|
Bawah
|
|||||||||
1
|
Bambu
(Bambusa sp)
|
Garis
|
Runcing
|
Membulat
|
Rata
|
Seperti
perkamen
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
Muda
|
|
2
|
Tebu
(Saccarum officinarum)
|
Pita
|
Runcing
|
Membulat
|
Rata
|
Seperti
perkamen
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
|
|
3
|
Pisang
(Musa paradisiaca)
|
jorong
|
Tumpul
|
tumpul
|
Rata
|
Seperti
kertas
|
Licin
(berselaput lilin)
|
licin
|
Hijau
|
|
4
|
Jarak
(Ricinus communis)
|
Bulat
|
Runcing
|
Berlekuk
|
Bergerigi
Ganda
|
Tipis
lunak
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
kemerahan
|
|
5
|
Widelia
(Widelia sp)
|
Jorong
|
Runcing
|
Runcing
|
Bergerigi
|
Tipis
lunak
|
Berbulu
kasar
|
Berbulu
kasar
|
Hijau
|
|
6
|
Keladi
(Colocasia sp)
|
Perisai
|
Runcing
|
Berlekuk
|
Rata
|
Tipis
lunak
|
Licin
berselaput lilin
|
Kasap
|
Hijau
tua
|
|
7
|
Mangga
(Mangifera indica)
|
memanjang
|
Meruncing
|
Tumpul
|
Rata
|
Kulit/
belulang
|
Licin
|
Licin
|
Hijau
tua
|
|
B.
Gambar
Hasil Pengamatan
1)
Daun Bambu (Bambusa
sp)
Berdasarkan Gambar
Keterangan:
1.
Ujung daun
2.
Helaian daun
3.
Tepi daun
4.
Pangkal daun
5.
Tangkai
Berdasarkan
Literatur
Keterangan:
1.
Ujung daun
2.
Helaian
daun
3.
Tepi
daun
4.
Pangkal
daun
5. Tangkai
Sumber : Anonim A. 2014
2)
Daun Tebu (Saccarum officinarum)
Berdasarkan
Gambar
Keterangan:
1. Ujung
daun
2. Helaian
daun
3. Tepi
daun
4. Pangkal
daun
5.
Pelepah
Berdasarkan
Literatur
Keterangan:
1.
Ujung
daun
2.
Helaian
daun
3.
Tepi
daun
4. Pangkal
daun
5.
Pelepah
Sumber:
Anonim B.2014
3)
Daun Pisang (Musa paradisiaca)
Berdasarkan
Gambar
Keterangan:
1. Ujung
daun
2. Helaian
daun
3. Tepi
daun
4. Ibu
tulang daun
5. Pangkal
daun
6.
Pelepah
Berdasarkan
Literatur
Keterangan:
1.
Ujung
daun
2. Helaian
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang
daun
5. Pangkal
daun
6. Pelepah
Sumber : Anonim C.2014
4) Daun
Jarak (Ricinus communis)
Berdasarkan
Gambar
Kerangan:
1. Ujung
daun
2. Helaian
daun
3. Tepi
daun
4. Tulang-tulang
cabang
5. Urat
daun
6. Pangkal
daun
Berdasarkan Literatur
Keterangan:
1.
Ujung
daun
2.
Helaian
daun
3.
Tepi
daun
4.
Ibu
tulang daun
5. Pangkal
daun
Sumber: Anonim D.2014
5)
Daun Widelia (Widelia sp)
Berdasarkan
Gambar
|
Keterangan:
1. Ujung
daun
2.
Helaian daun
3.
Tepi daun
4.
Pangkal daun
5. Pelepah
Berdasrkan Litratur
Keterangan:
1. Ujung
daun
2.
Helaian
daun
3.
Tepi
daun
4.
Pangkal
daun
Sumber:
Anonim E.2014
6)
Keladi (Colocasia sp)
Berdasarkan
Gambar
|
Keterangan
1. Ujung
daun
2. Helaian
daun
3. Tepi
daun
4. Pangkal
daun
5. Tangkai
semu
Berdasarkan Literatur
|
Keterangan:
1.
Ujung
daun
2.
Helaian
daun
3.
Tepi
daun
4. Pangkal
daun
5. Tangkai
semu
6.
Pelepah
Sumber: Anonim F.2014
7)
Mangga (Mangifera indica)
Berdasarkan Gambar
Keterangan:
1.
Ujung daun
2.
Helaian daun
3.
Tepi daun
4.
Urat daun
5.
Pangkal daun
6.
Tangkai daun
Berdasarkan
Literatur
keterangan:
1.
Ujung
daun
2.
Helaian
daun
3.
Tepi
daun
4.
Urat Daun
5.
Pangkal
daun
6.
Tangkai
Sumber: Anonim G.2014
V.
ANALISIS
DATA
1. Bambu (Bambusa sp)
Divisio :
Magnoliophyta
Classis :
Liliopsida
Sub classis :
Commelinidae
Ordo :
Cyperales
Familia :
Poaceae
Genus :
Bambusa
Spesies : Bambusa sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Bambu adalah tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan
ruas di batangnya. Bambu merupakan salah satu tanaman dengan pertumbuhan paling
cepat. Bambu sering tumbuh bergerombol. Daun bambu memiliki ujung daun, helaian daun, tepi daun, pangkal daun, dan
tangkai. Daun bambu mempunyai bentuk
bangun garis, mempunyai ujung daun yang runcing, mempunyai pangkal daun yang
membulat, berte[i daun rata, mempunyai daging daun seperti perkamen, permukaan
daun dibagian atas licin, bagian bawah licin, daun bambu berwarna hijau muda.
Daun bambu
merupakan daun yang
lengkap karena memiliki pelepah daun, helaian daun dan tangkai daun, bangun
daun berupa bangun garis karena daunnya tersusun dalam dua baris atau spiral,
berpelepah, lamina linearis dengan urat daun sejajar. Umumnya sering mempunyai aurikel
pada dasar dan sering terdapat lingua.
2.
Tebu
(Saccharum officinarum L.)
Klasifikasi dari C. C. G. J.
Van Steenis. 2003
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera sp
(Sumber
: C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Tebu merupakan tanaman penghasil
gula. Tebu sering tumbuh di dataran
rendah. Daun tebu memiliki bagian yang lengkap yaitu mempunyai pelepah
daun, tangkai daun dan helai daun. Daun
tebu memiliki bangun pita, mempunyai ujung daun yang runcing, pangkal daun yang
membulat, mempunyai tepi daun yang rata, dangin daun seperti perkamen,
permukaan daun bagian atas licin, bagian bawah licin, daun tebu berwarna hijau.
Daun tebu
merupakan daun yang tidak lengkap karena hanya memiliki pelepah daun dan
helaian daun saja, tanpa adanya tangkai daun. Daun ini biasa disebut dengan
daun berpelepah.
3.
Pisang
(Musa paradisiaca)
Klasifikasi
dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub
classis : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
Familia : Musaceae
Genus : Musa
Spesies : Musa paradisiaca L.
(Sumber
: C. C. G. J. Van Steenis : 2003)
Pisang adalah tumbuhan yang kebanyakan hidup di
daerah tropis. Daun pisang memiliki pelepah dan helai daun, tetapi tidak
memiliki tangkai. Tanaman ini hanya memiliki tangkai semu yang merupakan
pemanjangan dari pelepah. Sebagian besar jenis pisang memiliki daun yang
berukuran besar berbentuk jorong. Sebagian besar memiliki ujung daun yang
tumpul tapi ada sebagian yang meruncing.
Pangkal daun pada kebayakan menumpul. Daging daun
seperti kertas. Daunnya berwarna hijau
tua. Permukaan atas daunnya licin berselaput lilin dan permukaan bawahnya licin.
Daun pisang merupakan daun yang lengkap karena memiliki pelepah daun, tangkai daun dan
helaian daun.
4.
Jarak
(Ricinus communis)
Klasifikasi
dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Ordo : Euphorbiales
Familia :
Euphorbiaceae
Genus : Ricinus
Spesies :
Ricinus communis L.
(Sumber : C. C. G. J.
Van Steenis : 2003)
Jarak
adalah tanaman yang kebanyakan dapat ditemui di daerah tropis. Daun tanaman
jarak memiliki bangun membulat dengan ujung daun yang runcing, mempunyai
pangkal daun yang berlekuk, dengan tepi daun yang bergerigi ganda. Daging daun
memiliki tekstur tipis dan agak lunak. Dengan
permukaan atas dan bawah daun jarak memiliki tekstur yang licin.
Beberapa jenis daun jarak berwarna hijau dan sebagian ada yang berwarna hijau
kemerahan.
Daun jarak bukan daun yang lengkap karena hanya terdiri dari daun dan tangkai daun
saja tetapi
tidak mempunyai pelepah daun.
5.
Widelia (Widelia sp)
Klasifikasi
dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Asteridae
Ordo : Asteriales
Familia : Asteriaceae
Genus : Widelia
Spesies : Widelia sp
(Sumber : C. C. G. J.
Van Steenis. 2003)
Tumbuhan
widelia adalah tanaman yang yang berukuran kecil. Kebanyakan Widelia tumbuh
menggerombol. Daun widelia hanya memiliki helai daun dan tangkai daun dan tidak
memiliki pelepah daun. Daun tanaman ini berbangun jorong dengan ujung daun yang
runcing dan pangkal daun yang runcing. Tepi daun widelia bergerigi. Daging daun
tanaman widelia berdaging tipis dan lunak. Permukaan atas dan bawah daun
widelia berbulu kasar. Daun widelia berwarna hijau.
Daun
widelia merupakan daun yang tidak lengkap, karena hanya memeiliki helaian daun
dan tangkai daun saja yang lazim di sebut dengan daun bertangkai.
6.
Keladi
(Colocasia sp)
Klasifikasi
dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub
classis : Aracidae
Ordo : Arales
Familia : Araceae
Genus : Colocasia
Spesies : Colocasia sp
(Sumber : C. C. G. J. Van Steenis.
2003)
Keladi
adalah tanaman yang kebanyakan hidup di daeradekat sungai atau tempat yang
tergenang air. Keladi memiliki bagian daun berupa pelepah dan helai daun.
Tangkai daun keladi adalah tangkai semu yang merupakan pemanjangan dari pelapah
daun. Tanaman keladi memiliki daun daun berbentuk perisai dengan ujung daun
runcing dan pangkal daun berlekuk. Tepi daun tumbuhan keladi rata. Daging
daunnya lunak dan tipis. Permukaan atas daun licin berselaput lilin dan
permukaan bawah daun kasap, daun keladi umumnya berwarna hijau.
Daun keladi merupakan daun lengkap yang memiliki tangkai daun,
helaian daun dan pelepah daun.
7.
Mangga
(Mangifera indica)
Klasifikasi dari C. C. G. J. Van Steenis. 2003
Divisio :
Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis :
Rosiidae
Ordo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus :
Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
(Sumber
: C. C. G. J. Van Steenis. 2003)
Daun
mangga memiliki helai daun dan tangkai daun, tetapi tidak memiliki pelepah
daun. Daun tanaman mangga memiliki bangun memanjang dengan ujung daun yang meruncing
dan pangkal daunnya tumpul. Daun mangga mempunyai tepi daun yang rata. Daging
daun mangga seperti kulit belulang. Permukaan atas daun licin dan bawah daun mangga
licin. Warna daun mangga berwarna hijau tua.
Daun mangga
susunan daunnya tidak lengkap karena hanya terdiri atas tangkai dan helaian
saja oleh karenanya maka disebut daun bertangkai. Daun ini bertulang menyirip.
VI.
KESIMPULAN
1.
Daun bambu memiliki bangun garis, dengan
ujungnya yang meruncing, pangkal daun yang membulat, bertepi rata, danging daun
seperti perkamen, dengan permukaan atas dan bawah daun licin, daun bambu
berwarna hijau muda.
2.
Daun tebu memiliki bangun pita, dengan
ujung daun yang runcing, pangkal daun yang membulat, betepi daun rata, daging
daun seperti perkamen, dengan permukaan atas dan bawah yang licin, daun tebu
umumnya berwarna hijau.
3.
Daun pisang memiliki bangun jorong, dengan
ujung daun yang tumpul, pangkal daun yang runcing, tepi daun rata, daging daun
seperti kertas, permukaan atasnya licin berselaput lilin, dan bagian bawahnya
licin. Umumnya daun pisang berwarna hijau.
4.
Daun jarak memiliki bangun bulat, dengan
ujung daun yang runcing, pangkal daun berlekuk, tepi daunnya bergerigi ganda, dengan
daging daun yang tipis dan agak lunak, permukaan daun bagian atas dan bawahnya
licin. Daun jarak umumnya berwarna hijau kemerahan, dan ada juga yang hijau.
5.
Daun widelia memiliki bangun daun
jorong, ujungnya runcing, pangkal daunya runcing, tepi daunnya bergerigi,
daging daun tpis dan agak lunak, permukaan atas dan bawah daunnya berbulu
kasar. Umumnya daun widelia berwarna hijau.
6.
Daun keladi memiliki bangun perisai,
ujung daunya runcing, pangkal daun berlekuk, bertepi rata, daging daunnya tipis
agak lunak, permukaan daun bagian atas licin berselaput lilin, dan bagian
bawahnya kasap. Daun keladi berwarna hijau tua,
7.
Daun mangga memiliki bangun memanjang,
dengan ujung daunnya meruncing, pangkal daun tumpul, tepi daunnya rata, daging
daunnya seperti kulit atau belulang, permukaan daun bagian atas dan bawahnya
licin. Warna daun mangga hijau tua.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Amintarti, Sri. 2014. Penuntun Praktikum Morfologi
Tumbuhan. PMIPA FKIP UNLAM: Banjarmasin
Anonim A.2014
Anonim
B.2014
https://www.google.com/search?q=gambar+daun+tebu&client=firefox-a&hs=848&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=fflb&tbm=isch&tbo=u&source=. Diakses pada 3 Maret 2014
Anonim C.2014
Diakses pada 3 Maret 2014
Anonim D.2014
https://www.google.com/search?q=gambar+daun+jarak&ie=utf-8&oe=utf-8&aq=t&rls=org.mozilla:en-US:official&client=firefox-a&channel=fflb. Diakses pada 3 Maret 2014
Anonim E.2014
Anonim F.2014
Anonim G.2014
https://www.google.com/search?q=gambar+daun+jarak&client=firefox-a&hs=ixT&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=fflb&tbm=isch&tbo=u&source=univ&sa=X&ei=G3oUU7KyIsTYrQfQjoDgAg&ved. Diakses pada 3 Maret 2014
Tjitrosoepomo,
Gembong. 2009. Morfologi Tumbuhan.
Gadjah Mada University Press: Yogyakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar